*Departemen Keperawatan Maternitas dan Anak, Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro, Semarang
**Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Kendal, Kendal
Email: aangham@gmail.com
Abstrak
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi. ASI bermanfaat untuk perkembangan otak bayi karena
otak bayi akan semakin baik apabila bayi banyak meminum ASI. Selama ibu menyusui agar tercapai
pemberian ASI eksklusif ibu membutuhkan dukungan, salah satunya yaitu dukungan keluarga. Dukungan
keluarga sangat berperan dalam kelancaraan proses menyusui dan pemberian ASI.Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di
Desa Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi.
Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Subyek penelitian ini adalah ibu-ibu yang menyusui dan
mempunyai bayi berusia 6-12 bulan di Desa Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal pada bulan Juni
2011. Tekhnik pengambilan sampel adalah tekhnik sampling jenuh / total populasi dengan jumlah sampel 34
responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Dari hasil uji statistik Kendal
tau diperoleh nilai value = 0,003 ( <0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan pemberian ASI
eksklusif pada bayi. Dukungan keluarga mempunyai hubungan dengan suksesnya pemberian ASI eksklusif
pada bayi, hal ini didukung oleh pengetahuan keluarga tentang pemberian ASI yang baik.Ibu menyusui perlu
meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi dalam memberikan ASI, menambah pengetahuan tentang
pemberian ASI yang benar melalui penyuluhan di tempat pelayanan kesehatan.
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Desa
Bebengan 3Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal Anggorowati, Fita
Nuzulia
Penelitian ini merupakan penelitian bahwa kuesioner dukungan keluarga
deskriptif korelasi dengan desain cross terhadap pemberian ASI, dari 11 item
sectional.Populasi dalam penelitian ini pernyataan semua dinyatakan valid.
adalah semua ibu yang mempunyai bayi Didapatkan nilai validitas dari 11 item
berusia 6 - 12 bulan di desa Bebengan, pernyataan tersebut berada dalam rentang
kecamatan Boja, kabupaten Kendal antara 0,769 – 0,674 (r>0,361).Kuesioner
sejumlah 34 orang.Teknik pengambilan perilaku ibu dalam pemberian ASI, dari 13
sampel dengan teknik sampling jenuh item pernyataan semua dinyatakan
sehingga semua populasi diambil sebagai valid.Didapatkan nilai validitas dari 13 item
sampel. Kriteria inklusi sampel dalam pernyataan tersebut berada dalam rentang
penelitian ini adalah ibu yang pernah antara 0,815 – 0,644(r>0,361).
menyusui bayinya; ibu memiliki anak
berusia 6 - 12 bulan; ibu yang tinggal di Hasil uji reliabilitas adalah kuesioner
Desa Bebengan. dukungan keluarga, menghasilkan nilai
alpha sebesar 0,769.Kuesioner perilaku ibu
Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dalam pemberian ASI, menghasilkan nilai
terdiri dari kuesioner dukungan keluarga alpha sebesar 0,772.Dengan demikian
dalam pemberian ASI yang terdiri dari 11 kuesioner dukungan keluarga dan perilaku
item pernyataan. Instrumen lain berupa ibu dalam pemberian ASI dinyatakan
kuesioner perilaku pemberian ASI yang reliabel karena nilai alphalebih dari 0,6 dan
terdiri dari 13 item pernyataan. Hasil uji mendekati 1.
validitas dan reliabilitas menunjukkan
Hasil
Hasil penelitian akan diuraikan dibawah dengan mendeskripsikan dukungan keluarga, perilaku
pemberian ASI dan hubungan diantaranya.
1. Dukungan Keluarga
Tabel 1.Distribusi Frekuensi Responden yang Mendapat DukunganKeluargadalam
Pemberian ASI di Desa BebenganKecamatan Boja Kabupaten Kendal
Juni 2011 (N=34)
Hasil uji statistik Kendal Tau diperoleh nilai value : 0,003 ( <0,05), apabila hasil
value Kendal Tau dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi.
Diskusi berpendapat bahwa, suami dan keluarga
dapat berperan aktif dalam pemberian ASI
Wahyuni (2001) dalam hasil penelitiannya dengan cara memberikan dukungan
menunjukkan adanya hubungan antara emosional atau bantuan praktis lainnya.
