Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Al-Islam dan Kemuhammadiyah-an IV ini tentang Sholat
Jenazah.

Makalah AIK ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah AIK ini.

Makassar, 03 Juni 2019

Penyusun,
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sholat jenazah sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, hal itu
dikarenakan ketika ada orang muslim yang meninggal sholat jenazah wajib
dilakukan. Kewajiban umat muslim terhadap muslim yang lainnya yang meninggal
salah satunya adalah menyolatkannya.

Ketika ada orang yang meninggal umat muslim lainnya wajib mengucapkan
Inna Lillahi Wa Inna illaihi Raji’un yang artinya adalah sesungguhnya kami adalah
kepunyaan Allah dan kepada Allah SWT jugalah kami kembali.

Shalat jenazah yang merupakan shalat fardhu kifayah ini menjadi wajib
hukumnya karena menyolatkan mayat yang akan dikuburkan kembali pada Allah.

Semua yang ada di muka bumi ini adalah kepunyaan Allah, nyawa yang ada
di tubuh kita adalah milik Allah dan suatu saat nanti nyawa kita akan kembali kepada
pemiliknya yaitu Allah SWT. Saat nyawa terlepas dari tubuh kita, itu artinya kita
telah meninggalkan segala kehidupan yang ada di dunia, ruh atau nyawa kita telah
bersiap menuju ke dunia yang abadi yaitu alam barzah. Ruh kita berada di alam kubur
dan menunggu sampai hari kiamat tiba.

B. RUMUSAN MASALAH

1. jelaskan secara runtut apa itu sholat jenazah

2. jelaskan syarat wajib dan sunnah dalam sholat jenazah

3. sebutkan keutamaan sholat jenazah

C. TUJUAN

1. agar pembaca dan penulis mengetahui tata cara melaksanakan sholat jenazah

2. agar pembaca dapat memahami syarat sholat jenazah

3. agar pembaca dan penulis paham bagaimana pentingnya sholat jenazah.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sholat Jenazah

Sholat jenazah adalah sholat yang hukumnya adalah fardhu kifayah dan merupakan
sholat yang dilakukan dengan 4 kali takbir. Fardhu kifayah sendiri artinya wajib dan
ditujukan oleh orang banyak namun jika sebagian orang muslim sudah melakukannya
maka kewajiban tersebut telah gugur bagi muslim yang lainnya. Namun jika seluruh
kaum muslimin meninggalkan sholat jenazah maka kaum muslimin tersebut berdosa.

B. Hadist Tentang Sholat Jenazah

Hadist yang membahas tentang shiolat jenazah banyak sekali, hal itu dikarenakan
pentingnya sholat jenazah tersbut terhadap orang muslim yang telah meninggal.
Berikut ini adalah beberapa hadist yang membahas tentang sholat jenazah :

 HR. Ibnu Majah : Bunyi dari HR. Ibnu Majah adalah “Shalatkanlah mayat-
mayatmu!”.

 HR. Ad-Daruruquthni : “shalatkanlah olehmu orang-orang yang sudah


meninggal yang sebelumnya telah mengucapkan kalimat Laa illaaha
illallaah.”

 HR. Tsauban : “Barang siapa menyalati jenazah, maka ia mendapatkan satu


qirath. Jika ia menghadiri penguburannya, maka ia mendapatkan dua qirath.
Satu qirath sama dengan gunung Uhud.”

