Anda di halaman 1dari 1

1.

Dalam Keppres Nomor 55 Tahun 1993, istilah pembebasan tanah tidak lagi dipergunakan, tetapi
yang dipakai adalah pengadaan tanah dan pelepasan atau penyerahan hak atas tanah yang
menunjuk pada perbuatan hukum yang melepaskan hubungan hukum antara pemegang hak
atas tanah yang dikuasainya dengan memberikan ganti kerugian atas dasar musyawarah.3
Selanjutnya, dalam Pasal 1 angka 1 Keppres Nomor 55 Tahun 1993, dikemukakan pengertian
pengadaan tanah sebegai setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan
ganti kerugian kepada yang berhak atas tanah tersebut.
a. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin tersedianya tanah untuk Kepentingan Umum
dan pendanaannya.
b. Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan sesuai dengan:
1) Rencana Tata Ruang Wilayah;
2) Rencana Pembangunan Nasional/Daerah;
3) Rencana Strategis; dan
4) Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah.
c. Pengadaan Tanah diselenggarakan melalui perencanaan dengan melibatkan semua
pemangku dan pengampu kepentingan.
d. Penyelenggaraan Pengadaan Tanah memperhatikan keseimbangan antara kepentingan
pembangunan dan kepentingan masyarakat.
e. Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum dilaksanakan dengan pemberian Ganti
Kerugian yang layak dan adil.

Adapun beberapa kasus terhadap pembebasan lahan oleh pemerintah , berdasarkan kondisi
yang terjadi di daerah dimana pemerintah kabupaten mendapat tuntutan oleh pihak
penuntut terkait pembayaran pembebasan lahan yang pada saat itu Pemkab telah
melakukan pembayaran pembebasan lahan kepada pihak yang mengaku memiliki tanah
tersebut tetapi dikemudian hari ada pihak lain yang juga memiliki hak yang legal terhadap
tanah tersebut sehingga masalah ini harus dibawa ke ranah hukum. Berkaca kasus diatas
bahwa dalam hal kepemilikan tanah terjadi tumpang tindih sehungga ini juga menjadi
bagian masalah yang harus diselesaikan di Negara kita
Sumber : BMP ADPU4335 – Administrasi Pertanahan (Edisi 3)

Anda mungkin juga menyukai