Anda di halaman 1dari 3

Pembobotan dalam pemilihan Asesor di PANJA Pembentukan LSP PERTAHKINDO :

1. Persyaratan Wajib
a. Memiliki SKA Madya Kualifikasi Teknik Sipil
b. Memiliki Sertifikat sebagai Asesor Kompetensi dari BNSP
c. Memahami skema sertifikasi
d. Memiliki latar belakang pendidikan, pelatihan serta pengalaman yang relevan
terkait dengan bidang profesinya.
e. Telah mempunyai bukti-bukti kompetensi:
 2 kali merencanakan asesmen.
 2 kali mengembangkan perangkat asesmen.
 2 kali melaksanakan asesmen (simulasi atau riil asesmen dibawah supervisi
Master asesor).

2. Persyaratan Yang Lebih Disukai


a. Memiliki SKA Utama Kualifikasi Teknik Sipil (Ahli Bangunan Gedung dan atau
Ahli Teknik Jalan dan atau Ahli SDA dan atau Ahli Teknik Jembatan dan atau
Ahli Geodesi dan atau Ahli di subkualifikasi Teknik Sipil lainnya)
b. Memiliki Sertifikat Kompetensi dari BNSPdan telah mengikuti Pelatihan Asesor
Kompetensi dan lulus RCC Recognition Curent Competency (perpanjangan) di
BNSP

3. Persyaratan Umum
a. Memahami fungsi untuk melaksanakan proses asesmen/ Uji kompetensi
terhadap peserta asesmen/Uji kompetensi berdasarkan skema sertifikasi dan
Pedoman BNSP yang akan ditugaskan oleh LSP PERTAHKINDO sesuai bidang
keahliaannya untuk melaksanakan dan memberikan rekomendasi hasil asesmen
kompetensi bahwa peserta asesmen telah memenuhi bukti yang dipersyaratkan
untuk dinyatakan kompeten atau belum kompeten pada skema sertifikasi yang
dinilai.
b. Berpartisipasi aktif dalam membentuk Tim Manajemen Mutu, untuk
mempersiapkan sistem manajmen mutu LSP, dengan tahap-tahap yang harus
dilakukan mencakupi:
 Melakukan pelatihan kepada tim yang mencakupi: pelatihan pengembangan
sistem, penerapan dan dokumentasi sistem manajemen mutu LSP; pelatihan
pengembangan skema sertifikasi; dan pelatihan asesor lisensi.
 Melakukan pelatihan asesor kompetensi baik bagi tim manajemen yang
sesuai bidang LSP, maupun SDM yang direncanakan untuk menjadi asesor
kompetensi LSP.

c. Bersama dengan Tim di PANJA dapat menyususn Dokumen Sistem Manajemen


Mutu LSP :
 Dokumen panduan mutu LSP.
 Dokumen SOP LSP.
 Dokumen Pendukung.
 Dokumen formulir LSP.
 Mengembangkan perangkat asesmen dan Materi Uji Kompetensi
 Mengidentifikasi Tempat Uji Kompetensi (TUK Tempat Kerja TUK Sewaktu
dan TUK Mandiri).

d. Dapat melakukan pra-validasi terhadap sistem manajemen mutu, dengan tahap-


tahap yang harus dilakukan adalah:
 Melakukan audit internal terhadap dokumen sistem manajemen mutu yang
telah dibuat, seharusnya yang melakukan audit adalah yang tidak
mempersiapkan panduan mutu dan turunannya.
 Melakukan identifikasi alternatif tindakan koreksi.
 Melakukan tindakan koreksi.

e. Dapat melakukan uji coba penerapan sistem manajemen mutu LSP, dengan
tahap-tahap yang harus dilakukan adalah:
 Melaksanakan pelatihan kepada karyawan LSP sesuai pada bidang
pengelolaan LSP dengan SOP yang sesuai.
 Melakukan Uji coba penerapan manajemen mutu LSP yakni SOPSOP
pelaksanaan sertifikasi, dan manajemen pendukungnya.
 Mengevaluasi dan perbaikan hasil uji coba.
 Melakukan uji coba pelaksanaan kembali untuk dilakukan validasi.

f. Dapat melakukan validasi terhadap sistem manajemen mutu LSP .


 Melakukan audit internal terhadap sistem manajemen mutu dan
pelaksanaannya dalam uji coba.
 Menidentifikasi alternatif tindakan koreksi.
 Melakukan tindakan koreksi.
 Melakukan verifikasi kembali.

g. Dapat melakukan mobilitas dengan cepat bila dibutuhkan dalam proses


pembentukan LSP pada PANJA

Anda mungkin juga menyukai