Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

IF310303

PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL

MODUL: 05

“ENCODER DAN DECODER”

NAMA : ARGA PUTRA WIDIYAT PRATAMA


NIM : M0520015
KELOMPOK : 01
HARI : SELASA
TANGGAL : SELASA, 12 NOVEMBER 2020
WAKTU : 7.30 – 8.15
ASISTEN : - ASA MUHAMMAD FARHAN
- ANNAS ABDURRAHMAN

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2020
Modul 05
ENCODER DAN DECODER
ARGA PUTRA WIDIYAT PRATAMA (M0520015) / Kelompok 1 / Selasa, 12 November 2020
Email : argaputra@student.uns.ac.id
Asisten : Asa Muhammad Farhan & Annas Abdurrahman

Abstraksi
Sistem digital adalah suatu bagian dari ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan
gerbang logika. Dalam hal ini, gerbang logika diperlukan untuk menyusun suatu algoritma.
Gerbang logika sendiiri memiliki prinsip kerja dengan memanfaatkan aturan Boolean. Banyak
dari fungsi Booolean yang digunakan pada kehidupan sehari-hari. Konversi dari biner ke decimal
maupun sevaliknya adalah salah satunya. Dengan memanfaatkan gerbang logika, hal ini pun bisa
dibuat dengan mengombinasikan gerbang logika menjadi rangkaian logika encoder dan decoder.

Kata kunci: Encoder, Decoder, fungsi Boolean


I. PENDAHULUAN
Saat ini, pemanfaatan teknologi yang semakin mendorong orang-orang untuk beradu
innovasi tentang teknologi-teknologi terbarukan. Mereka beradu inovasi dengan menerapkan
konsep membuat teknologi menjadi lebih efisien dalam kerja dan atau menciptakan teknologi
baru yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan baru. Perkembangan ini tentunya tak
lepas dari berkembangnya pola piker manusia menyusun suatu algoritma penyelesaian suatu
masalah. Daam lingkup materi Sistem Digital, perqancangan algoritma ini didasari oleh beberapa
konsep logika yang disebut dengan Gerbang Logika. Gerbang logika didesain untuk mengolah
masukan atau input data yang dikonversi dalam pernyataan benar atau salah. Pernyataan benar
pada gerbang logika dilambangkan dengan angka satu(1) sedangkan pernyataan dalah dinyatakan
dengan angka nol(0). Pada kehidupan sehari-hari kita mengenal bilangan decimal. Bilangan
decimal sendiri merupakan bilangan yang memiliki basis 10. Ada juga bilangan biner yang
merupakan bilangan berbasis 2. Antara decimal dan biner atau biner dan decimal memiliki
keterkaitan dan bisa dibuat suatu jembatan penghubung antara keduanya, yaitu dengan
menggunakan encoder dan decoder.
II. DASAR TEORI
2.1 Pengertian Gerbang Logika

Gerbang logika merupakan suatu blok dasar penyusun rancangan dalam sistem
digital. Pada keadaan awal, pada umumnya gerbang logika memiliki dua masukan dan
satu keluaran. Prinsip dasar gerbang logika sendiri adalah dengan menggunakan teori
aljabar Boolean. Aturan utamanya adalah dengan memanfaatkan pernyataan benar yang
dilambagkan dengan angka 1 serta pernyataan salah yang dilambangkan dengan angka 0.

2.2 Enkoder

Enkoder sederhana merupakan converter dari bilangan biner ke bilangan decimal.


Misalnya jika ada 2𝑛 baris input, dan paling banyak hanya satu dari mereka yang
memiliki nilai high. Kode biner yang diinputkan ini akan dihasilkan di output denngan n-
bit.

Sebagai contoh, encoder sederhana 4 – 2 membutuhkan 4 bit input dan


menghasilkan 2 bit output. Contoh level gerbang yang diilustrasikan
mengimplementasikan encoder sederhana yang didefinisikan oleh tabel kebenara, tetapi
harus dipahami bahwa untuk semua kombinasi input yang tidak didefinisikan secara
jelas(yaitu, input yang mengandung 0, 2 , 3 atau 4 bit tinggi) output diperlakukan karena
tidak peduli.

Ilustrasi Digital Encoder

2.3 Dekoder
Dekoder merupakan alat yang digunakan untuk membalikkan proses encoding
sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi asli dari data tersebut. Dekoder
sendiri juga dapat diartikan sebagai rangkaian logika yang ditugaskan untuk menerima
input biner yang akan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner
tersebut.

Fungsi decoder sendiri adaah untuk memudahkan manusia dalam menyalakan


seven segment. Output dari decoder maksimum adalah 2𝑛 . Jadi dapat kita membentuk n –
2𝑛 decoder.
III. ALAT DAN LANGKAH PERCOBAAN

3.1 Alat dan bahan

1. Digital trainer set atau Digital Works


2. IC 7400 (Nand),
3. IC 7402 (Nor),
4. IC 7408 (And),
5. IC 7432 (Or),
6. IC 7404 (Not)
7. IC 7442 (Dekoder BCD),
8. IC 74147 (Enkoder desimal).

1.2 Langkah Percobaan :


3.2.1 Enkoder.
1. Rangkailah gerbang logika encoder 4 - 2 berikut ini:

2. Sambungkan terminal input dengan switch input dan terminal output dengan lampu LED.
3. Sambungkan terminal supply dengan +5 Volt dan ground.
4. Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.

1.2.2 Dekoder.
1. Rangkailah gerbang logika decoder 2 – 4 berikut ini:
2. Sambungkan terminal input dengan switch input dan terminal output dengan lampu LED.
3. Sambungkan terminal supply dengan +5 Volt dan ground.
4. Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.
IV. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN

Dari langkah – langkah percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan Digital
Work, diperoleh data sebagai berikut,

a. Rangkaian Enkoder

Tabel Input Output untuk Encoder

ENCODER

Desimal masukan Biner keluaran

I3 I2 I1 I0 B1 B0

0 0 0 1 0 0

0 0 1 0 0 1

0 1 0 0 1 0

1 0 0 0 1 1

Gambar rangkaian encoder beserta input dan output

Dari tabel dan gambar rangkaian di atas dapat diambil data berupa, nilai keluaran yang
berupa biner didapat dari nilai masukan tiap input yang hanya bisa dipilih satu dari keempat
input yang ada.
B. Rangkaian Dekoder

Tabel Input dan Output Decoder

DECODER

Biner Masukan Desimal Keluaran

B1 B0 O3 O2 O1 O0

0 0 0 0 0 1

0 1 0 0 1 0

1 0 0 1 0 0

1 1 1 0 0 0

Gambar rangkaian decoder beserta input dan output


Dari tabel dan gambar rangkaian di atas dapat diambil data berupa, konversi dari biner ke
decimal pada rangkaian decoder ini sama hasilnya dengan perhitungan nilai dari biner ke
decimal. Sesuai dengan teori yang ada.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa percobaan Encoder


dan Decoder adalah terbuktinya penerapan konversi biner ke decimal dan decimal ke biner pada
rangkaian logika sederhana
V. DAFTAR PUSTAKA

[1] Cahyo, Wawan. 2015. https://bundet.com/d/1530-pengertian-encoder-decoder diakses


pada 14 November 2020.

[2] Jodi, Isnaini. 2014. http://tentangelektro1.blogspot.com/2014/05/encoder-dan-


decoder.html#:~:text=Encoder%20adalah%20rangkaian%20yang%20memiliki%20fungsi%2
0berkebalikan%20dengan%20dekoder.&text=Encoder%20dalam%20rangkaian%20digital%2
0adalah,sedikit%20dalam%20format%20bilangan%20biner. diaksess pada 13 November
2020.

Anda mungkin juga menyukai