Anda di halaman 1dari 123

Workshop By:

Era Purwanto
Evaluasi Proposal Penelitian Electronic Engineering
Polytechnic Institute Of Surabaya
Kelemahan proposal yang ditemukan
1. Peneliti tidak membaca buku Panduan
Penelitian yang baru
2. Peneliti belum mempunyai road map
penelitian
3. Peneliti belum memahami isi buku pedoman
yang baru
4. Belum ada benang merah antara penelitian
yang akan dilakukan, metoda dan anggaran
yang diajukan
5. Pemahaman tentang TKT harus disosialisasikan
PUBLIKASI ; SEMINAR;
PATENT ,TTG, PROTOTIPE PER
PRODUK MA
BARU TER SALAH
R APA AN
AJA N
AHAN car
B
ang PENELITIAN a p
a k r
a r
l
be an & solv oblem
la etahu gi
t ing
g o
pen etodol DIKMAS YANMAS PENGABDIAN
m
PENDIDIKAN KEPADA
PENGETAHUAN PRAKTEK MASYARAKAT
PENINGKATAN JASA NILAI-NILAI
PENGETAHUAN DIKTAT,
BUKU MODUL BARU
4
-angka kredit
-angka kredit KARIR DAN -dana jasa kerjasama
-gaji KESEJAHTERAAN -penghargaan
-penghargaan
DOSEN
Ket: Dalam Pelaksanaan Tridharma Terjadi Bina Kemampuan Akademik Dan Manajemen
Tahapan Pembuatan proposal
Urutan Tahapan Penelitian

Proposal penelitian
Identifikasi permasalahan
Studi literatur tentang
Identifikasi permasalahan yang pernah dilakukan
solusi solusi yang sudah
umum dari studi literatur dan
pernah diusulkan
masyarakat

Pemahaman Panduan Penelitian


Perumusan hipotesis Identifikasi solusi inovatif
Pengujian hipotesis
dikaitkan dengan untuk memecahkan celah
dengan simulasi dan/atu
keunggulan/kemampuan permasalahan dengan
eksperimen
solusi yang diusulkan penjelasan ilmiah

Kesimpulan bahwa
hipetsis diterima atau Disemina hasil penelitian
ditolak malaui jurnal, patent

Implementasi di
masyarakat/ industry
berupa teknologi tepat
guna
STUDI LITERATUR
Nama Jurnal Judul Author Pembahasan Hasil jurnal
Renewable Non isolated B. Sri Revathi, Jurnal ini membahas analisa macam-macam step up Hasil dari jurnal ini adalah membandingkan dan
and high gain DC-DC M. Prabhakar converter dengan penguatan yang tinggi. Pada jurnal ini menganalisa macam-macam penguatan dari
Sustainable converter membandingkan macam macam jenis fungsi konverter beberapa referensi jurnal mengenai converter
Energy topologies for diantaranya: non isolated step-up yang dimana dari hasil
Reviews PV 1. Low Gain,Low Power Converter Analisa tersebut dapat ditemukan konverter
applications – A Yang terdiri dari konverter : mana yang cocok digunakan sesuai penguatan
comprehensive - Boost Converter dan daya yang dibutuhkan.
review (2016) - Quadratic Boost Converter
- Integrated cascade boost converter
2. Low Gain,High Power Converter
- Interleaved boost converter (IBC)
Converter ini mampu menguatkan pada daya
>2kW, Namun penguatan teganganya sangat
rendah
3. High Gain,Low power Converter
- Three level boost converter
- Multilevel switched capacitor (SC) technology
- Voltage multiplier cells (VMC)
- Voltage doublers
- Coupled inductor (CI) based converters
- Converters with CI and SC
- Converters with switched capacitor (SC) and
switched inductor(SI)
- Three state switching cell based converters
- Flying capacitor converter
- Magnetic less flying capacitor (FC) DC-DC
converters
STUDI LITERATUR
- Multilevel modular capacitor clamped DC-DC
converter(MMCCC)
4. High Gain,High power Converter
- Interleaved boost converters (IBC)
- Voltage lift technique
- Voltage gain extension cell

NON ISOLATED pengujian <1kW


Applied Analysis and S. Saravanan, Jurnal ini membahas rangkaian baru non isolated Pada jurnal ini diuji pada solar simulator dengan
Energy implementation N. Ramesh converter high static gain DC-DC menggunakan satu Vin=30V,Vo=300V,Po=250W, duty : 0,81 dan
of high step-up Babu (India) switch. Converter ini merupakan peningkatan dari Sepic dari hasil eksperimen converter ini
DC-DC Converter, yang dimana konverter ini dapat menguatkan menghasilkan Vout 305 Vdc yang selanjutkan
converter for tegangan dari 30V menjadi 300V dihubungkan ke inverter sebagai aplikasi grid.
PV Sehingga pada konverter ini didapatkan
based grid efisiensi 92.9% pada beban penuh. Serta pada
application ( konverter ini menghasilkan gain yang tinggi
2017 ) serta losses switching yang kecil

IEEE Journal Design and S. Saravanan, Jurnal ini membahas rangkaian baru non isolated Pada jurnal ini diuji pada solar simulator dengan
of Emerging Development of N. Ramesh converter high static gain DC-DC menggunakan satu Vin=30V,Vo=300V,Po=250W, duty : 0,81 dan
and Selected Single Switch Babu (India) switch, dengan menggunakan rating tegangan pada dari hasil eksperimen converter ini
Topics in High mosfet yang kecil. Converter ini cocok pada penggunakan menghasilkan Vout = 297V sehingga
Power Step-Up DC-DC PV yang selanjutnya dihubungkan ke inverter, konverter didapatkan efisiensi sebesar 92,2% . serta pada
Electronics rangkaian ini disimulasikan pula pada rating
Bagimana memilih Jurnal Untuk Penelitian Kita
Dengan Mempertimbangkan
• Waktu, tenaga, pikiran dan anggaran yang sdh kita gunakan dalam
meneliti
Perlu dipilih Jurnal Yang bersifat
• Berwibawa karena seleksi yang ketat
• Berkualitas tinggi dan terjaga
• Dibaca oleh audiens yang luas
• Dipercaya oleh para peneliti yang serius
• Sering dijadikan sebagai sumber referensi oleh peneliti lain
IPTEK Berkembang selangkah demi selangkah
1.Tiap langkah tersebut adalah suatu penelitian yang berkualitas
bila:
• Berpijak pada hasil penelitian sebelumnya.
• Hasil penelitian dapat menjadi pijakan penelitian berikutnya
2.Tugas kita sebagai penelitia adalah:
• Berkontribusi dengan meneliti, menemukan, menjelaskan
dan membuktikan suatu solusi masalah yang
relevan, baru , unggul dan inovatif
• Mengembangkan
• Mempublikasikan hasilnya dijurnal yang banyak dibaca oleh
peneliti yang lain atau membuat paten yang akan digunakan
oleh masyarakat
Nama Jurnal Judul Author Pembahasan Hasil jurnal
Renewable Non isolated B. Sri Revathi, Jurnal ini membahas analisa macam-macam step up Hasil dari jurnal ini adalah membandingkan dan
and high gain DC-DC M. Prabhakar converter dengan penguatan yang tinggi. Pada jurnal ini menganalisa macam-macam penguatan dari
Sustainable converter membandingkan macam macam jenis fungsi konverter beberapa referensi jurnal mengenai converter
Energy topologies for diantaranya: non isolated step-up yang dimana dari hasil
Reviews PV 1. Low Gain,Low Power Converter Analisa tersebut dapat ditemukan konverter
applications – A Yang terdiri dari konverter : mana yang cocok digunakan sesuai penguatan
comprehensive - Boost Converter dan daya yang dibutuhkan.
review (2016) - Quadratic Boost Converter
- Integrated cascade boost converter
2. Low Gain,High Power Converter
- Interleaved boost converter (IBC)
Converter ini mampu menguatkan pada daya
>2kW, Namun penguatan teganganya sangat
rendah
3. High Gain,Low power Converter
- Three level boost converter
- Multilevel switched capacitor (SC) technology
- Voltage multiplier cells (VMC)

oh
- Voltage doublers
- Coupled inductor (CI) based converters

nt
- Converters with CI and SC
- Converters with switched capacitor (SC) and

co
switched inductor(SI)
- Three state switching cell based converters
- Flying capacitor converter
- Magnetic less flying capacitor (FC) DC-DC
converters
Proses review penelitian Yang
Harus diperhatikan pada saat
membuat proposal
Proses Review Evaluasi Dokumen Administrasi
NO KRITERIA PENILAIAN SKOR TINGKAT KETERCAPAIAN
Evaluasi Dokumen (Administrasi)
• Ya (3)
Ketua pengusul memiliki rekam jejak publikasi • Tidak (0)
artikel didatabase terindeks bereputasi dan/atau
jurnal nasional terakreditasi (peringkat satu dan Dilihat dari
1 3
CV
peringkat dua) sebagai penulis pertama atau
corresponding author

• Ya (3)
Publikasi ketua pengusul mencantumkan artikel • Tidak (0)
2 3
URL dengan benar

• Ya (3)
3 Penulisan usulan sesuai panduan 3 • Tidak (0)
Definisi Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi

Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi (selanfutrya disebut Jurnal


Nasional Terakreditasi) adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria
sebagai jumal nasional dan mendapat status terakreditasi dari
Kemenristekdikti dengan masa berlaku hasil akreditasi yang sesuai. fumal
nasional terakreditasi sesuai Permen PAN dan RB Nomor 17 Tahun 2013
yang dapat digunalan untuk kenaikan jabatan akademik/pangkat dapat
diberi nilai paling tirrgg 25 adalah peringkat 1 dan peringkat 2
berdasarkan Permenristekdikti Nomor 9 Tahun 2018. Dalam hal
Kemenristekdikti belum menerbitkan akrefitasi berdasarkan permohonan
akreditasi ulang maka hasil akreditasi iumd ilmiah sebelu:rmya tetap
berlaku.
Definis Jurnal intemasional bereputasi

Jurnal intemasional bereputasi adalah jumal yang memenuhi kriteria sebagaimana butir 11
huruf a sampai K dengan indikator:
a. Diterbitkan oleh asosiasi profesi tenama di dunia atau Perguruan Tinggi atau Penerbit
(Publisher) kredibel.

b. Terindeks dalam basis data intemasional bereputasi yang diakui oleh Kemenristekdikti
(contoh Web of Sciencc dan/atau Scopus) dengan SJR jurnal di atas 0,1 atau memiliki JIF
WoS paling sedikit 0,05. ]umal berstatus coverage discontinued dan cancelled di
scopus/scimagojr dapat dipertimbangkan untuk pemenuhan syarat khusus jika dapat
menunjukkan bukti korespondensi proses review dan memiliki kualitas tulisan yang baik.

