Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DESA TERHADAP

BELANJA DESA PADA KANTOR KELURAHAN CIBABAT


CIMAHI
Tahun 2015-2020

PROPOSAL USULAN PENELITIAN

Disusun Oleh :
NENI NURAENI
NIM : 31820008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya,
sehingga penulis dapat merampungkan proposal penelitian yang berjudul
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DESA TERHADAP BELANJA DESA
PADA KANTOR KELURAHAN CIBABAT CIMAHI Tahun 2015-2020 ini
untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi serta dalam rangka
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu pada Program Studi Akuntansi
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Bandung

Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada :


1. Bpk Dr. Drs. Ia Kurnia, M.Pd Ketua STIE Muhammadiyah Bandung.
2. Bpk Erfan Erfiansyah, S.E., M.Ak Ketua Program Studi Akuntansi.
3. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung.
4. Seluruh staff dan karyawan di Universitas Muhammadiyah Bandung.
5. Teman- teman seangkatan di Universitas Muhammadiyah Bandung.
6. Kepada orang tua dan keluarga besar.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat, Kesehatan, Karunia dan


keberkahan di dunia dan di akhirat atas budi baik yang telah diberikan kepada
penulis.

Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin

Cimahi, Februari 2021

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian..................................................................................................4
1.5. Lokasi Dan Waktu Penelitian..................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................................6
2.1. Landasan Teori...................................................................................................6
2.1.1 Pengertian Pendapatan Asli Desa......................................................................6
2.1.2 Pengertian Belanja Desa....................................................................................7
2.2. Kerangka Pemikiran................................................................................................7
2.3. Hipotesis.................................................................................................................8
BAB III..............................................................................................................................9
METODE PENELITIAN...................................................................................................9
3.1. Objek Penelitian......................................................................................................9
3.2. Sumber, Jenis dan Data Penelitian..........................................................................9
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian...............................................................................9
3.4. Instrumen Penelitian..............................................................................................10
3.5. Operasional Variabel.............................................................................................10
3.6. Metode Analisis Data............................................................................................12
3.6.1 Analisis Regresi Linier Sederhana...................................................................12
3.6.2. Analisis koefisien korelasi..............................................................................13
3.7. Uji Hipotesis.....................................................................................................14
3.7.1 Uji Parsial (Uji t).............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Desa telah tumbuh dan berkembang jauh dalam sebuah negara modern,
yang sekarang ini dikenal dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi
Desa merupakan kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan rumah
tangganya sendiri, yang hanya masyarakat desa yang bersangkutan boleh
mengatur dan mengurus urusannya (Nurcholis, 2011).
Namun, dalam perjalanannya desa justru terkadang sebagai alat untuk
menjangkau dan menertibkan rakyatnya. Secara netral, desa didudukkan sebagai
organ negara dalam tataran paling bawah. Selain itu dalam cara kerja birokrasi
pemerintahan selama ini, desa berperan tidak lebih dari sekedar kaki tangan
pemerintah.
Menurut Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa, yang
dimaksud dengan desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Diaturnya dalam Undang-Undang tersebut secara terperinci sangat jelas
mengenai kewenangan-kewenangan desa, termasuk dalam pengelolaan keuangan,
sumber-sumber penerimaan desa sebagai sumber pendanaan belanja desa yang
berasal dari sumber pendapatan desa dan pembiayaan desa. Pendapatan desa
bersumber dari pendapatan asli desa (PADesa), Alokasi dana dari APBN, bagi
hasil pajak dan retribusi daerah dan aloksi dana desa. sedangkan pembiayaan desa
bersumber dari dana cadangan, sisa/lebih anggaran periode sebelumnya, dan hasil
penjualan kekayaan desa yang dipisahkan (Soleh & Rochmansjah, 2014).