 HR. Abu Hurairah : Bunyi dari hadist ini adalah sebagai berikut ini :

ِ َ‫ن َفلَ ُه قِ ْي َراط‬


،‫ان‬ َ ‫ح َّتى ُت ْد َف‬ َ ‫ش ِه َد‬ َ ‫ن‬ ْ ‫ َو َم‬،ٌ ‫ َفلَ ُه قِ ْي َراط‬، ‫ي َعلَ ْي َها‬
َ ِّ‫ص ِل‬
َ ‫ح َّتى ُي‬
َ ‫ج َنا َز َة‬
َ ‫ش ِه َد ال‬
َ ‫ن‬
ْ ‫َم‬
‫ن‬ ‫ي‬‫م‬ ‫ي‬‫ظ‬ِ ‫ع‬ ‫ال‬
ِ َْ ْ َ ِ ْ َ َ ُ‫ن‬ ‫ي‬ َ ‫ل‬‫ب‬‫ج‬ ‫ال‬ ‫ْل‬ ‫ث‬‫م‬ِ : ‫ل‬
َ ‫ا‬ َ
‫ق‬ ‫؟‬ ‫ن‬
ِ ‫ا‬َ ‫ط‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ي‬
َ ْ ‫ق‬
ِ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ : ‫ل‬
َ َ َ ْ ‫ي‬ ِ ‫ق‬

Artinya:

“Barangsiapa menghadiri jenzah sampai manyalatkannya maka diamendapatkan


pahala sebanyak satu qirath. Barangsiapa menghadirinya hingga memakamkannya
maka dia mendapatkan pahala dua qirath.”Rasulullah SAW pernah ditanya :”
Wahai Rasullullah apa yang dimaksud dengan pahala dua qirath?” Rasulullah
menjawab,” Seperti dua gunung besar.”

C. Jenis – Jenis Shalat Jenazah

Sholat jenazah ada dua macam atau dua jenis, kaum muslim tentu sudah tahu
jenis dari shalat jenazah tersebut. Berikut ini adalah jenis shalat jenazah yang harus
kita ketahui :

1. Sholat Jenazah Perempuan

Shalat jenazah perempuan memiliki tata cara khusus dan berbeda dari jenazah
laki-laki. Setiap kaum muslimin harus tahu bagaimana caranya melakukan sholat
jenazah perempuan. Hal itu dikarenakan kesalahan dalam melakukan sholat jenazah
bisa membuat amalan kurang sempurna. Oleh sebab itu umat muslim harus tahu
seperti apa ilmunya untuk menyalatkan jenazah perempuan.

2. Sholat Jenazah Laki-laki

Sama halnya dengan shalat jenazah perempuan. Shalat jenazah laki-laki


memiliki tata cara khusus. Doanya pun berbeda dengan doa jenazah perempuan.
Setiap muslim sebaiknya memiliki ilmu tentang shalat jenazah yang benar.

3. Sholat Jenazah Anak-anak

Untuk jenazah anak-anak, doa yang dibaca pun berbeda dengan jenazah laki-
laki dan jenazah perempuan. Hal itu dikarenakan anak-anak akan menjadi tabungan
di akhirat untuk kedua orangtuanya kelak. Anak yang belum baligh bisa menjadi
penolong bagi kedua orangtuanya.

D. Tata Cara Sholat Jenazah

Tata cara holat jenazah dibedakan antara jenazah laki-laki dan jenazah perempuan.
Yang harus diperhatikan di sini adalah sholat jenazah berbeda dengan sholat fardhu.
Perbedaan itu diantaranya adalah sholat jenazah tidak menggunakan adzan maupun
iqamah, tidak menggunakan ruku, tidak menggunakan sujud, tidak menggunakan
I’tidal dan tidak menggunakan tahiyat.

Shlat jenazah terdiri dari 4 takbir, oleh sebab itu jika dia tidak paham tentang tata cara
sholat jenazah pada takbir kedua ada orang yang langsung ruku’, takbir ketiga i’tidal
dan takbir yang keempat melakukan sujud. Yang benar adalah 4 takbir tersebut
adalah takbiratul ikhram semua sehingga 4 takbir tetap dilakukan dalam posisi berdiri
dan membaca bacaan yang telah ditentukan.

Berikut ini adalah tata cara sholat jenazah yang harus diketahui :

1. Niat

Hal pertama yang dilakukan adalah niat. Niat sangatlah penting sebab dari
niat lah Allah tahu apa yang mau kita lakukan. Dari niat pulalah Allah tahu ketulusan
dan tekat hamba NYA dalam melakukan hal tersebut. Yang berbeda adalah niat untuk
sholat jenazah laki-laki dan shalat jenazah perempuan.

Niat juga merupakan syarat syahnya sholat sehingga setiap amalan yang akan
dilakukan harus diawali dengan niat. Berikut ini adalah niat sholat jenazah yang harus
diketahui :

Bunyi niat menjadi makmum dari jenazah laki-laki adalah :

‫ة َم ْأ ُم ْو ًما ِهللِ تَ َعالَى‬


ِ َ‫ض ا ْلكِ َفاي‬ َ َ‫ت اَ ْرب‬
َ ‫ع تَ ْك ِب َراتٍ َف ْر‬ َ ‫صِلِّى َعلَى‬
َ ‫هذَاا ْل‬
ِ ‫م ِِّي‬ َ ‫ُا‬

Usholli ‘alaa haadzalmayyiti arba’a takbiraatin fardhol kifaayati ma’muuman


lillaahi ta’aala.

Artinya: saya niat shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah karena
menjadi makmum karena Allah Ta’ala.

Untuk niat menjadi makmum shalat jenazah perempuan adalah seperti ini :

‫ة َم ْأ ُم ْو ًما ِهللِ تَ َعالَى‬


ِ َ‫ض ا ْلكِ َفاي‬ َ َ‫ة اَ ْرب‬
َ ‫ع تَ ْك ِب َراتٍ َف ْر‬ َ ‫صِلِّى َعلَى‬
َ ‫ه ِذ ِه ا ْل‬
ِ ‫م ِِّي َت‬ َ ‫ُا‬

Bunyi dari ayat tersebut adalah” usholli ‘alaa haadzihil mayyitati arba’a takbiraatin
fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aala.”

Artinya: Saya niat shalat di atas mayit perempuan ini empat kali takbir fardhu
kifayah karena menjadi makmum karena Allah ta’ala.

Untuk menjadi imam, kita juga harus mengucapkan niat. Ketika menjadi
imam, lafadz pada bacaan ma’muuman diubah menjadi lafadz imaa’man. Berikut ini
adalah niat yang harus dibaca ketika menjadi imam bagi jenazah :

‫ة إِ َما ًما ِهللِ تَ َعالَى‬


ِ َ‫ض ا ْلكِ َفاي‬ َ َ‫ت اَ ْرب‬
َ ‫ع تَ ْكبِ َراتٍ َف ْر‬ َ ‫صِلِّى َعلَى‬
َ ‫هذَاا ْل‬
ِ ِّ‫مِي‬ َ ‫ُا‬
Bunyi dari ayat tersebut adalah “usholli ‘alaa haadzalmayyiti arba’a takbiraatin
fardhol kifaayati imaaman lillaahi ta’aala.”

Artinya: saya niat shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah menjadi
imam karena Allah ta’ala. Lafadz niat itu berlaku bagi jenazah perempuan maupun
jenazah laki-laki.

2. Takbir Pertama

Setelah membaca niat, kita akan melakukan takbir yang pertama. Takbir yang
pertama tersebut kita dianjurkan untuk membaca surat Al-fatihah.

3. Takbir Kedua

Takbir kedua masih dilakukan dalam posisi berdiri, jangan melakukan sujud
sebab dalam shalat jenazah tidak ada sujud. Pada saat takbir yang kedua ini kita
diwajibkan untuk membaca shalawat Nabi Muhammad SAW. Bunyi shalawat yang
lengkap adalah berikut ini:

Bunyi shalawat tersebut adalah “Allahumma shalli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa ali
muhammad. kamaa shallaita ‘alaa ibraahiim, wa ‘alaa ali ibraahiim. wabaarik ‘alaa
muhammad, wa ‘alaa ali muhammad. kamaa baarakta ‘alaa ibraahiim, wa ‘alaa ali
ibraahiim. Fil ‘alaamiina innaka hamiidummajiid”.

