Perbandingan Kadar Vitamin C Pada Jeruk Nipis Dan Jeruk Manis Dengan Metode Iodometri
Perbandingan Kadar Vitamin C Pada Jeruk Nipis Dan Jeruk Manis Dengan Metode Iodometri
INDONESIA (JPPIPAI)
Available online http://jurnal.unimed.ac.id
e-issn: , p-issn:
PERBANDINGAN KADAR VITAMIN C PADA JERUK NIPIS DAN JERUK MANIS DENGAN
METODE IODOMETRI
ABSTRAK
Vitamin C atau asam askorbat merupakan vitamin yang larut dalam air, vitamin C bekerja sebagai suatu koenzim
dan pada keadaan tertentu merupakan reduktor dan antioksidan yang tangguh untuk membantu menjaga
kesehatan sel dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh, antioksidan juga dapat mencegah radikal bebas.
Apabila tubuh kekurangan vitamin C maka akan mengakibatkan anemia, kulit kering, pendarahan internal yang
terjadi pada bagian mata, radang gusi, menurunnya sistem imun, sulit menyembuhkan luka, nyeri otot, dan
mudah memar. Namun apabila tubuh kelebihan vitamin C dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh, seperti fungsi
penyerapan vitamin B12 yang terganggu dan sebagainya. Buah jeruk merupakan sumber vitamin C dan asam
sitrat. Karena kadar Vitamin C pada buah jeruk berbeda-beda, maka perlu diketahui kadar vitamin C pada jeruk
nipis dan jeruk manis. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kadar Vitamin C dengan menggunakan metode
iodometri. Sampel dalam penelitian ini adalah jeruk nipis dan jeruk manis. Hasil analisis diperoleh informasi
bahwa kadar vitamin C pada buah jeruk nipis lebih besar daripada buah jeruk manis.
ABSTRACT
Vitamin C or ascorbic acid is an air-soluble vitamin, vitamin C works as a coenzyme and in certain circumstances
is a powerful reducing agent and antioxidant to help maintain health and improve body systems, antioxidants
can also prevent free radicals. If the body is deficient in vitamin C, it will cause anemia, dry skin, internal
bleeding that occurs in the eyes, gingivitis, decreased immune system, difficulty healing wounds, muscle pain,
and easy bruising. However, the environment in the body, excess vitamin C can be harmful to the health of the
body, such as undisturbed absorption of vitamin B12 and so on. Citrus fruits are a great source of vitamin C and
citric acid. Because the levels of Vitamin C in citrus fruits vary, it is necessary to know the levels of vitamin C in
limes and sweet oranges. In this study, an analysis of Vitamin C levels was carried out using the iodometric
method. The samples in this study were lime and sweet orange. The results of the analysis obtained
information that the levels of vitamin C in lime fruit were greater than sweet oranges.
1
Tribuanadewi, Adawiyah, Panjaitan, Surip/Jurnal Pendidikan Pembelajaran IPA Indonesia.
tetesan
Jumlah
Sampel yang digunakan dalam penelitian 100
adalah jeruk nipis dan jeruk Brastagi. Sampel ini
0
diteliti dengan titrasi iodometri. Titrasi iodometri
Jeruk Nipis Jeruk Manis
ini paling banyak digunakan, karena murah,
sederhana, dan tidak memerlukan peralatan
laboratorium yang canggih. Titrasi ini memakai Berdasarkan hasil penelitian yang
iodium sebagai oksidator yang mengoksidasi dilakukan terhadap buah jeruk nipis dan jeruk
vitamin C dan memakai amilum sebagai manis dengan menggunakan metode titrasi
indikatornya. diperoleh:
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Jeruk nipis memiliki kadar vitamin C
dengan jumlah tetesan sebanyak 50 tetes
Analisis kadar vitamin C pada sampel ini 2. Jeruk manis memiliki kadar vitamin C
memakai metode titrasi iodium, yaitu dengan jumlah tetesan sebanyak 100
penetesan iodine kedalam larutan sari jeruk tetes.
nipis dan jeruk manis. Iodine adalah oksidator Serta pada tabel 1, tampak hasil uji vitamin
yang tidak terlalu kuat dan mampu mereduktor C pada sampel sari jeruk nipis dan jeruk
zat-zat yang dapat dititrasi. Fungsi iodine dalam manis menghasilkan jumlah tetesan yang
percobaan ini adalah untuk memperlihatkan berbeda untuk menjernihkan warna larutan
jumlah vitamin C yang terdapat dalam sampel iodine dari coklat menjadi bening. Kadar
menjadi senyawa dihidroaskorbat. vitamin C dalam bahan sampel yang paling
Hal pertama yang dilakukan dalam tinggi ditunjukkan oleh jumlah tetesan paling
percobaan penentuan kadar vitamin C ini sedikit ketika bahan uji diteteskan ke larutan
adalah menyiapkan air sebanyak 2 sendok iodine hingga warnanya menjadi bening.
makan kedalam gelas dan meneteskan iodine Sehingga diperoleh pernyataan bahwa
sebanyak 5 tetes. Dari perlakuan ini didapat kadar vitamin C pada jeruk nipis > jeruk
perubahan warna air menjadi warna coklat. manis. Diperkuat oleh teori dari (Mia Aina &
Kemudian untuk melihat kadar vitamin C, maka Dawam Suprayogi) dalam jurnal
diberi perlakuan yaitu meneteskan sari jeruk penelitiannya menyatakan bahwa pada uji
nipis dan jeruk manis kedalam gelas yang sudah vitamin C dengan menggunakan iodometri
ditetesi iodine tadi. Untuk melihat seberapa dengan bantuan iodine, maka iodine inilah
tinggi kadar vitamin C nya, maka semakin yang menjadi indikator karena iodine
sedikit pula tetesan sari sampelnya. mengandung povodine iodine 1%. Lalu reaksi
Setelah dilakukan pengambilan dan antara asam askorbat dalam vitamin C dan
percobaan pada sampel untuk melihat kadar iodine akan menghilangkan warna dari iodine
vitamin C, maka didapatkan hasil sebagai tersebut.
berikut. Pernyataan bahwa kadar vitamin C pada
jeruk nipis lebih besar daripada jeruk manis,
Tabel 1. Data Hasil Penelitian Kadar Vitamin C ini diperkuat juga dari rasa pada jeruk nipis
pada Jeruk Nipis dan Jeruk Manis yang asam. Karena menurut (Sembiring,
No Sampel Warna Warna Jumlah 2019) sifat vitamin C adalah mempunyai rasa
setelah akhir tetesan asam.
ditetesi setelah
3
Tribuanadewi, Adawiyah, Panjaitan, Surip/Jurnal Pendidikan Pembelajaran IPA Indonesia.