Kegiatan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) di Kementrian Perindutrian sudah berjalan
dengan semestinya sesuai dengan bidang yang dijadikan konsentrasi oleh praktikan. Praktikan
melakukan kegiatan ini selama 1 bulan setengah dan berperan sebagai seorang Public Relations
Selama kurang lebih 8 minggu, praktikan melakukan kegiatan KKPT (Kuliah Kerja Praktek
Terpadu) di Kementrian Perindustrian, terhitung dari tanggal 24 Juni 2019 – 09 Agustus 2019.
Kuliah Kerja Praktek Terpadu ini dilakukan selama 5 hari dalam seminggu dari hari senin
sampai jumat pukul 08.00 – 16.30 WIB.
Beberapa tugas yang diberikan kepada praktikan antara lain adalah, menganalisis berita-berita
yang sedang hangat dibicarakan,mengikuti siaran pers, membagikan Press Release, mengikuti
rapat dan evaluasi tentang SDM, Menjadi News Anchor, Mengikuti Liputan Live Report di
Kegiatan Produk Kosmetik, Mengedit Vidio, membuat Script Berita, Menstranskrip hasil
rekaman.
Di minggu pertama, praktikan diberi tugas menganalisis beberapa berita tentang isu cukai plastic,
menganalisis tentang Garam Impor, Kaca Lembaran, Imei,dan impor ekspor kapal, dimana
praktikan harus terlebih dahulu membaca isi dari masalah tersebut kemudian praktikan baru
memberi analisa yang harus dilaporkan kepada pembimbing lapangan jika sudah selesai
dikerjakan. Tugas minggu kedua praktikan membagikan Press Release Bea Cukai kepada rekan
wartawan dan menyiarkan acara FGD tentang plastic secara live difacebook Kementrian
Perindustrian, setelah itu praktikan diberi tugas selanjutnya tentang memberikan opini 100
alasan menolak Bea Cukai Plastik, Pemantauan dan evaluasi Corporate Gathering Creating in
Wining Strategy in Industry 4.0,Evaluasi pengembangan SDM industri 4.0, Membaca
pendidikan SDM industri melalui pendidikan vokasi industry, dan mengikuti rapat penutupan
diklat 3 in 1 . Tugas minggu ketiga praktikan mengedit video mengenai pameran produk industry
tentang Plastik dan Karet dimana hasil video tersebut yang nantinya akan dipublish kemedia
social instagram, website, twitter, facebook Kemenperin, serta membuat video blog mengenai
plastic Ecoplast. Tugas minggu keempat merevisi informasi factor jabatan structural dan
mentraskrip hasil rekaman rapat pembukaan produk kosmetik
Diminggu kelima praktikan diberi tugas untuk menjadi news achor dimana praktikan belajar
berbicara didepan tv seperti layaknya pembawa berita, praktikan juga diberi tahu tata cara
pengucapan setiap kalimat, dan gesture tubuh yang baik. Diminggu keenam praktikan diberi
tugas untuk liputan Live Report, membuat Script dan Observasi Bookfair Kementrian
Perindustrian 2019, Diminggu kedelapan praktikan diberi tugas memasukan data asosiasi
himpunan anggota KADIH Indonesia kemicrosoft exel, dan praktikan disuruh menstranskrip
rekaman.
4.1.2 Proses Kegiatan Strategi Komunikasi Dalam Peningkatan SDM di Bidang Industri
` Pembangunan sumber daya manusia (SDM) Industri dilakukan untuk menghasilkan SDM
yang kompeten di bidang Industri dengan memperhatikan penyebaran dan pemerataan
ketersediaan SDM untuk setiap wilayah provinsi dan kabupaten/kota. Hal tersebut tertuang
dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian yang merupakan landasan
bagi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mendorong terciptanya tenaga kerja
industri yang terampil serta menumbuhkan wirausaha industri kecil yang mandiri dan berdaya
saing. Untuk mewujudkannya, Kemenperin menyelenggarakan pendidikan SDM industri melalui
pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi, pelatihan industri berbasis kompetensi, serta
pemagangan industri dan sertifikat kompetensi.
Dalam kunjungannya meninjau Balai Diklat Industri Surabaya yang merupakan salah satu
fasilitas milik Kemenperin pada Kamis – 4 Agustus 2016, Menteri Perindustrian Airlangga
Hartarto menegaskan bahwa pengembangan sektor industri kecil dan menengah (IKM) melalui
pendidikan vokasi merupakan salah satu fokus kebijakan yang dijalankan Kemenperin. “Melalui
pendidikan vokasi dan pelatihan industri, Kementerian Perindustrian memfasilitasi peningkatan
kemampuan praktikal tenaga kerja industri yang juga akan bermanfaat ketika mereka
memutuskan untuk berwirausaha,” papar Menperin.
