PETROLEUM GEOLOGY
SUBBAB THE RESERVOIR
Disusun oleh:
Rena Nur Fauziah 270110180025
Vindy Elista Tiara 270110180046
Benedictus Beryl F. M. 270110180072
Hazza Mahardika 270110180073
Beryl Malik Aveta 270110180074
Geraldio Ananta 270110180096
M. Adhwa Lukman 270110180172
Kelas E
Caternary dan cul de sac pore adalah jenis porositas yang efektif. Dalam
porositas caternary hydrocarbon dapat bergerak atau ber migrasi dengan baik oleh
air bawaan seperti terflush mengalir antar pori berbeda dengan cul-de-sac yang
tidak bisa terflush sekaligus . Ukuran dan berntuk dari suatu pori dan juga diameter
dari suatu pori sangat mempengaruhi produktivitas dari suatu reservoir.
6.1.2 Porositas Patahan
Porositas patahan adalah jenis pori utama terakhir yang perlu
dipertimbangkan. Fraktur adalah jarang terjadi pada sedimen yang tidak
terkonsolidasi dan disemen secara longgar, yang merespons terhadap stres aliran
plastik. Mereka dapat terjadi di batuan rapuh, tidak hanya batupasir dan kapur-batu
tetapi juga serpih dan batuan beku dan metamorf (Stuarns dan Fried-man, 1972).
6.2 PERMEABILITAS
Permeabilitas adalah kemampuan fluida untuk melewati pori pada suatu
material. Unit permeabilitas adalah Darcy. Rata – rata permeabilitas pada reservoir
secara umum kisaran 5 sampai 500 md. Permeabilitas dapat diukur menggunakan
3 cara yaitu drill stem atau tes produksi, wireline log, serta dengan permeameter.
6.3 TEKANAN KAPILER
Tekanan kapiler adalah perbedaan antara ambien pressure dan tekanan yang
pasti diberikan oleh kolom cairan. Reservoir pada umumnya dilakukan tes tekanan
kapiler.
6.4 HUBUNGAN ANTARA POROSITAS, PERMEABILITAS, DAN
TEKSTUR
Tekstur dari batuan sedimen sangat berkorelasi dengan porositas dan
permeabilitas. Untuk tektur dari batia reservoir sendiri berhubungan dengan
susunan pengendapan sendimen yang dimodifikasi dari subsekuen diagenesis.
Parameter tekstur yang mempengaruhi porositas dan permeabilitas diantaranya
bentuk butir, ukuran butir, sortasi, dan fabric (packing dan grain orientation).
6.4.5 Hubungan antara Porositas, Kemampuan Permeabilitas, dan Proses
Deposisi
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencoba menetapkan suatu
metode Proses alami dan lingkungan sedimen dapat mempengaruhi karakteristik
reservoirnya Nilai porositas yang sebanding, menunjukkan adanya gelembung dan
akumulasi. Efeknya adalah beberapa persen dari porositas. Sehingga porositas dan
permeabilitas berkurang dengan cepat karena mengalami proses penyesuaian.
6.4.6 Hubungan antara Porositas, Permeabilitas, dan Orientasi Butir
Pasir juga mengandung butiran mika, tanah liat, pecahan cangkang, dan
unsur lainnya. Karbonat kerangka memiliki lebih banyak lagi bentuk butir yang
eksentrik. Dengan demikian elemen kain yang kedua, yaitu orientasi, mungkin lebih
signifikan untuk porositas dan permeabilitas daripada pengemasan. Memiliki
pengaruh kecil pada porositas, tetapi berpengaruh besar pada permeabilitas.
6.5 EFEK DARI DIAGENESIS KUALITAS RESERVOIR
Bagian sebelumnya memeriksa kontrol tekstur pada petrofisika sedimen
yang tidak terkonsolidasi. Namun, pada saat burial dimulai banyak perubahan
terjadi seperti sebagian besar mengurangi porositas dan permeabilitas potensial.
6.5.1 Efek dari Diagenesis Pada Sandstone Reservoirs
Pengaruh diagenesis pada reservoir batupasir termasuk penghancuran
porosity dengan pemadatan dan semen, dan peningkatan larutan. Pada bagian ini
faktor-faktor yang mengontrol variasi regional serta diakhiri dengan akun
diagenesis terkait dengan akumulasi minyak bumi.
6.5.1.2 Porositas yang Hilang oleh Proses Sementasi
Pada skala regional, porositas batupasir sebagian besar dikendalikan oleh
faktor-faktor mineralogi, tekstur, panas bumi dan tekanan gradient. Di dalam
reservoir itu sendiri porositas dan permeabilitas bervariasi dengan perubahan
tekstur primer dan yang diagenesis sekunder. Perubahan diagenesis dalam reservoir
batu pasir termasuk sementasi dan larutan Sejumlah kecil sementasi bermanfaat ke
reservoir batu pasir karena mencegah pasir diproduksi bersamaan dengan minyak.
Semen kuarsa dan karbonat sama-sama ditemukan di kedalaman dangkal
distribusi tergantung pada riwayat cairan pori yang bermigrasi melalui batu.