c. Jumal intemasional bereputasi yang memenuhi kriteria butir 11 huruf a sampai k dan
indikator butir 12.2 huruf a dan b dapat dinilai paling tinggi 40 (empat puluh).
Proses Review Evaluasi Dokumen (Substansi)
Evaluasi Dokumen (Substansi)
• Memiliki publikasi di jurnal internasional
bereputasi sebagai penulis pertama atau
corresponding author sebanyak 6-10 artikel
(15)
• Memiliki publikasi di jurnal internasional
bereputasi sebagai penulis pertama atau
Jurnal Internasional corresponding author sebanyak 3-5 artikel
1 15 (10)
bereputasi • Memiliki publikasi berupa artikel di jurnal
internasional bereputasi sebagai penulis
pertama atau corresponding author 1-2 (5)
• Tidak memiliki publikasi berupa artikel di
jurnal internasional bereputasi sebagai
penulis pertama atau corresponding author
(0)
Proses Review Evaluasi Dokumen (Substansi)
2 .Jurnal internasional dan/atau prosiding internasional terindeks (10 )
• Memiliki publikasi jurnal internasional dan/atau jurnal nasional terakreditasi (peringkat satu dan peringkat dua)
dan/atau prosiding internasional terindeks sebagai penulis pertama atau corresponding author > 10 artikel (10)
• Memiliki publikasi jurnal internasional dan/atau jurnal nasional terakreditasi (peringkat satu dan peringkat dua)
dan/atau prosiding internasional terindeks sebagai penulis pertama atau corresponding author 6-10 artikel
(7.5)
• Memiliki publikasi jurnal internasional dan/atau jurnal nasional terakreditasi (peringkat satu dan peringkat dua)
dan/atau prosiding internasional terindeks sebagai penulis pertama atau corresponding author 3-5 artikel (5)
• Memiliki publikasi jurnal internasional dan/atau jurnal nasional terakreditasi (peringkat satu dan peringkat dua)
dan/atau prosiding internasional terindeks sebagai penulis pertama atau corresponding author 1-2 artikel (2.5)
• Tidak memiliki jurnal internasional dan/atau jurnal nasional terakreditasi (peringkat satu dan peringkat dua)
dan/atau prosiding internasional terindeks sebagai penulis pertama atau corresponding author (0)
Proses Review Evaluasi Dokumen (Substansi)
• Memiliki publikasi berupa >3 buku ber-
ISBN dan/atau >9 book chapter (10)
• Memiliki publikasi berupa 3 buku ber-
ISBN dan/atau 9 book chapter (7.5)
Buku ber-ISBN dan/atau chapter dalam buku • Memiliki publikasi berupa 2 buku ber-
3 10
yang ber-ISBN ISBN dan/atau 6 book chapter (5)
• Memiliki publikasi berupa 1 buku ber-
ISBN dan/atau 3 book chapter (2.5)
• Tidak memiliki publikasi berupa 1 buku
ber-ISBN dan/atau <3book chapter (0)
• Memiliki KI Granted minimal 1 (12)
4 Perolehan Kekayaan Intelektual 12 • Memiliki KI terdaftar minimal 1 (10)
• Tidak memiliki KI (0)
Contoh

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol/Nomor/Tahun


1. Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Jurnal Skala Kesehatan Vol 2No 1 Jan 2011
Demam Berdarah Dengue pada Anak di Poltekkes Bjm ISSN 2087-152 X
Puskesmas Teluk Dalam Banjarmasin
Tahun 2009
2. Faktor-Faktor yang Berhubungan Jurnal Ilmu Kesehatan Vol XIII No 1 , Jan
dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita Pontianak 2012 ISSN 2088-7507

3. Gambaran Pendidikan Umur dan Jurnal Citra Jilid 1 No 3 Juni 2013


Paritas Ibu yang Melahirkan BBLR di Keperawatan ISSN 2301-6035
RSUD dr. H.Moch Ansari Saleh
Banjarmasin Tahun 2011

Apakah kondisi ini sesuai


dengan persyaratan ?
Evaluasi Dokumen (Substansi)
Dilihat di BAB 3 untuk
Dilihat pada Bab II untuk PDP PDUPT,PTUPT,PPUPT
dan PKPT

• Kebaruan sangat signifikan (7)


Kualitas dan relevansi tujuan, permasalahan, • Kebaruan cukup signifikan (5)
5 7
state of art, metode dan kebaruan penelitian • Kebaruan kurang signifikan (2.5)
• Tidak ada kebaruan (0)
• Roadmap jelas dan ada keterkaitan
antara milestone dan dengan usulan
Keterkaitan usulan penelitian terhadap hasil penelitian (3)
6 penelitian yang didapat sebelumnya dan 3 • Ada roadmap namun tidak jelas atau
rencana kedepan (roadmap penelitian) tidak ada keterkaitan antara milestone
dan dengan usulan penelitian (2)
• Tidak ada roadmap (1)
Evaluasi Dokumen (Substansi)

• Kompetensi sangat sesuai dan


pembagian tugas sangat jelas(3)
Kesesuaian kompetensi tim peneliti • Kompetensi tidak sesuai dan
7 3
dan pembagian tugas pembagian tugas tidak jelas (2)
• Kompetensi cukup sesuai dan
pembagian tugas cukup jelas (1)
Contoh UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN TORBANGUN (Coleus amboinicus L)
Judul
SEBAGAI ACUAN PEMBERIAN NUTRASETIKAL BAGI PENDERITA
Penelitian
Lampiran 3. Susunan organisasi peneliti
DIABETES dan pembagian tugas
MELITUS
No Nama Instansi Bidang Ilmu Alokasi Pembagian
Lengkap/NIP Asal waktu/minggu tugas
1 Dr Meilla Politeknik Gizi, 10 Pembuatan
Dwi Kesehatan Nutrasetikal, simplisia,
Andrestian, Kemenkes Nutrigenomik pembuatan
SP. MSi Banjarmasin ekstrak,
analisis
kadar air,
uji hewan,
pelaporan
2 Leka Politeknik Analis 8 Uji hewan
Lutpiatina, Kesehatan kesehatan dan
SKM, MSi Kemenkes pelaporan
Banjarmasin
es Denpasar

Susunan Peneliti
RANCANG BANGUN MATRIX CONVERTER PADA MOBIL LISTRIK 4
PENUMPANG (CITY CAR) DENGAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA
SEBAGAI PENGGERAK
Alokasi Waktu

Unit Pendidikan Jam/mingg minggu Tugas dalam


No Nama L/P
Kerja Akhir Kegiatan
u
1 Era Purwanto,Dr,Ir,MEng PENS L S3 15 40 Electric drive Judul
Penelitian
Syechu Dwita Nugraha
2 PENS L S2 15 40 Sistem Control
SST,MT
3 Ony Asrarul Qudsi ST,MT PENS L S2 15 40 Motor Induksi
Farid Dwi Murdianto Power
4 PENS L S2 15 40
SST,MT elektronic
Indra Ferdiansyah Microcontrolle
5 PENS L S2 15 40
SST,MT r

Susunan Peneliti
• Satu produk iptek-sosbud yang dapat
berupa metode, blueprint, purwarupa,
system, kebijakan, model atau teknologi
Satu produk iptek-sosbud tepat guna yang dilindungi oleh KI yang
yang dapat berupa terdaftar (5)
metode, blueprint, • Satu produk iptek-sosbud yang dapat
purwarupa, system, berupa metode, blueprint, purwarupa,
8 5
kebijakan, model atau system, kebijakan, model atau teknologi
teknologi tepat guna yang tepat guna yang dilindungi oleh KI yang
dilindungi oleh KI ditahun berupa draft (2.5)
pertama • Tidak ada produk iptek-sosbud yang dapat
berupa metode, blueprint, purwarupa,
system, kebijakan, model atau teknologi
tepat guna (0)
Dokumentasi hasil
uji coba produk,
purwarupa, • Ada/tersedia (5)
9 5
kebijakan pada • Tidak ada (0)
tahun ke-2 dan
selanjutnya
Kewajaran metode • Sangat jelas (5)
tahapan target • kurang jelas (2.5)
10 5
capaian luaran wajib • Tidak jelas (0)
penelitian
• Sesuai (3)
11 Kesesuaian target TKT 3
• Tidak sesuai (0)
• Jadwal sesuai dengan tahapan penelitian
(2)
12 Kesesuaian jadwal penelitian 2 • Jadwal cukup sesuai dengan tahapan
penelitian (1)
• Jadwal tidak ada (0)
• Pustaka tergolong primer dan mutakhir
lebih besar 80% (5)
• Pustaka tergolong primer dan mutakhir
Kekinian dan sumber primer
13 5 sejumlah 51-80% (3)
pengacuan pustaka
• Pustaka tergolong primer dan mutakhir
sejumlah 1-50% (1)
• Tidak ada pustaka primer (0)
• Mitra relevan dengan
produk hasil penelitian (3)
14 Mitra calon pengguna hasil 3
• Mitra tidak relevan dengan
produk hasil penelitian (0)
• Ada dukungan pendanaan
dari mitra in cash dan atau
Dukungan pendanaaan dari in kind (3)
15 3
mitra calon pengguna hasil • Tidak ada dukungan
pendanaan dari mitra baik
incash maupun in kind (0)
SKEMA PENELITIAN
Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) RENSTRA PERGURUAN TINGGI

A. KATEGORI PENELITIAN DESENTRALISASI


1. Skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT)
2. Skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT)
3. Skema Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi
(PPUPT)
4. Skema Penelitian Dosen Pemula (PDP)
5. Skema Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi (PKPT)

B. KATEGORI PENELITIAN PENUGASAN (Dukungan Pencapaian Target)


1. Skema Konsorsium Riset Unggulan Perguruan Tinggi (KRU-PT)
2. Skema Kajian Kebijakan Strategis (KKS)
PENELITIAN DOSEN PEMULA (PDP)
• Untuk membinadanmeningkatkan kemampuan meneliti bagi dosen pemula, calon dosen dan tenaga kependidikan;
• Menjadisaranalatihanbagidosen pemula, calon dosen dan tenagam kependidikan untuk mempublikasikan hasil
penelitiannya dalam jurnal ilmiah baik nasional terindeks SINTA, prosiding nasional, atau prosiding seminar
PENELITIAN DESENTRALISASI

internasional,dan
• Menginisiasi penyusunan peta jalan penelitiannya.
• Menulis bahan ajar

Luaran Wajib Persyaratan Pengusul


• Ketua peneliti maksimum berpendidikan S-2
• Publikasi satu artikel ilmiah dalam jurnal nasional berISSN atau dengan jabatan Asisten Ahli atau belum
• Prosiding seminar internasional atau1 produk iptek-sosbud yang memiliki jabatan fungsional
• Anggota peneliti sebanyak 1-2 orang
dapat berupa metode,blue print, purwarupa, sistem, kebijakan,
• Pengusul dari tenaga kependidikan
model,atau berpendidikan minimal S1
• Teknologi tepat guna yang dilindungi oleh KI (Hak Cipta). • pengusul hanya boleh mendapatkan skema
PDP sebanyak dua kali sebagai ketua atau
anggota
Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)
TKT 1 TKT 2 TKT 3 TKT 4 TKT 5 TKT 6 TKT 7 TKT 8 TKT 9