Kemenperin memiliki delapan Balai Diklat Industri (BDI) yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali
dan Sulawesi. BDI berfungsi menjalankan program pelatihan berbasis kompetensi mengacu pada
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), diklat 3 in 1 yang meliputi pelatihan-
sertifikasi-penempatan kerja, pelatihan berbasis spesialisasi dan kompetensi untuk pembentukan
wirausaha industri kecil dan industri menengah, serta penyelenggaraan inkubator bisnis untuk
pembentukan wirausaha industri kecil dan industri menengah. Balai Diklat Industri Surabaya
diarahkan menjadi role model unit pendidikan vokasi dan lembaga pelatihan industri berbasis
kompetensi yang link and match dengan industri. Terkait link and match, Menperin
mengharapkan keterlibatan pihak swasta dalam pengembangan pendidikan vokasi di dalam
negeri. “Langkah ini juga memberi manfaat bagi industri sendiri karena pengembangan SDM
lewat pendidikan vokasi berdampak pada peningkatan daya saing industri manufaktur,” tegas
Menperin.
Kepala BDI Surabaya, Yulius Sarjono Eddy menyampaikan bahwa fasilitas tersebut memiliki
spesialisasi dan spesifikasi di bidang elektronika, telematika dan tekstil. Hingga Juli 2016, diklat
3 in 1 di bidang garmen telahdiikuti oleh 775 peserta, sedangkan di bidang elektronika diikuti
399 peserta. “Jumlah peserta diklat 3 in 1 terus meningkat dari tahun ke tahun. Agar terus
berjalan baik, penyelenggaraan empat fungsi BDI tadi membutuhkan koordinasi dan kolaborasi
dari seluruh stakeholder agar kebijakan pembangunan tenaga kerja kompeten dapat berjalan
dengan baik,” ujarnya.
Pusat inovasi tersebut memiliki lima fungsi sebagai ekosistem industri 4.0, yaitu
showcase center untuk meningkatkan kesadaraan mengenai industri 4.0 dengan menunjukkan
model perusahaan percontohan untuk industri makanan dan minuman serta industri otomotif.
Kemudian, capability center yang berfungsi membangun kapabilitas industri 4.0 bagi
perusahaan- perusahaan di Indonesia. Lalu, membentuk ekosistem industri 4.0 untuk
menghubungkan semua pemangku kepentingan yang berpengaruh dalam upaya memberikan
keahlian dan kapabilitas. “Selanjutnya, delivery center untuk membantu perusahaan-perusahaan
pada saat perjalanan mereka mengadopsi industri 4.0, mulai dari tahap penilaian INDI 4.0 hingga
implementasi dan innovation center dengan tujuan utama menjembatani penelitian dan uji
validasi teknologi,” lanjutnya. Guna memacu tumbuhnya SDM industri kompeten, pemerintah
juga telah melakukan perbaikan kerangka regulasi dan pemberian insentif bagi industri, yang
diwujudkan melalui Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang peta Jalan Making
Indonesia 4.0, sekaligus insentif fiskal super tax decuction yang telah ditetapkan melalui
Peraturan Presiden (PP) Nomor 45 tahun 2019. “Insentif fiskal tersebut akan memberikan
pengurangan penghasilan kena pajak hingga 200% dari total biaya yang dikeluarkan perusahaan
terhadap pelaksanaan program vokasinya, serta pengurangan pajak hingga 300% untuk
perusahaan yang berkontribusi pada research and development” terangnya.
Dalam kegiatan strategi komunikasi praktikan diberi tugas mengevaluasi, membaca, dan
ikut serta rapat dalam penutupan Diklat 3 in 1, selain itu praktikan harus bisa memposisikan
sebagai seorang humas yang memberikan pendapat atau opini dalam peningkatan SDM (sumber
daya Manusia) dibidang industry ini. Antara lain melakukan penyusunan kebijakan teknis dalam
melaksanakan pembangunan SDM industri. Selanjutnya, menjalankan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang pembangunan SDM industri, serta melakukan
fungsi lain yang diberikan oleh Pembimbing lapangan praktikan. Dan SDM di Bidang Industry
itu semuanya sudah terealisasikan.
Selain tabel kegiatan bulanan diatas, penulis juga membuat catatan harian kegiatan yang
dilakukan selama kerja praktek. Berikut uraian catatannya: