Anda di halaman 1dari 26

Kebijakan Pelayanan Kesehatan Reproduksi

bagiCalon Pengantin
Oleh :

dr. Erna Mulati, MSc.,CMFM


DIREKTUR KESEHATAN KELUARGA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Disampaikan pada
Orientasi Penguatan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin Angkatan II
Jakarta, 1 Maret 2021
Outline
1 Analisis Situasi
Kesehatan
Reproduksi 3 Upaya Peningkatan
Kesehatan
Reproduksi

2 Arah Dan Kebijakan


RPJMN 2020-2024
4 Pelayanan Kesehatan
Reproduksi bagi
Calon Pengantin
01
Analisis Situasi
Kesehatan Reproduksi
Isu Prioritas Dalam Mewujudkan
SDM Berkualitas dan Berdaya Saing

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 21 TAHUN 2020


1 penurunan AKI dan AKB TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2020-2024

2 penurunan stunting

“Titik dimulainya pembangunan SDM dimulai


dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan
bayi, kesehatan balita, kesehatan anak sekolah
karena merupakan umur emas untuk mencetak
manusia Indonesia yang unggul. Jangan sampai ada
stunting, kematian bayi, kematian ibu yang
meningkat. Tugas besar kita disitu ”
*) kutipan berita sesuai aslinya www.kompas.com ; 15/07/2019
Siapkah Indonesia Menghadapi
“Bonus Demografi” ?
PIRAMIDA PENDUDUK INDONESIA
2020 2035

Jokowi : Bonus
Demografi Ibarat
Pedang Bermata Dua

“Bonus demografi ibarat pedang


bermata dua. Satu sisi adalah
Bonus Demografi Usia Produktif berkah, jika kita berhasil
mengambil manfaat, sisi lain
adalah bencana apabila kualitas
SDM berkualitas manusia Indonesia tidak
dan berdaya saing
disiapkan dengan baik “

Sumber : disalin sesuai


aslinya/Kompas.com/01/08/2015
StatusKesehatan
Status KesehatanReproduksi
Reproduksi

AngkaKematian
KematianIbu
Ibu305/100.000
305/100.000KH KH Keguguranpada
Keguguran padaperempuan
perempuanpernah
pernahkawin
kawinpada
pada
• •Angka (1)(1)
usia10-59
10-59tahun
tahun: :4%
4%dan
danpengguguran:
pengguguran:3,5%
3,5%4)4)
• Angka Kematian Bayi 24/1000 KH (2) usia
• Angka Kematian Bayi 24/1000 KH (2)

TFR
TFR ASFR15-19
ASFR 15-19 Unmetneed
Unmet need
KEK
KEK (3)(3) 2,4(2)(2)
2,4 36%(2)(2)
36% 11%(2)(2)
11%
WUS15-49
• •WUS 15-49thth: 31,8%
: 31,8%
ibuhamil
• •ibu hamil: 17,3%
: 17,3% Proporsi Perempuan Umur 20-24
34.5% Perempuan Tahun Yang Berstatus
menikah
Kawin
usia Atau
20-24 Berstatus
tahun, Hidup
pertama Bersama
kali menikah Sebelum Umur
pada usia 15-18 PersentaseInfeksi
InfeksiHIV
HIVtertinggi
tertinggi(Juli-Sept
(Juli-Sept2019)
2019)
Persentase : :umur
(7)(7) umur
ANEMIA
ANEMIA (3)(3) Tahun : 10.82%
18 tahun (2) (8)
25-49 thn (70,7%), 20-24 thn (15,6%)
25-49 thn (70,7%), 20-24 thn (15,6%)
•pada perempuan: 23,9%
•pada perempuan: 23,9% 7%Perempuan
Perempuanusia
usia15-19
15-19tahun
tahunsudah
sudah
7%
IbuHamil:
•padaIbu
•pada Hamil:48,9%
48,9% (2)
menjadi ibu
menjadi ibu (2) RasioHIV
Rasio HIVpada
padalaki-laki
laki-lakidan
danperempuan
perempuan 2:1
2:1
RasioAIDS
Rasio AIDSpada
padalaki-laki
laki-lakidan
danperempuan
perempuan 4:1
4:1
Hipertensi(pengukuran)
Hipertensi (pengukuran)pada
pada
perempuan:36,85%
36,85%
(3)(3)
CaCaPayudara:
Payudara:30,9%
30,9%dan
danCaCaCervix
Cervix17,2%
17,2%daridari RasioIMS
Rasio IMSpada
padalaki-laki
laki-lakidan
danperempuan
perempuan(7)(7) 2:1
2:1
perempuan: semuajenis
jeniskanker
kankerpada
padaperempuan
perempuan (8)(8)
semua

