Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makhluk hidup merupakan benda hidup yang mempunyai ciri-ciri yang


membedakan dengan benda tak hidup. Ciri-ciri tersebut seperti halnya memerlukan
makan, bernapas, tumbuh dan berkembang, mampu berkembang biak, peka terhadap
rangsang serta bergerak.Sejak berabad-abad yang lalu hingga sekarang asal usul
makhluk hidup di bumi menjadi bahan perdebatan, sehingga menimbulkan beberapa
pertanyaan. Misalnya seperti pertanyaan manakah diantara telur ayam yang lebih dulu
ada. Pertanyaan ini sepele tetapi sangat sulit dijawab. Jika ayam lebih dulu ada,
berarti kehidupan dimulai dari tahap dewasa kemudian ayam harus menemukan
pasangan hidup agar mampu bertelur. Dan jika telur lebih dulu ada, berarti semua
makhluk hidup berasal dari telur atau semacamnya kemudian tumbuh dan dewasa.
Namun, dari manakah telur berasal jika tidak ada ayam? Bagaimana bisa tercipta
ayam jika tidak berasal dari telur? Kedua pertanyaan ini sama dengan pertanyaan
“Dari manakah asal usul makhluk hidup?”. Banyak teori yang dikemukakan oleh para
ahli biologi tentang asal usul makhluk hidup, tetapi hingga saat ini pun belum ada
jawaban yang memuaskan. Teori tentang asal usul makhluk hidup yang pernah
berkembang di antaranya teori abiogenesis, teori biogenesis, teori cosmozonic, teori
penciptaan, teori evolusi kimia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari makhluk hidup?

2. Bagaimanakah ciri-ciri makhluk hidup?

3. Bagaimanakah asal-usul dari adanya makhluk hidup?

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian dari makhluk hidup

2. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup

3. Menjelaskan asal-usul dari adanya makhluk hidup


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Makhluk Hidup

Mendefinisikan makhluk hidup adalah bagian yang sulit, seperti dengan


mendefinisikan “apa itu kehidupan”, dengan kepemilikan yang dimiliki oleh makhluk
hidup. Namun, makhluk hidup memiliki sifat tertentu yang membantu
mendefinisikan apa makhluk hidup itu.Makhluk hidup adalah sistem atau organisme
yang cenderung untuk merespon perubahan pada lingkungan mereka dan dalam diri
mereka sendiri, sedemikian rupa untuk meningkatkan kelanjutan mereka sendiri dan
berumur panjang. Makhluk hidup adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk
menghirup udara atau bernafas, bisa memindahkan dan akibatnya memiliki
kemampuan untuk berkembang biak.[1]Lingkungan di sekitar terdiri dari makhluk
hidup, dapat disebut dengan biotic, yang terdiri dari tumbuhan, hewan dan manusia.

B. Ciri-ciri Makhluk Hidup

Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 8 yaitu bergerak, peka terhadap
rangsang (iritabilitas), memerlukan makan (nutrisi), bernapas (respirasi), tumbuh dan
berkembang, berkembangbiak (reproduksi), adaptasi, dan mengeluarkan zat sisa.
Berikut ini merupakan penjelasan ciri-ciri makhluk hidup secara lengkap :

1. Bernapas (respirasi)

Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses


mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh.
Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam
tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi
tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya.

Reaksi oksidasinya sebagai berikut :

Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.

Makhluk hidup bernapas menggunakan alat alat pernapasan, setiap makhluk hidup
memiliki alat pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia
dan hewan vertebrata bernapas dengan paru – paru, ikan dengan insang, cacing
dengan kulit dan yang lainnya, sedangkan tumbuhan bernapas dengan mulut daun
(stomata) dan lentisel (lubang-lubang yang ada pada batang tumbuhan).[2]

2. Memerlukan Makan (nutrisi)

Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk
hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan
dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia
tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.
[3]

3. Bergerak

Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau


sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang
dilakukan pada tumbuhan antara lain: gerak menutupnya daun putri malu jika
disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak
membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat
gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot,
gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada
manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.

4. Tumbuh dan Berkembang

Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang


irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh
hormon, nutrisi dan lingkungan.

5. Berkembang biak (Reproduksi)

Kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan disebut


berkembang biak (reproduksi). Berkembang biak bertujuan untuk melestarikan
keturunan agar tidak punah[4].

6. Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)


Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang
(iritabilitas). Yaitu kemampuan menanggapi rangsang. Hal ini dapat ditunjukkan
sebagai berikut:

a. Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan
menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.

b. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.

c. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang,


misalnya bersin.

7. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri


terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi,
yaitu:

a. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya.

Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga
teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas bidang penguapan.

b. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi


alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di
pegunungan.

c. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan


tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke
permukaan secara periodik.

8. Mengeluarkan Zat Sisa

Dalam proses penyerapan makanan, terbentuklah zat sisa yang merupakan zat
yang tidak terserap oleh tubuh. Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya
air dan karbon dioksida.Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya, pengeluaran zat-zat
sisa dibedakan atas : Ekskresi, Respirasi, Defekasi.

a. Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan
ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya
kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat
sisa yang disebut urine.

b. Respirasi, merupakan pengeluaran karbondioksida (CO2) sebagai zat sisa


proses respirasi yang dikeluarkan melalui hidung.

c. Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa


tinja (feses) melalui anus.[5]

C. Asal Usul Makhluk Hidup

Secara umum Teori asal usul makhluk hidup antara lain:[6]

1. Teori Abiogenesis

Pemuka paham ini adalah seorang bangsa Yunani, yaitu Aristoteles (394-322
sebelum masehi). Teorinya mengatakan kalau makhluk hidup yang pertama
menghuni bumi ini adalah berasal dari benda mati. Timbulnya makhluk hidup
pertama itu terjadi secara spontan karena adanya gaya hidup. Oleh karena itu paham
abiogenesis disebut juga paham generatio spontanea.

Pada pertengahan abad ke-17 paham ini seolah-olah diperkuat oleh antonie van
Leeuweunhoek, seorang bangsa Belanda. Dia menemukan mikroskop sederhana yang
dapat digunakan untuk melihat jentik-jentik (makhluk hidup) amat kecil pada setetes
rendaman air jerami. Leeuweunhoek menemukan jentik-jentik tersebut dari air
sehingga ditafsirkan sebagai pendukung abiogenesis.[7]

2. Teori Biogenesis

Setelah bertahan cukup lama, paham abiogenesis mulai diragukan. Beberapa


ahli kemudian mengemukakan paham biogenesis. Beberapa ahli yang mengemukakan
paham biogenesis antara lain :

a. Frances Redi (Italia, 1626-1697)

Redi menentang teori abiogenesis dengan mengadakan percobaan menggunakan


toples dan daging.

Ø Toples I diisi daging yang ditutup rapat-rapat.


Ø Toples II diisi daging dan ditutup kain kasa.

Ø Toples III diiisi daging dan dibiarkan terbuka.

Ketiga toples ini dibiarkan beberapa hari (selama +3-7 hari). Hasilnya pada toples I
tidak dijumpai ulat, toples II sedikit, toples III banyak. Dari hasil percobaan ini ia
mengambil kesimpulan sebagai berikut: “Larva (kehidupan) bukan berasal dari
daging yang membusuk tetapi berasal dari lalat yang dapat masuk ke dalam tabung
dan bertelur pada keratin daging”.

b. Lazzaro Spallanzani (Italia, 1729-1799)

Spallanzani menentang pendapat John Needham (penganut paham abiogenesis),


menurutnya kehidupan yang terjadi pada air kaldu disebabkan oleh pemanasan yang
tidak sempurna. Kesimpulan percobaan spallanzani adalah: pada tabung terbuka
terdapat kehidupan berasal dari udara, pada tabung tertutup tidak terdapat kehidupan,
hal ini membuktikan bahwa kehidupan bukan dari air kaldu.

c. Louis Pasteur (Perancis, 1822-1895)

Louis Pasteur melakukan percobaan yang menyempurnakan percobaan Spalanzani.


Pasteur mlakukan percobaan menggunakan labu yang penutupnya leher angsa,
bertujuan untuk membuktikan bahwa mikroorganisme terdapat di udara bersama
dengan debu.

Dari hasil percobaan tersebut, muncullah semboyan terkenal dari Pasteur “Omne
vivum ex ovo, Omne ovum ex vivo”; yang mengandung pengertian sebagai berikut:

Ø Kehidupan berasal dari telur dan telur dihasilkan makhluk hidup

Ø Makhuk yang hidup sekarang berasal dari kehidupan sebelumnya

Ø Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.

Dengan adanya pendapat ini, teori Aristoteles menjadi gugur. Sehingga teori
berikutnya dikenal dengan Biogenesis.[8]

3. Teori Cosmozoic
Teori ini menyatakan makhluk hidup berasal dari “spora kehidupan” yang
berasal dari ruang angkasa. Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi
diperkirakan berasal dari ruang angkasa. Hal yang mendasari teori ini adalah
peyelidikan bahwa bahan yang terdapat pada batu meteor maupun vartu komet yang
jatuh ke bumi mengandung banyak molekul organic sederhana , misalnya cyanogens ,
asam hidrocyanida.molekul-molekul organic tersebut tatkala jatuh ke bumi menjadi
benih kehidupan.Menurut teori ini bukan hanya di bumi saja yang timbul kehidupan.
Kehidupan dapat timbul sekali atau beberapa kali di berbagai bagian galaksi dalam
waktu yang berbeda.

