Anda di halaman 1dari 5

'"

LAPORAN SEMINAR

Hari Sabtu
Tanggal 29 Oktober 2016.
Pukul 07:30 sid 15:30 WIB
Tempat Melia Purosani Hotel Yogyakarta
JI. Mayor Suryotomo No.31, Yogyakarta, Oaerah Istimewa Yogyakarta 55122
Tema Workshop of Jakarta MRT Railway Systems

I. Oasar Seminar
1, Undangan Oirektur Utama PT, MRT Jakarta Nomor : 868/01R-MRTIXl2016 Tanggal
6 Oktober 2016 perihal Undangan "Worl(shop of Jakarta MRT Railway Systems",
2, Oisposisi Kepala Oinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi OKI Jakarta Tanggal
12 Oktober 2016 terkait Undangan Oirektur Utama PT. MRT Jakarta Nomor: 868/01R-
MRTIXl2016 Tanggal 6 Oktober 2016 perihal Undangan "Workshop of Jakarta MRT
Railway Systems", -
3, Surat Perintah Tugas Kepala Oinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi OKI
Jakarta Nomor: 936/-079,71 tentang 'Workshop of Jakarta MRT Railway Systems",

II. Peserta Seminar


1, Oitjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan,
2, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan,
3, Oinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi OKI Jakarta.
4, PT. Industri Kereta Api (INKA).
5. PT. LEN Industri.
6. PT. Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ),
7, PT, Jakarta Propertindo,
8, PT. MRT Jakarta,
9, Signal Telecommuniation & Electricity, Kantor Pusat PT, Kereta Api Indonesia (KAI),
10, Track & Bridge Maintenance, Kantor Pusat PT, Kereta Api Indonesia (KAI),
11, Undangan lainnya (Pustral UGM, API Mad/un, STTO Bekasi, ITS, UNS dan lain-lain),

III. Pendahuluan
1, Seminar dibuka oleh Oirektur Utama PT, MRT Jakarta Bapak William P, Sabandar,
mengambil tema "Workshop of Jakarta MRT Railway Systems" dihadiri Regulator
(OJKA, BPTJ Kementerian Perhubungan, Oinas Perhubunganj, Operator (PT. KAI,
PT, KCJ, PT. MRTJ, PT. Jakpro), Badan Usaha (PT. INKA, PT. LEN Induslri),
Akademisi (UGM, ITS, API, SHO, UNS) dan undangan lainnya,
2. Oiketahui bersama bahwa skema pengembangan bisnis perkeretaapian jika dilihat
dari pendapatan, maka pendapatannya tidak hanya dari tiketffairbox melainkan dari
pengelolaan bisnis sekitar/penunjang sistem perkeretaapian, dan harus
memperhatikan integrasi antar moda sehingga peralihan yang mudah dan cepat dari
moda angkutan kereta api ke moda lainnya merupakan faktor penting dalam menarik
minat pengguna jasa beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal
seperti MRT ini (shifting). Kondisi masyarakat lokasi sekitar sangat berpengaruh
sukses tidaknya moda perkeretaapian khususnya program MRT, oleh karena itu
mereka dillbatkan dari tataran rencana program, Installment/construction sampal
dengan pengoperasian MRT sehingga mereka d1pat berkontribusi positif dalam
penyelenggaraan MRT di Jakarta.
3. Acara seminar "Workshop of Jakarta MRT Railway Systems" hari ini menghadirkan
pembicara yang ahli dan berkompeten di bidangnya baik dari dalam dan luar negeri,
dengan materi pembahasan meliputi sejarah perkeretaapian Indonesia, standar
kontrak FIDIC dalam penyelenggaraan MRT Jakarta, sistem persinyalan CBre MR'f
Jakarta, sistem traksi dan infrastruktur MRT Jakarta dan standar operasional MRT
Jakarta, Seminar diawali dengan pemaparan progres terkini dan jadwal
pembangunan MRT Jakarta oleh pihak PT. MRT Jakarta dilanjutkan pembiacara
lainnya dan diakhiri sesi penyerahan piagam cindera mata.
.,