dukungan keluarga dengan pemberian ASI
eksklusif yaitu dengan nilai = 0,000. Hal Pemberian ASI yang kurang dipengaruhi
ini juga didukung oleh penelitian Nuraeni oleh perilaku dalam memberikan ASI secara
(2000) yang menyatakan bahwa ada eksklusif, dimana perilaku seseorang
hubungan antara dukungan keluarga dengan terhadap objek kesehatan, ada atau tidaknya
perilaku pemberian ASI. Hasil penelitian dukungan masyarakat, informasi yang
dari Aksiwi (2009), menyatakan bahwa ada didapat serta situasi yang memungkinkan
hubungan bermakna antara dukungan ibu mengambil keputusan untuk
keluarga dengan kegagalan menyusui secara memberikan MP-ASI secepatnya atau tidak
eksklusif ( <alpha) atau (0,007 < 0,05). yang berdampak pada perilaku pemberian
MPASI (Notoatmodjo,
Hal ini sependapat dengan Sudiharto (2007) 2003).Hal ini mungkin dikarenakan adanya
menyatakan bahwa dukungan keluarga faktor – faktor lain yang mempengaruhi ibu
mempunyai hubungan dengan suksesnya memberikan ASI adalah kurangnya
pemberian ASI Eksklusif kepada bayi. informasi tentang manfaat dan keunggulan
Dukungan keluarga adalah dukungan untuk ASI, kurangnya pengetahuan ibu tentang
memotivasi ibu memberikan ASI saja upaya mempertahankan kualitas dan
kepada bayinya sampai usia 6bulan, kuantitas ASI selama periode menyusui,
memberikan dukungan psikologis kepada merasa kurang modern dan menyusui
ibu dan mempersiapkan nutrisi yang dianggap cara kuno, takut hilangnya
seimbang kepada ibu. Roesli (2007) kecantikan dan tidak disayang oleh suami
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Desa
Bebengan 5Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal Anggorowati, Fita
Nuzulia
serta gencarnya iklan perusahaan susu botol eksklusif dengan nilai value = 0,003
di berbagai media masa. Hasil wawancara
dengan ibu menyusui di desa Bebengan
mengatakan bahwa ibu enggan menyusui
bayi karena ibu mengalami lecet pada
puting, air susu tidak keluar sehingga ibu Saran
memberikan susu formula dan bayi 1. Bagi Ibu Menyusui Berdasarkan
mengalami bingung puting. Masih banyak penelitian, walaupun dukungan keluarga
juga yang beranggapan bahwa susu formula dengan kategori baik, namun sebagian
lebih praktis diberikan dari pada ASI saat ibu dalam pemberian ASI eksklusif
ibu tidak bersama bayi. tidak memberikan ASI secara
eksklusif.Untuk itu hendaknya ibu dapat
meningkatkan rasa percaya diri dan
Selain dukungan keluarga banyak faktor menigkatkan motivasi dalam
yang mempengaruhi perilaku ibu dalam memberikan ASI pada bayi mereka
pemberian ASI eksklusif. Hal ini sesuai dengan bertanya kepada petugas
dengan teori Green (1980) dalam kesehatan tentang pemberian ASI
Notoatmodjo (2010) yaitu ada tiga faktor eksklusif pada bayi.
yang mempengaruhi perilaku kesehatan,
yaitu faktor predisposisi yang mencakup 2. Bagi Petugas Kesehatan Masih
pengetahuan dan sikap masyarakat perlunya meningkatkan upaya promosi
terhadapkesehatan,tradisi dan kepercayaan kesehatan terutama mengenai
masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan pemberian ASI eksklusif secara intensif
dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut melalui komunikasi langsung kepada
masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat masyarakat dengan melibatkan suami,
sosial ekonomi dansebagainya. Faktor- keluarga, tokoh masyarakat, perawat
faktor pemungkinyang mencakup dan bidan di masyarakat desa
ketersediaan sarana dan prasarana atau Bebengan tentang pentingnya
fasilitas kesehatan bagi masyarakat.Faktor pemberian ASI. Misalnya dengan
penguatyang meliputi faktor sikap dan menggunakan gambar – gambar, melalui
perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama media seperti video compact disk atau
dan perilaku petugas termasuk petugas melalui liflet tentang manajemen laktasi
kesehatan, suami dalam memberikan sehingga memudahkan ibu untuk
dukungannya kepada ibu primipara dalam memahami lebih dalam tentang pentingnya
merawat bayi baru lahir( Notoatmojdo, ASI dan cara menyusui yang benar.
2010 ). Hendaknya bagi petugas kesehatan untuk
memasang gambar – gambar mengenai tata
cara menyusui yang benar di tempat
Kesimpulan dan Saran pelayanan kesehatan. 3. Bagi Peneliti
Selanjutnya
Kesimpulan penelitian sebagai berikut:
Perlu diteliti faktor lain yang
1. Dukungan keluarga terhadap pemberian mempengaruhi ASI Eksklusif seperti
ASI eksklusif sebanyak 18 (52,9%) masalah menyusui :ibu mengalami
resonden dengan kategori baik. puting lecet atau bayi mengalami
2. Sebagian besar responden memberikan bingung putting; karakteristik ibu
ASI tidak eksklusif sebanyak 25 menyusui seperti pendidikan, pekerjaan,
(73,5%). usia dan pendapatan keluarga..
3. Ada hubungan antara dukungan Penelitian lanjutan dengan tema yang
keluarga dengan pemberian ASI sama namun di wilayah yang lebih luas
Moody, J., Britten, J., Hogg, K. (2006). Suririnah.(2009). Buku Pintar Merawat
Menyusui Cara Mudah Praktis Bayi 0-12 Bulan; Panduan Bagi Ibu
danNyaman. Jakarta: Arcan. Baru Untuk Menjalani Hari – Hari
Bahagia dan Menyenangkan
Nuraneni, A. (2002). Hubungan BersamaBayinya. Jakarta: Gramedia
karakteristik ibu, dukungan keluarga Pustaka Utama.
dan pendidikanKesehatan dengan
perilaku pemberian ASI dan MP-ASI Wahyuni, S. (2001).Hubungan Penolong
di Desa WaruJaya Kecamatan Persalinan, Dukungan Keluarga dan
Parung Kabupaten Bogor.Bogor. Tingkat Pendidikan Ibu dengan
Diperoleh dari Pemberian Kolostrum dan ASI
http://www.lontar.ui.ac.id/opac/them Eksklusif. Purworejo.
Wulandari, R. (2006). Hubungan Status
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Desa
Bebengan 7Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal Anggorowati, Fita
Nuzulia
Pekerjaan, Tingkat
Pengetahuan,Kepatuhan Ibu pada
Budaya dan Keterpaparan
Penyuluhan Gizi
TerhadapKegagalan Pemberian
ASI.http://www.pusatdatajurnaldansk
ripsi.com/index.php.htm. E2A304075.