Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DEWI ADILA

NIM :17/410985/SV/12912

KELAS :A

METODE QUICK COUNT PEMILIHAN PRESIDEN RI TAHUN 2014 OLEH


LEMBAGA SURVEI INDONESIA

Quick count telah diterapkan di Indonesia sejak 1997 oleh LP3ES (Lembaga Pelatihan,
Penelitian, Penerangan, Ekonomi, dan Sosial) pada pemilu terakhir rezim Soeharto yang dilakukan
secara diam-diam bekerjasama dengan salah satu kekuatan politik. Pada pemilu 1999, LP3ES
dengan quick count berhasil pula dalam memprediksi secara tepat urutan partai dan persentase
suaranya di Provinsi NTB dan pulau jawa. Selanjutnya pada pemilu 2004, LP3ES kembali
membuat quick count bekerjasama dengan National Democratic Institute for International Affairs
(NDI), lembaga internasional dari Amerika yang sudah terbiasa dengan perhitungan cepat. LP3ES-
NDI secara akurat berhasil memprediksi pemenang pemilu.

Sejak dimulai dari Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2004 hasil prediksi quick count
tidak pernah menimbulkan kontroversi karena hasil quick count tidak jauh berbeda dengan hasil
resmi Pemilu. Kontroversi muncul pertama kali dalam pemilihan Presiden 2014, karena adanya
dua kelompok lembaga penelitian yang mengumumkan hasil quick count yang berbeda. Salah satu
kelompok lembaga penelitian tersebut adalah Lembaga Survei Indonesia.

Lembaga Survei Indonesia merupakan lembaga riset opini publik terkemuka di Indonesia
yang berdiri sejak September 2003. LSI bersifat independen, non-partisan dan tidak berafiliasi
pada partai politik maupun tokoh atau kelompok. Lembaga Survei Indonesia (LSI) didirikan atas
dasar pemikiran bahwa demokrasi Indonesia akan berfungsi efektif dan stabil jika responsif
terhadap persepsi, harapan dan evaluasi publik. Monitoring opini publik secara berkala akan
menjadi masukan bagi proses politik dan pembuatan kebijakan yang merupakan kebutuhan dasar
sistem demokrasi.

Lembaga Survei Indonesia ini melakukan perhitungan quick count berdasarkan pada
pengamatan langsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah dipilih secara acak dan
hanya melakukan penarikan sampel. Salah satu teknik penarikan sampel yang digunakan dalam
quick count adalah metode Multistage Random Sampling. Metode Multistage Random Sampling
merupakan teknik sampling yang dikontruksikan dari metode sampling acak sederhana yang
melalui beberapa tahapan pengambilan sampel secara acak. Dengan teknik tersebut dimungkinkan
setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel, sehingga
pengukuran dapat dilakukan dengan hanya melibatkan sedikit sampel. Meski tanpa melibatkan
semua anggota populasi hasil survei dapat digeneralisasikan sebagai representasi populasi.

Fase pertama yang akan dilakukan adalah populasi Indonesia distrata atas dasar populasi
di masing-masing provinsi di seluruh Indonesia sehingga diperoleh sampel dalam jumlah
proporsional di masing-masing propinsi. Semua propinsi di Indonesia akan terjaring dalam survei
ini. Strata kedua adalah pembagian atas dasar wilayah tinggal: pedesaan atau kota, yang
proporsinya antara 40% (kota) berbanding 60% (desa). Di samping itu, strata juga dilakukan atas
dasar proporsi populasi menurut perbedaan gender: 50% laki-laki, dan 50% perempuan.

Fase kedua adalah menetapkan desa/kelurahan atau yang setara sebagai primary sampling
unit (PSU), dan karena itu random sistematik dilakukan tehadap desa/kelurahan di masing-masing
propinsi sesuai dengan proporsi populasi. Di masing-masing desa/kelurahan terpilih kemudian
didaftar nama-nama Rukun Tetangga (RT) atau yang setara, dan kemudian dipilih sebanyak 5 RT
secara random. Di masing-masing RT terpilih kemudian didaftar nama kepala keluarga pada Kartu
Keluarga (KK), dan kemudian dipilih 2 keluarga secara random. Di 2 keluarga terpilih, didaftar
anggota keluarga yang laki-laki dan perempuan yang berumur antara 17-60 tahun. Bila dalam
keluarga pertama yang terpilih menjadi responden adalah perempuan, maka pada keluarga yang
kedua di RT yang sama harus laki-laki yang didaftar.

Proses Pengambilan Sampel bisa digambarkan sebagai berikut:

a. Survei Nasional
Gambar 1. Survei Nasional
1. Populasi Desa/Kelurahan tingkat Nasional
2. Desa/Keluarahan di tingkat Provinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional
3. RT/lingkungan kampung dipilih secara random sebanyak 5 dari tiap-tiap desa terpilih.
4. Di masing-masing RT/lingkungan kampung dipilih secara random 2 keluarga.
5. Di 2 keluarga terpilih ditetapkan secara random satu orang yang punya hak pilih (laki-
laki/perempuan).
b. Survei Provinsi, Kabupaten atau Kota

Gambar 2. Survei Provinsi, Kabupaten atau Kota


1. Populasi Desa/Kelurahan tingkat provinsi
2. Desa/Kelurahan di tingkat Kabupaten dipilih secara random dengan jumlah proporsional
3. RT/lingkungan kampung dipilih secara random sebanyak 5 dari tiap-tiap desa terpilih.
4. Di masing-masing RT/lingkungan kampung dipilih secara random 2 keluarga.
5. Di 2 keluarga terpilih ditetapkan secara random satu orang yang punya hak pilih (laki-
laki/perempuan).

Sumber :

Hidayah, Nur. 2016. Analisis Quick Count Metode Multistage Random Sampling dengan Estimasi
Konfidensi Interval menggunakan Metode Bayes. Semarang : Program Studi Matematika
Universitas Negeri Semarang.

http://www.lsi.or.id/

Anda mungkin juga menyukai