Ö Ö Ö
Sistematika Usulan Penelitian
Usulan Skema Penelitian Pemula maksimum berjumlah 20 halaman (tidak
termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis
menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi
kecuali ringkasan satu spasi ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika
dengan urutan sebagai berikut.
HALAMAN SAMPUL (Lampiran 3.1)
HALAMAN PENGESAHAN (Lampiran 3.2)
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM (Lampiran 3.3)
DAFTAR ISI
RINGKASAN (maksimum satu halaman)
Kemukakan tujuan jangka panjang dan target khusus yang ingin dicapai serta
metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus
mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan
yang diusulkan.
BAB I PENDAHULUAN
Uraikan latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan
dan manfaat penelitian. Perlu dikemukakan teori, konsep atau hasil
penelitian yang telah ada yang melandasi perlunya penelitian untuk
dilaksanakan. Masalah yang akan diteliti harus dirumuskan secara
jelas disertai dengan pendekatan dan konsep untuk menjawab
permasalahan, pengujian hipotesis (apabila ada) atau dugaan yang
akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan
definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian.
Dijelaskan manfaat/urgensi penelitian, kaitan dengan RIRN/Renstra
& RIP Poltekkes Kemenkes.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Uraikan secara jelas kajian pustaka yang melandasi timbulnya gagasan dan
permasalahan yang akan diteliti dengan menguraikan teori, konsep dan hasil penelitian yang relevan
untuk dijadikan alasan perlunya penelitian dilakukan. Literatur yang digunakan dapat berupa text atau
elektronik dengan memperhatikan aspek kemutakhiran dan reputasi penerbit. Buku yang digunakan
maksimum 10 tahun terakhir serta menggunakan artikel pada jurnal ilmiah yang relevan dan terkini
(tidak lebih 5 tahun terakhir). Dalam Bab II digambarkan bagan dan road map atau peta jalan
penelitian. Road map penelitian atau peta jalan penelitian memiliki tiga komponen penting yang
harus saling terkait satu dengan yang lainnya. Ketiga komponen tersebut adalah: 1) aktifitas
penelitian yang telah dilakukan, 2) aktifitas penelitian yang pada periode ini akan dilakukan, dan 3)
aktifitas penelitian pada periode berikutnya yang akan menuntun seorang peneliti mencapai tujuan
akhirnya. Dengan demikian jelas bahwa peta jalan akan dapat memperlihatkan keterkaitan antara
aktifitas penelitian yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh seorang peneliti. Road map penelitian
dapat dibuat dalam berbagai bentuk diagram seperti misalnya fishbone diagram ataupun diagram
dalam bentuk lainnya selama substansinya tetap tersampaikan. Berbeda dengan road map
penelitian, maka bagan atau diagram alur penelitian merupakan tahapan aktifitas yang akan
dilakukan untuk menyelesaikan sebuah penelitian pada suatu periode. Bagan atau diagram alur
penelitian umumnya dibuat per tahun sesuai dengan periode penelitian yang dijalani.
BAB III : METODE PENELITIAN

Uraikan secara rinci metode yang akan digunakan meliputi tahapan


penelitian dan bagan alir, rancangan penelitian, desain penelitian, model
yang digunakan, perubahan yang diamati/diukur, lokasi penelitian,
jumlah sampel dan teknik penarikan sampel serta teknik pengumpulan
dan analisis data. Untuk penelitian yang menggunakan metode
kualitatif perlu dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses
pengumpulan dan analisis informasi, serta penafsiran dan penarikan
kesimpulan penelitian.
BAB IV : LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Rencanakan luaran sbg produk dari kegiatan penelitian. Luaran hendaknya jelas dan
operasional. Luaran memiliki target waktu capaian. Luaran disesuaikan dengan Poltekkes
Kemenkes. Luaran merupakan luaran wajib sesuai skema yang dipersyaratkan.
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan TS1) TS+1 TS+2

1 Artikel ilmiah dimuat di jurnal2) Internasional bereputasi


Nasional Terakreditasi
Nasional tidak
terakreditasi
2 Artikel ilmiah dimuat di prosiding3) Internasional Terindeks
Nasional
3 Invited speaker dalam temu ilmiah4) Internasional
Nasional
4 Visiting Lecturer5) Internasional
5 Hak Kekayaan Intelektual (HKI)6) Paten
Paten sederhana
Hak cipta
Merek dagang
Rahasia dagang
Desain produk industri
6 Teknologi Tepat Guna7)

7 Model/Purwarupa/Desain8)

8 Bahan Ajar9)

9 Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT)10)


RANCANGAN ANGGARAN BIAYA DAN
JADWAL PELAKSANAAN
No Komponen Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
a. Pembantu Peneliti/Perekayasa;
b. Koordinator Peneliti/Perekayasa;
c. Sekretariat Peneliti/Perekayasa;
1 Honorarium
d. Pengolah Data;
e. Petugas survey
f. Pembantu Lapagan
Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran biaya bahan
pendukung kegiatan (yang habis dipakai) seperti : Alat tulis
kantor (ATK); Konsumsi/bahan makanan; Bahan cetakan;
Belanja Barang Non
2 Dokumentasi; Spanduk; Biaya fotokopi; yang diperlukan dalam
Operasional
pelaksanaan kegiatan non operasional seperti pameran,
seminar, sosialisasi, rapat, diseminasi dan lain lain yang terkait
langsung dengan output suatu kegiatan.
a. Honor tidak tetap yang dibayarkan kepada pegawai yang
melaksanakan kegiatan dan terkait dengan output seperti:
honor penyuluh non PNS, Honor Tim Pelaksana Kegiatan
Belanja Honor Output (pengarah, penanggung jawab, koordinator, ketua,
3
Kegiatan sekretaris, anggota dan staf sekretariat).
b. Honor Output Kegiatan merupakan honor yang dibayarkan
atas pelaksanaan kegiatan yang insidentil dan dapat
dibayarkan tidak terus menerus dalam satu tahun.
Belanja Barang Non Digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat
4
Operasional Lainnya ditampung
Digunakan untuk pembayaran sewa (misalnya sewa
5 Belanja Sewa
kantor/gedung/ruangan, atau sewa lainnya).
a. Belanja untuk pembayaran honorarium narasumber
yang diberikan kepada pegawai negeri/non-pegawai
negeri sebagai narasumber, pembicara, praktisi,
pakar yang memberikan informasi/pengetahuan
kepada pegawai negeri lainnya/masyarakat.
b. Honorarium narasumber pegawai negeri dapat
6 Belanja Jasa Profesi
diberikan dengan ketentuan:
- berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara;
- berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara
sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama
kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I
berkenaan/masyarakat
a. Belanja perjalanan biasa
b.Belanja perjalanan dalam kota
Belanja c. Belanja perjalanan paket meeting
7
Perjalanan dalam kota
d.Perjalanan paket meeting luar kota
e.Perjalanan luar negeri
PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI(PKPT)
a. Memberikan wadah bagi dosen, calon dosen dan tenaga
kependidikan agardapatmemanfaatkan sarana, keahlian, Persyaratan Pengusul
PENELITIAN DESENTRALISASI

mengadopsi, danmencontoh budayapenelitian TPM;dan • TPP terdiri atas ketua dan maksimum dua
orang anggota dari Poltekkes Kemenkes;
b. Terjalinnyakerjasamaantara TPPdan • Ketua TPP berpendidikan S-2 dengan
TPMdalampengelolaanpenelitian. jabatan fungsional maksimum
lektor;tenaga kependidikan berpendidikan
Luaran Wajib minimal S1
• TPM bukan merupakan tempat TPP
menempuh pendidikan terakhir;
• Artikel Jurnal internasional yang terindeks pada data base bereputasi;atau • Klaster kinerja penelitian perguruan tinggi
• Publikasisatu artikel ilmiah dalam jurnal nasional terakreditasi SINTA 3; TPM harus lebih tinggi dari perguruan
atau tinggiTPP;
• Buku hasil penelitian (monograf) ber ISBN; atau • TPP dan TPM harus berasal dari Perguruan
• Artikel prosiding yang terindeks pada database bereputasi; atau Tinggi yang berbeda;
• TPM terdiri atas satu orang anggota;
• Book chapter yang terindeks pada database bereputasi atau ber-ISBN.
• Peneliti TPM minimal mempunyai 3
publikasi;
Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) • Usulan penelitian dibuat secara bersama
antara TPP dan TPM;
TKT 1 TKT 2 TKT 3 TKT 4 TKT 5 TKT 6 TKT 7 TKT 8 TKT 9 • Usulan TPP harus mendapat persetujuan
TPM melalui Pengelola Penelitian.
Ö Ö Ö Ö Ö Ö
Sistematika Usulan Penelitian
Usulan Skema Penelitian Pemula maksimum berjumlah 20 halaman (tidak
termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis
menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi kecuali
ringkasan satu spasi ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika dengan
urutan sebagai berikut.
HALAMAN SAMPUL (Lampiran 3.1)
HALAMAN PENGESAHAN (Lampiran 3.2)
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM (Lampiran 3.3)
DAFTAR ISI
RINGKASAN (maksimum satu halaman)
Ringkasan mencakup penjelasan tentang tujuan umum dan tujuan khusus penelitian yang diusulkan dn metode
yang akan digunakan. Manfaat yang diharapkan dari penelitian dalam hal peningkatan keahlian dan kompetensi
peneliti serta peningkatan kapasitas lembaga/laboratorium tempat TPP berada. Ringkasan harus mmpu
menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan dan luaran yang dijanjikan.
BAB I PENDAHULUAN
Jelaskan lingkup dan tujuan penelitian, bagaimana keterkaitan antara
penelitian yang diusulkan dan penelitian yang sedang berjalan atau
yang sudah dihasilkan TPP (Tim Peneliti Pengusul) dan atau TPM (Tim Peneliti Mitra).
Jika penelitian yang diusulkan bidangnya berbeda dengan penelitian
yang sudah dilaksanakan, berikan penjelasan bagaimana pengalaman
dan hasil penelitian yang lalu memberikan kontribusi pada penelitian
yang sedang diusulkan. Jelaskan juga keutamaan, orisinalitas,
antisipasi, dan kontribusi pada ilmu pengetahuan atau pada
pembangunan nasional. Uraikan pendekatan kritis dan konseptual
yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Gunakan pustaka acuan primer yang relevan dan terkini


dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah.
Jelaskan juga studi pendahuluan yang telah dilaksanakan dan
hasil yang sudah dicapai, serta keterkaitannya dengan usulan
penelitian ini
BAB III : METODE PENELITIAN

Kemukakan rencana penelitian secara terperinci, meliputi garis


besar pendekatan penelitian, metode dan prosedur pengumpulan
data, analisis dan induksi yang akan digunakan dalam mencapai
tujuan penelitian yang disebutkan. Metode dan prosedur
penelitian harus sejalan dengan usulan dana yang diajukan.
Tuliskan target atau indikator keberhasilan yang ingin dicapai dari
penelitian ini. Harus dipaparkan dengan jelas bagian yang
dikerjakan di TPP dan yang dikerjakan di TPM sebagai suatu
kesatuan penelitian kerja sama di mana terlihat unsur pemagangan
TPP di TPM.
BAB IV : LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Rencanakan luaran sbg produk dari kegiatan penelitian. Luaran hendaknya jelas dan
operasional. Luaran memiliki target waktu capaian. Luaran disesuaikan dengan Poltekkes
Kemenkes. Luaran merupakan luaran wajib sesuai skema yang dipersyaratkan.
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan TS1) TS+1 TS+2

1 Artikel ilmiah dimuat di jurnal2) Internasional bereputasi


Nasional Terakreditasi
Nasional tidak
terakreditasi
2 Artikel ilmiah dimuat di prosiding3) Internasional Terindeks
Nasional
3 Invited speaker dalam temu ilmiah4) Internasional
Nasional
4 Visiting Lecturer5) Internasional
5 Hak Kekayaan Intelektual (HKI)6) Paten
Paten sederhana
Hak cipta
Merek dagang
Rahasia dagang
Desain produk industri
6 Teknologi Tepat Guna7)

