Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1 ADPU.

4333 ADMINISTRAS KEUANGAN


DWI YULIANI/017427139

1. Sumber pendapatan Negara


a. Pajak, merupakan sumber pendapatan utama Negara. 70% pengeluaran Negara di biayai
oleh pajak. Sumber pendapatan pajak dibagi menjadi 7 sektor, yaitu:
- Pajak penghasilan
- Pajak pertambahan nilai
- Pajak penjualan atas barang mewah
- Pajak bumi dan bangunan
- Pajak eksport
- Pajak perdagangan internasional
- Bea dan cukai

b. Sumber pendapatan Negara non pajak


Terdiri dari keuntungan BUMN, pengelolaan sumber daya alam, pinjaman, barang sitaan,
percetakan uang atau sumbangan.
Contoh: barang barang yang dikuasai Negara kemudian di sewakan kepada pihak swasta.
Hasil sewa akan dimasukan ke kas Negara sebagai sumber pendapatan Negara.

c. Hibah,merupakan penerimaan yang diberikan kepada pemerintah tetapi bukan bersifat


pinjaman. Hibaah bersefat sukarela dan diberikan tanpa kontrak khusus dan dana bantuan
biasanya untuk pembiayaan pembangunan.

2. Dalam UU nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara pada pasal 11 ayat (5) dinyatakan
bahwa belanja pemerintah pusat dapat diklasifikasi menjadi per fungsi dan organisasi.
Berdasarkan fungsi dapat dibagi menjadi 11, fungsi tersebut adalah.
- Pelayanan umum
- Pertahanan
- Ketertiban dan keamanan
- Ekonomi
- Lingkungan hidup
- Perumahan dan fasilitas umum
- Kesehatan
- Pariwisata dan ekonomi kreatif
- Agama
- Pendidikan
- Perlindungan social
Dalam periode 2018-2021, sebagian anggaran belaja pemerintah pusat dialokasikan untuk
melaksanakan fungsi pelayanan umum dan ekonomi yang mencapai 53,73% dari total
belajan setiap tahun nya. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan tata kelola pamemrintah yang
baik serta untuk mendorong strategi kebijakan ekonomi pemerintah. Selebihnya 46,25%
digunakan untuk menjalankan fungsi lainnya. Pemerintah meningkatkan anggaran belanja
pada fungsi pelayanan umum dengan porsi sebesar 27% pada tahun 2019 menjadi 38 %
pada tahun 2020. Fungsi lain yang meningkat adalah fungsi perlindungan social sebesar 12%
menjadi 13% pada tahun 2020. Hal ini dilakukan karena pemerintah memfokuskan belajanya
pada penanganan dampak Covid 19. (sumber kementerian keuangan 2018-2020)
Berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.02./2011 tentang klasifikasi
anggaran belajna, belanja pemerintah pusat dapat dikategorikan menjadi 8 jenis belanja
yaitu; belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, belajna pembayaran bunga utang,
belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan social serta belanja lain lain. Belanja pegawai
merupakan komponen anggaran belanja pemerintah pusat terbesar, hal ini dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas kerja aparatur negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Pada RAPBN tahun 2021 pemerintah meningkatkan anggaran bantuan social sebesar Rp.
156.360,3 Miliar yang akan digunakan antara lain, (1)melanjutkan bantuan sembako dan
program PKH, (2)perluasan target KIP kuliah, (3)bantuan premi PBI JKN, (4)pemberian
bansos Tunai kepada 10 Juta KPM. (Sumber: Pusat Kajian Anggaran DPRRI)
Dalam pasal 11 ayat (5) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,Rincian belanja
pemerintah pusat menurut organisasi dipengaruhi oleh perkembangan susunan
kementerian negara/lembaga, perkembangan jumlah bagian anggaran, serta perubahan
nomenklatur atau pemisahan suatu unit organisasi dari organisasi induknya, atau
penggabungan organisasi. Selain dialokasikan melalui K/L, belanja pemerintah pusat juga
dialokasikan melalui organisasi Bendahara Umum Negara (BUN), yang antara lain di
dalamnya termasuk alokasi pembayaran bunga utang, subsidi, belanja hibah, dan belanja
lain-lain. Rincian belanja negara disesuaikan dengan susunan kementerian negara/lembaga
pemerintahan pusat .
Secara garis besar susunan rincian belanja tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa
bagian anggaran yang terdiri dari :
1. Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara : MPR, DPR, MA, dll;
2. Kementerian  : Dep. Dalam Negeri, Dep. Keuangan, dll;
3. Setingkat Kementerian : Kejaksaan Agung, Panglima/Polri, dll;
4. Kementerian Koordinator : Polkam, Kesra, Perekonomian, dll;
5. Kementerian Negara : LH, Koperasi, PAN, dll;
6. Lembaga Non Departemen : BIN, BPN, dll;
7. Komisi-Komisi : Mahkamah Konstitusi (MK), KOMNAS HAM, Komisi Yudisial (KY), dll;
8. Lembaga Keuangan :
- Cicilan Bunga Utang,
- Perimbangan,
- Penyertaan Modal Negara,
- Penerusan Pinjaman,

Anda mungkin juga menyukai