Page: 71 – 77
ABSTRAK
Klasifikasi sumberdaya mineral ialah suatu hal yang sangat penting dalam bidang
eksplorasi terutama dalam penaksiran cadangan. Penelitian ini dilakukan pada endapan
Nikel laterit Pulau Obi dengan pemodelan geometri endapan bijih nikel laterit dan
kemudian dilakukan klasifikasi sumberdaya yang mengacu pada standar klasifikasi
sumberdaya mineral dari SNI 4726:2011 dengan pendekatan RKSD berdasarkan data
estimasi Ordinary Kriging. Hasil Klasfikasi Sumberdaya, jumlah Total sumberdaya
tonase dan kadar rata-rata yaitu sumberdaya measured (Terukur) 414.016 ton Ni 1.69%
Fe 23.34%, indicated (Terunjuk) 1.318.375 ton Ni 1.23 Fe 36.16 dan jumlah sumberdaya
Inferred (Tereka) 98.672 ton Ni 1.01% Fe 44.73%.
71
Wawan AK Conoras, DINTEK VOL. 10 No. 1. Maret 2017. Page: 71-77
72
JURNAL TEKNIK DINTEK, Vol. 10No. 01, Maret 2017 : 71 - 77
maka hasil tersebut dapat dikategorikan Pada penelitian ini, proses klasifikasi
sebagai sumberdaya Measured dan jika terhadap sumberdaya mineral Nikel laterit
hasil perhitungan RKSD memperlihatkan dilakukan menggunakan data hasil estimasi
nilainya antara 0.3 sampai kurang dari 0.5 Ordinary Kriging dari data kadar
maka hasil tersebut dikategorikan sebagai pemboran hasil eksplorasi, dengan
sumberdaya Indicated, serta jika dari hasil memakai data varians error dari hasil
perhitungan RKSD memperlihat nilainya estimasi OK kadar Ni (Tabel 1).
sama dengan atau lebih dari 0.5 maka hasil
Tabel 1. Statistik hasil estimasi kadar
tersebut dikategorikan sebagai sumberdaya Ordinary Kriging pada Blok
Inferred. Sumberdaya dapat
Parameter Ni Fe
diklasifikasikan dengan persamaan sebagai
Z* (%) 𝝈𝑂𝐾 Z* (%) 𝝈𝑂𝐾
berikut (1):
Number of
24616 24616 24616 24616
data
Measured 0.3 ≤ Indicated 0.5 ≤ Inferred
Mean 0.91 0.25 33.00 11.74
𝜎
RKSD = 1.96( 𝐸∗ )................................(1)
𝑧 Minimum 0.05 0.20 2.48 7.82
Penelitian ini menggunakan data primer Variance 0.14 0.0013 209.59 7.00
dan data sekunder. Data primer yaitu data CV 0.41 0.14 0.44 0.23
73
Wawan AK Conoras, DINTEK VOL. 10 No. 1. Maret 2017. Page: 71-77
A B
74
C
JURNAL TEKNIK DINTEK, Vol. 10No. 01, Maret 2017 : 71 - 77
75
Wawan AK Conoras, DINTEK VOL. 10 No. 1. Maret 2017. Page: 71-77
76
JURNAL TEKNIK DINTEK, Vol. 10No. 01, Maret 2017 : 71 - 77
DAFTAR PUSTAKA
Boldt, J.R, and Queneau, P, 1967, The winning of Nickel, Its Geology, Mining, and
Extractive Metallurgy. Longmans Canada.
Conoras, W. A. (2017). Pemodelan Kadar Nikel Laterit Daerah Pulau Obi Dengan
Pendekatan Metoda Estimasi Ordinari Kriging. DINTEK, 10(2), 16-20.
David, M., 1977, Geostatistical Ore Reserve Estimation, Elsavier Scintific Publishing
Compay Amsterdam Oxford New York.
Elias, M, Donalson, M.J, and Giorgetta, N, 1981, Geology, mineralogy, and chemistry of
lateritic nickel-cobalt deposits near Kalgorlie, Western Australia. Economic
Geology, 76, 1775 – 1783..
Emery, X, Ortiz, J.M, and Rodriguez, J.J., 2006, Quantifying Uncertainty in Mineral
Resources with Classification Schemes and Conditional. Department of Mining
Engineering, University of Chile..
Golightly, J.P, 1979, Geology Of Soroako Nickeliferous Laterite Deposite, Int. Laterite
Simp, New Orleans
Heriawan, M. N, Rivoirard, J, and Darijanto, T, Grade Estimation and Geometric
Modeling of a Lateritic Nickel Deposit Using Ordinary Block Kriging, Jurnal
Teknologi Mineral, Volume XI No. 1, 2004, pp. 41 - 52.
Sinclair J. A, and H. Garston Blackwell., 2004, Applied Mineral Inventory Estimation.
Cambridge University.
SNI 13-6344-2000., Syarat mutu bijih nikel laterit berdasarkan mineralogi, Badan Standar
Nasional Indonesia,
SNI 4726:2011., Pedoman Pelaporan, Sumberdaya dan Cadangan Mineral, Badan Standar
Nasional Indonesia
Wellmer, W. F., Dalheimer, M., and Wagner, M., 2003., Economic Evaluations in
Exploration, Springer-Verlag Berlin Heidelberg 1989, 2008
77