4. Penciptaan ( Special Creation)

Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh tuhan seperti apa
adanya. Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet diciptakan
oleh Tuhan.Bumi yang dicipta Tuhan pada masa lalu sampai sekarang mempunyai
ciri yang tidak berubah.Mereka mengungkapkan teori ini berdasarkan atas kejadian-
kejadian gaib yang pernah dilihatnya. Kejadian gaib tersebut dianggap sebagai
ciptaan Tuhan, seperti halnya bumi dan kehidupan yang ada di didalamnya juga
diciptakan oleh-Nya.

5. Teori evolusi kimia

Ketidakpuasan para Ilmuwan terhadap apa yang dikemukakan para tokoh teori
Abiogenesis maupun Biogenesis mendorong para Ilmuwan lain untuk terus
mengadakan penelitian tentang asal usul kehidupan. Antara pakar-pakar tersebut
antara lain: Harold Urey, Stanley Miller, dan A.I.Oparin. Mereka berpendapat bahwa
organisme terbentuk pertama kali di bumi ini berupa makhluk bersel satu.
Selanjutnya makhluk tersebut mengalami evolusi menjadi berbagai jenis makhluk
hidup seperti Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, dan lain-lain.

Teori evolusi kimia ini diawali dengan teori terbentuknya bumi dan planet – planet
lain. Teori tersebut diantaranya teori kabut asal ( nebula) dan teori dentuman besar
(big bang). Teori nebula menyatakan bahwa bermiliar tahun yang lalu bintang –
bintang di angkasa dalam keadaan tidak stabil sehingga meledak.Debu dan gas hasil
ledakannya kemudian membentuk kabut asal (nebula).Kabut ini kemudian memadat
lalu meledak dengan dentuman besar (big bang).Hasil dari ledakan besar tersebut
berupa bintang dan planet termasuk bumi.
Semula bumi diperkirakan berupa gumpalan gas dan debu yang tersusun dari
berbagai unsur seperti oksigen(O2), nitrogen (N2), karbon, silicon, besi, nikel, dan
aluminium. Unsure – unsure tersebut kemudian mencair. Adapun usur yang lebih
berat mengendap dan unsur yang ringan akan membentuk atmosfer. Kondisi saat itu
diperkirakan amat panas dengan suhu 40.000°C – 80.000°C.ketika mulai mendingin,
karbon dan beberapa logam mengembun dan membentuk inti bumi, sedangkan
permukaannya diperkirakan gersang, tandus dan tidak datar. Oleh karena adanya
kegiatan vulkanik, permukaan bumi yang masih lunak itu bergerak dan berkerut terus
menerus sehingga saat kulit bumi menjadi dingin akan tampak berlipat dan pecah.

Pada tahun 1920-an, Oparin dan Haldane mengajukan hipotesis bahwa atmosfer bumi
pada zaman purba dapat menyintesis senyawa organik dari molekul nonorganik purba
seprti metana (CH4), ammonia(NH3), hindrogen(H2), dan air (H2O) dengan bantuan
energi yang ada pada saat itu, seperti energy panas bumi, sinar matahri, sinar
ultraviolet, sinar kosmis, maupun loncatan petir. Hasil sintesis tersebut berupa
molekul – molekul organik yang terkumpul di atas permukaan perairan seperti
sungai, laut, dan danau.Kumpulan molekul – molekul organik tersebut dinamakan sup
purba (sup primodial).Dari sinilah diperkirakan tempat kehidupan pertama kali
muncul. Namun , Oparin dalam hipotesisinya tetap berpendapat bahwa sangat sulit
mempertimbangkan mekanisme transformasimolekul organic sebagai benda tak hidup
menjadi makhluk hidup.[9]
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Makhluk hidup adalah sistem atau organisme yang dapat bergerak, peka terhadap
rangsang (iritabilitas), memerlukan makan (nutrisi), bernapas (respirasi), tumbuh dan
berkembang, berkembangbiak (reproduksi), adaptasi, dan mengeluarkan zat sisa.

Ada beberapa teori yang menjelaskan asal-usulnya makhluk hidup, diantaranya:

1. Teori abiogenesis

2. Teori biogenesis

3. Teori Cosmozoic

4. Penciptaan (Special Creation)

5. Teori evolusi kimia

B. Saran
Mengharapkan setiap mahasiswa Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar pada
khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya, selalu berusaha menambah
wawasannya tentang Ilmu Pengetahuan Alam, agar dapat menjadi generasi penerus
yang memajukan bangsa dan negara dengan tetap mengahargai alam, serta lebih bijak
memanfaatkan Sumber Daya Alam.Terlebih lagi, kita sebagai calon pendidik
diharapkan dapat mengajarkan kepada peserta didik kita tentang keanekaragaman
makhluk hidup agar mereka lebih peduli terhadap makhluk hidup yang ada di alam
semesta ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://daufmustaqim.blogspot.com/2014/06/mahkluk-hidup.html

http://daufmustaqim.blogspot.com/2014/06/mahkluk-hidup.html

http://richaar299.blogspot.com/2014/11/v-behaviorurldefaultvmlo_43.html

Anda mungkin juga menyukai