Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kristin Rista R

NIM : 401200227

Kelas : Ekonomi Syariah H

Judul : Analisis Permintaan dan Penawaran Jagung di Ponorogo pada


Masa Pandemi

Data yang diperoleh :

1. Produksi jagung di Ponorogo tahun 2019 - 2020


Dalam peresmian Sekretariat Gapoktan tahun 2019 yang bersamaan dengan peresmian
Posluhdes (Pos Penyuluhan Desa) tersebutm, Ipong Muchlissoni mengungkapkan bahwa
roduksi pertanian di Kabupaten Ponorogo di tahun 2018 lalu khususnya komoditas padi
tercatat surplus. Dari luasan tanam padi 78.000 hektar, surplus tercatat mencapai sekitar
320.000 ton.
https://seruji.co.id/daerah/jatim/produksi-pertanian-surplus-bupati-ipong-dorong-
ponorogo-jadi-lumbung-pangan-organik/

Menurut data Kementerian Pertanian produksi jagung sepanjang tahun 2020 diperkirakan
mencapai 24,16 juta ton sedangkan kebutuhan jagung untuk pabrik pakan sebesar 8,5 juta
ton dan untuk peternak sebesar 3,48 juta ton.
https://www.neraca.co.id/article/133798/produksi-jagung-tahun-2020

2. Harga jagung tahun 2019-2021


Harga jagung di Ponorogo pada tahun 2019 membuat jagung masih digunakan sebagai
alternatif pakan ternak hingga sekarang. Selain itu kandungan gizi di dalam jagung pun
beragam, seperti serat, protein dan karbohidrat. Penurunan harga jagung biasanya terjadi
menjelang masa panen raya, karena stok jagung yang melimpah. Harga jagung per kilo
hanya mencapai Rp 3.800 pada saat panen raya. Kenaikan maupun penurunan harga
jagung kering untuk pakan ternak akan berpengaruh juga pada harga jual ternak unggas,
seperti ayam dan bebek.
https://harga.info/harga-jagung/

Lahan jagung milik warga di salah satu desa di Ponorogo diserang hama ulat grayak.
Padahal tanaman jagung tersebut baru berusia satu bulan.  lahan jagung seluas satu hektar
milik warga setempat mengalami kerusakan parah. Pada bagian daun jagung tampak
berlubang dimakan ulat. Salah satu petani jagung Mursyid menambahkan serangan hama
ulat grayak dimulai sejak 2 minggu lalu. Bahkan semakin parah hingga sekarang.

"Ini satu petak habis, bagian pupus daun dimakan ulat," kata Mursyid kepada detikcom di
lokasi, Jumat (3/1/2020).

Mursyid menambahkan serangan ulat ini baru terjadi saat memasuki musim tanam
jagung. Petani memilih jagung sebab lahannya berada di lereng gunung.

"Untuk mengurangi serangan ulat saya semprot menggunakan racun serangga," ujar
Mursyid.

Menurutnya, petani di awal masa tanam ini sudah mengalami kerugian Rp 1 juta meliputi
biaya benih, pupuk dan upah buruh tani. Untuk harga jualnya sendiri sedikit mengalami
peningkatan sebesar 4.000/ kg. Meski diserang ulat namun mereka tetap memilih jagung
sebagai komoditas yang ditanam. Sebab, petani sudah paham dengan kondisi lahan.

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4845093/tanaman-jagung-diserang-ulat-
grayak-petani-di-ponorogo-gagal-panen

3. Zona perkembangan jagung di Ponorogo


Zona pengembangan agropolitan di Kabupaten Ponorogo adalah di Kecamatan Babadan,
Kecamatan Sukorejo, dan Kecamatan badegan dengan pusat di Kecamatan Ponorogo.
Sedangkan wilayah pendukung sebagai penghasil komoditi adalah di Kecamatan Pulung,
Kecamatan Kenangan, Kecamatan Babatan, Kecamatan Balaong dengan
komoditi Jagung. Hampir 65% dari luas panen dan 72 % dari
produksi jagung terdapat di Jawa. Sentra produksi jagung terbesar terdapat di Jawa Timur
dengan luas panen dan produksi berturutturut 38 % dan 43 % dari angka nasional. Dari
segi konsumsi, jagung merupakan bahan makanan utama dengan konsumsi tahunan lebih
dari 90 kilogram per kapita bagi
https://www.academia.edu/12622826/Pengembangan_Ekonomi_Wilayah_Kabupaten_Po
norogo_berbasis_Agropolitan

4. Pemasaran
Ponorogo merupakan komoditas jagung yang terbilang cukup besar hingga mencapai
1500 ton per tahunnya. Jagung merupakan salah satu komoditas strategis dan bernilai
ekonomis sehingga banyak masyarakat Ponorogo yang memilih menanam jagung.
https://ppid.ponorogo.go.id/dok/filedokumen/files/1__Perubahan_Renstra_DIPERTAHA
NKAN_2016-2021.pdf

5. Permintaan dan penawaran jagung pada masa pandemi


Ponorogo merupakan salah satu sentra produksi Jagung di Jawa Timur. Seperti tidak mau
ketinggalan dengan kabupaten lainnya seperti Lamongan, Tuban, Ngawi, Gresik dan
Pasuruan yang sudah memasuki panen raya, Ponorogo saat ini sedang masuk puncak
panen raya jagung.. Diharapkan produksi sekaligus permintaan jagung petani Ponorogo
tidak hanya dapat mensuplai kebutuhan jagung bagi peternak khususnya di wilayah
Ponorogo, juga  wilayah lainnya. Potensi luas panen Jagung di Ponorogo cukup tinggi.

Harmanto, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan Kabupaten


Ponorogo, menyampaikan bahwa luas panen Jagung periode Februari-Maret sekitar
23.398 Ha, dimana luas panen Februari 15.921 Ha dan Maret 7.478 Ha. Setijo Budi,
Ketua Kelompok Tani LMPSDH menyampaikan, produksi Jagung  berlimpah karena
didukung luas panen dan produktivitas  tinggi.

"Provitas Jagung dikarenakan monokultur bisa mencapai 10-12 ton/ha, sedangkan di


wilayah lainnya dengan sistem tumpangsari berkisar 7-9 ton/ha. Jadi kami protes keras
jika provitas jagung di Ponorogo hanya disebut 4-5 ton/ha, itu gak mungkin, bisa
bangkrut petani” ungkap Budi.
http://bkp.pertanian.go.id/blog/post/kementan-meminta-bangun-sinergitas-untuk-cegah-
harga-jagung-jatuh-saat-panen-raya

Anda mungkin juga menyukai