Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dewi Adila

NIM : 17/410985/SV/12912

HTI dibubarkan karena langgar sila ketiga Pancasila

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan bahwa salah
satu alasan pemerintah membubarkan organisasi  kemasyarakatan Hizbut Thahir Indonesia
(HTI) adalah karena ormas itu melanggar sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
"Apa yang salah dengan Hizbut Thahir?. Melanggar Pancasila, tapi sila yang mana?.
Kalau soal agama, sama soal keadilan juga sama. Yang salah soal persatuan, sila ketiga. Itu
bertentangan dengan konsep persatuan negara kita, NKRI. Dia (HTI) ingin tanpa batas
(borderless)," kata Wapres saat memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan
Singkat Angkatan 21 Lembaga Ketahanan Nasional (PPSA 21 Lemhanas) di Jakarta, Senin.
Sebelumnya pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang (Perppu) No.2 Tahun 2017 tentang Ormas yang akhirnya disahkan oleh DPR sebagai
undang-undang melalui Rapat Paripurna pada 24 Oktober 2017. Perpu tersebut sebagai dasar
untuk pembubaran ormas HTI di Indonesia.
Lebih lanjut Wapres menjelaskan bahwa kita tidak bisa hanya menuding orang lain
anti Pancasila. Menurut Wapres harus jelas sila keberapa yang dilanggar. "Jadi kita harus urai
satu per satu sila dalam Pancasila itu. Kalau ada yang melanggar harus jelas sila mana yang
dilanggarnya," kata Wapres. Wapres menjelaskan pengalamannya saat adanya penolakan atas
kehadiran pengungsi Rohingya di Aceh. Saat itu, tambah Wapres, semua menolak kehadiran
pengungsi Rohingya di Aceh. Bahkan pemda juga ikut menolak.
"Saya bilang, Anda sudah baca Pancasila? Lihat sila kedua: kemanusiaan yang adil
dan beradab. Anda menolak pengungsi Rohingya itu manusiawi tidak? Itu beradab tidak?,"
kata wapres. Akhirnya, tambah Wapres, semua diam dan bisa menerima kehadiran para
pengungsi Rohingya tersebut.
Karena itulah Wapres mengingatkan Pancasila harus diuraikan satu persatu dari sila
yang ada. Dengan demikian maka akan jelas tindakan mana yang masuk kategori melanggar
Pancasila atau tidak.
Pewarta : Jaka Sugianta
Editor : Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Solusi :
Kita sebagai bangsa Indonesia dan generasi muda yang baik, harus menerapkan nilai-
nilai yang terkandung di Pancasila. Contohnya seperti kasus diatas yang berhubungan dengan
sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Bukan hanya sila ketiga tetapi juga pada sila kedua
yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dari sila ketiga tersebut kita dapat mengambil
nilai bahwa sebagai generasi penerus bangsa harus bersatu tidak terpecah belah karena
perbedaan suku, ras dan agama. Dan kita juga harus mampu menempatkan persatuan,
kesatuan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi ataupun golongan. Selain itu, kasus kehadiran pengungsi Rohingnya di
Aceh yang ditolak oleh masyarakat daerah dan juga pemerintah daerah yang telah melanggar
sila kedua. Kita harus memperlakukan manusia secara adil sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian, kita juga harus
bersikap tidak membeda-bedakan golongan, suku, ras, budaya dan agama.

Anda mungkin juga menyukai