7 Model/Purwarupa/Desain8)

8 Bahan Ajar9)

9 Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT)10)


RANCANGAN ANGGARAN BIAYA DAN
JADWAL PELAKSANAAN
No Komponen Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
a. Pembantu Peneliti/Perekayasa;
b. Koordinator Peneliti/Perekayasa;
c. Sekretariat Peneliti/Perekayasa;
1 Honorarium
d. Pengolah Data;
e. Petugas survey
f. Pembantu Lapagan
Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran biaya bahan
pendukung kegiatan (yang habis dipakai) seperti : Alat tulis
kantor (ATK); Konsumsi/bahan makanan; Bahan cetakan;
Belanja Barang Non
2 Dokumentasi; Spanduk; Biaya fotokopi; yang diperlukan dalam
Operasional
pelaksanaan kegiatan non operasional seperti pameran,
seminar, sosialisasi, rapat, diseminasi dan lain lain yang terkait
langsung dengan output suatu kegiatan.
a. Honor tidak tetap yang dibayarkan kepada pegawai yang
melaksanakan kegiatan dan terkait dengan output seperti:
honor penyuluh non PNS, Honor Tim Pelaksana Kegiatan
Belanja Honor Output (pengarah, penanggung jawab, koordinator, ketua,
3
Kegiatan sekretaris, anggota dan staf sekretariat).
b. Honor Output Kegiatan merupakan honor yang dibayarkan
atas pelaksanaan kegiatan yang insidentil dan dapat
dibayarkan tidak terus menerus dalam satu tahun.
Belanja Barang Non Digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat
4
Operasional Lainnya ditampung
Digunakan untuk pembayaran sewa (misalnya sewa
5 Belanja Sewa
kantor/gedung/ruangan, atau sewa lainnya).
a. Belanja untuk pembayaran honorarium narasumber
yang diberikan kepada pegawai negeri/non-pegawai
negeri sebagai narasumber, pembicara, praktisi,
pakar yang memberikan informasi/pengetahuan
kepada pegawai negeri lainnya/masyarakat.
b. Honorarium narasumber pegawai negeri dapat
6 Belanja Jasa Profesi
diberikan dengan ketentuan:
- berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara;
- berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara
sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama
kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I
berkenaan/masyarakat
a. Belanja perjalanan biasa
b.Belanja perjalanan dalam kota
Belanja c. Belanja perjalanan paket meeting
7
Perjalanan dalam kota
d.Perjalanan paket meeting luar kota
e.Perjalanan luar negeri
PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI (PDUPT)
a. Meningkatkan dan mendorong percepatan Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi diPoltekkes Kemenkes sehingga
menghasilkan invensi,baik metode, teori baru atau prinsip kebijakan baru yang belum pernah ada sebelumnya;
b. Meningkatkan mutu dan kompetensi peneliti dalam melakukan penelitian dasar di Poltekkes Kemenkes;
PENELITIAN DESENTRALISASI

c. Meningkatkan mutu hasil Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi dan menghasilkan publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah
internasional bereputasi;dan
d. Meningkatkan dan mendorong kemampuan penelitidi Poltekkes Kemenkes untuk bekerjasama dengan institusi mitra didalam
atau diluar negeri.

Luaran Wajib Persyaratan Pengusul


1.Publikasi dalam jurnal ilmiah terakreditasi; atau
2.jurnal ilmiah internasional; atau • Ketua pengusul S3 minimal asisten
3.Buku hasilpenelitian ber ISBN;atau ahli atau S2 minimal lektor
4.Artikeldiprosidingber ISBN;atau • Ketua pengusul memiliki minimal dua
5.HaKI atau Paten; atau artikel di database terindeks
6.Book chapter yang terindeks pada database bereputasi atau ber-ISBN. bereputasi dan atau jurnal nasional
terakreditasi
Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) • Anggota peneliti 1-2 orang

TKT 1 TKT 2 TKT 3 TKT 4 TKT 5 TKT 6 TKT 7 TKT 8 TKT 9

Ö Ö Ö
Definisi PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI (PDUPT)
Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) merupakan penelitian yang diperuntukkan bagi
pengembangan suatu ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pengembangan teori yang ada dan/atau
menemukan teori baru atau sesuai dengan pengukuran tingkat kesiapterapan teknologi pada tingkat 1 (satu)
sampai dengan tingkat 3 (tiga). Berdasarkan Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2018, Penelitian dasar
Unggulan Perguruan Tinggi dikategorikan pada penelitian yang menghasilkan prinsip dasar dari teknologi,
formulasi konsep dan/atau aplikasi teknologi, hingga pembuktian konsep (proof-of-concept) fungsi dan/atau
karakteristik penting secara analitis dan eksperimental. Sasaran dari penelitian ini adalah dihasilkannya teori,
metode, atau prinsip kebijakan baru yang digunakan untuk pengembangan keilmuan.

Penelitian dasar Unggulan Perguruan Tinggi dapat berorientasi kepada penjelasan atau penemuan
(invensi) guna mengantisipasi suatu gejala/fenomena, kaidah, model, atau postulat baru yang mendukung
suatu proses teknologi, kesehatan,dan lain - lain dalam rangka mendukung penelitian terapan Unggulan
Perguruan Tinggi. Skema Penelitian dasar Unggulan Perguruan Tinggi ini dapat dilakukan untuk penelitian
kerjasama dari dalam atau luar negeri. Penelitian kerjasama luar negeri dapat dilakukan secara multilateral
atau dalam bentuk konsorsium.
Sistematika Usulan Penelitian
Usulan Skema Penelitian Pemula maksimum berjumlah 20 halaman (tidak
termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis
menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi
kecuali ringkasan satu spasi ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika
dengan urutan sebagai berikut.
HALAMAN SAMPUL (Lampiran 3.1)
HALAMAN PENGESAHAN (Lampiran 3.2)
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM (Lampiran 3.3)
DAFTAR ISI
RINGKASAN (maksimum satu halaman)
Kemukakan tujuan jangka panjang dan target khusus yang ingin dicapai serta metode yang
akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan
secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan yang sejalan dengn
renstra di Poltekkesnya
BAB I PENDAHULUAN
Uraikan latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan
urgensi (keutamaan) penelitian. Dalam bab ini secara singkat uraikan
bagaimana penelitian yang diusulkan mendukung capaian renstra dan peta
jalan penelitian Poltekkes, khususnya peta jalan dan luaran penelitian bidang
unggulan untuk penelitian dasar. Pada bab ini juga dijelaskan temuan dan
luaran inovasi apa yang ditargetkan serta kontribusinya pada pengembangan
keilmuan unggulan PT tsb. Buatlah rencana capaian tahunan seperti pada Tabel
pada slide berikut, sesuai dengan luaran yang ditargetkan dan lamanya
penelitian yang akan dilakukan
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan TS1) TS+1 TS+2

1 Artikel ilmiah dimuat di jurnal2) Internasional bereputasi


Nasional Terakreditasi
Nasional tidak
terakreditasi
2 Artikel ilmiah dimuat di prosiding3) Internasional Terindeks
Nasional
3 Invited speaker dalam temu ilmiah4) Internasional
Nasional
4 Visiting Lecturer5) Internasional
5 Hak Kekayaan Intelektual (HKI)6) Paten
Paten sederhana
Hak cipta
Merek dagang
Rahasia dagang
Desain produk industri
6 Teknologi Tepat Guna7)

7 Model/Purwarupa/Desain8)

8 Bahan Ajar9)

9 Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT)10)


BAB II : RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN POLTEKKES KEMENKES

Dalam bab ini, uraikan dan ulas renstra penelitian


Poltekkes Kemenkes, khususnya peta jalan penelitian
bidang unggulan, luaran penelitian yang terkait dengan
penelitian yang diusulkan, dan bagaimana sinergi antar
kelompok penelitian dibangun guna menghasilkan
inovasi yang ditargetkan.Jelaskan pula pentingnya
penelitian yang diusulkan dalam mendukung capaian
renstra penelitian Poltekkes ybs.
BAB III : TINJAUAN PUSTAKA

Kemukakan state of the art dalam bidang yang diteliti, peta


jalan penelitian pengusul yang mengacu kepada renstra
penelitian atau bidang unggulan Poltekkes Kemenkes sebagai
acuan primer serta hasil penelitian yang mutakhir dan relevan
dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah.
Jelaskan juga studi pendahuluan yang telah dilaksanakan dan
hasil yang sudah dicapai oleh pengusul.
BAB IV : METODE PENELITIAN
Metode penelitian dilengkapi dengan bagan alir penelitian yang
menggambarkan apa yang akan dilaksanakan sesuai dengan peta
jalan penelitian Poltekkes Kemenkes. Dianjurkan agar dalam bagan
alir dikaitkan dengan capaian/luaran peneliti yang dapat dijadikan
sebagai referensi untuk melanjutkan kegiatan penelitian yang
akan diusulkan dan yang akan dikerjakan selama periode
penelitian. Metode harus memuat secara utuh tahapan penelitian
dengan jelas, luaran, dan indikator capaian yang terukur di setiap
tahapan. Uraian metode, jadwal, dan anggaran perlu dibuat sesuai
dengan masa penelitian (2-3 tahun) yang diusulkan
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA DAN
JADWAL PELAKSANAAN
No Komponen Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
a. Pembantu Peneliti/Perekayasa;
b. Koordinator Peneliti/Perekayasa;
c. Sekretariat Peneliti/Perekayasa;
1 Honorarium
d. Pengolah Data;
e. Petugas survey
f. Pembantu Lapagan
Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran biaya bahan
pendukung kegiatan (yang habis dipakai) seperti : Alat tulis
kantor (ATK); Konsumsi/bahan makanan; Bahan cetakan;
Belanja Barang Non
2 Dokumentasi; Spanduk; Biaya fotokopi; yang diperlukan dalam
Operasional
pelaksanaan kegiatan non operasional seperti pameran,
seminar, sosialisasi, rapat, diseminasi dan lain lain yang terkait
langsung dengan output suatu kegiatan.
a. Honor tidak tetap yang dibayarkan kepada pegawai yang
melaksanakan kegiatan dan terkait dengan output seperti:
honor penyuluh non PNS, Honor Tim Pelaksana Kegiatan
Belanja Honor Output (pengarah, penanggung jawab, koordinator, ketua,
3
Kegiatan sekretaris, anggota dan staf sekretariat).
b. Honor Output Kegiatan merupakan honor yang dibayarkan
atas pelaksanaan kegiatan yang insidentil dan dapat
dibayarkan tidak terus menerus dalam satu tahun.
Belanja Barang Non Digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat
4
Operasional Lainnya ditampung
Digunakan untuk pembayaran sewa (misalnya sewa
5 Belanja Sewa
kantor/gedung/ruangan, atau sewa lainnya).
a. Belanja untuk pembayaran honorarium narasumber
yang diberikan kepada pegawai negeri/non-pegawai
negeri sebagai narasumber, pembicara, praktisi,
pakar yang memberikan informasi/pengetahuan
kepada pegawai negeri lainnya/masyarakat.
b. Honorarium narasumber pegawai negeri dapat
6 Belanja Jasa Profesi
diberikan dengan ketentuan:
- berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara;
- berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara
sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama
kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I
berkenaan/masyarakat
a. Belanja perjalanan biasa
b.Belanja perjalanan dalam kota
Belanja c. Belanja perjalanan paket meeting
7
Perjalanan dalam kota
d.Perjalanan paket meeting luar kota
e.Perjalanan luar negeri
Contoh evaluasi
PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