Artinya:

“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW, beserta dengan
keluarganya. Sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim AS dan
keluarganya. Dan limpahkanlah berkat atas Nabi Muhammad SAW beserta dengan
keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkat atas Nabi Ibrahim AS dan
keluarganya. Di seluruh alam semesta, Engkaulah yang Maha Terpuji dan Maha
Mulia.

4. Takbir Ketiga

Takbir ketiga adalah membaca doa khusus jenazah. Pembacaan doa tersebut
berbeda tergantung dengan jenazahnya. Berikut ini adalah doa yang diucapkan
berdasarkan dengan jenazahnya :

Untuk jenazah perempuan bacaan doa yang harus dilafadzkan menggunakan


lafadz (haa). Berikut ini adalah bacaan doa lengkapnya :
‫اللهم اغفر لها وارحمها وعافيها واعف عنها‬

Bunyi bacaan tersebut adalah “Allaahummaghfir lahaa warhamhaa wa’aafihaa


wa’fu ‘anhaa.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah
dia .”

Untuk jenazah laki-laki bacaan ( haa ) diganti dengan bacaan ( hu ). Berikut


ini adalah bacaan doa yang harus dibaca ketika jenazahnya laki-laki:

‫اللهم اغفر له وارحمه وعافيه واعف عنه‬

Bunyi bacaan tersebut adalah “Allaahummaghfir lahu warhamhu wa’aafihu wa’fu


‘anhu.

Untuk jenazah yang masih anak-anak, bacaan yang harus dibaca adalah
sebagai berikut ini:

ْ ‫سلَفًا َو ُذ‬
‫خ ًرا‬ ِ ‫اج َع ْل ُه َف َرطًَا اِل َبَ َو ْي‬
َ ‫ه َو‬ ْ ‫م‬َّ ‫اَللَّ ُه‬

‫ما‬
َ ‫از ْي َن ُه‬
ِ ‫ه َم َو‬ ْ ‫ش ِف ْيعًا َو ثَ ِِّق‬
ِ ِ‫ل ب‬ ْ ‫عظَ ًة َو‬
َ ‫اعتِبَا ًرا َو‬ ِ ‫َو‬

َ ‫ما َوال َ تَ ْف ِت ْن ُه‬


‫ما َب ْع َد ُه‬ َ ‫لى ُق ُل ْوبِ ِه‬ َّ ‫َواَف ِْرغِ ال‬
ٰ ‫ص ْب َر َع‬

ْ َ ‫ما ا‬
‫ج َر ُه‬ ْ َ‫َوال َ ت‬
َ ‫ح ِر ْم ُه‬

Bunyi dari ayat tersebut adalah : Allahummaj’alhu faratan li abawaihi wa salafan wa


dzukhro wa’idhotaw wa’tibaaraw wa syafii’an wa tsaqqil bihii mawaa ziinahumawa-
afri-ghish-shabra ‘alaa quluu bihimaa wa laa taf-tin-humaa ba’dahu wa laa tahrim
humaa ajrahu.”

Artinya:

“Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan
sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta
syafa’at bagi orangtuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu-bapaknya karenanya,
serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menjadikan
fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi
pahala kepada dua orang tuanya.”
5. Takbir Keempat

Takbir keempat kita akan membaca doa khusus. Berikut ini adlaah bacaan
yang harus dibaca ketika takbir yang keempat :

ْ َ‫ح ِر ْمناَ أ‬
‫ج َر ُه َوال َ تَ ْفتِ َنا َب ْع َد ُه َواغْ ِف ْر لَناَ َولَ ُه‬ َّ ‫اَللَّ ُه‬
ْ َ‫م ال َ ت‬

Bunyi dari bacaan tersebut adalah “Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa
taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.”

Artinya:

“Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami ( janganlah
Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami
fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

6. Salam

Tata cara yang terakhir adalah salam. Bacaan salam adalah :

‫م ُة هللاِ َوبَ َر َكا ُت ُه‬


َ ‫ح‬ ْ ‫السال َُم َعلَ ْيك‬
ْ ‫ُم َو َر‬ َّ

Arti dari bacaan salam adalah “keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada
kamu sekalian.”

E. Syarat Sholat Jenazah

Sholat jenazah memiliki syarat syahnya sholat, sehingga jika salah satu syarat tidak
terpenuhi maka sholat terssebut tidak syah atau tidak diterima. Syarat syahnya sholat
jenazah sama dengan sholat fardhu biasa. Berikut ini adalah syarat syahnya sholat
jenazah :

 Menutup Aurat

Aurat laki-laki dan wanita berbeda. Aurat wanita adalah semua tubuh kecuali tangan
dan muka sehingga saat sholat bagian muka dan tangan saja lah yang tidak ditutupi.
Sedangkan untuk aurat laki-laki adalah bagian di bawah pusar sampai dengan atas
lutut. Jika tidak menutup aurat maka sholat tersebut tidak syah dan tidak dapat
diterima oleh Allah SWT.

Yang harus diperhatikan di sini adalah bagi wanita tidak boleh ada sehelai rambut
yang kelihatan sebab jika ada sehelai rambut yang kelihatan sholat tidak akan syah.
Selain itu ketika sujud, bagian mukena tidak boleh menutupi muka sehingga muka
bisa menyentuh lantai atau menyentuh sajadah.

 Suci

Syarat syahnya sholat jenazah yang kedua adalah suci. Suci di sini adalah bebas dari
hadast kecil dan bebas dari hadast besar. Kadang banyak umat muslim yang tidak
bisa membedakan apa itu hadast dan apa itu najis. Najis adalah kotoran yang
menghalangi syahnya sholat dan menempel pada pakaian ataupun tempat sholat.

Hadast adalah sesuatu yang menghalangi syahnya sholat dan menempel atau berasal
dari badan manusia. Untuk bisa suci dari hadast kecil umat muslim harus melakukan
wudhu sedangkan untuk bisa suci dari hadast besar kita harus melakukan mandi
besar.

 Suci Dari Najis

Syarat syahnya sholat jenazah yang lainnya adalah suci dari najis. Baik itu najis yang
menempel pada pakaian maupun tempat sholat. Oleh sebab itu setiap muslim yang
ingin melaksanakan sholat sebaiknya memperhatikan pakaiannya dan juga tempat
sholat yang akan digunakan. Apakah di pakaiannya atau di tempat sholat yang akan
digunakan terdapat najis.

 Menghadap Kiblat

Sholat jenazah juga seharusnya menghadap kiblat. Sholat tidak boleh dilakukan
dengan menghadap ke selain kiblat.

 Jenazah Harus Sudah Suci Dan Dikafankan

Syarat syahnya shalat jenazah adalah jenazah harus sudah disucikan atau dimandikan.
Jika jenazah belum dimandikan maka sholat jenazah belum bisa dimulai. Barulah
ketika sudah dimandikan serta sudah dikafani maka jenazah siap untuk dishalatkan.

 Diletakkan Kiblat Atau Di Depan Orang Yang Mensholati

Jenazah yang akan disholatkan sebaiknya dihadapkan kiblat atau diletakkan di depan
orang yang mensholatinya. Untuk sholat gaib, jenazah tidak perlu diletakkan di depan
orang yang mensholatinya.
F. Sunnah Shalat Jenazah

Sunnat shalat jenazah adalah jika dilakukan bisa menambah pahala bagi orang yang
melaksanakan sunnat shalat tersebut. Berikut ini adalah sunnat sholat jenazah yang
harus diperhatikan bagi umat muslim yang harus diketahui :

1. Mengangkat Tangan Pada Setiap Takbir

Takbir yang dilakukan pada shalat jenazah memiliki bacaan masing-masing.


