Anda di halaman 1dari 105

DAUR BIOGEOKIMIA

DAN GANGGUANNYA
AKIBAT INDUSTRI
PETERNAKAN
Laboratorium Mikrobiologi dan Penanganan Limbah Peternakan
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
Pendahuluan
Biologi
Biogeokimia Geologi
Kimia

• Ilmu tentang pertukaran atau perubahan yang terus menerus,


antara komponen biosfer biotik dan abiotic

• Daur biogeokimia/ siklus biogeokimia merupakan daur ulang air


dan unsur-unsur kimia melibatkan makhluk hidup dan batuan
(geofisik) sehingga disebut daur biogeokimia
Daur Air
• Daur air atau siklus air atau siklus hidrologi, yaitu proses
perputaran atau sirkulasi air dari bumi ke atmosfer lalu kembali
lagi ke bumi.

• Daur ini terjadi secara terus menerus sehingga ketersediaan air di


alam selalu tersedia

• Proses utama yang menyebabkan daur air yaitu evaporasi yang


terjadi pada air dari permukaan bumi oleh energi panas dari
matahari menjadi uap air di atmosfer.

• Transpirasi yang diilakukan tumbuhan di darat juga menghasilkan


uap air ke atmosfer.
Daur Air (2)
• Uap air yang ada di atmosfer tersebut mengalami
kondensasi menjadi awan, lalu terjadi presipitasi (proses
jatuhnya kembali uap air ke bumi).

• Air yang ada di permukaan mengalami runoff, kemudian


turun dan terserap ke dalam tanah (mengalami perkolasi)
menjadi groundwater (air tanah).

• Air yang di permukaan dan groundwater kembali menuju


lautan.
Daur Karbon
• Fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dan fitoplankton
menghilangkan sebagian besar CO2 di atmosfer setiap tahun.

• Kuantitas ini kira-kira sama dengan CO2 ditambah ke


atmosfer melalui respirasi sel oleh produsen dan konsumen
• Aktifitas manusia meningkatkan kandungan CO2 di atmosfer

• Pembakaran bahan bakar fosil dan kebakaran hutan menambah


sebagian besar CO2 ke atmosfer.

• Gunung berapi juga menjadi sumber CO2 yang substansial


balanced
Daur Nitrogen
• Jalur utama bagi nitrogen untuk memasuki ekosistem yaitu melalui
fiksasi nitrogen, konversi N2 menjadi bentuk yang dapat digunakan
untuk mensintesis senyawa nitrogen organik.

• Nitrogen sangat penting untuk semua sistem kehidupan

• Nitrogen di atmosfer menjadi bagian kehidupan organisme melalui 2


cara, yaitu :

1. Melalui bakteri tanah (bakteri penambat nitrogen) yang membentuk


nitrat (NO3) dari nitrogen di udara

2. Melalui petir, selama badai petir berlangsung sejumlah nitrogen


dioksidasi dan bergabung dengan air membentuk suatu asam yang
jatuh ke bumi melalui hujan dan menimbun nitrogen dalam tanah.
Daur Nitrogen (3)
• Tumbuhan sebagai produser mengambil nitrat dan mengubahnya
menjadi protein yang tersimpan dalam bagian tubuhnya,
selanjutnya dikonsumsi oleh hewan herbivora

• Saat hewan mengeluarkan feses/urin, nitrogen akan dikembalikan


ke lingkungan

• Saat hewan mati dan terurai, nitrogen dipecah dan diubah menjadi
ammonia (NH3)

• Sebagian NH3 diabsorbsi oleh tumbuhan, sebagian lagi tinggal


dalam tanah dan diubah oleh bakteri nitrit (Nitrosomonas)
menjadi nitrat
Daur Nitrogen (4)
• Input nitrogen dari aktivitas manusia sekarang melebihi
input alami di daratan.

• Dua kontributor utama yaitu pupuk yang diproduksi secara


industri dan tanaman legum yang dapat memperbaiki
nitrogen melalui bakteri di nodul akar tanaman legum.

• Pada umumnya mahluk hidup tidak dapat memanfaatkan


nitrogen secara langsung dari udara, kecuali Rhizobium
dan bakteri penambat nitrogen lainnya, yang bersimbiosis
dengan tumbuhan legum membentuk bintil-bintil akar dan
mampu mengikat N dari udara
Aktivitas manusia yang dapat
meningkatkan deposisi nitrogen

• Pembakaran BBF dan hutan, akan mengeluarkan nitrogen


ke atmosfer

• Pemupukan tanah yang melebihi dosis

• Peternakan : feses dan urin akan dikeluarkan ke tanah dan


sungai

• Pembuangan limbah/septic tank yg terbawa dan masuk ke


dalam selokan, sungai, dan air tanah.
Efek Negatif Deposit
Nitrogen
1. EKOSISTEM
Penambahan N pada tanah melalui pemupukan dapat
mengubah ekosistem, gulma akan mengalahkan tanaman
pokok. Hal ini akan mengurangi diversitas spesies.

2. PRESIPITASI/HUJAN/PENGENDAPAN
Nitrogen oksida (NO) bereaksi dgn H2O HNO3 (asam nitrat)
Efek Negatif Deposit
Nitrogen (2)
HNO3 bereaksi dengan SO H2SO4 (hujan asam)

3. KUALITAS UDARA
konsentrasi NO di atmosfer bawah merupakan prekursor
terbentuknya ozon troposfer, dapat merusak jaringan hidup
dan menurunkan produksi tumbuhan.
Efek Negatif Deposit
Nitrogen (3)
4. KUALITAS AIR
Peningkatan N pada air sungai, danau, dan pantai akan
menimbulkan eutrofikasi, yaitu suatu kondisi pada
ekosistem aquatik dimana konsentrasi nutrien yang
berlebihan akan memicu pertumbuhan alga yang akan
menghabiskan oksigen sehingga akan membunuh
kehidupan dalam air
Daur Sulfur
• Sulfur merupakan unsur penyusun protein

• Tumbuhan mendapatkan Sulfur dari dalam tanah dalam bentuk


sulfat (SO42-)

• Hewan dan manusia mendapatkan Sulfur dengan jalan memakan


tumbuhan

• Hewan dan tumbuhan mati akan diuraikan oleh jasad renik


menjadi H2S atau SO2 atau SO42-

• Secara alamiah Sulfur terkandung dalam tanah dalam bentuk


mineral tanah
Daur Sulfur (2)
• Gn berapi dan sisa pembakaran BBF akan mengeluarkan S
dlm bentuk SO2
• SO2 beraksi dgn uap air hujan membentuk Sulfat (SO42-)

• SO42- jatuh ke tanah, sungai, atau lautan

• SO42- dimanfaatkan lagi oleh tumbuhan dan alga air,


selanjutnya untuk meneruskan siklus
Siklus Phosfor
• Phosfor merupakan bhn pembentuk tulang pd hewan,
pembentuk DNA, RNA, protein, energi, dll.

• Dalam tanah terkandung fosfat anorganik yang dapat


diserap tumbuhan.

• Hewan mendapatkan Phosfor setelah memakan tumbuhan

• Hewan dan tumbuhan mati, feses, urin akan terurai


menghasilkan fosfat organik.
Siklus Phosfor (2)
• Bakteri mengubah fosfat organik menjadi fosfat anorganik

• Dalam ekosistem air juga terjadi daur Phosfor, yaitu


tumbuhan hewan air bakteri P anorganik

• Penimbunan Phosfor dapat terjadi misalnya karena


penumpukan kotoran burung atau kelelawar, dapat
dijadikan pupuk guano.
Dilansir dari news.detik.com, letak Bandung yang berada di
daerah cekungan diduga dapat memperparah tingkat
polusi udara. Tingginya tingkat polusi udara di Bandung
dapat memicu terjadinya hujan asam. Kondisi geografis
Bandung yang terletak di daerah cekungan membuat udara
di Bandung tidak dapat mengalir dan berpotensi
meningkatkan terjadinya hujan asam.
Gangguan Biogeokimia Akibat
Pembangunan Peternakan
• Pembangunan peternakan dapat mempengaruhi gangguan terhadap
biogeokimia.