1
Dengan ditentukannya pembagian dana kepada setiap desa dari dana yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang
diperuntukkan bagi desa yang di transfer melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/kota untuk selanjutnya ditransfer ke APBDes.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) merupakan suatu
rencana keuangan tahunan desa yang ditetapkan berdasarkan peraturan desa yang
mengandung prakiraan sumber pendapatan dan belanja untuk mendukung
kebutuhan program pembangunan desa yang bersangkutan (Sumpeno, 2011).
Berdasarkan APBDes, pemerintah desa melaksanakan program/kegiatan (belanja
desa) yang telah memperoleh alokasi anggaran. Program yang direncanakan untuk
memperoleh alokasi anggaran pada APBDes, pada dasarnya merupakan instrumen
untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh pemerintah desa dan masyarakat
desa.
Belanja desa yang merupakan semua pengeluaran pemerintah desa dalam
satu tahun anggaran, ini berisikan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah
desa dalam melaksanakan program kerja pemerintahan. Menurut Permendagri
Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa yang dimaksud
dengan belanja desa adalah semua pengeluaran dari rekening desa yang
merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh desa
Pengalokasian dana untuk belanja desa harus dilakukan secara efektif dan
efisien, dimana belanja desa dapat menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan
kewenangan desa. Apalagi dengan adanya otonomi desa pemerintah desa dituntut
untuk mengelola keuangan desa secara baik dan efektif.
Kebijakan belanja desa ini harus diperhatikan sebaik mungkin dalam
menunjang kebutuhan masyarakat desa untuk meningkatkan fungsi pelayanan
agar dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat atas kinerja pemerintahan desa.
Apabila kepercayaan masyarakat ini meningkat, maka tentunya dapat
meningkatkan sumber pendapatan asli desa (Suhairi, 2016).
Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 pasal 72 Tentang Desa
pendapatan asli desa adalah pendapatan yang berasal dari 4 kewenangan desa

2
berdasarkan hak asal usul dan kewenangan skala lokal desa. Pendapatan asli desa
(PADesa) yang terdiri dari hasil usaha desa, hasil kekayaan desa, hasil swadaya
dan partisipasi, hasil gotong royong, serta lain-lain pendapatan asli desa yang sah,
juga merupakan sumber pendapatan desa yang diperlukan untuk memperkuat
keuangan desa dalam pengelolaan dan pembangunan desa. Oleh karenanya
optimalisasi pendapatan asli desa menjadi hal yang sangat penting. Jika PADes
bisa ditingkatkan maka desa akan mendapatkan dana pengelolaan dan pembiayaan
pembangunan untuk desa tersebut, sehingga akan terwujud kemandirian desa
dalam memenuhi kebutuhan pembangunan fasilitas-fasilitas umum di desa
(Widjaja, 2003)
Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan di atas penelitian didukung
oleh penelitian terdahulu yang pernah diteliti oleh Suhairi (2016) yang meneliti
tentang Analisis Pendapatan Desa Terhadap Belanja Desa pada Desa Kepayang
Kecamatan Kepenuhan Hulu. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa
pendapatan desa berpengaruh signifikan terhadap belanja desa pada Desa
Kepayang. Sedangkan Harnita (2013) dengan judul Analisis Pendapatan Asli
Daerah Terhadap Belanja Daerah Di 8 Kabupaten Rokan Hulu.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pendapatan asli desa memiliki
pengaruh signifikan terhadap belanja desa dan hubungan antara pendapatan asli
desa dengan belanja desa lemah dikarenakan masih banyak faktor lain yang
mempengaruhi belanja desa. Peneliti tertarik malakukan penelitian yang serupa
dan lokasi penelitian yang berbeda. Berdasarkan uraian latar dari belakang
masalah di atas maka peneliti tertarik meneliti fenomena ini melalui penelitian
yang berjudul “ Pengaruh Pendapatan Asli Desa Terhadap Belanja Desa Pada
Kantor Kelurahan Cibabat Cimahi Tahun 2015-2020 ”

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan
dipecahkan dalam penelitian ini yaitu :
1. Berapa pendapatan asli desa di Kelurahan Cibabat Cimahi Tahun 2015-
2020 ?

3
2. Berapa belanja desa di Kelurahan Cibabat Cimahi Tahun 2015-2020 ?
3. Berapa besar pengaruh pendapatan asli desa terhadap belanja desa pada
kantor Kelurahan Cibabat Cimahi Tahun 2015-2020 ?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pendapatan asli desa di Kelurahan Cibabat Cimahi
Tahun 2015-2020
2. Untuk mengetahui belanja desa di Kelurahan Cibabat Cimahi Tahun
2015-2020
3. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan asli desa terhadap belanja
desa pada kantor Kelurahan Cibabat Cimahi Tahun 2015-2020