Disunatkan ketika takbiratul ikhram sebanyak 4 kali disunahkan untuk mengangat
tangan. Hal itu dikarenakan di dalam sholat jenazah tidak ada ruku dan gerakan
setelahnya.

2. Suara Di Rendahkan

Dalam melakukan sholat jenazah baik suara makmum maupun suara imam sebaiknya
dilirihkan. Oleh sebab itu tidak ada imam yang membaca tiap-tiap bacaan takbir
dengan suara keras atau jar.

3. Membaca Ta’Awuz

Membaca ta’awuz juga menjadi sunah bagi sholat jenazah.

4. Banyak Makmum

Sholat jenazah akan banyak pahalanya jika banyak makmum atau banyak orang yang
melakukannya.

5. Banyak Shaf

Ketika ada orang muslim yang meninggal kemudian dishalatkan oleh orang muslim
lainnya banyaknya shaf untuk menyalatkan jenazah tersebut adalah 3 shaf.

G. Doa Setelah Shalat Jenazah

Ketika salam diucapkan, makmum tidak lantas pergi begitu saja. Namun ada amalan
berupa doa setelah shalat jenazah yang harus dibaca oleh makmum. Berikut ini adalah
doa setelah shalat jenazah selesai dilalukan :

‫ص ِغيرنَا َو َك ِبيرنَا‬
َ ‫ه ِدنَا َوغَائِ ِب َنا َو َذ َك ِرنَا َو ُا ْنثَانَا َو‬
ِ ‫شا‬
َ ‫ح ِي ّ َنا َو َم ِي ّتِ َنا َو‬ َّ ‫اَلل ّ ُه‬
َ ِ‫م اغْ ِف ْر ل‬
‫ص ه ذَا‬ َّ ‫خ‬
ُ ‫ان َو‬
ِ ‫م‬ َ ‫ن تَ َو َّف ْي َت ُه ِم َّنا َف َت َو َّف ُه َعلَى ْاالي‬ ْ ‫ه َعلَى ْا ِال‬
ْ ‫سال َ ِم َو َم‬ ْ َ‫حيَ ْي َت ُه ِم َّنا َفا‬
ِ ‫حي‬ ْ َ‫ن ا‬ َّ ‫اَللَّ ُه‬
ْ ‫م َم‬
‫ان‬ ‫و‬‫ض‬ ‫الر‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ر‬ ‫ف‬‫غ‬ ‫م‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ح‬‫ا‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ح‬ ‫و‬
ِ َ ْ ِّ َ ِ َ ِ ْ َ َ ِ َ َّ َ ِ ْ َّ ِ َ َّ َ ‫ر‬ ‫ال‬‫ب‬ ‫ت‬ ‫ي‬‫م‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬

‫ش رى‬ ْ ‫ن َوا ْل ُب‬ ِ ‫سانِه َواِنْ َكانَ ُمسي ًئا َف َتجا َو ْز َع ْن ُه َولَ ِ ّق‬
َ ‫ه ْاال َ ْم‬ ْ ِ‫س ًنا َف ِز ْد فِى ا‬
َ ‫ح‬ َّ ‫اَلل ّ ُه‬
ْ ‫م اِنْ َكانَ ُم‬
ِ ‫ح‬
‫مين‬
َ ‫ح‬
ِ ‫م ال َّرا‬ َ ‫ح‬َ ‫ك يَا اَ ْر‬
َ ِ‫مت‬ َ ‫ح‬ ْ ‫ك َرا َم َة َوال ُّز ْلفى بِ َر‬
َ ‫َوا ْل‬

Allahummaghfirli hayyina wa mayyitina wa shahidina wa ghaibina wa dhakarina wa


unthana wa saghirina wa kabirina. Allahumma, man ahyaytahu minna fa ahyihi alal
islam wa man tawaffaytahu minna fa tawaffahu alal iman wa khussa hadhal mayyita
birrawhi warrahati wal maghfirati warridwan. Allahumma in kana muhsinan fazid fi
ihsanihi wa in kana musian fatajawaz anhu wa laqqihil amna wal bushra wal
karamata wazzulfa birahmatika ya arhamarrahimin.