IV. Hasil Diskusi Seminar


1. Pogres dan Jadwal MRT Jakarta Fase I
(Oleh : Bpk. Heru Nugroho)
Proyek MRT Jakarta Fase I (North - South Phase f) berkategori design and build,
hal-hal yang terbaik yang harus didapatkan bukan rata-rata atau minimal,
sehingga tidak diperkenankan ada perbaikan dalam jangka panjang.
Hasil tender berupa design result, harus detil data dan hasilnya, melibatkan
masyarakat yang terkena dampak pada saat pra konstruksi, pada tahap design
harus dilakukan analisa resiko/manajemen resiko.
Sesi jalur layang ± 9,8 Km.
Sesi jalur bawah ± 6 Km.
Terdiri dari 6 kontrak pekerjaan sipil, 1 kontrak railway systems dan 1 kontrak
rolling stock.
Permulaan pekerjaan underground section Agustus 2013, elevated section
November 2013, railway systems dan rolling stock Juli 2015.
Perkiraan jangka waktu peke~aan sesi bawah 57 bulan, sesi layang 56 bUlan,
railway systems dan rolling stock 43 bulan.
Perkiraan selesai seluruh pekerjaan Februari 2019, namun oleh karena
menyesuaikan perkembangan keadaan diperkirakan selesal Mel 2019.

2. FIOIC Silver Book/Tum Key Contract, Concept and Administration


(Oleh : Mr. Dinesh Raj Shiwakoti)
FIDIC Forms of Contract mengatur ikatan kontrak yang berstandar internasional
seperti pada pekerjaan MRT Jakarta ini, baik pada saat planning & design,
construction dan EPC/tum key.
FIDIC Forms of Contract digunakan sebagai standar tiap tahapan pekerjaan,
membuat dokumen yang mudah digunakan dan penyelesaian masalah setiap
bagian pekerjaan design and build. I'"
FIDIC Forms of Contract terdiri dari Red Book (Constl1.'Ction Contract), Yellow
Book (Plan & Design Build), Silver Book (EPCfTum Key Contract).
FIDIC Forms of Contract memuat analisa resiko yang sangat cocok untuk jenis
pekerjaan kompleks dan nilai yang besar dengan resiko yang tinggi seperti
pekerjaan MRT Jakarta.
FIDIC Silver Book/Tum Key Contract memuat pengertian umum dan tanggung
jawab pelaksana.
FIDIC Silver Book (EPCfTum Key Contract) meliputi tanggung jawab tenaga .ke~a;
tanggung jawab kontraktor; penugasan tenaga representatif; manajemen proyek;
klausul keuangan dan prosedur; Resiko, AS'lransi, Keadaan Kahar (Force
Majeure), Penangguhan, Pembatalan; Klaim, Perselisihan and Solusinya.

