Anda di halaman 1dari 3

Rahardian Aji Pamungkas

195020207111089

Rangkuman Webinar Start Up Fintech

Narasumber Mas Aria Widyanto (Amartha Fintech)

Sejauh mana ilmu ekonomi di terapkan di start up?

Saat ini seseorang ketika memiliki ilmu ekonomi harus diperlukan teknologi.agar dapat
beradaptasi dngan perkembangan zaman.

Kalau di fintech mahasiswa bagaimana?

Saya harap mahasiswa lah yang membuat fintech itu sendiri atau menjadi bos.Di fintech sangat
luas, contohnya fintech payment syste seperti dompet elektronik. Ada lagi fintech asuransi,
harus deal dengan 3asurani dan kita akan memilih sesuai dengan kebutuhan. Ada lagi yaitu
fintech dalam kesehatan seperti apotik elektronik yang dapat kita gunakan saat toko apotik lain
tutup. Mahasiswa ekonomi cocoknya di semua sektor karena semua melibatkan uang.

Bagaimana ketika mahasiswa di tempatkan tidak bukan bidangnya?

Jadi fast learn sangat di perlukan mahasiswa, kalau dalam konteks fintech orang yang
berpengalaman kurang penting di bandingkan orang yang cepat belajar, karena fintech cepat
berubah berubah

Bagaimana jika mahasiswa belum ada ilmu teknologi dan dampaknya jika punya ilmu
teknologi?

Kalau kita tidak punya background teknologi, kita hanya harus mengimplementasikan ide kita
agar masuk ke teknologi. Kita harus tau modeling apa dan digunakan untuk apa.

Amarta sebelum ke teknologi adalah sebuah koperasi , tujuan nya yaitu memberikan pinjaman
modal kerja kepada perempuan di desa yang tidak punya jaminan untuk meminjam. Amarta
juga memberikan edukasi juga. Dana amarta berasal dari investor individual atau sebuah bang.
Disini amata mendapatkan fee. Karena teknologi kita dapat menjalankan bisnis kita dengan
lancar.

Bagaimana cara agar perusahaan start up agar bertahan?


Ada satu softskill yaitu antusiasisme. Antusiasisme yang besar hanya bisa muncul ketika
melakukan sesuatu dan berguna bagi orang banyak selain itu juga kita harus punya knowladge

Untuk bisa memastikan startup bertahan kita harus memiliki kompetensi yang baik. Banyak
start up gagal karena tidak memiliki produk desain yang baik. Mereka merasa bahwa ide nya
baik tetapi tidak melakukan survey dan feedback ke customer. Mereka kebanyakan gagal
karena tidak memperhatikan feedback oleh konsmen

Hal yang dipersiapkan mahasiswa sebelum ke start up?

Pada saat mahasiswa banyak mengikuti event internasional, kita bisa melihat kapasitas kita
dalam industri seperti apa, kita melihat orang luar negeri seperti apa. Agar kita tahu kelemahan
kita di bidang apa. Agar kita dapat memenuhi semua skill kita.

Pada saat kita hire fresh graduate kita haru melihat fast learner atau tidak. Jika tidak , akan
dilakukan pelatihan dengan staff senior agar mereka cepat memahami perusahaan seperti apa.
Mereka harus bisa beradaptasi dengan perusahaan dalam waktu 3 bulan

Orang" Yang sukses orang yang seperti apa di start up?

Orang yang bisa menenukan kebahagian dari pekerjaan mereka. Mereka tau apa yang mereka
lakukan dapat berguna bagi orang lain untuk bisa mendapatkan layanan dengan baik. Kalau
sudah seperti itu sebuah rutinitas berubah menjad sebuah karya karena mereka tetap atusias
dalam mengerjakan apa yang mereka lakukan dan bermanfaat bagi orang banyak. Dengan
mempunyai antusiasi dan kebahagiaan kita akan sukses dalam perusahaan start up.

Penutup

Sebaiknya kita mengenali diri kita sendiri lebih baik, karena karier kita kedepan. Apapun yang
kita lakukan di kemudian hari akan bermakna bagi kita. Itu semua kita awali dengan kita kenali
diri kita sendiri dan kita tidak boleh membandingkan diri kita dengan orang lain tetapi
bandingkan diri kita dengan diri kita yang sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai