Disusun Oleh :
Nim : 531419062
Semester/Kelas : III/C
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Karya tulis ilmiah yang berjudul “Budaya Dalam
Manajemen Organisasi Mahasiswa” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari Karya tulis ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari bapak Dr. Sardi Salim, M.Pd pada mata kuliah wawasan budaya. Selain itu, Karya tulis
ilmiah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Budaya Dalam Manajemen
Organisasi Mahasiswa yang dapat berguna bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Sardi Salim, M.Pd, selaku dosen
pada mata kuliah wawasan budaya yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya tulis ilmiah ini.
Saya menyadari, Karya tulis ilmiah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
Karya tulis ilmiah ini.
Danang Setiawan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................................2
1.4. Manfaat......................................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................................4
BAB 4 PEMBAHASAN.......................................................................................................5
4.1. Pengertian Budaya Organisasi...................................................................................5
4.2. Perancangan Budaya Organisasi Mahasiswa di Perguruan Tinggi............................5
4.3. Asusmsi Dasar Organisasi Perguruan Tinggi............................................................6
BAB 5 PENUTUP.................................................................................................................7
5.1. Kesimpulan................................................................................................................7
5.2. Saran...........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Mengetahui budaya organisasi
2. Mengetahui perancangan budaya organisasi mahasiswa di perguruan tinggi
3. Mengetahui asusmsi dasar organisasi perguruan tinggi
1.4. Manfaat
1. Agar mengetahui budaya organisasi
2. Agar mengetahui perancangan budaya organisasi mahasiswa di perguruan tinggi
3. Agar mengetahui asusmsi dasar organisasi perguruan tinggi?
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
BAB 3
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan yang bersifat obyektif,
sistematis, analitis, dan deskriptif.
Dalam metode penelitian kepustakaan, metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian berupa data-data kepustakaan yang telah dipilih, dicari, disajikan dan
dianalisis. Sumber data penelitian ini mencari data-data kepustakaan yang substansinya
membutukan tindakan pengolahan secara filosofis dan teoritis. Studi pustaka di sini adalah
studi pustaka tanpa disertai uji empirik.
Data yang disajikan adalah data yang berbentuk kata yang memerlukan pengolahan
supaya ringkas dan sistematis (Muhadjir, 1998: 29). Pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan mengumpulkan buku-buku tentang nilai, pendidikan dan ṭahārah.
Kemudian dipilih, disajikan dan dianalisis serta diolah supaya ringkas dan sistematis.
4
BAB 4
PEMBAHASAN
5
pelayanan, nilai-nilai komunikasi organisasi, maupun nilai-nilai individual.
3) Norma-norma perguruan tinggi, yang mengatur apa yang boleh dan apa yang tidak
boleh untuk dikerjakan.
4) Artefak, sebagai unsur budaya organisasi kasat mata yang mewadahi nilai untuk
dikomunikasikan.
5) Vehicle, untuk mewadahi dan penanaman nilainilai perilaku.
4.3. Apa asusmsi dasar organisasi perguruan tinggi
Asusmsi dasar organisasi perguruan tinggi adalah seperangkat nilai inti (core
values) yang terkandung di dalam visinya. Oleh karena itu, visi perguruan tinggi
merupakan asumsi dasar dari organisasi perguruan tinggi. Artinya, kandungan nilai
pada visi perguruan tinggi menjadi keyakinan dasar (basic belief), dan senantiasa
melandasi perilaku setiap warga kampus. Asumsi dasar dimaksud, bukanlah asumsi
dasar kerja yang menjadi elemen terpenting dalam budaya kerja, akan tetapi asumsi
dasar organisasi yang merupakan elemen utama dari seluruh elemen budaya organisasi.
Oleh karena itu, keberadaannya adalah sebagai sebuah pendirian utama perguruan
tinggi yang harus mewarnai seluruh perilaku organisasi peguruan tinggi.
Visi menurut Gaffar (dalam Danim, 2005:81) adalah daya pandang jauh ke depan,
mendalam dan luas yang merupakan daya pikir abstrak yang memiliki kekuatan amat
dahsyat dan dapat menerobos segala batasbatas fisik, waktu, dan tempat. Jika visi ini,
diletakkan dalam konteks keorganisasian, maka menurut McLaunghlin (dalam Danim,
2005:82) bahwa visi adalah keinginan jangka panjang keadaan organisasi ke depan,
biasanya dinyatakan dalam jangka waktu antara 7–20 tahun, seringkali termasuk di
dalam pernyataan visi adalah area kebutuhan organisasi untuk memelihara tatanan kerja
bagi pencapaian keberhasilan, visi akan memberi semangat dan motivasi kerja.
Dengan demikian, maka visi sebagai asumsi dasar organisasi perguruan tinggi,
posisinya sebagai sumber nilai dari seluruh nilai organisasi yang lain termasuk asumsi
dasar kerja, pelayanan, komunikasi, dan lain-lain.
6
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pengembangan budaya organisasi pada perguruan tinggi penting, karena sejalan
dengan. kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tentang peningkatan
kesehatan organisasi perguruan tinggi yang sampai dengan saat ini masih terus
diupayakan.
Kehadiran budaya organisasi pada perguruan tinggi memiliki dua fungsi yang
sama dengan kriteria kesehatan organisasi, yaitu pertama, untuk membangun integrasi
internal berupa meredam konflik dan membangun kebersamaan, dan kedua, melakukan
adaptasi eksternal berupa penyesuaian diri dengan berbagai perubahan lingkungan yang
sedang dan bakal terjadi. Apabila budaya organisasi perguruan tinggi kuat dalam
perkembangannya, maka organisasi perguruan tinggi menjadi sehat dengan sendirinya
sehingga dapat melaksanakan visi dan misinya dengan baik.
5.2. Saran
Bertolak dari pentingnya pengembangan budaya organisasi pada perguruan tinggi,
maka diperlukan kemauan dan komitmen yang kuat dari pihak manajemen perguruan
tinggi untuk dapat mengembangkan manajemen budaya organisasi perguruan tinggi
sebagai bagian tak terpisahkan dari praktek manajemen perguruan tinggi secara
keseluruhan.
Jika pihak manajemen perguruan tinggi memiliki kemauan kuat untuk
menyehatkan organisasi perguruan tinggi yang menjadi kebijakan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi selama ini, maka seyogiyanya dengan menggunakan pola
pengembangan budaya organisasi, karena antara kesehatan organisasi dan budaya
organisasi memiliki tujuan yang sama.
Oleh karena tujuan organisasi merupakan bagian dari rute operasionalisasi budaya
organisasi, maka dalam rangka pengembangan budaya organisasi perguruan tinggi
diharapkan agar tujuan perguruan tinggi yang ditetapkan harus realistik, yakni tujuan
yang menunjukan kesetaraan antara harapan semua pihak yang terlibat dalam
pencapaiannya dengan kepuasan dan motivasi kerja untuk mencapai tujuan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Syuaiban Muhammad, 2017. Pentingnya Pengembangan Budaya Organisasi Pada
Perguruan Tinggi. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka). Jurnal
Ilmiah widya. Vol.4. no.1.
Triyono, 2013. Budaya Organisasi (Studi Eksplorasi Pada Universitas Muhammadiyah
Semarang). Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang. Value Added,
Vol. 9, No.1,
Salfen Hasri, 2014. Budaya Organisasi di Perguruan Tinggi: Studi di Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi (STIE) “Abdi Bangsa Indonesia”.