3. Sejarah Perkeretaapian Indonesia


(Oleh : Bpk Hermanto Dwiatmoko)
- O<ereta api merupakan moda transportasi yang bersifat massal yang mempunyai
Keunggulan dibandingkan dengan transportasi jalan.
Angkutan kereta api dapat berperan menurunkan biaya logistik nasional yang
salah satu penyebabnya adalah faktor transportasi.
Awalnya kereta ditarik kuda, lalu menggunakan rei dan roda dari besi, kemudian
penggunaan tenaga uap untuk menarik kereta dan perkembangan era modern
sekarang ini menggunakan Iistrik dan medan magnet sebagai penggerak kereta
Elemen perkeretaapian meliputi prasarana KA, sarana KA, kelembagaan KA,
operasional KA, dan kinerja pelayanan KA.
Keunggulan moda angkutan kereta api dibandingkan dengan moda angkutan
jalan, antara lain 1 kali perjalanan KA penumpang setara dengan ± 31 bus, 1 kali
perjalanan KA batubara setara dengan ± 300 truk 10 ton, pada umumnya kereta
api dikenal memiliki kelebihan dari segi biaya dibanding angkutan jalan dalam
mengangkut barang dalam jumlah besar dan jarak yang jauh, moda transportasi
kereta api merupakan moda transportasi yang sangat rendah gas buang CO 2
cibandingkan moda darat laut dan udara, moda kereta api (Iebar gauge 1.067 mm)
citambah ruang bebas kiri dan Kanan rei 12 m adalah moda 'hemat tahan
aibanding dengan moda jalan bebas hambatan Oalan tal).
Moda transportasi berbasis rei menciptakan penghematan 88M dan mengurangi
polusi dalam jumlah yg signifikan.
Keselamatan merupakan bagian dari kesempurnaan pelayanan dan harus
ciiupayakan melalui pendidikan dan sosialisasi budaya kese/<lmatan.
Program Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas 2030) meliputi jaringan
perkeretaapian nasional pada tahun 2030 sepanjang 12.100 Km (Pulau Jawa,
Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua) termasuk jaringan kereta api
perkotaan sepanjang 3.800 Km; sarana angkutan penumpang dengan jumlah
lokomotif 2.805 unit, kereta api penumpang sebanyak 27.960 unit; sarana
angkutan barang dengan jumlah lokomotif 1.995 unit dan gerbong 36.655 unit.
Pengembangan r:erkeretaapian di Indonesia akan memberikan peluang
kesempatan kerja dan pertumbuhan pemerataan perekonomian (redistribution with
growth) yang sejalan dengan program pemenntah meningkatkan konektifitas antar
daerah.