H. Posisi Imam Ketika Sholat Jenazah

Setelah membahas doa yang diucapkan ketika shalat jenazah, ada baiknya kita
mengetahui ilmu dalam islam untuk menjadi imam shalat jenazah. Imam memiliki
beban mental yang berat dan harus memiliki ilmu yang cukup tentang shalat jenazah.
Hal itu juga dikarenakan makmum yang ada bersamanya menjadi tanggung
jawabnya, sehingga jika imam melakukan kesalahan dosanya akan berat sekali.

Selain itu yang harus diperhatikan adalah posisi imam tersebut. Alasannya adalah
posisi jenazah perempuan dengan jenazah laki-laki berbeda. Berikut ini adalah posisi
imam yang benar ketika menyalatkan jenazah :

 Jenazah laki-laki ; Jika jenazahnya adalah laki-laki maka posisi imam adalah
berdiri tepat di bagian belakang kepalanya si jenazah. Lalu kita bisa
meletakkan kepala jenazah di sebelah kiri imam.

 Jenazah perempuan ; Jika jenazahnya perempuan maka imam tepat berdiri


di belakang pinggang jenazah tersebut, posisi kepala jenazah tepat diletakkan
d sebelah kanan sang imam.

Siapa Yang Berhak Menjadi Imam ?

Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah siapakan yang berhak menjadi iman?,
apakah semua bisa menjadi imam shalat jenazah?. Ternyata tidak semua yang hadir
dalam shalat jenazah bisa menjadi imam, namun hanya orang tertentu saja yang bisa
menjadi imam shalat orang tersebut adalah berikut ini :
1. Ayah jenazah.
2. Kakek, ayah dari ayahnya jenazah.
3. Anak laki-laki jenazah.
4. Cucu laki-laki dari anak laki-laki jenazah.
5. Saudara kandung laki-laki jenazah.
6. Saudara laki-laki yang seayah dengan jenazah.
7. Keponakan berjenis kelamin laki-laki dari saudara laki-laki sekandung
jenazah.
8. Paman saudara yang sekandung dari ayah jenazah.
9. Paman saudara yang seayah dengan jenazah.
10. Keponakan berjenis kelamin laki-laki yang masih saudara dan sekandung
dengan jenazah.
11. Sepupu atau anak dari paman yang masih saudara kandung dengan jenazah.
12. Sepupu yang merupakan anak dari paman yang seayah dengan jenazah.
13. Tuan yang pernah memberikan kemerdekaan bagi si jenazah.
14. Sultan maupun presiden.
15. Kerabat berjenis kelamin laki-laki dan bukan menjadi ahli waris. Yang seperti
ini didahulukan yang hubungan kekerabatannya lebih dekat dengan jenazah
misalnya kakak ayah dari jenazah. Setelah itu cucu laki-laki dari anak
perempuan jenazah.
16. Suami jenazah.
17. Selain saudara dan kerabat jenazah. Sehingga jika orang lain ingin menjadi
imam namun masih ada sanak atau saudara yang belum menjadi imam
sebaiknya didahulukan sanak atau saudara tersebut. Sebab selain kerabat
berada di urutan yang paling bawah sendiri.
Catatan Penting Saat Sholat Jenazah

Ada beberapa catatn penting yang harus diperhatikan ketika shalat jenazah dilakukan.
Catatan ini tidak boleh disepelekan sebab sangat penting. Berikut ini adalah catatan
yang harus diperhatikan ketika mensholati jenazah :

 Tertinggal shalat jenazah

Bagi umat muslim yang tertinggal dalam melaksanakan shalat jenazah ada baiknya
dia masuk ke dalam shaf shalat dan masuk bersama imam pada bagian shalat jenazah
yang tersisa. Jika imam telah mengakhiri dengan salam, hendaknya dia menjalankan
takbir yang tertinggal sesuai dengan tatacara shalat jenazah dan harus syar’i. Jika
orang tersebut khawatir jenazah akan diangkatkan, dia bisa melakukan takbir secara
berturut-turut. Maksud berturt-turut di sini adalah tanpa adanya pemisah di antara
takbirnya dan diakhiri dengan salam.
 Jenazah sudah diangkatkan

Jika jenazah sudah diangkatkan namun belum dikuburkan atau dimasukkan ke liang
lahat, dia bisa melakukan shalat jenazah dikuburannya. Jika ada orang yang berniat
menyalati jenazah tersebut namun tidak berada di dalam negeri atau berada di daerah
yang sama maka dia dibolehkan untuk melakukan shalat ghaib sesuai dengan
tuntunan dan ajaran shalat ghaib. Niatnya pun adalah niat untuk shalat ghaib.

 Wanita mengandung

Jika jenazah yang meninggal adalah wanita yang mengalami keguguran kemudian
meninggal sedangkan usia kandungannya telah mencapai usia 4 bulan bahkan lebih.
Maka hukum untuk menyalati janin tersebut adalah fardhu kifayah.

Sedangkan jika usia janin yang meninggal tersebut kurang dari 4 bulan maka janin
tersebut tidak perlu dishalati. Hal itu dikarenakan saat kandungan berusia 4 bulan atau
lebih, Allah telah meniupkan ruh kepada janin tersebut sehingga janin tersebut sudah
memiliki nyawa.

I. Manfaat Melakukan Sholat Jenazah

Manfaat yang bisa dirasakan oleh umat muslim yang melaksanakan sholat jenazah
adalah bisa mendapatkan pahala yang besar yaitu sebanyak dua qirath. Dua qirath jika
diibaratkan seperti dua buah gunung yang besar. Seperti bunyi hadist yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah seperti ini,”

”Barangsiapa yang menghadiri jenazah sampai jenazah itu disalati, maka ia


mendapatkan satu qirath. Dan barangsiapa menghadirinya sampai jenazah itu
dikuburkan, maka ia mendapatkan dua qirath. Lalu ada yang bertanya : Apakah dua
qirath itu?, Rasulullah pun menjawab : sama dengan dua gunung yang besar.”

Hadist yang diriwayatkan oleh Tsauban juga menyebutkan seperti ini,

”Barangsiapa menyalati jenazah, maka ia mendapatkan satu qirath. Jika ia


menghadiri penguburannya, maka ia mendapatkan dua qirath. Satu qirath sama
dengan gunung uhud.”
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Shalat jenazah yang merupakan shalat fardhu kifayah ini menjadi wajib
hukumnya karena menyolatkan mayat yang akan dikuburkan kembali pada
Allah.Semua yang ada di muka bumi ini adalah kepunyaan Allah, nyawa yang ada di
tubuh kita adalah milik Allah dan suatu saat nanti nyawa kita akan kembali kepada
pemiliknya yaitu Allah SWT. Saat nyawa terlepas dari tubuh kita, itu artinya kita
telah meninggalkan segala kehidupan yang ada di dunia, ruh atau nyawa kita telah
bersiap menuju ke dunia yang abadi yaitu alam barzah. Ruh kita berada di alam kubur
dan menunggu sampai hari kiamat tiba.

B. SARAN

Agar kiranya pembaca dan penulis mampu untuk memahami dan


merealisasikan isi makalah ini serta dharapkan kepada dosen pembimbing mata
kuliah AIK ini agar dapat mengevaluasi dan memberikan saran kepada mahasiswa.
MAKALAH AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAH-AN IV

SHOLAT JENAZAH DAN PRAKTEKNYA

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 7

NURFAJRIANI (105961115317)

ANNISA KARTIKA PUTRI (10596111 17)

ASWIN BASRI (10596111 17)

KELAS 4.E

PRODI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Anda mungkin juga menyukai