Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KODE ETIK PENDIDIK

Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Semester 114 Tahun 2021/2022 yang diampu oleh Drs. Ahmad Tijari, M.Pd.

Disusun oleh :
Fara Nadya Putri
1107619096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar kepada saya sehingga
saya pada akhirnya dapat menyelesaikan makalah “Kode Etik Pendidik “ ini dengan baik
dan tepat waktu.

Semoga makalah “Kode Etik Pendidik “ yang telah sayai susun ini turut
memperkaya khazanah ilmu jasmani serta bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman para pembaca.

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen saya yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bekasi, 8 April 2021

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
BAB I (PENDAHULUAN)
1.1 Latar Belakang ............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................4
1.3 Tujuan Pembahasan ...................................................................................4
BAB III (PEMBAHASAN)
2.1 Pengertian Kode Etik Pendidik ....................................................................5
2.2 Tujuan dan Fungsi Kode Etik Pendidik .......................................................6
2.3 Kode Etik Pendidik di Indonesia..................................................................8
BAB III (PENUTUP)
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
3.2 Saran ............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tugas seorang pendidik tidaklah mudah, seorang pendidik bukan hanya sekedar
menerangkan pelajaran saja, hal tersebut karena pendidik merupakan profesi yang
dapat menentukan masa depan generasi muda bangsa ini, pendidik yang baik dan
berkualitas tentu mempunyai etika yang baik, pendidik yang tidak berkualitas akan
menjadikan generasi muda bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal dan bahkan
bisa menjadi bangsa yang terjajah lagi.

Seorang pendidik ialah orang yang bertanggung jawab untuk membimbing.


Pendidik tidak sama dengan pengajar, sebab seorang pengajar itu hanya sekedar
menyampaikan materi pelajaran kepada murid. Prestasi yang tertinggi yang dapat
dicapai oleh seorang pengajar apabila ia berhasil membuat para pelajar memahami
dan menguasai materi pengajaran yang diajarkan kepadanya. Tetapi seorang
pendidik bukan hanya bertanggung jawab menyampaikan materi pengajaran kepada
murid saja tetapi juga membentuk kepribadian seorang peserta didik bernilai tinggi.

Pada saat ini, saat menjalankan profesinya tidak jarang seorang pendidik
melakukan penyimpangan atau pun pelanggaran terhadap norma-norma menjadi
seorang pendidik , sehingga pemerintah menetapkan suatu aturan atau norma-norma
yang harus dipatuhi oleh para pendidik di Indonesia yang dikenal dengan “Kode Etik
pendidik”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Kode Etik Pendidik ?


2. Apakah Tujuan dan Fungsi Kode Etik Pendidik ?
3. Apakah Saja Kode Etik Pendidik di Indonesia?
1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Kode Etik Pendidik


2. Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi Kode Etik Pendidik
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Kode Etik Pendidik di Indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kode Etik Pendidik


Seorang pendidik tentunya harus profesional dalam melaksanakan tugasnya.
Pendidik professional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta
memiliki pengalaman yang di bidangkan. Pendidik profesional akan tercermin
dalam penampilan pelaksanaan tugas- tugas yang ditandai dengan keahlian baik
materi maupun melode. sosok professional guru ditunjukkan melalui tanggung
jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Seorang pendidik
yang profesional perlu memiliki “kode etik pendidik” dan menjadikannya sebagai
pedoman yang mengatur pekerjaan pendidik selama dalam pengabdian. Dalam
Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD), Pasal 43, dikemukakan sebagai
berikut: (1) Untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan, dan martabat guru
dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan, organisasi profesi guru membentuk
kode etik; (2) Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi norma dan
etika yang mengikat perilaku guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan.
Secara harfia, kode etik berarti sumber etik. Etik berasal dari perkataan etos,
yang berarti watak.Istilah etik (ethica) mengandung makna nilai – nilai yang
mendasari perilaku manusia.Etik berasal dari bahasa filsafat, bahkan menjadi
salah satu cabangnya.Etik juga di pandang dengan istilah adab, moral, ataaupun
akhlak.Etik artinya tata susila (Etika) atau hal-hal yang berhubungan dengan
kesusilaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Secara etimologi, “kode etik”
berarti pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan
atau pekerjaan. Dengan kata lain Kode etik adalah tanda atau simbol-simbol
berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud
tertentu. Sedangkan kode etik pendidik merupakan pedoman bersikap dan
berperilaku dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan sebagai
pendidik putera-puteri bangsa. Pedoman sikap dan perilaku yang dimaksud
adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku pendidik yang baik dan
perilaku pendidik yang buruk, yang boleh dan yang tidak boleh dilaksanakan

5
selama melaksanakan tugas-tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik,
serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan luar sekolah. Kode etik pendidik di
Indonesia bersumber dari:
 Nilai-nilai agama pancasila.
 Nilai-nilai kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
kompetensi profesional.
 Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan
kesehatan jasmani, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual
Kode etik pendidik mencakup tiga demensi, yaitu; Kode etik pendidik terhadap
diri sendiri, yang terdiri dari dua belas norma etik, Kode etik pendidik terhadap
referensi keilmuan yang terdiri dari dua belas norma etik dan Kode etik pendidik
terhadap anak didik yang terdiri dari empat belas norma etik.

2.2 Tujuan dan Fungsi Kode Etik Pendidik


Secara umum tujuan mengadakan kode etik pendidik adalah sebagi berikut:
 Menjujung tinggi martabat profesi Pendidik
Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak
luar atau masyarakat, agar mereka jangan sampai memandang rendah
atau remeh terhadap profesi pendidik. Oleh karenanya kode etik pendidik
akan melarang berbagai bentuk tindak-tindak atau kelakuan pendidik yang
dapat mencemarkan nama baik pendidik terhadap dunia luar. Dari segi ini,
kode etik juga seringkali disebut kode kehormatan. •
 Menjaga dan memelihara kesejahteraan para pendidik
Yang dimaksud kesejahteraan di sini meliputi baik kesejahteraan lahir (atau
material) maupun kesejahteraan batin (spiritual atau mental). Dalam hal
kesejahteraan lahir para pendidik, kode etik umumnya memuat larangan-
larangan kepada para pendidik untuk melakukan perbuatan-perbuatan
yang merugikan kesejahteraan para pendidik. Dalam hal kesejahteraan
batin para pendidik, kode etik umumnya memberi petunjuk-petunjuk
kepada pendidik untuk melaksanakan profesinya. Kode etik juga sering

6
mengandung peraturan-peraturan yang bertujuan membatasi tingkah laku
yang tidak pantas atau tidak Jujuy bagi para pendidik dalam berinteraksi
dengan sesama rekan anggota profesi.
 Meningkatkan pengabdian para pendidik
Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan-
kegiatan profesinya, sehingga bagi para pendidik dapat dengan mudah
mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdiannya dalam
melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan
ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para pendidik dalam
menjalankan tugasnya.
 Meningkatkan mutu para pendidik
Untuk meningkatkan mutu para pendidik kode etik juga memuat norma-
norma dan anjuran para pendidik selalu berusaha untuk meningkatkan
mutu pengabdiannya.
 Meningkatkan mutu organisasi pendidik
Untuk meningkatkan mutu organisasi pendidik, maka diwajibkan kepada
setiap pendidik untuk secara aktif berpartisipasi dalam membina organisasi
dan kegiatan-kegiatan yang dirancang organisasi.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kode etik pendidik bertujuan untuk
menempatkan pendidik sebagai profesi terhormat dan mulia, menjunjung tinggi
martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota,
meningkatkan pengabdian anggota profesi, serta agar para pendidik menyadari
bahwa proses pendidikan adalah bidang pengabdian kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Bangsa dan Negara serta kemanusiaan. Maka dari itu seorang pendidk harus
berjiwa Pancasila dan setia pada UUD 1945, turut bertanggung jawab atas
terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 1945.
Lalu adapun 4 fungsi Kode etik pendidik yang dikemukakan oleh Sutan Zanati
dan Syhmiar Syahrun yaitu :
1) Agar pendidik terhindar dari penyimpangan melaksanakan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya, karena sudah ada landasan yang digunakan
sebagai acuan.