6.5.1.3 Peningkatan porositas dengan larutan
Proses sementasi mengurangi porositas dan permeabilitas dari pasir, larutan
dari semen atau butiran dapat membalikkan proses ini. Schmidt et al (1977)
menggaris bawahi tentang petrografi kriteria untuk pengenalan porositas larutan
sekunder pada pasir. Fakta bahwa karbonat telah keluar dari pasir dan kaolin
mengindikasikan bahwa proses menghilang tersebut disebabkan oleh larutan asam.
Ada dua sumber pencucian asam yaitu epidiagenesis dan decarboxylation dari
kerogen.
6.5.2 Efek diagenesis pada reservoir karbonat
Karbonatan pada batuan terbentuk tinggi oleh mineral [CaMg(Co3)2]. Sebagai
reservoir, karbonatan sangat penting pada batupasir, terkait perkembangan dan
produksi.
6.5.2.1 Diagenesis dan Petrofisika dari terumbu karang
Terumbu karang adalah salah satu sedimen unik dikarenakan terbentuk
sebagai batuan daripada terbentuk sebagai litifikasi dari sedimen yang tidak
terkonsolidasi. Terbentuk langsung tanpa melalui proses kompaksi seperti sedimen
yang lain.
6.5.2.2 Diagenesis dan Petrofisika dari pasir kapur
Seperti terumbu karang, pasir kapur memiliki porositas tinggi karena tidak
terkonsolidasi, tetapi porositas akan menghilang ketikan tertimbun.
6.5.2.3 Diagenesis dan Petrofisika Lumpur kapur
Karbonatan terbentuk tinggi pada mineral aragonite dan variasi
orthorhombic berdasarkan kalsium karbonat. Aragonite tidak stabil pada
permukaan karena adanya proses polymorphic yang menyebabkan 8% peningkatan
volume yang mengakibatkan pengurangan porositas. Sistem pada minyak yang
mempengaruhi kedua mikroporositas diantara coccoliths dan retakan cross-cutting.
Dikarenakan uniformity tersebut porositas gradien dari lumpur kapur bisa terbentuk
menjadi secara analog.
6.5.2.4 Reservoir dolomite
Grup kedua dari reservoir karbonatan yang termasuk dolomite. Dolomite
bisa membentuk calcite dan vice versa seperti rumus dibawah ini
• Permeabilitas adalah kemampuan fluida untuk melewati pori pada suatu material. Unit
permeabilitas adalah Darcy. Rata – rata permeabilitas pada reservoir secara umum kisaran
5 sampai 500 md. Permeabilitas dapat diukur menggunakan 3 cara yaitu drill stem atau tes
produksi, wireline log, serta dengan permeameter.
TEKANAN KAPILER
• Tekstur dari batuan sedimen sangat berkorelasi dengan porositas dan permeabilitas. Untuk
tektur dari batia reservoir sendiri berhubungan dengan susunan pengendapan sendimen
yang dimodifikasi dari subsekuen diagenesis. Parameter tekstur yang mempengaruhi
porositas dan permeabilitas diantaranya bentuk butir, ukuran butir, sortasi, dan fabric
(packing dan grain orientation).
EFEK DARI DIAGENESIS KUALITAS RESERVOIR
Bagian sebelumnya memeriksa kontrol tekstur pada petrofisika sedimen yang tidak terkonsolidasi. Namun, pada
saat burial dimulai banyak perubahan terjadi seperti sebagian besar mengurangi porositas dan permeabilitas
potensial.
• Efek dari Diagenesis Pada Sandstone Reservoirs
Pengaruh diagenesis pada reservoir batupasir termasuk penghancuran porosity dengan pemadatan dan semen,
dan peningkatan larutan. Pada bagian ini faktor-faktor yang mengontrol variasi regional serta diakhiri dengan
akun diagenesis terkait dengan akumulasi minyak bumi.
• Efek diagenesis pada reservoir karbonat
Karbonatan pada batuan terbentuk tinggi oleh mineral [CaMg(Co3)2]. Sebagai reservoir, karbonatan sangat
penting pada batupasir, terkait perkembangan dan produksi. Terbagi 3, yaitu efek dari karbonat, terumbu karang,
dan pasir kapur
EFEK DARI DIAGENESIS KUALITAS RESERVOIR
Reservoir biasanya dibagi menjadi interval gross pay dan net pay. Gross pay adalah interval vertikal total dari
bagian atas reservoir turun sampai kontak minyak dengan air. Net pay adalah ketebalan vertikal kumulatif
dari titik pasti minyak diproduksi. Biasanya net pay lebih kecil dari gross pay. Beda gross pay dengan net pay
disebabkan oleh 2 faktor: porositas primer dimana reservoir terdepositkan dan proses diagenetik yang
merusak porositas asli oleh cementation atau solution. Terdapat 3 proses utama pengontrol reservoir
continuity menurut Haldersen (1987), yaitu:
• depositional barriers
• diagenetic barriers
• tectonic barriers
RESERVOIR CHARACTERIZATION
• Perkiraan kasar pada secara • Setelah daerah lapangannya • Untuk kondisi dibawah
volume cadangan minyak dan telah di temukan, akurasi data
permukaan yang dibatasi dapat
gas untuk di drilling pada sebuah tentang cadangan menjadi
trap. Semakin dekat intervalnya, tersedia dan dapat diterapkannya diitung menggunakan persamaan
semakin akurat hasilnya. formula yang lebih akurat disamping.