4. Communication-aasea Train Control (CaTC)


(Oleh : Mr. Mathew J. Warren)
Sistem persinyalan CaTC banyak dipakai di negara-negara dunia untuk
mengoperasikan kereta api.
Sistem persinyalan CaTC diperkenalkan dan teknologi Jerman (moving block),
lebih unggul jika cibandingkan dengan sistem persinyalan konvensional (fixed
block).
Sistem persinyalan CaTC merupakan sistem persinyalan kereta api yang
menggunakan telekomunikasi antara peralatan persinyalall di kereta api dan
peralatan di jalan kereta api yang berguna untuk me,~gatur lalu Iintas dan
pengendalian prasarana kereta api.
- Dengan menggunakan sistem persinyalan CaTC posisi pasti kereta api dapat
diketahui lebih akurat jika dibandingkan dengan sistem persinyalan konvensional.
Hasilnya jadi lebih efisien dan lebih aman dalam pengendalian lalu lintas kereta
api, dan juga dapat menambah headway saat pemeliharaan atau ml;lningkatkan
keselamatan.
Karakteristik utama sistem persinyalan CaTC antara lain: kapasitas data kontinu
yang tinggi dari komunikasi digital kereta api dua arah; implementasi peralatan sisi
ruang prosesor dan sisi prosesor kereta api yang handal untuk Automatic Train
Protection (A TP) dalam mendeteksi kecepatan kereta, aplikasi pengereman dan
yang berhubungan dengan A TP juga untuk Automatic Train Operation (A TO)
untuk mendeteksi jalur dan pengereman, fasilitas masinis saat mode operasi.
Variasi konfigurasi sistem dari suplier yang berbeda.
Prosesor handal digunakan untuk pengesetan fungsi rute otomatis pada stasiun
dengan angka-angka dan juga untuk Limit of Movement Authority (LMA)
Berfungsi sebagai Automatic Train Supervision (ATS) yang digunakan saat
operasi dengan sislem pemindai sesuai pengaturan lalu Iintas, kejadian dan
pengelolaan peringa!an.
Sistem persinyalan CaTC secara otomatis dapat menampilkan data : paramater
kecepatan variabel, posisi pasti kereta api, arah pe~alanan kereta, jarak
pengereman; penggabungan data-data dengan paramater pemrograman yang
fixed antara data pengereman dan karakteristik kecepatan, gradien, panjang
kereta api; posisi fixed track-mounted aalise; database tabel waktu perjalanan
kereta api; kendala lokasi sistem dikendalikan oleh pusat operator.
Semua data digunakan secara otomatis untuk perawatan operasi kereta api
dengan efisiensi maksimum sebagai jaminan keselamatan.
Kalkulasi data secara otomatis yang terus menerus digunakan untuk mengatur
perjalanan kereta api, efisiensi sumber daya dan kenyaman penumpang 24 jam
per hari.
Sistem persinyalan CaTC mempunyai variasi tingkat otomatisasi (Klasifikasi
Grades of Automation-GoA sesuai lEG 62290-1) :
* GoA 1 - proteksi operasi manual, digunakan sistem sinyal kereta api
terdahulu.
* GoA 2 - mode intermedia operasi semi-otomatis atau Semi-automated
Operation Mode (STO).
* GoA 3 - Driverless Train Operation (DTO) dioperasiKan tanpa masinis di
kabin, tapi disiapkan sebagai cadangan opera~i kondisi penurunan
performa dan memandu penumpang dalam keadaan darurat.
* GoA 4 - mode operasi otomatis penuh pada kondisi Unattended Train
Operation (UTO).
Semakin tinggi tingkat otomatisasinya membutuhkan tingkat keselamatan,
fungsionalitas dan performa yang tinggi.
Keuntungan penggunaan sistem persinyalan CBTC adalah berkurangnya
peralatan sinyal di jalur kereta api; meningkatkan diagnosa kontinu -dim
pemantauan peralatan sinyal; simpel/mudah penggunaannya; menjadi lebih
mudah dan signifikan perawatannya sebagai sesuatu yang penting; berfungsi
fleksibel bagi operator kereta api perkotaan dalam merespon kebutuhan waktu
perjalanan yang lebih cepat dan efisien dalam mengatasi permasalahan
kemacetan lalu lintas; signifikan mengurangi jeda waktu (headway) antar kereta
api dan meningkatkan kapasitas lalu lintas opera"ional kereta api.
- Sistem persinyalan CBTC samapi saat ini telah diaplikasikan di :
* secara umum pada Urban Metro Railways.
* Mass Rapid Transit (MRT) seperti di MRT Jakarta menggunakan NIPPON
Signal CBTC System. ,\1'
* Light Rail Transit (LRT).
* Monorails.
* Airport to City Rail Links.
* Automatic Poeple Mover Systems (APMS).
* Automatic Mine Railways.

5. Track System of Jakarta MRT Phase 1


(Oleh : Bpk Bambang Herwanto)
Sistem Trackwork terdiri dari jalur layang (elevated section) dan jalur bawah
(underground section), yang didesain pada track lurus dan track lengkung/belok
Sistem Trackwork baik yang layang (elevated-viaduct) maupun bawah
(underground-tunne0 menggunakan 2 (dua) track setelah keluar dari depo,
dengan lebar gauge 1.067 mm dan track profile yang berbeda.
Tipe struktur track Jakarta MRT untuk yang di Depo Lebak Bulus menggunakan
balasted track with PC sleeper, untuk yang di elevated section Lebak Bulus-
Sisingamangaraja menggunakan direct fixation track with anti-vibration sleeper
dan untuk yang di underground section Senayan-Bundaran HI menggunakan
direct fixation track with PC sleeper.
Material track terdiri dari rail (HH370 for viaduct and underground section, HH340
for rest-suppiler NSSMC), insulator, e-Clip, adjustable bush dan anti-vibration
sleeper (supplier Abe-Nikko in Japan), PC sleeper (supplier WIKA KOBE in
Indonesia), tumouts and scissors crossing (supplier Sumihatsu in Japan),
fastening system (pandrol e-1883/e-1889).
Metode konstruksi track menggunakan metode Jepang untuk pelaksanaan
pekerjaan direct fixation track with anti-vibration sleeper, balassted track, dan rail
welding.