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian dan penulisan
skripsi ini, antara lain :
1. Bagi Universitas Muhammadiyah Bandung, Penelitian ini diharapkan
dapat digunakan untuk menambah referensi sebagai bahan penelitian
lanjutan yang lebih mendalam pada masa yang akan datang.
2. Bagi Kantor Kelurahan Cibabat Cimahi, yaitu untuk membantu pihak
manajemen dalam meningkatkan pengendalian internal terhadap siklus
pendapatan asli desa, serta memberikan masukan atau rekomendasi kepada
pihak manajemen terhadap pengendalian belanja desa yang sudah
diterapkan.
3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi
pengembang teori utama untuk penelitian dimasa yang akan datang.
4. Bagi Pembaca, yaitu untuk sebagai referensi dalam melakukan penelitian
lanjutan mengenai pengendalian internal khususnya terhadap siklus
pendapatan asli desa. Selain itu, juga dapat memberikan motivasi dan
gambaran umum kepada pembaca dalam menentukan topik penelitian.

4
1.5. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Cibabat Cimahi yang
beralamatkan di Jalan Sirnarasa No.18, Cibabat, Kec. Cimahi Utara, Kota
Cimahi, Jawa Barat 40513, lama penelitian 4 (Empat) Bulan

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


2.1.1 Pengertian Pendapatan Asli Desa
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa, pendapatan
asli desa adalah semua penerimaan uang melalui rekening desa yang
merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu
dibayar kembali oleh desa.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang


Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) pada Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan Nomor 2 Tentang Laporan Realisasi
Anggaran dinyatakan bahwa pendapatan asli desa adalah semua
penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah.

Sedangkan Menurut Permendagri 20 Tahun 2018 Pasal 1 angka (13)


tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Pendapatan Asli Desa adalah
semua penerimaan Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang menjadi
hak Desa dan tidak perlu dikembalikan oleh Desa.

Pendapatan Asli Desa juga bisa diartikan sebagai penerimaan dari


berbagai usaha pemerintah desa untuk mengumpulkan dana guna
keperluan desa dalam membiayai kegiatan rutin/pembangunan.
Pendapatan Asli Desa berasal dari penerimaan tanah kas desa,
pasar/kios desa, pemandian umum yang diurus desa, daya tarik

6
wisata, bangunan milik desa yang disewakan, kekayaan desa lainnya,
swadaya dan partisipasi masyarakat dan gotong royong masyarakat.
Termasuk juga penerimaan yang berasal dari pungutan desa dan hasil
usaha desa.

2.1.2 Pengertian Belanja Desa


Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa,
belanja desa adalah semua pengeluaran dari rekening desa yang
merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa
dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan
desa.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang


Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) pada Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan Nomor 3 Tentang Laporan Arus Kas
dinyatakan bahwa belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening
Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah

Sedangkan Menurut Permendagri 20 Tahun 2018 Pasal 1 angka (13)


tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Belanja Desa adalah semua
pengeluaran yang merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun
anggaran yang tidak akan diterima kembali oleh Desa.

2.2. Kerangka Pemikiran


Kerangka pemikiran menjelaskan argumentasi secara logis keterkaitan
antar variabel yang akan diteliti didasarkan pada teori-teori yang menjadi
rujukan. Dalam kerangka pemikiran ini akan dijelaskan mengenai

7
keberadaan variabel yang akan dijadikan sebagai dimensi penelitian yaitu
pendapatan desa dan belanja desa.
Pendapatan Asli Desa (X) terhadap Belanja Desa (Y)

2.3. Hipotesis
Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka hipotesis yang dibuat sebagai
berikut: “Diduga bahwa pendapatan asli desa berpengaruh signifikan
terhadap belanja desa pada Kelurahan Cibabat Cimahi”.

8
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian


Penelitian ini penulis lakukan pada Kantor Kelurahan Cibabat yang berada
dalam wilayah Kecamatan Cimahi Utara dan objek yang akan diteliti
adalah pendapatan asli desa dan belanja desa.

3.2. Sumber, Jenis dan Data Penelitian


Sumber penelitian ini adalah berbentuk hasil wawancara yang dilakukan
secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan Pengelolaan
Keuangan di Kelurahan Cibabat Cimahi.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data
yang diperoleh melalui pihak yang sudah ada.
Data yang digunakan adalah data kuantitatif, dimana data kuantitatif
merupakan data yang berupa dalam bentuk angka yang diambil dari
Laporan Keuangan Pendapatan Asli Desa dan Belanja Desa Tahunan
Kelurahan Cibabat Cimahi selama lima tahun sebelumnya yakni tahun
2015 sampai dengan tahun 2020.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian


Menurut Sugiyono (2005 : 90) pengertian Populasi adalah sebagai
berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan yang dibuat oleh
pihak Kantor Kelurahan Cibabat Cimahi dari awal hingga saat ini.

9
Menurut Sugiyono (2015:81) pengertian Sampel ialah bagian dari jumlah
dan sifat yang diambil oleh populasi tersebut. Teknik Pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan menggunakan teknik purposive
sampling.

Menurut Sugiyono (2013:218-219) purposive sampling adalah teknik


pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Kriteria penarikan sampel dalam penelitian ini yaitu :
1. Data mengenai anggaran pendapatan desa pada laporan realisasi
anggaran pendapatan dan belanja desa (APB Desa) tahun 2015 sampai
tahun 2020
2. Data mengenai anggaran belanja desa pada laporan realisasi anggaran
pendapatan dan belanja desa (APB Desa) tahun 2015 sampai tahun 2020.

3.4. Instrumen Penelitian


Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data dari hasil
wawancara yang dilakukan secara langsung kepada pihak-pihak yang
terkait dengan Pengelolaan Keuangan di Kelurahan Cibabat Cimahi, dan
Laporan Keuangan Pendapatan Asli Desa dan Belanja Desa Tahunan
Kelurahan Cibabat Cimahi selama lima tahun sebelumnya yakni tahun
2015 sampai dengan tahun 2020

3.5. Operasional Variabel


Variabel Independen (X)
Menurut Sugiyono (2015:39) variabel independen atau variabel pengaruh
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya
variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini
adalah pendapatan desa.

Variabel Dependen (Y)


Menurut Sugiyono (2015:39) variabel terikat adalah variabel yang

10
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada
Penelitian ini, variabel terikat adalah belanja desa.

Adapun tabel operasional yang sesuai dengan kedua variabel ini seperti
yang tergambar dalam table berikut :

Tabel 3.5
Operasional Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Pendapatan - Hasil Usaha Rasio
Pendapatan asli desa adalah
Asli Desa (X) - Hasil Aset
pendapatan yang berasal dari
- Hasil Swadaya
kewenangan Desa berdasarkan
dan Pastisipasi
hak asal usul dan kewenangan
- Hasil Gotong
skala lokal Desa yang menjadi
Royong
salah satu sumber pendapatan
- Pendapatan asli
desa yang digunakan untuk
lainnya.
memperkuat keuangan desa
dalam pembangunan dan
pengelolaan desa. (Undang-
Undang No.6 Tahun 2014
Tentang Desa)

Belanja Desa Belanja Desa adalah semua Pendapatan Asli Rasio


(Y) pengeluaran dari rekening desa Desa
yang merupakan kewajiban
desa dalam satu tahun
anggaran, yang tidak akan
diperoleh pembayarannya
kembali oleh desa dan
dipergunakan dalam rangka
mendanai penyelenggaraan
kewenangan desa. (Undang-
Undang No.6 Tahun 2014

11
Tentang Desa)

3.6. Metode Analisis Data


Jika data hasil penelitian dikumpulkan oleh peneliti, langkah berikutnya
yang bisa dilakukan oleh peneliti adalah bagaimana mengalisis data yang
telah diperoleh. Langkah ini diperlukan sebab tujuan dari analisis data
yaitu untuk membangun dan menginterpretasikan data (kuantitatif) yang
sudah diperoleh (Bambang Presetyo, 2005:170).

Metode analisis dalam penelitian ini yaitu metode analisis data kuantitatif
deskriptif dimana penelitian ini akan menggambarkan serta
menginterpretasikan suatu objek atau fenomena sesuai dengan kenyataaan
yang ada serta penelitian ini mengunakan angka-angka dalam laporan
realisasi pendapatan asli desa dan realisasi belanja desa pada Kelurahan
Cibabat Cimahi yang dilakukan secara manual dan dengan menggunakan
program SPSS sebagai alat untuk menguji data tersebut.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode
Analisis Regresi Linier Sederhana, Metode Analisis Koefisien Korelasi.

3.6.1 Analisis Regresi Linier Sederhana


Regresi Linear Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi
untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variabel
Independen (X) terhadap Variabel Dependen (Y), hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pendapatan
asli desa (X) terhadap belanja desa (Y)

Model Persamaan Regresi Linear Sederhana adalah seperti berikut ini

12
Y = a + bX
Dimana :
Y = Variabel Dependen (Belanja Desa)
X = Variabel Independen (Pendapatan Asli Desa)
a = konstanta
b = koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang
ditimbulkan oleh Predictor.

Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus


dibawah ini :

a = (Σy) (Σx²) – (Σx) (Σxy)


. n(Σx²) – (Σx)²

b = n(Σxy) – (Σx) (Σy)


. n(Σx²) – (Σx)²

3.6.2. Analisis koefisien korelasi


Analisis koefisien korelasi merupakan analisis yang digunakan untuk
mengukur kekuatan (keeratan) suatu hubungan antar variabel, (Nugroho,
2005:35-36).
Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien
korelasi adalah plus (+) atau minus (-). Hal ini menunjukkan arah
korelasi.

Menurut Nugroho (2005:36) sifat korelasi akan menentukan arah dari


korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:

13
Tabel 1
Koefisien Korelasi
Nilai Keeratan Korelasi
0-0,20 Sangat lemah
0,21-0,40 Lemah
0,41-0,70 Kuat
0,71-0,90 Sangat Kuat
0,91-0,99 Sangat Kuat Sekali
1 Korelasi Sempurna

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pendapatan


terhadap belanja desa

r= n.(∑XY) – (∑X.∑Y)
[√n. ∑X2 – (∑X2 )][√n.∑Y2 – (∑Y2 )]

Keterangan :
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel/ tahun
X = Pendapatan Asli Desa
Y = Belanja Desa

3.7. Uji Hipotesis


3.7.1 Uji Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh antara
variabel independen dengan variabel dependen. Yakni mengetahui
seberapa jauh pengaruh Pendapatan Asli Desa (X) terhadap Belanja Desa
(Y).

Berikut inj adalah Rumus perhitungan uji t menurut Suharyadi dan


Purwanto, 2014

14
r √n−2
t = 
√ 1−r 2

Keterangan :
t = nilai signifikan (t hitung) yang akan dibandingkan dengan t tabel
r = koefisien korelasi
n = banyaknya sampel

Kesimpulan dari hasil perhitungan tersebut nantinya akan


membandingkan apakah nilai t hitung lebih besar atau lebih kecil dari
nilai ketentuan. Apabila nilai signifikan (Sig.) lebih kecil dari 0,05 maka
suatu variabel dikatakan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
yang lain.

Adapun kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah:

a. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

b. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

DAFTAR PUSTAKA

15
(Rokhmawan, 2019)Irawan, M. A. S., Rahayu, S., & Aminah, W. (2018). Pengaruh
Pendapatan Asli Desa, Dana Desa, dan Alokasi Dana Perimbangan Desa
Terhadap Belanja Desa (Studi Kasus pada Desa di Kabupaten Bandung
Tahun 2017). Journal of Linguistics.

Rokhmawan, D. A. (2019). Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Desa(Padesa),


Dana Desa (Dd), Alokasi Dana Desa (Add), Dan Bagi Hasil Pajak Dan
Retribusi Terhadap Belanja Desabidang Pertanian Tahun 2017. Journal of
Chemical Information and Modeling.

(Suhairi, 2016) Analisis Pendapatan Desa Terhadap Belanja Desa Pada Desa
Kepayang Kecamatan Kepenuhan Hulu. Journal of Linguistics.

(Irawan et al., 2018)Irawan, M. A. S., Rahayu, S., & Aminah, W. (2018). Pengaruh
Pendapatan Asli Desa, Dana Desa, dan Alokasi Dana Perimbangan Desa
Terhadap Belanja Desa (Studi Kasus pada Desa di Kabupaten Bandung
Tahun 2017). Journal of Linguistics.

(Hidayah, Nur Kholifatul. 2019). Analisis Pendapatan Desa Terhadap Belanja


Desa Pada Desa Sambilawang Periode 2015-2017). Journal of
Linguistics.

Nasution. Dito Aditia Darma, 2019. Akuntansi Sektor Publik : Mahir dalam
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Daerah. Uwais Inspirasi
Indonesia, Ponorogo.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

16

Anda mungkin juga menyukai