Tahun 1982, Indonesia mengeluarkan undang-undang (UU) lingkungan hidup. UU ini diatur lebih
lanjut dalam peraturan pemerintah (PP) Nomor 9 Tahun 1986, yang kemudian diganti PP Nomor 51
Tahun 1993, dan terakhir diganti lagi dalam PP Nomor 27 Tahun 1999.
1. AMDAL TUNGGAL adalah hanya satu jenis usaha dan/atau kegiatan yang kewenangan
pembinaannya di bawah satu instansi yang membidangi usaha dan/atau kegiatan
2. AMDAL TERPADU/MULTISEKTORAL adalah hasil kajian mengenai dampak besar
dan penting usaha/kegiatan terpadu yang direncanakan terhadap LH dan melibatkan lebih
dari 1 instansi yang membidangi kegiatan tersebut
Prosedur AMDAL
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup (PerMenLH) No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis
Rencana Usaha atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan. Menetapkan berbagai bidang kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL, antara lain:
Kegiatan yang tidak tercantum dalam daftar wajib AMDAL, tetapi lokasinya berbatasan langsung
dengan kawasan lindung, termasuk dalam kategori menimbulkan dampak penting, dan wajib
menyusun AMDAL. Kawasan lindung yang dimaksud adalah hutan lindung, kawasan bergambut,
kawasan resapan air, kawasan sekitar waduk/danau, kawasan sekitar mata air, kawasan suaka alam,
dan lain sebagainya.