1 PB
1 PB
ABSTRAK
Skizofrenia adalah gangguan mental kronik yang mempengaruhi bagaimana seseorang
berpikir, merasa, dan berperilaku. Terapi utama skizofrenia menggunakan antipsikotik. Berbagai efek
samping timbul dari penggunaan obat antipsikotik termasuk sindrom ekstrapiramidal. Triheksifenidil
merupakan obat antikolinergik yang sering digunakan untuk mengatasi dan mencegah efek samping
ekstrapiramidal yang diakibatkan oleh penggunaan obat antipsikotik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pola penggunaan dan ketepatan penggunaan triheksifenidil di Instalasi Rawat Inap Rumah
Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian observasional
dengan rancangan potong lintang yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan
pada data rekam medis yang dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian
ini berjumlah 165 pasien. Berdasarkan hasil penelitian, jenis kombinasi yang paling banyak adalah
triheksifenidil dengan kombinasi antipsikotik risperidone-clozapine-trifluoperazine (35,76%). Dosis
triheksifenidil yang paling banyak diberikan adalah sebesar 2 x 2 mg/hari (93,94%). Obat antidepresan
merupakan golongan obat tambahan yang paling banyak digunakan (38,64%). Ketepatan indikasi,
obat, dosis, rute pemberian, aturan pakai, dan waspada terhadap efek samping obat pada penggunaan
triheksifenidil berturut-turut adalah 64,25%, 100%, 100%, 100%, 100% dan 100%. Berdasarkan hasil
penelitian terdapat 109 pasien (64,25%) yang memenuhi semua kriteria pengobatan yang rasional.
Berdasarkan tabel nomor 7, 100% jika dosis melebihi ambang batas dosis
jumlah kasus pada subjek penelitian ini maksimal maka dapat mengakibatkan
dikategorikan tepat dosis karena pemberian potensi timbulnya ketoksikan.
triheksifenidil sudah masuk rentang dosis Triheksifenidil dapat diberikan 4 sampai
pada semua kasus. Berdasarkan algoritma dengan 8 minggu, dan coba diturunkan
penatalaksanaan gejala EPS dan untuk melihat apakah pasien masih
formularium rumah sakit, penggunaan membutuhkan. Obat dihentikan secara
triheksifenidil dikatakan tepat dosis jika perlahan selama satu sampai dengan dua
dosis yang diberikan pada pasien sudah minggu. Namun, jika dilihat dari catatan
tepat, yaitu masuk dalam rentang dosis rekam medis pasien dari awal masuk
terapi 1-3 kali 2 mg/hari dan tidak lebih rumah sakit hingga terakhir di rawat inap,
dari 15 mg/hari. Literatur lain dosis triheksifenidil yang digunakan pada
menyebutkan jika pada terapi awal, dosis pasien tidak diturunkan untuk melihat
yang disarankan hanya 1 mg dosis tunggal. apakah pasien masih membutuhkan atau
Hari kedua dan hari selanjutnya dosis bisa tidak. Dosis triheksifenidil pada pasien
ditingkatkan menjadi 2 mg dengan interval cenderung tetap kecuali pada beberapa
1 – 3 kali sehari.(28) kasus dosis triheksifenidil dinaikkan dari 2
Dosis yang kurang dari dosis x 2 mg / hari menjadi 3 x 2 mg / hari
terapetik obat akan menyebabkan obat karena terjadinya gejala ekstrapiramidal
yang digunakan tidak berefek. Sebaliknya yang dialami pasien.
Pemberian obat potensial menimbulkan dampak dalam penggunaan obat baik dari
efek samping yaitu semua efek yang tidak sisi ekonomi, psikologi, dan keberhasilan
diinginkan yang timbul dan dapat terapi. Persentase penggunaan obat
membahayakan atau merugikan pasien triheksifenidil berdasarkan waspada efek
(adverse reactions) akibat penggunaan samping diperoleh nilai 100% sudah sesuai
obat dengan dosis terapi tertentu.Masalah (tidak menimbulkan efek samping). Hal ini
efek samping tidak bisa dikesampingkan dapat dilihat dari Tabel 10 dimana
karena dapat menimbulkan berbagai penggunaan triheksifenidil pada pasien
skizofrenia di RSJD Sungai Bangkong http://swww.who.int/mediacentre/factshe
Pontianak periode Januari-Juni 2019 tidak ets/fs397/en/
menimbulkan efek samping. Penggunaan 2. Kemenkes RI. Laporan nasional riset
triheksifenidil dikatakan tidak tepat apabila kesehatan dasar (Riskesdas) 2018.
menimbulkan efek samping. Efek samping Jakarta: Badan Penelitian dan
yang harus diwaspadai oleh pasien yang Pengembangan Kementerian Kesehatan
mendapatkan obat triheksifenidil ialah RI; 2018.
terjadinya efek samping perifer yang 3. Perhimpunan Dokter Spesialis
umum seperti mulut kering, kurang Kedokteran Jiwa Indonesia. Konsensus
berkeringat, penurunan sekresi bronkhial, penatalaksanaan gangguan skizofrenia.
pandangan kabur, kesulitan buang air Jakarta: PDSKJI ; 2011.
kecil, konstipasi, dan takikardia. Efek 4. Aryani F, Sari O. Gambaran pola
samping sentral dari antikolinergik penggunaan antipsikotik pada pasien
termasuk sulit berkonsentrasi, perhatian, skizofrenia di ruang rawat inap rumah
dan memori. Penggunaan triheksifenidil sakit jiwa. Jurnal Manajemen dan
juga dapat mencetuskan asma,mencetuskan Pelayanan Farmasi. 2016;6(1):35-40.
glaukoma sudut sempit, menimbulkan 5. Brait IM, Kane JM, Marder SR. Chronic
hambatan ejakulasi, menimbulkan retrograt restlessness with antipsychotics. Am J
ejakulasi dan dapat menimbulkan delirium Psychiatry. 2007;164(11):1648-1654.
hingga koma. Efek samping ini harus 6. Guthrie SK, Manzey L, Scott D, Giordani
dibedakan dari gejala yang disebabkan B, Tandon R. Comparison of central and
oleh psikotik. Gangguan psikiatri dapat peripheral pharmacologic effects of
disebabkan pemakaian sembarangan biperiden and trihexyphenidyl in human
(sampai dosis berlebihan) berlanjut volunteers. J Clin Psychopharmacol.
menjadi euphoria.(36,29) 2000;20(1):77-83.
7. Bazire S. Psychotropic drug directory
KESIMPULAN 2000 (The professional’s pocket
handbook & aide-mémoire). London:
Kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu Quay Books; 1999.
jenis kombinasi yang paling banyak 8. Rahaya, A dan Cahaya, N. Studi
diberikan pada 165 pasien skizofrenia di retrospektif penggunaan triheksifenidil
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa pada pasien skizofrenia rawat inap yang
Daerah Sungai Bangkong Pontianak adalah mendapatkan terapi antipsikotik di
triheksifenidil dengan 3 antipsikotik tipikal Rumah Sakit Jiwa Sabang Lihum.
dan atipikal yaitu kombinasi risperidone- Galenika. 2016:2(2):124 – 131.
clozapine-trifluoperazine (35,76%). Dosis 9. McInnis M, Petursson H. Withdrawal of
triheksifenidil yang paling banyak trihexyphenidyl. Acta Psychiatr Scand.
diberikan adalah sebesar 2 x 2 mg/hari 1985;71(3):297-303.
(93,94%). Terdapat 44 kasus pasien yang 10. Stanilla JK, Simpson GM. Drugs to treat
menerima obat lain, obat terapi tambahan extrapyramidal side effects. In:
yang paling banyak adalah antidepresan Schatzberg AF, Nemeroff CB, editors.
(38,64%). Ketepatan indikasi, obat, dosis, The American Psychiatric Publishing
rute pemberian, aturan pakai, dan waspada Textbook of Psychopharmacology 3rd ed.
terhadap efek samping obat pada Arlington; The American Psychiatric
penggunaan triheksifenidil berturut-turut Publishing; 2004.
adalah 64,25%, 100%, 100%, 100%, 100% 11. Marder SR, Kane JM. Schizophrenia. In:
dan 100%. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P, editors.
Kaplan and Sadock’s comprehensive
REFERENSI textbook of psychiatry. 8th ed. New York:
Lippincott Williams and Wilkins; 2005.
1. WHO. Schizophrenia [Internet]. [dicitasi 12. Sira I. Karakteristik skizofrenia di Rumah
2 Oktober 2019]. Tersedia dari: Sakit Khusus Alianyang periode 1
Januari-31 Desember 2009. Pontianak : A. O. Effect of chlorpromazine and
Fakultas Kedokteran Universitas haloperidol combination on lipid profile
Tanjungpura; 2011. in Nigeria schizophrenic patients.
13. Arisyandi RR. Pengaruh kunjungan International Journal of Medical and
keluarga terhadap skor positive and Pharmaceutical Sciences. 2013; 3(12):11-
negative syndrome scale (PANSS) pada 20.
pasien skizofrenia yang dirawat inap di 24. Dewi R, Marchira CR. Riwayat gangguan
Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai jiwa pada keluarga dengan kekambuhan
Bangkong. Pontianak : Fakultas pasien skizofrenia di RSUP Dr Sardjito
Kedokteran Universitas Tanjungpura; Yogyakarta. Ber Kedokt Masy. 2012;
2015. 25(4):176.
14. Castle DJ, Wessely S, Murray RM. Sex 25. Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ.
and schizophrenia: effects of diagnostic Farmakologi dasar dan klinik. Ed 12.
stringency, and associations with Jakarta : EGC; 2013.
premorbid variables. Br J Psychiatry. 26. MR Lavin, A Rifkin. Prophylactic
1993;162:658–64. antiparkinson drug use: II. Withdrawal
15. Hawari D. Pendekatan holistik pada after long-term maintenance therapy. J
gangguan jiwa skizofrenia. Ed ke-2. ClinPharmacol. 1991;31(8):769-77
Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2006. 27. Suhaimi. Gangguan jiwa dalam
16. Vaughn C, Snyder K, et al. Family factor perspektif kesehatan mental islam. Jurnal
in schizophrenic relapse a replication. Risalah. 2015 ; 26(4) : 197-205.
Rehabilitation research and training 28. Depkes RI. MIMS Indonesia petunjuk
center in mental illness. J Issues Nurs. konsultasi, Edisi 11.Jakarta :UBM
2005; 8(1). Medica Asia; 2011.
17. Robinson D. Predictors of relapse 29. Swayami, I.G. Aspek biologi
following response from first episode of trihexifenidil di bidang psikiatri.
schizophrenia or schizoaffective disorder. Denpasar: Fakultas Kedokteran
Long Island : Department of Psychiatry Universitas Udayana ; 2014.
of Hillside Hospital; 2008. 30. Khaja, K.A.J., Al-Hadad, M.K., Sequeira,
18. Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat. A. P., & Al-Offi, A. R. Antipsychotic and
Kalimantan Barat dalam angka 2010. anticholinergic drug prescrimbing pattern
Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat ; in psychiatry: extent of evidence-based in
2011. Bahrain, Pharmacology & Pharmacy.
19. Crismon, M.L., Argo, T.R., Buckley, P.F. 2013; 3(1):409-416.
Schizophrenia, in Dipiro : 31. Rossi, A., Barraco, A., Donda, P.
pharmachoterapy a pathophysiological Fluoxetine: a review on evidence based
approach, 7th ed. New York : McGraw medicine. Ann Gen Hosp Psychiatry.
Hill; 2008. 2004; 3(2) : 1-5.
20. Dorland, WAN. Kamus saku kedokteran 32. Baradero M, Dayrit W.M, Maratning A.
Dorland. Jakarta : EGC; 2011. Kesehatan mental psikiatri: seri asuhan
21. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku
& Sadock’s Comprehensive Textbook of Kedokteran EGC; 2016.
Psychiatry. 10th ed. UK : Wolters 33. Angkat , Keke Ryskinta. Evaluasi
Kulwer; 2017. penggunaan triheksifenidil pada pasien
22. Fahrul, Mukaddas A, Faustine I. skizofrenia di Instalasi Rawat Inap
Rasionalitas penggunaan antipsikotik Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo
pada pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Magelang[Skripsi]. Yogyakarta :
Inap Jiwa RSD Madani Provinsi Sulawesi Fakultas Farmasi Universitas Gajah
Tengah periode Januari-April 2014. Mada; 2016.
Online J Nat Sci. 2014 ; 3(2):18–29. 34. Agustina, Wahyu. Evaluasi penggunaan
23. Blessing, I. O., Iyalomhe, G. B. S., obat triheksifenidil sebagai terapi adjuvan
George, E. O., Okojie, F.O., & Solomon, pada pasien skizofrenia di Instalasi Rawat
Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta yang mendapat terapi antipsikotik.
tahun 2016 [Skripsi]. Surakarta: Fakultas Journal of the Indonesian Medical
Farmasi Universitas Setia Budi Association. 2013;63(1):14-20.
Surakarta; 2017. 36. Martindale W. The complete drug
35. Wijono Rudy, Nasrun MW, Damping reference. United Kingdom:
CE. Gambaran dan karakteristik Pharmaceutical Press; 2011.
penggunaan triheksifenidil pada pasien