Judul
penelitian

PENETAPAN KADAR DAN AKTIVITAS FARMAKOLOGI SECARA IN VITRO


PADA EKSTRAK BUAH, KULIT DAN BATANG BUAH NAGA LOKAL
ASAL KABUPATEN TANAH LAUT
definisi

Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) merupakan penelitian yang


diperuntukkan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
pengembangan teori yang ada dan/atau menemukan teori baru atau sesuai dengan
pengukuran tingkat kesiapterapan teknologi pada tingkat 1 (satu) sampai dengan tingkat 3
(tiga).
JUDUL PENELITIAN DASAR

RANCANG BANGUN INTRUMENT ANALISA KADAR DAN AKTIVITAS


FARMAKOLOGI SECARA IN VITRO PADA EKSTRAK BUAH, KULIT DAN
BATANG BUAH NAGA LOKAL
ASAL KABUPATEN TANAH LAUT

JUDUL PENELITIAN
TERAPAN

PENGUKURAN KADAR DAN AKTIVITAS FARMAKOLOGI SECARA IN


VITRO PADA EKSTRAK BUAH, KULIT DAN BATANG BUAH NAGA LOKAL
ASAL KABUPATEN TANAH LAUT
JUDUL PENELITIAN
PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN EKSTRAK BUAH, KULIT DAN BATANG BUAH NAGA


LOKAL
ASAL KABUPATEN TANAH LAUT
PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI (PTUPT)
• Meningkatkan kemampuan peneliti dilingkungan Poltekkes Kemenkes untuk menghasilkan produk ilmu pengetahuan, teknologi,
seni,dan budaya;
• Memperkuat peta jalan penelitian yang bersifat multi disiplin;
• Membangun kolaborasi antara Poltekkes Kemenkes dan mitra pengguna hasil penelitian;
PENELITIAN DESENTRALISASI

• Meningkatkan dan mendorong kemampuan peneliti diPoltekkes Kemenkes untuk bekerjasama dengan institusi mitra didalam
negeri atau di luar negeri;dan
• Mendapatkan kepemilikan Kekayaan Intelektual produk ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya.

Luaran Wajib Persyaratan Pengusul • Pengusul berpendidikan S3 dengan


jabatan fungsional minimal asisten
ahli,atau berpendidikan S2 dengan
jabatan fungsional minimal lektor;
• Produk iptek-sosbud yang dapat berupa metode, blueprint,purwarupa, • Ketua pengusul memiliki rekam jejak
sistem,kebijakan,model,atau teknologi tepat guna yang dilindungi oleh publikasi minimal dua artikel didata base
Kekayaan Intelektual (paten sederhana)ditahun pertama;dan terindeks bereputasi dan/atau jurnal
• Dokumentasi hasil uji coba produk,purwarupa,kebijakan pada tahun ke-2 nasional terakreditasi dengan
dan selanjutnya. mencantumkan URL artikel dimaksud,atau
minimal memiliki satu KI status terdaftar;
• Memiliki mitra yang dibuktikan dengan
surat pernyataan(dukungan) yang
Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) berisikan kesediaan bekerjasama dalam
penelitian.Adanya dukungan pendanaan
TKT 1 TKT 2 TKT 3 TKT 4 TKT 5 TKT 6 TKT 7 TKT 8 TKT 9 oleh mitra menjadi nilai tambah dari
usulan;dan
Ö Ö Ö • Anggota pengusul 1-2 orang.
Definisi PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI (PTUPT)
Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) merupakan penelitian
yang ditujukan untuk mendapatkan solusi dari suatu masalah yang ada di
masyarakat, industri, pemerintahan sebagai kelanjutan dari penelitian dasar.
Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi adalah model penelitian yang
lebih diarahkan untuk menciptakan inovasi dan pengembangan ipteks.
Penelitian ini berorientasi produk ipteks yang telah tervalidasi di lingkungan
laboratorium/lapangan atau lingkungan yang relevan. Penelitian terapan
Unggulan Perguruan Tinggi merupakan Penelitian yang ditujukan untuk
mendapatkan solusi atas permasalahan tertentu atau sesuai dengan
pengukuran tingkat kesiapterapan teknologi pada tingkat 4 (empat) sampai
dengan tingkat 6 (enam). Skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan
Tinggi ini dapat dilakukan untuk penelitian kerjasama dari dalam atau luar
negeri. Penelitian kerjasama luar negeri dapat dilakukan secara multilateral
atau dalam bentuk konsorsium.
Sistematika Usulan Penelitian
Usulan Skema Penelitian Pemula maksimum berjumlah 20 halaman (tidak
termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis
menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi
kecuali ringkasan satu spasi ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika
dengan urutan sebagai berikut.
HALAMAN SAMPUL (Lampiran 3.1)
HALAMAN PENGESAHAN (Lampiran 3.2)
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM (Lampiran 3.3)
DAFTAR ISI
RINGKASAN (maksimum satu halaman)
Kemukakan tujuan jangka panjang dan target khusus yang ingin dicapai serta metode yang
akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan
secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan yang sejalan dengn
renstra di Poltekkesnya
BAB I PENDAHULUAN
Uraikan latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan
urgensi (keutamaan) penelitian. Dalam bab ini secara singkat uraikan
bagaimana penelitian yang diusulkan mendukung capaian renstra dan peta
jalan penelitian Poltekkes, khususnya peta jalan dan luaran penelitian bidang
unggulan untuk penelitian dasar. Pada bab ini juga dijelaskan temuan dan
luaran inovasi apa yang ditargetkan serta kontribusinya pada pengembangan
keilmuan unggulan PT tsb. Buatlah rencana capaian tahunan seperti pada Tabel
pada slide berikut, sesuai dengan luaran yang ditargetkan dan lamanya
penelitian yang akan dilakukan
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan TS1) TS+1 TS+2

1 Artikel ilmiah dimuat di jurnal2) Internasional bereputasi


Nasional Terakreditasi
Nasional tidak
terakreditasi
2 Artikel ilmiah dimuat di prosiding3) Internasional Terindeks
Nasional
3 Invited speaker dalam temu ilmiah4) Internasional
Nasional
4 Visiting Lecturer5) Internasional
5 Hak Kekayaan Intelektual (HKI)6) Paten
Paten sederhana
Hak cipta
Merek dagang
Rahasia dagang
Desain produk industri
6 Teknologi Tepat Guna7)

7 Model/Purwarupa/Desain8)

8 Bahan Ajar9)

9 Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT)10)


BAB II : RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN POLTEKKES KEMENKES
Dalam bab ini (maksimum 3 halaman), uraikan dan ulas renstra penelitian
Poltekkes Kemenkes, khususnya peta jalan penelitian bidang unggulan,
luaran penelitian yang terkait dengan penelitian yang diusulkan, dan
bagaimana sinergi antar kelompok penelitian dibangun guna
menghasilkan inovasi yang ditargetkan.Jelaskan pula pentingnya
penelitian yang diusulkan dalam mendukung capaian renstra penelitian
Poltekkes ybs.
BAB III : TINJAUAN PUSTAKA

Kemukakan state of the art dalam bidang yang diteliti, peta


jalan penelitian pengusul yang mengacu kepada renstra
penelitian atau bidang unggulan Poltekkes Kemenkes sebagai
acuan primer serta hasil penelitian yang mutakhir dan relevan
dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah.
Jelaskan juga studi pendahuluan yang telah dilaksanakan dan
hasil yang sudah dicapai oleh pengusul.
BAB IV : METODE PENELITIAN
Metode penelitian dilengkapi dengan bagan alir penelitian yang
menggambarkan apa yang akan dilaksanakan sesuai dengan peta
jalan penelitian Poltekkes Kemenkes. Dianjurkan agar dalam bagan
alir dikaitkan dengan capaian/luaran peneliti yang dapat dijadikan
sebagai referensi untuk melanjutkan kegiatan penelitian yang
akan diusulkan dan yang akan dikerjakan selama periode
penelitian. Metode harus memuat secara utuh tahapan penelitian
dengan jelas, luaran, dan indikator capaian yang terukur di setiap
tahapan. Uraian metode, jadwal, dan anggaran perlu dibuat sesuai
dengan masa penelitian (2-3 tahun) yang diusulkan
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA DAN
JADWAL PELAKSANAAN
No Komponen Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
a. Pembantu Peneliti/Perekayasa;
b. Koordinator Peneliti/Perekayasa;
c. Sekretariat Peneliti/Perekayasa;
1 Honorarium
d. Pengolah Data;
e. Petugas survey
f. Pembantu Lapagan
Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran biaya bahan
pendukung kegiatan (yang habis dipakai) seperti : Alat tulis
kantor (ATK); Konsumsi/bahan makanan; Bahan cetakan;
Belanja Barang Non
2 Dokumentasi; Spanduk; Biaya fotokopi; yang diperlukan dalam
Operasional
pelaksanaan kegiatan non operasional seperti pameran,
seminar, sosialisasi, rapat, diseminasi dan lain lain yang terkait
langsung dengan output suatu kegiatan.
a. Honor tidak tetap yang dibayarkan kepada pegawai yang
melaksanakan kegiatan dan terkait dengan output seperti:
honor penyuluh non PNS, Honor Tim Pelaksana Kegiatan
Belanja Honor Output (pengarah, penanggung jawab, koordinator, ketua,
3
Kegiatan sekretaris, anggota dan staf sekretariat).
b. Honor Output Kegiatan merupakan honor yang dibayarkan
atas pelaksanaan kegiatan yang insidentil dan dapat
dibayarkan tidak terus menerus dalam satu tahun.
Belanja Barang Non Digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat
4
Operasional Lainnya ditampung
Digunakan untuk pembayaran sewa (misalnya sewa
5 Belanja Sewa
kantor/gedung/ruangan, atau sewa lainnya).
a. Belanja untuk pembayaran honorarium narasumber
yang diberikan kepada pegawai negeri/non-pegawai
negeri sebagai narasumber, pembicara, praktisi,
pakar yang memberikan informasi/pengetahuan
kepada pegawai negeri lainnya/masyarakat.
b. Honorarium narasumber pegawai negeri dapat
6 Belanja Jasa Profesi
diberikan dengan ketentuan:
- berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara;
- berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara
sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama
kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I
berkenaan/masyarakat
a. Belanja perjalanan biasa
b.Belanja perjalanan dalam kota
Belanja c. Belanja perjalanan paket meeting
7
Perjalanan dalam kota
d.Perjalanan paket meeting luar kota
e.Perjalanan luar negeri
CONTOH

Dari Judul Penelitian :


Efektifitas Ekstrak Daun Sirih dan Daun Sirsak Untuk Penghambat Bakteri Escherichia Coli Pada
Infeksi Nifas Tahun 2021

Kalau kita akan meneliti Efektifitas maka logika yang harus kita bangun adalah :
1. Kita harus mengetahui bagaimana instrument yang akan kita gunakan untuk mengetahui effektivitas
tersebut
2. Bagaimana mengetahui komponen daun sirih yang akan bisa menghambat bakteri Escherichia Coli
3. Bagaimana efektifitas dari daun sirih
4. Bagaimana mengetahui komponen daun Sirsak yang akan bisa menghambat bakteri Escherichia Coli
5. Bagaimana efektifitas daun sirsak
6. Bagaimana kombinasi daun sirih dan daun sirsak
7. Bagaimana pengembangan ekstrak nya
Road Map Pengembangan ekstrak obat Penghambat
Bakteri Escherichia Coli Pada Infeksi Nifas Research
Group