7
2) Untuk mengatur hubungan pendidik dengan peserta didik, teman seprofesi,
masyarakat, dan pemerintah.
3) Sebagai pegangan dan pedoma tingkah laku pendidik agar lebih
bertanggung jawab pada profesinya.
4) Pemberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunkan
profesinya dalam melaksanakan tugas.
Namun secara umum dapat dirinci bahwa kode etik pendidik memiliki fungsi yaitu :
1) Agar pendidik memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan
tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi.
2) Agar pendidik bertanggung jawab atas profesinya.
3) Agar profesi pendidik terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal.
4) Agar pendidik mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan,
sehingga jasa profesi pendidik diakui dan digunakan oleh masyarakat.
5) Agar profesi ini membantu dalam memecahkan masalah dan
mengembangkan diri.
6) Agar profesi pendidik terhindar dari campur tangan profesi lain dan
pemerintah.
Dapat disimpulkan bahwa kode etik guru Indonesia berfungsi sebagai
seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan
layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali
siswa, sekolah dan rekan seprofesi, kode etik guru sebagai pedoman guru dalam
berperilaku sesungguhnya dapat diterapkan di masyrakat.

2.3 Kode Etik Pendidik di Indonesia


Kode etik pendidik di Indonesia berisi petunjuk -petunjuk bagi para pendidik
tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya dan larangan - larangan,
yaitu ketentuan - ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau
dilaksanakan oleh mereka, melainkan juga menyangkut tingkah laku pendidik
pada umumnya dalam pergaulan sehari –hari baik dengan teman kerja, murid dan
wali murid, pimpinan dan masyrakat serta dengan misi tugasnya.

8
Adapun kode etik guru Indonesia sebagai hasil rumusan Kongres PGRI XIII
pada tanggal 21 -25 November 1973 di Jakarta, yang terdiri dari sembilan item
sebagai berikut :

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia


Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik -baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar -mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama
terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama -sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan
kesetiakawanan social.
8. Guru secara bersama - sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kode etik pendidik merupakan pedoman bersikap dan berperilaku dalam bentuk
nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan sebagai pendidik putera-puteri bangsa. kode
etik pendidik bertujuan untuk menempatkan pendidik sebagai profesi terhormat dan
mulia, menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan
para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi, serta agar para pendidik
menyadari bahwa proses pendidikan adalah bidang pengabdian kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Bangsa dan Negara serta kemanusiaan. K ode Etik Guru
Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi
pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan
peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, kode etik guru
sebagai pedoman guru dalam berperilaku sesungguhnya dapat diterapkan di
masyrakat. Adapun isi kode etik pendidik di Indonesia yang dirumuskan oleh
Kongres PGRI XIII pada tanggal 21 -25 November 1973 di Jakarta, salah satu isinya
yaitu guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangun yang berjiwa Pancasila.

3.2 Saran

Maka dari itu dengan adanya kode etik pendidik, maka


diharapkan seorang pendidik tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan-
aturan dari kode etik pendidik itu sendiri. Serta alam menjalankan profesi sebagai
seorang yang menjadi panutan, pendididk harus mampu mematuhi kode etik pendidik

10
DAFTAR ISI
Gade, Syabuddin. 2015. Kode Etik Pendidik Menurut Ibnu Jama’ah. Jurnal
Pencerahan: UIN ar-Raniry. Vol.9 , No.1
Hamid, Abdul. 2017. Guru Profesional. Al-falah:Jurnal Ilmiah Keislaman Dan
Kemasyarakatan. Vol.17, No.2
Marjuni. 2020. Peran dan Fungsi Kode Etik Kepribadian Guru dalam
Pengembangan Pendidikan. Jurnal Universitas Islam Negeri Alauddin. Vol.1, No.1
Zacky, Akhmad. 2016. Kode Etik Guru Dalam Meningkatkan Profesionalisme
Pendidik; Reaktualisasi dan Pengembangan Kode Etik Guru di Madrasah Aliyah Darul
Amin Pamekasan. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol.4,No.2
Nurjan, Syarifian. 2015. Profesi Keguruan Konsep dan Aplikasi . Yogyakarta:
Samudra biru. Hal. 81-82
Rofisian, Nela. 2016. Profesi Keguruan dan Kode Etik Guru Sekolah Dasar.
PKP:Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 Universitas Kuningan. Vol.1, No.1

11

Anda mungkin juga menyukai