• Peternakan merupakan penyumbang gas metana (CH4) yang memiliki


kadar perusak lebih besar dari CO2 terhadap lingkungan.

• Gas metana merupakan bagian dari siklus karbon karena mengandung


atom C didalamnya. Selain itu, pembangunan peternakan membutuhkan
wilayah yang cukup luas sehingga menciptakan pembukaan lahan baru
yang menyebabkan populasi tanaman semakin berkurang. Hal tersebut
dapat mempersulit pengolahan atau siklus dari carbon itu sendiri
karena sudah tidak ada lagi yang dapat mereduksi kadar CO2 di alam.
• Upaya menekan dampak negatif industri peternakan salah
satunya Pembuatan biogas. Hal ini ditujukan untuk mereduksi
kandungan gas metana yang bebas di udara sehingga dapat
mengurangi perusakan lingkungan. Disamping itu, biogas juga
mempunyai manfaat sebagai sumber energi baru untuk mengganti
energi fosil yang hampir habis.

• Penanaman hijauan diselingi leguminosa, hal ini ditujukan agar


terjadi perputaran daur nitrogen sehingga nitrogen bebas dapat
difiksasi.

• Pemilihan lokasi, hal ini ditujukan agar tidak merusak lingkungan


karena pembukaan lahan yang menyebabkan populasi tanaman
semakin berkurang maka tidak ada lagi yang dapat mereduksi
kadar CO2 di alam
• Upaya-upaya lain dilakukan pada industri
peternakan dalam mengurangi emisi gas
metana yang berasal dari fermentasi
enterik, yaitu seleksi genetik, perbaikan
kualitas hijauan pakan, manipulasi nutrisi
bahan pakan, penambahan zat tertentu
yang akan memanipulasi aktivitas mikroba
dalam rumen, seperti minyak essensial dari
cengkeh dan daun jeruk (Rofiq dkk, 2012)
KONSEP 5 R
LAB MPL FAPET UNPAD
 Menerapkan 5 R pada strategi pengelolaan limbah dapat
berdampak positif terhadap lingkungan.
 Dalam hierarki 5 R, Recycle (daur ulang) sebagai upaya terakhir
setelah mencoba Refuse (menolak), Reduce (mengurangi),
Reuse (menggunakan kembali) atau Repurpose (alih fungsi
benda yang sudah tidak terpakai)
 Sebelum membuang limbah, ikuti setiap langkah ini dengan
urutan yang tepat (lihat Piramid terbalik)
REFUSE

 Elemen pertama dari hierarki 5 R.


 Belajar untuk menolak limbah membutuhkan beberapa latihan, tetapi
sangat efektif dalam meminimalkan timbulan limbah.
 Pertimbangkan dengan matang sesuatu hal yang tidak begitu
penting yang akan menimbulkan masalah limbah.
 Tolak kemasan produk yang tidak perlu dan minta wadah yang dapat
digunakan kembali.
 Susun perencaan kebutuhan dengan baik, fokus kepada kebutuhan
bukan kepada keinginan
REDUCE

 Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian


atau pola perilaku yang dapat menguarangi produksi sampah serta
tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan.
 Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama
dan berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau
mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta
printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak
goreng dan lainnya.
 Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknya sampah
wadah produk di rumah Anda
 Kurangi penggunaan produk berbahaya, boros, dan tidak dapat
didaur ulang.
 Saat mencetak dokumen, cetak dua sisi untuk memotong timbulan
limbah menjadi dua kali lipat.
 Pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, kemasan plastik,dan
gelas styrofoam.
Reuse

 Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan


kembali material atau bahan yang masih layak pakai.
 Sebagai contoh, kantong plastik atau kantong kertas yang umumnya
didapat dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi
dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan.
 Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.
REPURPOSE

 Apabila limbah yang timbul tidak dapat ditolak (refuse), dikurangi


(reduce), atau digunakan kembali (reuse), alternatif lain bisa dipilih
yaitu alih fungsi barang yang sudah tidak digunakan (Repurpose).
 Menggunakan kertas bekas untuk bungkus, kotak karton untuk
menyimpan persediaan, klip pengikat untuk menahan kabel daya,
stoples bekas jadi tempat pensil, bekas kaleng kue menjadi pot bunga,
dll.
Recycle

 Recycle atau mendaur ulang adalah kegiatan mengolah kembali


atau mendaur ulang.
 Pada perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan
cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut.
 Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik
untuk dijadikan pupuk kompos.
 Terakhir tetapi tidak kalah pentingnya adalah proses daur ulang
limbah.
 Daur ulang adalah metode pembuangan limbah yang paling ramah
lingkungan.
Sumber : Richa Khatiwada (2018)
 Lapisan atmosfer : Troposfer, Stratosfer,
Mesosfer, dan Thermosfer.
 35% radiasi matahari tidak sampai ke
permukaan bumi, 65% masuk ke dalam
troposfer.
 14% diserap oleh uap air, debu, dan gas
tertentu, 51% sampai ke permukaan bumi.
37% radiasi langsung, 14% radiasi difus
yang telah mengalami penghamburan di
dalam troposphere oleh molekul gas
dalam atm dan partikel debu.

Radiasi yang diterima bumi sebagian


diserap sebagian lagi memantul.

Radiasiyang diserap dipancarkan lagi


oleh permukaan bumi (sinar
inframerah)
 Semua molekul gas yang terdiri atas lebih dari satu
atom (H2O, CO2, CH4, dll) di atm menyerap sinar
inframerah sehingga sinar inframerah tidak terlepas
ke angkasa luar.

 Panasterperangkap di lapisan tropofer. Suhu


troposfer dan permukaan bumi naik
EFEK RUMAH KACA (ERK)

 Gas yang menyerap sinar inframerah :


GAS RUMAH KACA (GRK)
 Kadar CO2 di atm tinggi, makin banyak sinar
inframerah yang diserap oleh CO2 sehingga
intensitas ERK naik
Permukaan bumi akan naik
PEMANASAN GLOBAL
(Intergovernmental Panel on Climate Change/
IPCC)
 Ada korelasi yang erat antara kadar CO2 dan CH4
dgn suhu membuktikan bahwa kenaikan
kadar CO2 dan CH4 akan menyebabkan kenaikan
suhu.
 Suhu
rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F)
Perubahan Iklim
Peningkatan tinggi permukaan laut
Pengaruh thd bidang pertanian
 Daerah tropik akan bertambah luas
 Vegetasi tundra menghilang, hutan
berkurang, padan rumput dan gurun
bertambah luas.
 Pergeseran wilayah pertanian ke daerah
utara (Kanada, Skandinavia, Rusia)
 Gunung-gunung es akan mencair dan daratan
akan mengecil
Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin
tidak akan mengalaminya lagi.

Meningkatnya penguapan Curah


hujan meningkat, namun tidak
merata

Terjadi migrasi hewan


 Padapegunungan di daerah subtropis,
bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair

 Musimtanam akan lebih panjang di


beberapa area.

 Temperaturpada musim dingin dan


malam hari akan cenderung meningkat.
Badai akan menjadi lebih sering

Anginakan bertiup lebih kencang


dan mungkin dengan pola yang
berbeda

Pola cuaca menjadi tidak


terprediksi dan lebih ekstrim.
 Pemanasan Bumi akan mencairkan
banyak es di kutub, terutama sekitar
Greenland memperbanyak
volume air di laut.
 Erosi dari tebing, pantai, dan bukit
pasir akan meningkat
 Banjir akibat air pasang akan
meningkat di daratan
Kenaikan tinggi muka laut akan
sangat mempengaruhi ekosistem
pantai

Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan


menenggelamkan 6 persen daerah
Belanda, 17,5 persen daerah
Bangladesh, dan banyak pulau-pulau
Suhu permukaan di Kutub Utara telah meningkat
hampir dua kali lipat rata-rata global. Satelit
pengamatan terus-menerus telah membuat es laut
Kutub Utara sejak 1978. Luasnya es laut Kutub Utara
telah menurun sekitar 8,5 persen per dekade dari
ukurannya pada tahun 1979 (gambar atas). Sejak
tahun 2002 catatan satelit telah mengungkapkan
onsets luar biasa awal musim semi mencair di daerah
utara Alaska dan Siberia, serta pemulihan yang lebih
kecil es laut selama musim dingin. Pada tahun 2005
(gambar bawah) satelit menunjukkan tingkat terendah
dari es laut Kutub Utara pada catatan
 Curah hujan yang tidak merata akan
merugikan lahan pertanian di daerah
tropis kering (Afrika)
 Daerah pertanian gurun yang
menggunakan air irigasi dari gunung-
gunung yang jauh dapat menderita jika
snowpack (kumpulan salju) musim
dingin, yang berfungsi sebagai
reservoir alami, akan mencair sebelum
puncak bulan-bulan masa tanam.
Tanaman pangan dan hutan dapat
mengalami serangan serangga dan
penyakit yang lebih hebat.
Hewan cenderung untuk
bermigrasi ke arah kutub atau
ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah
pertumbuhannya, mencari
daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat.
Akan tetapi, pembangunan manusia
akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke
utara atau selatan yang terhalangi
oleh kota-kota atau lahan-lahan
pertanian mungkin akan mati.
Beberapa tipe spesies yang tidak
mampu secara cepat berpindah
menuju kutub mungkin juga akan
musnah.
 Lebih banyak orang yang terkena
penyakit atau meninggal karena
stress panas.
 Wabah penyakit yang biasa
ditemukan di daerah tropis (deman
berdarah, demam kuning,
encephalitis) akan semakin meluas
karena mereka dapat berpindah ke
daerah yang sebelumnya terlalu
dingin bagi mereka
 meningkatnya insiden alergi dan
penyakit pernafasan karena udara yang
lebih hangat akan memperbanyak
polutan, spora mold dan serbuk sari.
 Mengurangi emisi CO2 (efisiensi
penggunaan energi,
mendaurulangkan CO2/penggunaan
biofuel
 Mengembangkan sumber energi
yang tidak menghasilkan CO2
 Pengendalian pemanfaatan hutan
 Peningkatan reboisasi
 Mengurangi emisi CFC
Mengurangi kadar ozon
Mengurangi emisi metan
Mengurangi emisi N2O efisiensi
pupuk
Gambar-gambar satelit menunjukkan bagian yang
sama dari hutan hujan Brasil ditemukan di sepanjang
sungai Amazon yang diambil pada tahun 1975, kiri,
1986, tengah dan 1992, kanan. Striations diagonal
menunjukkan kerusakan progresif dari pohon selama
periode 17 tahun. Di antara aktivitas manusia
menyebabkan deforestasi yang meluas ini adalah
penebangan komersial, pertanian, pertambangan, dan
eksplorasi minyak serta kegiatan skala kecil
subsistensi, seperti tebang-dan-bakar pertanian,
produksi arang, dan pengumpulan kayu bakar. Api
digunakan sebagai sarana utama untuk menebangi
hutan untuk pertanian dan pembangunan, metode
berbahaya yang sering lolos kontrol dan
menghancurkan sebagian besar kawasan hutan.
Membuat ulasan artikel/resume penelitian yang
terkait upaya mengurangi peningkatan GRK yang
disumbangkan dari industri peternakan,
contohnya dengan:
1.Rekayasa Pakan
2.Rekayasa Genetik
3.Pengelolaan Limbah
 Membuat artikel/resume mengenai kondisi
lingkungan saat ini (penurunan GRK) akibat
pandemi Covid 19
 Times new roman, 12 pts, 1,5 spasi, A4
 Minimal 2 lembar
 Polusiatau pencemaran lingkungan :
masuknya /dimasukkannya makhluk hidup,
zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya (Undang-undang
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4
Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat
mengakibatkan pencemaran disebut
polutan.
Syarat-syarat suatu zat disebut polutan
bila keberadaannya dapat menyebabkan
kerugian terhadap makhluk hidup.
Contohnya, CO2 dengan kadar 0,033% di
udara bermanfaat bagi tumbuhan, tetapi
bila lebih tinggi dari 0,033% dapat
memberikan efek merusak.
1. Pencemaran Udara
2. Pencemaran Air
3. Pencemaran Tanah
 Udara dikatakan tercemar jika udara
tersebut mengandung unsur-unsur
yang mengotori udara.
 Bentuk pencemar udara :
1) Pencemar Udara Berbentuk Gas
Pencemar udara yang berbentuk gas
adalah karbon monoksida (CO),
senyawa belerang (SO2 dan H2S),
seyawa nitrogen (NO2), dan
chloroflourocarbon (CFC).
 Kadar CO2 yang terlampau tinggi di
udara dapat menyebabkan suhu udara
di permukaan bumi meningkat dan
dapat mengganggu sistem pernapasan.
 Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di
dalam darah dapat merusak sistem
saraf dan dapat menimbulkan
kematian.
Gas SO2 dan H2S dapat bergabung
dengan partikel air dan menyebabkan
hujan asam.
Keracunan NO2 dapat menyebabkan
gangguan sistem pernapasan,
kelumpuhan, dan kematian.
CFC dapat menyebabkan rusaknya
lapian ozon di atmosfer.
2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair :
 Partikel yang mencemari udara terdapat dalam
bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk
cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat
menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam
paru-paru.

3) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Padat :


 Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu
atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal
dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora,
virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang
telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan
sumber penyakit yang dapat mengganggu
kesehatan manusia.
 Partikel yangmencemari udara dapat
berasal dari pembakaran bensin.
 Bensin yang digunakan dalam kendaraan
bermotor biasanya dicampur dengan
senyawa timbal agar pembakarannya
cepat sehingga mesin berjalan lebih
sempurna.
 Timbal (Pb) akan bereaksi dengan klor
dan brom membentuk partikel PbClBr.
Partikel tersebut akan dihamburkan oleh
kendaraan melalui knalpot ke udara
sehingga akan mencemari udara.
Polusi air dapat disebabkan oleh
beberapa jenis pencemar sebagai
berikut.
a. Pembuangan limbah industri, sisa
insektisida, dan pembuangan sampah
domestik, misalnya, sisa detergen
mencemari air; buangan industri
seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat
terakumulasi dan bersifat racun.
b. Sampah organik yang dibusukkan oleh
bakteri menyebabkan 02 di air berkurang
sehingga mengganggu aktivitas kehidupan
organisme air.
c. Fosfat hasil pembusukan dan pupuk
pertanian
terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi,
yaitu penimbunan mineral yang
menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada
alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di
dalam air tidak dapat berfotosintesis karena
sinar matahari terhalang.
Salah satu bahan pencemar di laut
adalah tumpahan minyak bumi,
akibat kecelakaan kapal tanker
minyak yang sering terjadi.

Bila terjadi pencemaran di air,


maka terjadi akumulasi zat
pencemar pada tubuh organisme
air. Akumulasi pencemar ini
semakin meningkat pada organisme
pemangsa yang lebih besar.
 Pencemaran tanah disebabkan oleh
beberapa jenis pencemaran berikut ini :
a. Sampah anorganik, yaitu sampah-
sampah plastik yang sukar hancur,
botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan
kaleng
b. Sampah Organik, yaitu sampah yang
berasal dari sisa-sisa makhluk hidup,
seperti dedaunan, bangkai binatang,
dan kertas.
c. Detergen yang bersifat non bio
degradable (secara alami sulit
diuraikan)
d. Zat kimia dari buangan
pertanian, misalnya insektisida.
1. Kimiawi
zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr
dan Hi), pupuk anorganik, pestisida,
detergen dan minyak.
2. Biologi,
mikroorganisme patogen, misalnya
Escherichia coli, Entamoeba coli, dan
Salmonella thyposa.
3. Fisik,
kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
1. Pencemaran yang mulai
mengakibatkan iritasi (gangguan)
ringan pada panca indra dan tubuh
serta telah menimbulkan kerusakan
pada ekosistem lain.
Misalnya gas buangan kendaraan
bermotor yang menyebabkan mata
pedih.
2. Pencemaran yang sudah
mengakibatkan reaksi pada faal
tubuh dan menyebabkan sakit yang
kronis.
Misalnya pencemaran Hg (air raksa)
di Minamata Jepang yang
menyebabkan kanker dan lahirnya
bayi cacat.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat
pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan
sakit atau kematian dalam
lingkungan. Misalnya pencemaran
nuklir.
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi C02, pH,
alkalinitas, fosfor, dan logam-logam berat.

b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD
(Biochemical Oxygen Demand), yaitu
jumlah oksigen dalam air dan COD
(Chemical Oxygen Demand). BOD dan COD
digunakan untuk mengukur banyaknya
pencemar organik.
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur,
warna, rasa, bau, kekeruhan, dan
radioaktivitas.

d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau
tidaknya mikroorganisme, misalnya,
bakteri coli, virus, dan plankton.
1. Terjadinya efek rumah kaca, yang
menyebabkan adanya “PEMANASAN
GLOBAL”
2. Terjadinya hujan asam, yang
menyebabkan tanah, danau, atau air
sungai menjadi asam. Keadaan itu akan
mengakibatkan tumbuhan dan
mikroorganisme yang hidup di dalamnya
terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan
berpengaruh terhadap keseimbangan
ekosistem dan kehidupan manusia.
3. Defisiensi oksigen dalam tubuh dapat
menyebabkan seseorang sakit kepala
dan pusing. Udara yang tercemar gas
karbon monoksida (CO) jika dihirup
seseorang akan menimbulkan
keracunan, jika orang tersebut
terlambat ditolonat mengakatkan
kematian. Kandungan karbon
monoksida yang mencapai 0.1.% di
udara dapat mengakibatkan kematian.
4. Penipisan lapisan ozon dapat
menyebabkan terjadinya kanker kulit
(terutama untuk orang yang berkulit
putih) dan kerusakan mata (katarak).

5. Limbah rumah tangga yang dibuang ke


sungai dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit, diantaranya ialah
penyakit kulit, kolera, dan disentri.
6. Ketika menghirup udara yang
tercemar timah, maka timah dapat
terabsorpsi kedalam darah dan
terakumulasi di dalam hati, ginjal,
dan tulang yang akan mengganggu
proses metabolisme tubuh, bahkan
dapat menimbulkan kematian.
7. Konsentrasi merkuri tertinggi terdapat
di ginjal, hati, dan otak, sehingga dapat
menyebabkan manusia mengalami
kehilangan sensasi, menjadi buta yang
berasal dari ikan yang dikonsumsi dari
teluk Minamata di Jepang, bahkan dapat
menyebabkan cacat janin pada ibu hamil
yang mengkonsumsi ikan tersebut.
8. Kadmium yang masuk ke tubuh
manusia melalui udara (pernafasan)
menyebabkan kerusakan ginjal dan
meningkatnya tekanan darah
(hipertensi).
1.Membuang sampah pada tempatnya
2.Penanggulangan limbah industri
3.Penanggulangan pencemaran udara
4.Diadakan penghijauan di kota-kota besar
5.Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama
tanaman yang sesuai
6. Pengurangan pemakaian CFC
1. Pengukuran fisik dapat dilakukan dengan
memperhatikan warna, bau, dan rasa air
sungai, kecepatan laju air dengan bola
pingpong, penetrasi cahaya, dalam dan lebar
sungai dan lainnya.
2. Parameter kimia kualitas air yang perlu
diketahui antara lain adalah BOD, COD, DO,
dan pH.
3. Pengukuran biologi dilakukan dengan
menghitung indeks keanekaragaman dan
kelimpahan organisme air seperti plankton,
benthos, bakteri patogen, serangga air,
moluska, ikan dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai