Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM FISIOLOGI

TEKANAN DARAH PADA BERBAGAI POSISI DAN AKTIFITAS

NAMA : ARINI ALFA HIDAYAH

NIM : 702019038

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


1. Apa yang dimaksud dengan tekanan darah!

Jawab :

a) Tekanan darah adalah gaya atau dorongan darah ke dinding arteri saat darah
dipompa keluar dari jantung ke seluruh tubuh (Palmer, 2007).

b) tekanan darah adalah tenaga yang terdapat pada dinding arteri saat darah
dialirkan. (Sheps, 2005).

c) Tekanan darah adalah kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang
didorong dengan tekanan dari jantung (Perry & Potter, 2010).

d) Tekanan darah merupakan gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding
pembuluh, bergantung volume darah yang terkandung di dalam pembuluh dan
compliance atau daya regang dinding pembuluh yang bersangkutan (seberapa
mudah mereka dapat diregangkan) (Sherwood, 2001).

Jadi Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung
terhadap dinding arteri. Tekanan darah merupakan kekuatan pendorong bagi darah agar
dapat beredar ke seluruh tubuh untuk memberikan darah yang mengandung oksigen dan
nutrisi ke organ-organ tubuh .

2. Apa yang dimaksud tekanan darah sistolik dan diastolik?

Jawab :

 Tekanan darah sistolik adalah : Tekanan darah atas, dimana tekanan darah tercipta
karena adanya kontraksi jantung sehingga mendorong darah melalui arteri ke seluruh
tubuh kita, dengan mengacu pada jumlah tekanan darah yang ada dalam arteri inilah
yang disebut dengan tekanan darah sistolik. Menurut pendapat lain Tekanan darah
sistolik adalah tekanan darah pada waktu jantung menguncup (sistol). Adapun tekanan
darah diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengendor kembali (diastole)
(Chin & Badri, 2012).

 Tekanan darah diastolik adalah Tekanan darah bawah atau angka bawah yang
memperlihatkan jumlah tekanan darah di dalam arteri ketika jantung kita sedang
beristirahat (antara ketukan/ detak), seperti saat kita tidur. Tekanan maksimum yang
dihasilkan selama kontraksi ventrikel disebut tekanan sistolik sedangkan tekanan
diastolik merupakan tekanan minimum yang tersisa di arteri sebelum terjadi kontraksi
ventrikel selanjutnya. Normalnya rata-rata tekanan sistolik sebesar 120 mmHg dan
rata-rata tekanan diastolik sebesar 80 mmHg (Jardins, 2002).

3. Uraikan perjalanan arteri brakhialis?

Jawab:

Arteri brakialis berawal di batas inferior m. Teres mayor sebagai terusan dari
arteri aksilaris dan berakhir membentuk bifurkasio menjadi arteri radialis dan arteri
ulnaris setinggi kolum radius. Letaknya tepat di bawah fasia profundasepanjang
perjalanannya. Arteri brakialis disilang oleh n. Medianus di superfisialis setinggi
pertengahan lengan dari lateral ke medial, oleh karena itu, disebut terletak diantara n.
Medianus (batas medial) dan tendon biseps (batas lateral) pada fosa kubiti, cabang-
cabang :

 Profunda brakii : mulai dari dekat asal a. Brakialis dan membelok ke belakang
humerus bersma dengan n. Radialis dalam sulkus nervi radialis sebelum turut dalam
anastomosis di sekitar artikulasio kubiti.

 Cabang-cabang lain : diantaranya a. Nutrisiae humeri dan cabang-cabang


kolateral ulnaris superior dan inferior yang akhirnya turut dalam anastomosis di
sekitar siku (Faiz. Moffat, 2012).

Sistem aliran darah besar :

Bilik kiri aorta seluruh tubuh (kecuali paru-paru) vena kava serambi

kanan (Sherwood, 2016).

Hubungan arteri brakialis dengan struktur lain di lengan dapat menjadi penting
dalam praktik klinis. Arteri brakialis adalah pembuluh superfisial dan hanya ditutupi oleh
lapisan kulit, serta fasia superfisialis dan profunda, dengan beberapa pengecualian:

 Pengecualian pertama untuk ini adalah fossa cubital, di mana aponeurosis bicipital,
yang merupakan aponeurosis dari otot biceps brachii, menutupi arteri, dan
memisahkannya dari median vena cubital.

 Pengecualian kedua adalah ketika saraf median melintasi arteri brakialis dekat
perlekatan distal koracobrachialis.
Di posterior, arteri brakialis dipisahkan dari kepala panjang otot trisep brakii oleh
arteri brakii dalam dan saraf radialis. Lampiran dari otot-otot coracobrachialis dan
brachialis, serta kepala medial otot triceps brachii, juga terletak di posterior arteri
brakialis. Saraf median dan otot koracobrachialis terletak lateral ke arteri brakialis pada
aspek proksimalnya sedangkan saraf kutaneus medial lengan bawah dan saraf ulnaris
terletak medial ke arteri proksimal.

Pada aspek distal arteri brakialis, vena basilik dan medianus terletak medial. Dua
venae comitantes, atau vena yang menyertai, berjalan dengan arteri brakialis, dan
dihubungkan bersama oleh cabang transversal dan miring.

4. Terangkan fase-fase korotkof?

Jawab:

Bunyi nadi yang didengar pertama kali (jelas), fase I Korotkoff


menggambarkan tekanan sistolik. Normalnya suara ini menjadi lebih pelan (fase II)
lalu mengeras (fase III) kemudian menjauh (fase IV) dan menghilang (fase V) (Lang
dan Silbernagl, 2000).

Komponen suara jantung disebut suara korotkoff yang berasal dari suara vibrasi saat
manset dikempiskan. Suara korotkoff sendiri terbagi menjadi 5 fase yaitu :

1. Fase I : Saat bunyi terdengar, dimana 2 suara terdengar pada waktu bersamaan,
disebut dengan tekanan sistolik.

2. Fase II : Bunyi berdesir akibat aliran darah meningkat, intensitas lebih tinggi dari
Fase I .

3. Fase II : Bunyi ketukan konstan tapi suara berdesir hilang, lebih lemah dari Fase
I.

4. Fase IV : Ditandai bunyi yang tiba-tiba meredup / melemah dan meniup.

5. Fase V : Bunyi tidak terdengar sama sekali disebut dengan tekanan diastolic.

5. Faktor- faktor apa yang dapat menentukan tekanan darah?


Jawab :

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tekanan darah adalah faktor


keturunan, usia, jenis kelamin, stres fisik dan psikis, kegemukan (obesitas), pola
makan tidak sehat, konsumsi garam yang tinggi, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi
alkohol, konsumsi kafein, penyakit lain, dan merokok (Garnadi, Yudi. 2012).

 Faktor internal yang mempengaruhi tekanan darah :


1. Variasi diurnal tekanan darah
2. Tidur dan bangun tidur
3. Valsalva maneuver

 Faktor eksternal yang mempengaruhi tekanan darah :


1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Posisi tubuh
4. Kondisi Ruang Pemeriksaan
5. Keadaan Psikologis
6. Olahraga
7. Indeks masa tubuh (IMT)
8. Letak tempat pengkuran
DAFTAR PUSTAKA

Chin, A. & Badri, M. 2012. The Clinical, Electrocardiographic and Echocardiagraphic


Characteristics and Long-Term Outcome of Patients With Tachycardia-Induced
Cardiomyopathy. Journal of Cardiovascular.

Faiz. Moffat. 2012. At a glance anatomi

Garnadi, Yudi. 2012. Hidup Nyaman Dengan Hipertensi. Jakarta: AgroMedia Pustak

Jardins, T. 2002. Cardiopulmonary Anatomy & Physiology Essential for Respiratory


Care. 4th ed. New York: Thomson Learning.
Palmer, A. dan Williams, B. 2007. Simple Guides Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : EGC.

Potter, Perry. 2010. Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi 7. Vol.
3. Jakarta : EGC

Sheps, S.G. 2005. Mayo Clinic Hiperensi: Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta:
Intisari Mediatama

Sherwood,Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem. Jakarta : EGC


Sherwood. Lauralee. 2016. Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem. Jakarta : EGC
Silbernagl S, Lang F. 2000. Color Atlas of Pathophysiology. New York : Thieme .

Anda mungkin juga menyukai