6. Mass Rapid Trasit Operation Scheme


(Oleh : Miss Mariko Utsunomiya)
Aktifitas utama Operation and Maintenance Consulting Services (OMeS) dalam
mendukung MRT Jakarta adalah : melakukan penyiapan kebutuhan tenaga kerja,
penyiapan regulasi internal/SOP, penyiapan mulai beroperasi dan asistensi
setelah mulai beroperasi.
Untuk dukungan penyiapan kebutuhan tenaga ke~a meliputi.:p,embentukan struktur
organisasi HQ dan worksite, proses perekrutan pegawai\~l'encana diklatlraining
pewgawai, pelaksanaan diklatltraining pegawai.
Perekrutan pegawai kereta api beredasarkan peraturan yang"berlaku (Permenhub)
antara lain untuk posisi Driver (2.000 jam - PM 155/2015). Maintenance Staff
(pengalaman 2 tahun bidang maintenance kereta api - PM93/2010 dan
PM95/2010), ace Dispatchers' (pengalaman 5 tahun bidang transportasi -
PM21/2011), Station Staff (No Requiement).
Setelah perekrutan pegawai kereta api terlaksana maka seringnya akan
bermunculan permasalahan yang dihadapi di lapangan, baik berupa kesalahan
staff, kesalahan peralatan dan belum berpengalamsnnya penumpang kerets api.
Dalam kondisi seperti ini tetaplah bertahan kirim HQ staff berulang-ulang dan terus
menerus melakukan peningkatan keahlian pegawai dalam menemukan dan
memecahkan solusi permasalahan yang terjadi.
Perlunya menciptakan budaya pelaporan kerja sekecil apapun kesalahan atau
permasalahan yang timbul u;,tuk dikelola oleh HQ setiap harinya dan ini sesuatu
yang penting untuk ditindaklanjuti perbaikannya di seluruh bagian kerja.
V. Saran dan Masukan
1. Peserta memberi masukan agar dalam seminar kali ini didetilkan perihal SOP kondisi
emergenci/darurat misalnya penanganan permasalahan jika terjadi banjir, mengingat
track-nya yang ada di tunnel bawah tanah yang rentan akan hal tersebut. Perlunya
juga sosialisasi ke masyarakat nantinya terkait SOP penanganan keadaan darurat
tersebut secara periodik dan berkelanjutan untuk meminimalisir kerugian pengguna
MR- Jakarta.

2. Minimnya informasi tentang pengadaan dan penggunaan sarana kereta api (rolling
stock) pada seminar ini. padahal ketersediaan sarana kereta api merupakan bagian
peniing dalam sistem perkeretaapian MRT Jakarta. Oleh karena itu pada kesempatan
lain agar dipaparkan juga perihal rolling stock tersebut. Pihak MRT Jakarta dihimbau
untuk bisa meminta kepada pihak Jepang perihal alih teknologi rolling stock sebagai
bentuk kewajiban kerjasama antar Pemerintah sesuai amanat peraturan perundang-
undangan.

Demikian laporan seminar ini kami sampaikan dan mahan arahan lebih lanjut. Atas
perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, .3 November 2016

Peserta Seminar,

Kepala Unit Pengelola Kereta Api Ringan Kepala Subbagian Tata Usaha
Dinas Pemubungan dan Transportasi Unit Pengelola Kereta Api Ringan
provinsi Dl<1 Jakarta

~
Emanuel K!istanto, S.SiT, MT Junaedi, ST, MT
NIP - 97212251996021 001 NIP 197212191998031005

.il.
"

Anda mungkin juga menyukai