348.446perempuan
perempuan mengalami Faktorrisiko
Faktor risikoHIV
HIVtertinggi
tertinggi(Juli-Sept
(Juli-Sept2019)
2019) ::
(7)(7)
348.446 mengalami
CaCaProstat:
Prostat:7,1%
7,1%dari
darisemua
semuajenis jeniskanker
kankerpada
pada LSL (20%), heteroseksual (18%), pengguna jarum
LSL (20%), heteroseksual (18%), pengguna jarum suntik suntiktidak
tidak
kekerasan
kekerasan(5)(5)
laki-laki
laki-laki (8)(8) sterilpada
steril padapenasun
penasun(1%),
(1%),

1 1dari
dari3 3perempuan
perempuan15-56
15-56thn
thnmengalami
mengalamikekerasan
kekerasanfisik
fisikdan/atau
dan/atau 17.275ibu
17.275 iburumah
rumahtangga
tanggaAIDS
AIDSdan
danmenempati
menempatiurutan
urutantertinggi
tertinggikedua
kedua(berdasarkan
(berdasarkanjumlah
jumlahkumulatif
kumulatifAIDS
AIDS
seksualoleh
seksual olehpasangan
pasangandan
danselain
selainpasangan
pasangan(6)(6) menurutpekerjaan/status)
menurut pekerjaan/status)(7)(7)

Keterbatasan Ketidaksetaraan
(8) Globocan 2018
Ketidaksetaraan Gender:
Gender:
Keterbatasan PersepsiBudaya
Persepsi Budaya KondisiGeografis
Kondisi Geografis
Sosial-Ekonomi Diskriminasi,Subordinasi,
Diskriminasi, Subordinasi,Rentan
RentanMengalami
MengalamiKekerasan,
Kekerasan,Peran
PeranGanda
Ganda
Sosial-Ekonomi

(7)
LaporanPerkembangan
PerkembanganHIV HIVAIDS
AIDS
(1)(1) 2015 (2)(2)SDKI
SUPAS2015 SDKI2017
2017 (3)(3) (8)(8)
SusenasTahun
Tahun2019
2019
SUPAS Riskesdas2018
Riskesdas 2018 (4)(4)Riskesdas 2010(5)(5)CATAHU
Riskesdas2010 CATAHU2018
2018 (6)(6) 2016(7) Laporan
SPHPN2016
SPHPN Susenas
danPIMS
dan PIMSTriwulan
TriwulanIIIIIITahun
Tahun2019
2019
STUNTING
1 dari 3 Anak Indonesia mengalami stunting
GERAKAN NASIONAL PERPRES 42/2013
PERCEPATAN TENTANG GERAKAN
NASIONAL
PERBAIKAN GIZI PERCEPATAN
(Fokus pada 1000 HPK) PERBAIKAN GIZI

Pendek

Sumber Data : Riskesdas 2010


SALAH ANEMIA PADA IBU HAMIL
Anemia pada bumil
2013-2018 à meningkat

PROPORSI ANEMIA IBU HAMIL, 2018


60 100
48,9
50 80 84,6
40
37,1
60
30
40 33,7 33,6
20 24
20
10
0
0 15-24 25-34 35-44 45-54
2013 2018 tahun tahun tahun tahun
(Riskesdas 2018)
Proporsi bumil KEK
tertinggi pada usia
< 20 tahun

Proporsi BBLR 2007-2018


à meningkat
PERKAWINAN ANAK DI INDONESIA

Tren Data Persentase Perempuan Usia 20-24 Tahun Menurut Usia


Perkawinan Pertama, 2008-2018 Perempuan Usia 20-24 Tahun Menurut Usia Perkawinan Pertama
Berdasarkan Tempat Tinggal 2018

Sumber : Pencegahan Perkawinan Anak, 2020

ü Dalam kurun waktu 10 tahun prevalensi perkawinan anak di Indonesia menunjukkan


penurunan namun masih landai
ü Pada tahun 2018, perempuan usia 20-24 tahun yang melangsungkan perkawinan pertama
<15 tahun maupun <18 tahun jumlahnya masih tinggi
02
Arah dan Kebijakan
RPJMN 2020-2024
AGENDA PEMBANGUNAN 3
Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk &
Memperkuat Tata Kelola Kependudukan

Meningkatkan Produktivitas Memperkuat Pelaksanaan


dan Daya Saing Perlindungan Sosial
MENINGKATKAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
Mengentaskan Kemiskinan Meningkatkan Pelayanan
BERKUALITAS &
Kesehatan Menuju Cakupan
BERDAYA SAING
Kesehatan Semesta

Meningkatkan Kualitas Anak, Meningkatkan Pemerataan Layanan


Perempuan, dan Pemuda Pendidikan Berkualitas
Didukung Major Project, antara lain:
1. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0
2. Pembangunan Science Techno Park (Optimalisasi Triple Helix di 4 Major Universitas)
3. Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting
7
4. Integrasi Bantuan Sosial Menuju Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh
MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS &
BERDAYA SAING
ARAH KEBIJAKAN “Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan
semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary
Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan
preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi, melalui:
STRATEGI :
PENINGKATAN KESEHATAN IBU,
1. Komitmen, kampanye, pemantauan 1. Kawasan sehat
ANAK, KELUARGA BERENCANA 1. Pelayanan di fasyankes dan evaluasi upaya perbaikan gizi
(KB) DAN KESEHATAN REPRODUKSI 2. Lingkungan mendorong
2. Penjaminan pembiayaan masyarakat
aktivitas fisik,
3. Peningkatan kompetensi nakes 2. Sistem jaminan gizi dan tumbuh
3. Regulasi berwawasan
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI 4. Perbaikan sistem rujukan kembang anak;
kesehatan
3. Percepatan penurunan stunting secara
5. Penyediaan sarana prasarana terintegrasi; 4. Standar & pedoman untuk
PENINGKATAN 6. Pencatatan kematian ibu 4. Intervensi yang bersifat life saving sektor non kesehatan;
PENGENDALIAN PENYAKIT 7. Imunisasi dasar lengkap didukung bukti; 5. Promosi perubahan
8. Peningkatan gizi remaja putri 5. Advokasi dan komunikasi perubahan perilaku yang inovatif
PEMBUDAYAAN PERILAKU dan ibu hamil perilaku ; 6. Pemberdayaan masyarakat
9. Perluasan akses dan kualitas 6. Sistem surveilans gizi; dan penggerakan
HIDUP SEHAT MELALUI 7. Komitmen dan pendampingan bagi
pelayanan KB serta kesehatan masyarakat;
GERMAS daerah untuk intervensi sesuai kondisi
7. Peningkatan penyediaan
reproduksi setempat;
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN & dan akses pilihan pangan
PENGAWASAN OBAT DAN 10.Pelayanan responsif gender. 8. Respon cepat perbaikan gizi dalam
kondisi darurat. sehat.
MAKANAN
8
Sumber : Perpres No.18 Tahun 2020
03
Upaya Peningkatan
Kesehatan Reproduksi
Apa Kesehatan Reproduksi itu ?
Keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan
dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi.
(ICPD, Kairo, 1994)

Keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial


secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit
atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem,
fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan
perempuan.
(UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 71 Ayat 1)
Regulasi Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Catin
PP No 61 Tahun 2014 INPRES No 1 Tahun 2017
Tentang Gerakan
Tentang Kesehatan Masyarakat Hidup Sehat
Reproduksi (GERMAS)

MOU KEMENAGKEMENKES-BKKBN
Permenkes No 97 Tahun 2014
Tentang Pelaksanaan Bimbingan
Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Perkawinan Bagi Catin dalam rangka
Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Peningkatan Ketahanan dan
Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Kesejahteraan Keluarga
Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan
Kesehatan Seksual
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Permenkes No 97 Tahun 2014
Setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada perempuan
saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka menyiapkan perempuan
dalam menjalani kehamilan, persalinan, dan melahirkan bayi yang sehat

REMAJA CALON PASANGAN


PENGANTIN USIA SUBUR
Mempersiapkan menjadi orang
Mempersiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan
dewasa yang sehat, produktif, serta
terbebas dari berbagai gangguan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh
kesehatan yang dapat menghambat bayi yang sehat
kemampuan menjalani kesehatan
reproduksi secara sehat
INPRES NO 1 TAHUN 2017
TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

Februari
2020
Kesepakatan Bersama
Antara
KEMENAG-KEMENKES-BKKBN
Nomor HK.03.01/Menkes/125/2020
Tentang
Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan Bagi Calon Pengantin Dalam
Rangka Peningkatan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

Kerjasama
Juli
Kementerian Agama 2020 Perjanjian Kerja Sama
dan Kementerian Antara
DIRJEN BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENAG
Kesehatan dengan
DIRJEN KESEHATAN MASYARAKAT KEMENKES
Nomor HK.03.01/II/691/2020
Tentang
PELAKSANAAN BIMBINGAN PERKAWINAN DAN
PELAYANAN KESEHATAN BAGI CALON PENGANTIN
Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama
Antara Antara
KUA atau lembaga Agama
KEMENAG-KEMENKES-BKKBN DIRJEN BIMBINGAN MASYARAKAT memberikan Bimbingan
Nomor : HK.03.01/Menkes/125/2020 ISLAM KEMENAG – DIRJEN Perkawinan, dimana salah
Tentang KESEHATAN MASYARAKAT
Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan satunya adalah pemberian
KEMENKES
Bagi Calon Pengantin Dalam Rangka Nomor HK.03.01/II/691/2020 materi kesehatan
Peningkatan Ketahanan dan Tentang
Kesejahteraan Keluarga Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan reproduksi
Dan Pelayanan Kesehatan Bagi Calon
Pengantin

• Selain secara tatap muka,


bimbingan perkawinan
dilakukan secara online
• Akan dilaksanakan di 34
provinsi
• Petugas Puskesmas sebagai
pemberi materi kesehatan
reproduksi
KUA atau lembaga

ALUR Agama memberikan


Bimbingan

PELAYANAN
Perkawinan,
dimana salah
satunya adalah

KESEHATAN
pemberian materi
kesehatan
reproduksi

CALON
PENGANTIN
04
Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Bagi Calon Pengantin
Dalam upaya peningkatan Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Bagi Catin, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan:

Lembar Balik Kespro dan Seksual Aplikasi Kescatin


bagi Catin à untuk petugas
kesehatan

Buku Saku Kespro dan Seksual bagi


Catin à untuk catin

Petunjuk Pelaksanaan KIE


Buku Saku Bagi Penyuluh Pernikahan
Kespro dan Seksual Bagi Catin
Kespro Catin à untuk penyuluh
pernikahan
Pencatatan

KCS hlmn 1

Surat keterangan pemeriksaan kesehatan catin


KCS hlmn 2

Lembar balik dan buku Kesehatan Reproduksi Catin


KCS dapat diunduh di :

www.kesga.kemkes.go.id
CONTOH IMPLEMENTASI DAERAH
DALAM PELAKSANAAN KESEHATAN REPRODUKSI CALON PENGANTIN

Gerakan Nikah Sehat Pergub Provinsi DKI Jakarta


Kab. Kutai Kartanegara No. 185 Tahun 2017 tentang Konseling Pesona Hati
dan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon
Pengantin
Mulia merupakan kegiatan
pemantauan dan skrining
kesehatan catin
Puskemas Maron Kab Probolinggo
Harapan Pertemuan
Mampu melaksanakan
§ Kanwil Agama dan program calon pengantin
KUA/Lembaga agama 03 yang terintegrasi dengan
mendapat informasi layanan bimbingan
tentang kesehatan perkawinan dan
reproduksi dan memotivasi pelayanan kesehatan
calon pengantin untuk reproduksi calon
datang ke fasilitas pengantin
pelayanan kesehatan
01 02
§ Petugas kesehatan dapat
memberikan KIE kesehatan
reproduksi dan Peningkatan cakupan
pemeriksaan kesehatan dan kualitas
bagi calon pengantin di pelayanan Kesehatan
Puskesmas bagi calon pengantin
.
Pernikahan adalah awal terbentuknya
sebuah keluarga sehingga sebelum menikah
catin perlu mempersiapkan kondisi
kesehatannya agar melahirkan generasi
penerus yang sehat dan keluarga bahagia

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai