SEPAK BOLA
Disusun Oleh :
RIDAWATI (105401131118)
20
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Pembelajaran PKN di SD.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana defenisi dari sepak boala?
2. Bagaimana Sejarah sepak bola?
1
3. Bagaimana Aturan Permainan Sepak bola?
4. Bagaimana Teknik permainan sepak bola?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi sepak bola
2. Mengetahui sejarah sepak bola
3. Mengetahui aturan permainan sepak bola
4. Mengetahui teknik permainan sepak bola
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari]. Di Italia, permainan
menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat
digemari. Keberadaannya pun digunakan sebagai olah raga “perang”. Saat
itu ada semacam kepentingan pelampiasan antara Inggris dan Scotland. Satu
bola diperebutkan dua kampung. Permainannya pun cenderung kasar dan
brutal. Gak heran kalau akhirnya banyak makan korban. Ada kisah yang
menyeramkan pula. Bahwa sepak bola kuno di timur Inggris bukan
menggunakan bola, melainkan kepala musuh prajurit perang lawan. Dengan
cara dan pola permainan seperti itu, maka sepak bola akhirnya dilarang oleh.
Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan
selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga
ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga
mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun 1815,
sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di
lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di
Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul
dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan
itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola
(soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang
dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa
oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia.
[7] Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk
dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai
negara.
Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan
Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930
dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di Solo,
organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak
Bola Seluruh Indonesia. Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering
digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-
4
alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan
terhadap kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono
X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia
semakin gencar.
Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak
bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional
tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era
sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam
kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny
Pattinasarani, dan Tan Liong Houw. Dalam perkembangannya, PSSI telah
memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan
penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan
Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir.
Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita
dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan
U-23)
5
h. Titik penalti, jaraknya sejauh 11 meter dari titik tengah tiang gawang.
i. Gawang-gawang, tinggi gawang 2,44 meter, lebar mistar gawang 7,32
meter dan garis tengah tiang dan mistar gawang 12 meter.
4. Perlengkapan Permainan
a. Kaos bernomor (sejak tahun 1954)
6
b. Celana pendek
c. Kaos kaki
d. Pelindung tulang kering
e. Alas kaki bersolkan karet
7
Teknik menendang memerlukan konsentrasi yang tinggi supaya
dapat menghasilkan tendangan yang tepat. Artinya kekuatan, jarak,
danarah tendangan harus tepat. Adapun beberapa teknik dalam
menendang seperti di bawah ini.
1) Menendang dengan kaki bagian dalam
Bagian kaki ini memiliki permukaan paling luas untuk
menendang. Tendangan dengan kaki bagian dalam biasanya
digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Tendangan ini sangat
ideal, karena hasil tendangan terukur dan akurat.
2) Menendang dengan kaki bagian luar
Menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk
mengumpanjarak pendek. Arah umpan yang dilakukan dengan kaki
bagian luar agak sulit dibaca, karena umpannya berlawanan arah
dengan posisi pengumpannya.
3) Menendang dengan punggung kaki
Hasil tendangan dengan menggunakan punggung kaki biasanya
sangat terarah, karena titik tumpunya terpusat pada bola
bagiantengahnya (pusat). Teknik ini harus sering dilatih oleh seorang
pemain (terutama seorang penyerang) agar dapat menghasilkan
tendangan dengan kekuatan yang besar dan sasaran yang dituju pun
akurat, sehingga pemainnya harus lebih konsentrasi.
8
3) Menahan bola di udara (tanpa jatuh ke tanah) dengan kaki bagian
dalam, paha, dada, kepala, dan punggung kaki.
9
e. Lemparan ke dalam
Apabila bola meninggalkan lapangan permainan (out) melalui
garissamping lapangan, akan terjadi lemparan ke dalam (throw in).
Teknik lemparan ke dalam (throw in) sebagai berikut.
f. Penjaga gawang
Penjaga gawang merupakan benteng terakhir dalam pertahanan
permainan sepak bola. Untuk itu, penjaga gawang diberikan kelebihan
khusus yaitu diperbolehkan untuk menggunakan semua bagian
tubuhnyauntuk menghalau dan menangkap bola. Beberapa keterampilan
(skill) yang harus dimiliki oleh penjaga gawang sebagai berikut.
10
2. Teknik gerakan dengan bola pada pola penyerangan sebagai berikut.
a. Wall-pass atau operan satu-dua
Wall-pass merupakan gerakan yang sederhana dari dua orang
pemain. Pemain A mengoper bola pada B, kemudian lari ke posisi baru.
Pemain B tanpa menahan bola mengoper kembali pada A yang
menerima bola pada posisi baru.
b. Lemparan ke dalam
Jika dilakukan dengan baik dan bersungguh-sungguh, maka
lemparan ke dalam dapat menjadi awal serangan yang berbahaya.
Terutama jika lemparan ke dalam terjadi di daerah lawan.
11
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Diharapkan sepak bola Indonesia menjadi sepakbola sebagai sebuah industri yang
menjanjikan dengan ditopang infrastruktur yang mumpuni. Selain itu, diharapkan
kualitas sumber daya manusia terutama pelatih dan wasit sebagai bagian dari
suksesnya pelaksanaan sebuah pertandingan. Semoga kompetisi sepakbola
indonesia bersih dan dunia internasional tidak akan memandang sebelah mata
terhadap kompetisiindonesia.Dengan kompetisi yang terlaksana dengan baik, Saya
pun berharap hal tersebut memiliki imbas terhadap prestasi tim nasional
indonesia.
Demikian makalah ini dibuat semoga bermanfaat bagi para pembaca kritik dan
saran kami harapkan agar dimasa yang akan datang dapat membuat yang lebih
baik lagi.
12
13