Pengembangan ekstrak obat Penghambat Bakteri Escherichia Coli Pada


Infeksi Nifas

Tahun Tema Penelitian


Rancang Bangun instrument pengukuran pada effektivitas
penggunaan ekstrak daun sirih atau daun Sirsak untuk
2032 – 2034 Penghambat Bakteri Escherichia Coli Pada Infeksi Nifas
TKT 4 - 6
Pembuatan ekstrak obat Penghambat Bakteri Escherichia
Coli Pada Infeksi Nifas dari bahan campuran daun Sirih dan
2029 – 2031 daun Sirsak
TKT 4 - 6
PembuatanEkstrak Pembuatan Ekstrak
2026 – 2028 daun Sirih daun Sirih
TKT 4 - 6 TKT 4 - 6
Explorasi daun Sirsak
yang akan digunakan
sebagai obat
2023 – 2025 menghambat bakteri
Escherichia Coli
TKT 1 - 3
Explorasi daun sirih
yang akan digunakan
sebagai obat
2020 – 2022 menghambat bakteri
Escherichia Coli
TKT 1 - 3

Sehingga Judul yang bisa diusulkan adalah

Explorasi daun sirih yang akan digunakan sebagai obat menghambat bakteri
Escherichia Coli
Road Map Pengembangan ekstrak obat Penghambat
Bakteri Escherichia Coli Pada Infeksi Nifas Research
Group

Pengembangan ekstrak obat Penghambat Bakteri Escherichia Coli Pada


Infeksi Nifas

Tahun Tema Penelitian


Pengembangan instrument pengukuran pada effektivitas
2032 – 2034 penggunaan ekstrak daun sirih atau daun Sirsak untuk
Penghambat Bakteri Escherichia Coli Pada Infeksi Nifas
Pengembangan ekstrak obat Penghambat Bakteri Escherichia
2029 – 2031 Coli Pada Infeksi Nifas dari bahan campuran daun Sirih dan
daun Sirsak
Pengembangan Pengembangan
2026 – 2028 Ekstrak daun Sirih Ekstrak daun Sirih
Explorasi daun Sirsak
yang akan digunakan
sebagai obat
2023 – 2025 menghambat bakteri
Escherichia Coli

Explorasi daun sirih


yang akan digunakan
sebagai obat
2020 – 2022 menghambat bakteri
Escherichia Coli

Sehingga Judul yang bisa diusulkan adalah

Explorasi daun sirih yang akan digunakan sebagai obat menghambat bakteri
Escherichia Coli
PENELITIAN PENGEMBANGAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI (PPUPT)
a.Menghasilkan produk ilmu pengetahuan, teknologi,seni,danbudayayang siap diterapkan yang dicirikan dengan TKT
7-9;
b.Merealisasikan peta jalan teknologi atau hasil riset yang bersifat multi disiplin yang menghasilkan produkkomersial;
c.Membangun kemitraan Academic, Bussiness, Government, dan Community (ABGC);dan
PENELITIAN DESENTRALISASI

d.Meningkatkan dan mendorong kemampuan peneliti diPoltekkes Kemenkes untuk bekerjasama dengan institusi
mitra didalam negeri ataudi luar negeri.

Persyaratan Pengusul
Luaran Wajib • Ketua pengusul S3 minimal asisten ahli
atau S2 minimal lektor
a.Tahun kesatu: • Ketua pengusul memiliki rekam jejak
publikasi minimal lima artikel didatabase
1)Purwarupa layak industri dari ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
terindeks bereputasi sebagai penulis
budaya yang ber- KI (paten); pertama atau corresponding author
2)Dokumen feasibility study; dibuktikan dengan mencantumkanURL
b.Tahun kedua hasil uji layak industri; dan artikel dimaksud, atau minimal memiliki
c.Tahun ketiga business plan. satu KI status granted
• Memiliki mitra investor yang dibuktikan
dengan surat pernyataan yang berisikan
Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) komitmen penyertaan dana oleh mitra
dalam bentuk in cash minimal sebesar10%
TKT 1 TKT 2 TKT 3 TKT 4 TKT 5 TKT 6 TKT 7 TKT 8 TKT 9 dari dana yang diajukan
Ö Ö Ö • Anggota peneliti 1-2 orang
Definisi PENELITIAN PENGEMBANGAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI (PPUPT)
Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi (PPUPT) ditujukan untuk mencapai
pengembangan lebih lanjut pada tahapan model/produk/purwarupa yang telah di uji coba
dalam lingkungan yang sebenarnya. Penelitian pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi
adalah model penelitian yang lebih diarahkan untuk mengembangkan produk komersial.
Pengembangan merupakan kegiatan untuk peningkatkan kemanfaatan dan daya dukung
ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah terbukti kebenaran dan keamanannya untuk
meningkatkan fungsi dan manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi atau sesuai dengan
pengukuran tingkat kesiapterapan teknologi pada tingkat 7 (tujuh) sampai dengan tingkat 9
(sembilan). Dalam penelitian ini diperlukan keterlibatan mitra sebagai investor.
Skema Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi dapat dilakukan untuk
penelitian kerjasama dari dalam atau luar negeri. Penelitian kerjasama luar negeri dapat
dilakukan secara multilateral atau dalam bentuk konsorsium.
Sistematika Usulan Penelitian
Usulan Skema Penelitian Pemula maksimum berjumlah 20 halaman (tidak
termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis
menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi
kecuali ringkasan satu spasi ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika
dengan urutan sebagai berikut.
HALAMAN SAMPUL (Lampiran 3.1)
HALAMAN PENGESAHAN (Lampiran 3.2)
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM (Lampiran 3.3)
DAFTAR ISI
RINGKASAN (maksimum satu halaman)
Kemukakan tujuan jangka panjang dan target khusus yang ingin dicapai serta metode yang
akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan
secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan yang sejalan dengn
renstra di Poltekkesnya
BAB I PENDAHULUAN
Uraikan latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan
urgensi (keutamaan) penelitian. Dalam bab ini perlu penjelasan tentang renstra
penelitian perguruan tinggi khususnya peta jalan dan luaran penelitian yang
terkait dengan penelitian yang diusulkan. Pada bab ini juga dijelaskan temuan
dan luaran apa yang ditargetkan serta kontribusi dari hasil pengembangan
model/produk/purwarupa tersebut yang terkait langsung dengan penelitian
unggulan Poltekkes Kemenkes pengusul. Perlu juga dijelaskan dalam latar
belakang adalah pentingnya riset yang diusulkan dalam mendukung capaian
Rencana strategis penelitian Poltekkes. Buatlah rencana capaian tahunan
seperti pada Tabel berikut sesuai dengan luaran yang ditargetkan dan lamanya
penelitian yang akan dilakukan
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan TS1) TS+1 TS+2

1 Artikel ilmiah dimuat di jurnal2) Internasional bereputasi


Nasional Terakreditasi
Nasional tidak
terakreditasi
2 Artikel ilmiah dimuat di prosiding3) Internasional Terindeks
Nasional
3 Invited speaker dalam temu ilmiah4) Internasional
Nasional
4 Visiting Lecturer5) Internasional
5 Hak Kekayaan Intelektual (HKI)6) Paten
Paten sederhana
Hak cipta
Merek dagang
Rahasia dagang
Desain produk industri
6 Teknologi Tepat Guna7)

7 Model/Purwarupa/Desain8)

8 Bahan Ajar9)

9 Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT)10)


BAB II : BAB II : KEBARUAN PENELITIAN DAN PROSPEK KOMERSIALISASI
Kemukakan peta jalan penelitian, kebaruan dan ringkasan hasil penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya sehingga tergambar penelitian ini memiliki
model/produk/purwarupa skala lab/kondisi ideal yang akan dikembangkan sampai
pada uji coba di lingkungan sebenarnya dalam bidang yang diteliti dan pada akhir
program mencapai TKT 7. Peta jalan penelitian pengusul yang mengacu kepada
Rencana Strategis Penelitian (Renstra Penelitian) atau bidang unggulan perguruan
tinggi sebagai acuan primer. Narasi kebaruan penelitian dibangun dengan
menggunakan referensi daftar pustaka yang up to date dan relevan. Ringkasan hasil
penelitian sebelumnya dijelaskan dengan jelas sehingga menunjukkan telah dihasilkan
produk/protype skala lab yang telah dihasilkan di penelitian sebelumnya dengan HKI
yang telah didaftarkan. Narasi mengenai prospek komersialisasi/hilirisasi dari
model/produk/prototype dipaparkan melalui suatu studi kelayakan sederhana yang
meliputi potensi pasar (permintaan dan kebutuhan) dari model/produk/purwarupa,
perhitungan keekonomian dan peta persaingan model/produk/purwarupa dan
prospek komersialisasi apabila berhasil di industrialisasi.
BAB III : Metoda Penelitian
Metode penelitian dilengkapi dengan bagan alir penelitian yang menggambarkan
apa yang akan dilaksanakan sesuai dengan peta jalan penelitian Poltekkes
Kemenkes. Dianjurkan agar dalam bagan alir dikaitkan dengan capaian/luaran
peneliti yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk melanjutkan kegiatan
penelitian yang akan diusulkan dan yang akan dikerjakan selama periode
penelitian. Metode harus memuat secara utuh tahapan penelitian dengan jelas,
luaran, dan indikator capaian yang terukur di setiap tahapan. Uraian metode,
jadwal, dan anggaran perlu dibuat sesuai dengan masa penelitian (2-3tahun)
yang diusulkan
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA DAN
JADWAL PELAKSANAAN
No Komponen Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
a. Pembantu Peneliti/Perekayasa;
b. Koordinator Peneliti/Perekayasa;
c. Sekretariat Peneliti/Perekayasa;
1 Honorarium
d. Pengolah Data;
e. Petugas survey
f. Pembantu Lapagan
Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran biaya bahan
pendukung kegiatan (yang habis dipakai) seperti : Alat tulis
kantor (ATK); Konsumsi/bahan makanan; Bahan cetakan;
Belanja Barang Non
2 Dokumentasi; Spanduk; Biaya fotokopi; yang diperlukan dalam
Operasional
pelaksanaan kegiatan non operasional seperti pameran,
seminar, sosialisasi, rapat, diseminasi dan lain lain yang terkait
langsung dengan output suatu kegiatan.
a. Honor tidak tetap yang dibayarkan kepada pegawai yang
melaksanakan kegiatan dan terkait dengan output seperti:
honor penyuluh non PNS, Honor Tim Pelaksana Kegiatan
Belanja Honor Output (pengarah, penanggung jawab, koordinator, ketua,
3
Kegiatan sekretaris, anggota dan staf sekretariat).
b. Honor Output Kegiatan merupakan honor yang dibayarkan
atas pelaksanaan kegiatan yang insidentil dan dapat
dibayarkan tidak terus menerus dalam satu tahun.
Belanja Barang Non Digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat
4
Operasional Lainnya ditampung
Digunakan untuk pembayaran sewa (misalnya sewa
5 Belanja Sewa
kantor/gedung/ruangan, atau sewa lainnya).
a. Belanja untuk pembayaran honorarium narasumber
yang diberikan kepada pegawai negeri/non-pegawai
negeri sebagai narasumber, pembicara, praktisi,
pakar yang memberikan informasi/pengetahuan
kepada pegawai negeri lainnya/masyarakat.
b. Honorarium narasumber pegawai negeri dapat
6 Belanja Jasa Profesi
diberikan dengan ketentuan:
- berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara;
- berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara
sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama
kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I
berkenaan/masyarakat
a. Belanja perjalanan biasa
b.Belanja perjalanan dalam kota
Belanja c. Belanja perjalanan paket meeting
7
Perjalanan dalam kota
d.Perjalanan paket meeting luar kota
e.Perjalanan luar negeri
Penelitian Konsorsium Riset Unggulan Perguruan Tinggi(KRUPT)
a.Membentuk atau menguatkan kerjasama riset konsorsium perguruan tinggi dengan institusi
riset atau industry pada suatu bidang berdasarkan Pusat Unggulan Poltekkes Kemenkes;
b.Menghasilkan produk ilmu pengetahuan, teknologi, kesehatan yang siap diterapkan yang
PENELITIAN DESENTRALISASI

dicirikan dengan TKT 6-9.

Persyaratan Pengusul
Luaran Wajib • Pengelola Penelitian Tingkat Pusat menetapkan
Poltekkes Kemenkes yang memenuhi syarat untuk
diundangmengikuti seleksi pada suatu bidang
Tahun kesatu: unggulan;
• Purwarupa layak industri dari ilmu pengetahuan,teknologi,kesehatan • KRU-PT diketuai oleh Poltekkes Kemenkes yang
berdasarkan hasil penilaian Pusat Unggulan IPTEK
yang ber-KI (paten);
Poltekkes Kemenkes;
• Dokumen feasibility study; • Ketua pengusul berpendidikanS2 dengan jabatan
Tahun kedua hasil uji laik industri;dan fungsional minimal lektor kepala atau
Tahun ketiga business plan. berpendidikan S3 dengan jabatan fungsional
minimal Lektor ;
• Ketua pengusul memiliki rekam jejak publikasi
Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) minimal lima artikel didatabase terindeks
bereputasi dibuktikan dengan
memperlihatkanURL artikel dimaksud, atau
TKT 1 TKT 2 TKT 3 TKT 4 TKT 5 TKT 6 TKT 7 TKT 8 TKT 9
minimal memiliki satu KI status granted;dan
Ö Ö Ö Ö • Anggota pengusul minimal 3orang.
Definisi PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI (PDUPT)
Penelitian ini dapat dipetakan keunggulan bidang penelitian setiap Poltekkes Kemenkes. Berdasarkan hasil analisis
kekuatan yang telah teridentifikasi pada masing-masing Poltekkes Kemenkes, selanjutnya dapat diberikan Penelitian
Penugasan pelaksanaan penelitian sesuai keunggulan bidang penelitian di Poltekkes Kemenkes dalam bentuk konsorsium.
Selanjutnya pendanaan penelitian ini disebut sebagai Skema Konsorsium Riset Unggulan Perguruan Tinggi (KRU-PT).
Skema KRU-PT ini merupakan salah satu bentuk program pendanaan penelitian yang diarahkan untuk peningkatan
produktifitas publikasi dan KI serta komersialisasi/hilirisasi produk hasil penelitian.
Penelitian KRU-PT dengan tema dan topic yang telah ditentukan pada tabel 1.1 serta disesuaikan dengan RPJMN dan dan
isu actual Penelitian KRU-PT melibatkan sumber daya peneliti dari tiga atau lebih institusi dan melibatkan mitra.
Konsorsium riset merupakan kerjasama tiga atau lebih Poltekkes Kemenkes. Keanggotaan penelitian konsorsium riset
adalah peneliti-peneliti yang memiliki roadmap penelitian di bidang sejenis sehingga kolaborasi di antara mereka akan
menjadi rintisan 62 pengembangan rumpun kelompok penelitian (Research Peer Group) nasional pada fokus bidang
kajian tertentu.
Penelitian KRU-PT dapat digunakan untuk membantu pengembangan program pembangunan pusat unggulan iptek (PUI).
PUI adalah suatu organisasi baik berdiri sendiri maupun berkolaborasi dengan organisasi lainnya (konsorsium) yang
melaksanakan kegiatan-kegiatan riset spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang sangat tinggi serta
relevan dengan kebutuhan pengguna iptek. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan,
sumber daya, dan jaringan iptek dalam bidang-bidang prioritas spesifik agar terjadi peningkatan relevansi dan
produktivitas serta mendayagunakan iptek dalam sektor produksi untuk menumbuhkan perekonomian nasional dan
berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian KRU-PT dapat juga diarahkan untuk dapat mendorog
capaian prioritas pembangunan kesehatan nasional.
Sistematika Usulan Penelitian
Usulan Skema Penelitian Pemula maksimum berjumlah 20 halaman (tidak
termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis
menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi
kecuali ringkasan satu spasi ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika
dengan urutan sebagai berikut.
HALAMAN SAMPUL (Lampiran 3.1)
HALAMAN PENGESAHAN (Lampiran 3.2)
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM (Lampiran 3.3)
DAFTAR ISI
RINGKASAN (maksimum satu halaman)
Kemukakan tujuan jangka panjang dan target khusus yang ingin dicapai serta metode yang
akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan secara
cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan untuk 1-3 tahun (sesuai
usulan) dan manfaat penelitian bagi pemangku kepentingan (stakeholders), diketik dengan
jarak baris satu spasi.
BAB I PENDAHULUAN
Jelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat khusus serta
urgensi (keutamaan) penelitian dalam mengatasi masalah strategis berskala
nasional.Uraikan secara ringkas luaran yang akan dicapai setiap tahunnya dan
gambaran produk yang dapat langsung dimanfaatkan dari hasil penelitian ini
dan cara penerapannya. Untuk penelitian konsorsium harus dijelaskan
keunggulan riset masing-masing institusi yang termasuk dalam konsorsium dan
keuntungan bersama yang didapat dalam riset tersebut. Buatlah rencana
capaian tahunan seperti pada Tabel slide berikut, sesuai luaran yang
ditargetkan dan lamanya penelitian yang akan dilakukan.
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan TS1) TS+1 TS+2

1 Artikel ilmiah dimuat di jurnal2) Internasional bereputasi


Nasional Terakreditasi
Nasional tidak
terakreditasi
2 Artikel ilmiah dimuat di prosiding3) Internasional Terindeks
Nasional
3 Invited speaker dalam temu ilmiah4) Internasional
Nasional
4 Visiting Lecturer5) Internasional
5 Hak Kekayaan Intelektual (HKI)6) Paten
Paten sederhana
Hak cipta
Merek dagang
Rahasia dagang
Desain produk industri
6 Teknologi Tepat Guna7)

7 Model/Purwarupa/Desain8)

8 Bahan Ajar9)

9 Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT)10)


BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Kajian pustaka harus memuat state of the art dalam bidang
yang diteliti, gunakan sumber pustaka acuan primer yang
relevan dan terkini dengan mengutamakan hasil penelitian
pada jurnal ilmiah. Jelaskan juga studi pendahuluan yang telah
dilaksanakan dan hasil yang sudah dicapai serta bagaimana
kaitannya dengan proposal yang diajukan. Tuliskan juga peta
jalan penelitian secara utuh. Untuk penelitian konsorsium,
perlu dijelaskan roadmap bersama yang akan dikembangkan
dan peranan dari masing-masing institusi dalam mencapai
roadmap tersebut
BAB III : Metoda Penelitian

Metode penelitian diperinci dan diuraikan sesuai dengan


keperluan. Metode penelitian dilengkapi dengan bagan
penelitian yang dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, lokasi pelaksanaan penelitian, teknik-teknik pengumpulan
data yang tidak umum perlu dijelaskan, demikian pula analisis
yang dilakukan, luaran per tahun, dan indikator capaian yang
terukur. Juga diuraikan dalam penelitian adalah pembagian
tugas dalam penelitian di masing-masing anggota dan insitutsi
berdasarkan keunggulan yang sudah pernah dicapai dalam
bidang kajian yang sedang dikerjakan
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA DAN
JADWAL PELAKSANAAN
No Komponen Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
a. Pembantu Peneliti/Perekayasa;
b. Koordinator Peneliti/Perekayasa;
c. Sekretariat Peneliti/Perekayasa;
1 Honorarium
d. Pengolah Data;
e. Petugas survey
f. Pembantu Lapagan
Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran biaya bahan
pendukung kegiatan (yang habis dipakai) seperti : Alat tulis
kantor (ATK); Konsumsi/bahan makanan; Bahan cetakan;
Belanja Barang Non
2 Dokumentasi; Spanduk; Biaya fotokopi; yang diperlukan dalam
Operasional
pelaksanaan kegiatan non operasional seperti pameran,
seminar, sosialisasi, rapat, diseminasi dan lain lain yang terkait
langsung dengan output suatu kegiatan.
a. Honor tidak tetap yang dibayarkan kepada pegawai yang
melaksanakan kegiatan dan terkait dengan output seperti:
honor penyuluh non PNS, Honor Tim Pelaksana Kegiatan
Belanja Honor Output (pengarah, penanggung jawab, koordinator, ketua,
3
Kegiatan sekretaris, anggota dan staf sekretariat).
b. Honor Output Kegiatan merupakan honor yang dibayarkan
atas pelaksanaan kegiatan yang insidentil dan dapat
dibayarkan tidak terus menerus dalam satu tahun.
Belanja Barang Non Digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat
4
Operasional Lainnya ditampung
Digunakan untuk pembayaran sewa (misalnya sewa
5 Belanja Sewa
kantor/gedung/ruangan, atau sewa lainnya).
a. Belanja untuk pembayaran honorarium narasumber
yang diberikan kepada pegawai negeri/non-pegawai
negeri sebagai narasumber, pembicara, praktisi,
pakar yang memberikan informasi/pengetahuan
kepada pegawai negeri lainnya/masyarakat.
b. Honorarium narasumber pegawai negeri dapat
6 Belanja Jasa Profesi
diberikan dengan ketentuan:
- berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara;
- berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara
sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama
kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I
berkenaan/masyarakat
a. Belanja perjalanan biasa
b.Belanja perjalanan dalam kota
Belanja c. Belanja perjalanan paket meeting
7
Perjalanan dalam kota
d.Perjalanan paket meeting luar kota
e.Perjalanan luar negeri
Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)

102
Ekspektasi Masyarakat Pada Perguruan Tinggi >>

PERGURUAN TINGGI MENGHASILKAN INOVASI YANG BISA MENINGKATKAN DAYA SAING DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN BANGSA

103
HILIRISASI & KOMERSIALISASI>> BUYER / USER

KOMODITY
TEKNOLOGI MESIN& MANAJEMEN PRODUK
MANAJ PEMASARAN 7P
9

7 8
BAHAN DASAR

Riset Dasar 6
5 Riset Pengembangan

4
3
2
1 Riset Terapan /
Lanjutan
Dr. Ir. Arwanto, MSc
TECHNOLOGY READINES LEVEL – TRL
TKT 1
Hulu
TKT 4

TKT 7

TKT 2
TKT 9

HILIR
TKT 3

TK T 6 TKT 5
BASIC RESEARCH
TKT 8 APPLIED RESEARCH
DEVELOPMENT RESEARCH

Ilustrasi Hilirisasi Hasil Riset dan Pengembangan


Permenristekdikti 42/2016
Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi (Technology
Readiness Level)

TINGKAT KESIAPAN TEKNOLOGI


-TKT atau TRL-
9 TINGKATAN TKT DAN PENERAPANNYA

Tingkat SEMBILAN TINGKATAN TKT


Terdapat 9 tingkat,
Kesiapterapan dengan indikator pada
Teknologi masing-masing tingkatan

DAPAT DITERAPKAN UNTUK BIDANG :


1. Hard Engineering,
2. Software Engineering,
3. Pertanian/Perikanan/Peternakan,
4. Kesehatan dan Obatà Vaksin/Hayati, Alkes,
5. Sosial Humaniora.
9 TINGKAT TKT
HARD ENGINEERING

Riset Pengembangan
9
Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan
pengoperasian

8
Tingkat Kesiapterapan Teknologi Sistem telah lengkap dan handal melalui pengujian dan demonstrasi
dalam lingkungan sebenarnya

Hard Engineering
7
Demonstrasi prototipe sistem dalam
lingkungan sebenarnya

Riset Terapan
6
Demonstrasi model atau prototipe sistem/ subsistem
dalam suatu lingkungan yang relevan

5
Validasi komponen/subsistem dalam suatu lingkungan yang

Riset Dasar
3
relevan
Pembuktian konsep fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan
4 eksperimental
Validasi komponen/ subsistem dalam lingkungan 2
laboratorium Formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi.
1
Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan.
Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan
1. Asumsi dan hukum dasar (sebagai contoh fisika/kimia) yang akan digunakan pada
teknologi (baru) telah ditentukan,
2. Studi literatur (teori/empiris atas riset terdahulu) tentang prinsip dasar
teknologi yang akan dikembangkan,
3. Formulasi hipotesis riset (bila ada).

INDIKATOR TKT TINGKAT 1


Formulasi konsep dan/atau aplikasi formulasi
1. Peralatan dan sistem yang akan digunakan, telah teridentifikasi,
2. Studi literatur (teoritis/empiris) teknologi yang akan dikembangkan memungkinkan
untuk diterapkan,
3. Desain secara teoritis dan empiris telah teridentifikasi,
4. Elemen-elemen dasar dari teknologi yang akan dikembangkan telah diketahui,
5. Karakterisasi komponen teknologi yang akan dikembangkan telah dikuasai dan dipahami,
6. Kinerja dari masing-masing elemen penyusun teknologi yang akan dikembangkan telah diprediksi,
7. Analisis awal menunjukkan bahwa fungsi utama yang dibutuhkan dapat bekerja dengan baik,
8. Model dan simulasi untuk menguji kebenaran prinsip dasar,
9. Riset analitik untuk menguji kebenaran prinsip dasarnya,
10.Komponen-komponen teknologi yang akan dikembangkan, secara terpisah dapat bekerja dengan baik,
11.Peralatan yang digunakan harus valid dan reliable, dan
12.Diketahui tahapan eksperimen yang akan dilakukan.

INDIKATOR TKT TINGKAT 2


Pembuktian konsep fungsi dan/atau karakteristik penting
1. Studi analitik mendukung prediksi kinerja elemen-elemen teknologi,
2. Karakteristik/sifat dan kapasitas unjuk kerja sistem dasar telah diidentifikasi dan diprediksi,
3. Telah dilakukan percobaan laboratorium untuk menguji kelayakan penerapan
teknologi tersebut,
4. Model dan simulasi mendukung prediksi kemampuan elemen-elemen teknologi,
5. Pengembangan teknologi tsb dgn langkah awal menggunakan model matematik sangat dimungkinkan
dan dapat disimulasikan,
6. Riset laboratorium untuk memprediksi kinerja tiap elemen teknologi,
7. Secara teoritis, empiris dan eksperimen telah diketahui komponen-komponen sistem teknologi tersebut dapat
bekerja dengan baik,
8. Telah dilakukan riset di laboratorium dengan menggunakan data dummy, dan
9. Teknologi layak secara ilmiah (studi analitik, model / simulasi, eksperimen).

INDIKATOR TKT TINGKAT 3


Validasi komponen/subsistem dalam lingkungan laboratorium
1. Test laboratorium komponen-komponen secara terpisah telah dilakukan,
2. Persyaratan sistem untuk aplikasi menurut pengguna telah diketahui
(keinginan adopter),
3. Hasil percobaan laboratorium terhadap komponen2 menunjukkan bahwa komponen tersebut
dapat beroperasi ,
4. Percobaan fungsi utama teknologi dalam lingkungan yang relevan,
5. Prototipe teknologi skala laboratorium telah dibuat,
6. Risetintegrasi komponen telah dimulai
7. Proses ‘kunci’ untuk manufakturnya telah diidentifikasi dan dikaji di laboratorium, dan
8. Integrasi sistem teknologi dan rancang bangun skala laboratorium telah
selesai (low fidelity).

INDIKATOR TKT TINGKAT 4


Validasi komponen/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan
1. Persiapan produksi perangkat keras telah dilakukan,
2. Riset pasar (marketing research) dan riset laboratorium untuk memilih proses fabrikasi,
3. Prototipe telah dibuat ,
4. Peralatan dan mesin pendukung telah diuji coba dalam laboratorium,
5. Integrasi sistem selesai dengan akurasi tinggi (high fidelity), siap diuji pada lingkungan
nyata/simulasi,
6. Akurasi/ fidelity sistem prototipe meningkat,
7. Kondisi laboratorium di modifikasi sehingga mirip dengan lingkungan yang sesungguhnya, dan
8. Proses produksi telah direview oleh bagian manufaktur

INDIKATOR TKT TINGKAT 5


Demonstrasi model atau prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang
relevan
1. Kondisi lingkungan operasi sesungguhnya telah diketahui,
2. Kebutuhan investasi untuk peralatan dan proses pabrikasi
teridentifikasi,
3. M&S untuk kinerja sistem teknologi pada lingkungan operasi,
4. Bagian manufaktur/ pabrikasi menyetujui dan menerima hasil pengujian laboratorium,
5. Prototipe telah teruji dengan akurasi/ fidelitas laboratorium yang tinggi pada simulasi lingkungan
operasional (yang sebenarnya di luar laboratorium), dan
6. Hasil Uji membuktikan layak secara teknis (engineering feasibility).

INDIKATOR TKT TINGKAT 6


Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan sebenarnya
1. Peralatan, proses, metode dan desain teknik telah diidentifikasi,
2. Proses dan prosedur fabrikasi peralatan mulai diuji cobakan,
3. Perlengkapan proses dan peralatan test / inspeksi diuji cobakan didalam
lingkungan produksi,
4. Draft gambar desain telah lengkap,
5. Peralatan, proses, metode dan desain teknik telah dikembangkan dan mulai diujicobakan,
6. Perhitungan perkiraan biaya telah divalidasi (design to cost),
7. Proses fabrikasi secara umum telah dipahami dengan baik,
8. Hampir semua fungsi dapat berjalan dalam lingkungan/kondisi operasi,
9. Prototipe lengkap telah didemonstrasikan pada simulasi operasional,
10.Prototipe sistem telah teruji pada uji coba lapangan, dan Siap untuk produksi awal (Low Rate Initial
Production- LRIP).

INDIKATOR TKT TINGKAT 7


Sistem telah lengkap dan handal melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan sebenarnya
1. Bentuk, kesesuaian dan fungsi komponen kompatibel dengan sistem operasi,
2. Mesin dan peralatan telah diuji dalam lingkungan produksi,
3. Diagram akhir selesai dibuat,
4. Proses fabrikasi diujicobakan pada skala percontohan (pilot-line atau LRIP),
5. Uji proses fabrikasi menunjukkan hasil dan tingkat produktifitas yang dapat
diterima,
6. Uji seluruh fungsi dilakukan dalam simulasi lingkungan operasi,
7. Semua bahan/ material dan peralatan tersedia untuk digunakan produksi,
8. Sistem memenuhi kualifikasi melalui test dan evaluasi (DT&E selesai), dan
9. Siap untuk produksi skala penuh (kapasitas penuh).

INDIKATOR TKT TINGKAT 8


Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui
keberhasilan pengoperasian
1. Konsep operasional telah benar-benar dapat diterapkan,
2. Perkiraan investasi teknologi sudah dibuat,
3. Tidak ada perubahan desain yg signifikan,
4. Teknologi telah teruji pada kondisi sebenarnya,
5. Produktivitas pada tingkat stabil,
6. Semua dokumentasi telah lengkap,
7. Estimasi harga produksi dibandingkan kompetitor, dan
8. Teknologi kompetitor diketahui.

INDIKATOR TKT TINGKAT 9


Tujuan Permen 42/2016
q Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi bertujuan untuk:
• mengetahui status Kesiapterapan Teknologi,
• membantu pemetaan kesiapterapan teknologi,
• mengevaluasi pelaksanaan program atau kegiatan riset dan pengembangan;
• mengurangi risiko kegagalan dalam pemanfaatan teknologi; dan
• meningkatkan pemanfaatan hasil riset dan pengembangan.

Hasil Pengukuran TKT digunakan oleh


• pengambil kebijakan dalam merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi program riset dan
pengembangan;
• pelaku kegiatan dalam menentukan tingkat kesiapterapan teknologi untuk dimanfaatkan dan
diadopsi; dan
• pengguna dalam memanfaatkan hasil riset dan pengembangan.

PERMENRISTEKDIKTI 42/2016 TKT


Penanggungjawab Pengukuran dan Penetapan TKT terdiri atas Tingkat Nasional dan Tingkat
Wilayah Kerja.

q Tingkat Nasional à Direktur Jenderal Penguatan RISBANG.

q Tingkat Institusi/Unit Kerja:


– perguruan tinggi à Pimpinan Perguruan Tinggi,
– LPNK à Kepala LPNK,
– badan/unit kelitbangan pada kementerian à Kepala Badan/unit
kelitbangan pada kementerian,
– badan/SKPD terkait riset dan pengembangan à Kepala Badan/SKPD terkait.

qPenanggung jawab harus membentuk dan menetapkan Tim Penilai


dan Sekretariat Pelaksana TKT.

SIAPA YANG MENGUKUR TKT


qPengukuran dilakukan dengan mengukur capaian indikator dari
setiap tingkatan kesiapterapan teknologi,
qPengukur terdiri dari Koordinator penelitian, Verifikator pengukuran (tim
Penilai), dan validator pengukuran (Penanggung Jawab pengukuran):
vPara koordinator penelitian melakukan self assessment terhadap teknologi
hasil penelitian dan pengembangannya melalui online,
vVerifikator melakukan verifikasi terhadap hasil self assessment, dan
penangggung Jawab melakukan validasi.
qBerbasis online.

BAGAIMANA MENGUKUR TKT


Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)

True Environment

Artificial Environment
Conceptual 1.Prototype + experiment TKT 7
1.System TKT 4 2.Prototype+Expriment +
validation TKT 8
2.System+Experiment TKT 5
1.Idea TKT 1 3.Ready to use for customer
2.System+Experiment + validation TKT 9
2.Formulation TKT 2
TKT 6
3.Formulation + Experiments TKT 3
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai