Sumber cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata - Sumber cahaya masuk ke mata melalui kornea - Lalu melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris – Dan dibiaskan oleh lensa – Daya akomodasi lensa mata mengatur cahaya, agar jatuh tepat di bintik kuning retina - Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil – Sel-sel batang dan sel kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik – Otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina – Obyek terlihat sesuai dengan aslinya.
2. Telinga – Ketika Mendengar
Gelombang bunyi ditangkap oleh telinga luar – Kemudian bergerak menuju saluran sempit yang disebut saluran telinga – Gelombang bunyi kemudian mencapai gendang telinga yang merupakan selaput berukuran setengah dari uang koin dan membuat gendang telinga bergetar – Gelombang bunyi yang sudah sampai gendang telinga , selanjutnya menggetarkan tiga tulang kecil yaitu Malleus, Inkus, Stapes yang berfungsik menguatkan atau meningkatkan getaran dari bunyi – Tiga tulang kecil tadi meneruskan ke Koklea (Rumah Siput). Di Koklea, Energi mekanik dari suara tersebut dikonversikan menjadi sinyal elektrik yang kemudian diteruskan ke otak. Koklea merupakan tube dengan bentuk spiral yang berisi cairan sel sensori atau sel-sel rambut, berada di sepanjang koklea tersebut. Sel rambut ini memiliki sensitivitas yang berbeda-beda, untuk mendeteksi suara dari beragam nada dan frekuensi. Hal ini membuat telinga bisa menangkap semua spektrum suara - Saat sel-sel rambut bergerak, komponen seperti rambut yang sangat kecil (dikenal dengan stereocilia) yang bertengger di atas sel-sel rambut menabrak struktur dan lengkungan di atasnya. Ini menyebabkan stereocilia terbuka. Kemudian, bahan kimia masuk ke dalam sel dan menciptakan sinyal listrik. – Saraf pendengaran kemudian membawa sinyal ini ke sistem saraf pusat (otak) dan mengubahnya menjadi suara yang kita kenal dan pahami. 3. Hidung – Ketika Membau Senyawa kimia terlarit pada udara dan masuk ke dalam hidung - Senyawa kimia tersebut akan berdifusi masuk ke dalam lendir hidung dan menempel pada sel kemoreseptor- Senyawa tersebut berikatan dengan reseptor spesifik di membran plasma sel kemoreseptor - Pengikatan ini akan menyebabkan terciptanya potensial aksi (impuls) yang akan dihantarkan oleh sel saraf menuju otak - Otak akan memproses potensial aksi ini dan mengubahnya menjadi sensasi bau tertentu - Otak manusia mampu membedakan ribuan bau yang berbeda tergantung dari jenis senyawa yang menempel pada kemoreseptor.
4. Kulit – Ketika Mengalami Sentuhan
Ada tekanan di kulit – Kulit menerima rangsangan melalui ujung-ujung saraf peraba, dan diubah dalam bentuk impuls – diteruskan ke otak melalui urat saraf – kemudian otak mengelola rangsangan – Lalu mengirim kembali perintah ke tubuh untuk menanggapi rangsangan tersebut. 5. Lidah – Ketika Merasakan Rasa Ketika kita makan ada bintil-bintil yang disebut dengan papila. Pada papila terdapat saraf pengecap. Di saraf pengecap ini yang dapat membedakan rasa makanan - Sel saraf mengubah rangsangan zat kimia makanan menjadi impuls - Saraf pengecap meneruskan ke otak – Kemudian otak memproses lalu kita dapat membedakan makanan apakah rasanya pahit,manis,asam atau asin.