Anda di halaman 1dari 14

BAB II

METODE DAN TINJAUAN TEORITIS

2.1. Metode Pencarian

Analisis jurnal dilakukan dengan mengumpulkan artikel hasil

publikasi ilmiah tahun 2017 – 2020 dengan penelusuran menggunakan data

based Google cendekia/scholar dengan alamat situs:

http://scholar.google.co.id. Strategi pencarian literature penelitian yang

relevan untuk analisis jurnal dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Penelusuran melalui kata kunci pada tanggal 5 Mei 2021. Pada


database google scholar.

Kata Kunci:
1. kompres kayu manis terhadap penurunan nyeri
2. Efek kompres kayu manis terhadap penurunan
nyeri pasien asam urat

Metode Kata Kunci Hasil Pencarian


Google Kompres kayu manis 122

Scholar penurunan nyeri


Google 239
Efek kompres kayu manis
Screening: jurnal yang sesuai dengan kriteria sampel inklusi jurnal:
Scholar
penurunan nyeri asam urat
1. Lansia yang berada di Wisma 1 (Widuri).
2. Lansia yang menderita penyakit Gouth Athritis.
3. Lansia yang mengalami nyeri ringan hingga sedang.
4. Lansia yang tidak mengkonsumsi obat Pereda nyeri.
5. Lansia yang kooperatif dengan tindakan.
Kriteria ekslusi jurnal :
1. Lansia yang mengalami nyeri berat.
2.2.1 Asam Urat

A. Definisi

Gout biasa disebut asam urat merupakan penyakit radang sendi

akibat penumpukan asam urat yang berlebih. Gout merupakan penyakit

metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi

penumpukan asam urat yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi,

sering dialami oleh sebagian besar lansia (Misnadiarly, 2015).

Asam urat sebenarnya memiliki fungsi dalam tubuh yaitu sebagai

antioksidan dan bermanfaat dalam regenerasi sel. Metabolisme tubuh secara

alami menghasilkan asam urat. Asam urat menjadi masalah ketika kadar di

dalam tubuh melewati batas normal (Sustrani, 2015).

Asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari pencernaan

protein (terutama dari daging, hati, ginjal atau dari penguraian senyawa

purin yang seharusnya dibuang melalui ginjal, feses atau keringat

(Sustrani, 2015).

B. Etiologi

Menurut Naga (2012), penyakit gout dibagi menjadi dua, yaitu

gout primer dan gout sekunder.

1). Gout primer adalah gout yang disebabkan oleh faktor genetik.

Kombinasi faktor genetik dan hormonal diduga menjadi penyebab

terganggunya metabolisme. Akibatnya, produksi asam urat juga ikut


meningkat. Gout jenis ini juga dapat diakibatkan karena berkurangnya

pengeluaran asam urat dari tubuh. Namun pada penyakit gout primer ini,

99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik).

2). Gout sekunder biasanya timbul karena adanya komplikasi dengan

penyakit lain (hipertensi). Obat diuretik yang diresepkan untuk hipertensi

menyebabkan buang air kecil lebih sering dan megurangi jumlah cairan

dalam tubuh. Cairan yang tersisa dalam tubuh akan lebih padat sehingga

menyebabkan peningkatan risiko terbentuknya kristal yang menyebabkan

gout. Obat antihipertensi tertentu juga meningkatkan kadar serum asam

urat sehingga dapat mengakibatkan gout. Penyebab lain gout sekunder

antara lain karena meningkatnya produksi asam urat akibat nutrisi, yaitu

mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi. Faktor lingkungan

juga dapat berperan dalam timbulnya penyakit ini. Seseorang yang tinggal

di lingkungan yang sama dengan penderita penyakit tertentu lebih

berisiko untuk menderita penyakit yang serupa karena adanya kesamaan

dalam kebiasaan sehari-hari.

C. Klasifikasi

Menurut Rahmatul Fitriana (2015) berdasarkan penyebabnya,

Gouth Athritis dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

a. Penyakit asam urat (gout) primer

Penyebabnya belum diketahui (idiopatik), diduga berkaitan dengan

kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan

gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya

produksi asam urat atau bidsa juga diakibatkan karena kurangnya


pengeluaran asam urat dari tubuh.

b. Penyakit asam urat (gout) sekunder

Penyebabnya antara lain karena meningkatnya produksi asam urat

karena nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar purin yang

tinggi.

D. Manifestasi Klinis

Secara alamiah setiap orang memiliki asam urat, namun tidak

boleh melebihi kadar normal. Kadar asam urat pada setiap orang memang

berbeda untuk kadar asam urat normal pada pria berkisar antar 3,5 – 7

mg/dl, dan pada wanita 2,6 – 6 mg/dl. Berikut tanda dan gejala asam urat

menurut Menurut Soekanto (2012), tanda dan gejala yang biasa dialami

oleh penderita penyakit arthritis gout adalah:

1) Kesemutan dan linu.

2) Nyeri terutama pada malam atau pagi hari saat bangun tidur.

3) Sendi yang terkena arthritis gout terlihat bengkak, kemerahan, panas,

dan nyeri luar biasa.

Menurut Junaidi (2013), tanda dan gejala arthritis gout yaitu:

1) Menyerang satu sendi dan berlangsung selama beberapa hari, gejalanya

menghilang secara bertahap dimana sendi kembali berfungsi dan tidak

muncul gejala hingga terjadi serangan berikutnya.

2) Urutan sendi yang terkena serangan gout berulang adalah ibu jari kaki

(padogra), sendi tarsal kaki, pergelangan kaki, sendi kaki belakang,

pergelangan tangan, lutut, dan bursa elekranon pada siku.

3) Nyeri hebat dan akan merasakan nyeri pada tengah malam mejelang
pagi.

4) Sendi yang terserang gout akan membengkak dan kulit biasanya akan

berwarna merah atau kekuningan, serta terasa hangat dan nyeri saat

digerakkan serta muncul benjolan pada sendi (tofus). Jika sudah agak lama

(hari kelima), kulit di atasnya akan berwarna merah kusam dan terkelupas

(deskuamasi). Gejala lainnya adalah muncul tofus di helix telinga/pinggir

sendi/tendon. Menyentuh kulit di atas sendi yang terserang gout bisa

memicu rasa nyeri yang luar biasa. Rasa nyeri ini akan berlangsung selama

beberapa hari hingga sekitar satu minggu, lalu menghilang.

5) Gejala lain yaitu demam, menggigil, tidak enak badan, dan jantung

berdenyut dengan cepat.

E. Patofisiologi

Proses terjadinya penyakit asam urat pada awalnya disebabkan

oleh konsumsi zat yang mengandung purin secara berlebihan. Setelah zat

purin dalam jumlah banyak sudah masuk ke dalam tubuh, kemudian

melalui metabolisme, purin tersebut berubah menjadi asm urat. Hal ini

mengakibatkan kristal asam urat menumpuk di persendian, sehingga sendi

terasa nyeri, membengkak, meradang dan juga kaku. Selain dari faktor

dalm tubuh, bertambahnya kadar purin juga di pengaruhi oleh faktor dari

makanan yang dikonsumsi (Rahmatul Fitriana, 2015).

Asam urat muncul sebagai serangan dari radang sendi yang timbul

secara berulang- ulang. Gejala yang muncul biasanya baru menyerang satu

sendi saja, seperti pembengkakan, kemerahan, nyeri yang sangat hebat,

panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang secara mendadak,
yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. Awal mula terjadinya asam

urat (gout) antara lain berhubungan dengan perubahan kadar asam urat

yang menurun dengan cepat dan pemberian obat penurun asam urat yang

berlebih. Serangan gout bersifat rekurens yaitu kembalinya gejala setelah

berkurangnya gejala penyakit untuk sementara waktu. Biasanya serangan

ini terjadi secara tiba- tiba tanpa ada gejala sebelumnya. Serangan itu

dimulai pada malam hari atau saat diterpa udara dingin (Rahmatul

Fitriana, 2015).

Penyakit asam urat termasuk dalam kategori penyakit yang tidak

diketahui penyebabnya secara klinis. Asam urat juga dapat ditemukan

pada orang dengan faktor genetik yang kekurangan hypoxanthine guanine,

phosphoribosyl dan transferase HPRG (enzim yang berfungsi untuk

mengubah purin menjadi nukleotida purin agar dapat digunakan kembali

sebagai penyusun DNA dan RNA).

Hal ini yang kemudian menyebabkan terjadinya ketidaknormalan

metabolisme tubuh yang menyebabkan asam urat meningkat secara

drastis. Proses terjadinya endapan kristal urat pada ginjal tergantung pada

dua faktor utama, yakni konsentrasi urin serta tingkat dari keasaman urin.

Antara aliran urin yang lambat dan aliran atau volume urin yang berkurang

akan memudahkan terjadinya endapan kristal urin. (Rahmatul Fitriana,

2015).

F. Komplikasi

Komplikasi dari arthritis gout belum banyak disadari oleh

masyarakat umum. Menurut Soeryoko (2011), berikut ini komplikasi yang


terjadi akibat tingginya kadar asam urat.

1) Kerusakan sendi Arthritis gout merupakan penyakit yang cukup

ditakuti sebagian orang karena menimbulkan kerusakan sendi dan

perubahan bentuk tubuh.

2) Terbentuk tofi Tofi adalah timbunan kristal monosodium urat

monohidrat (MSUM) di sekitar persendian yang sering mengalami

serangan akut atau timbul di sekitar tulang rawan sendi, synovial,

bursa, atau tendon.

3) Penyakit jantung Kadar asam urat yang tinggi dapat menimbulkan

gangguan jantung. Bila penumpukan asam urat terjadi di pembuluh

darah arteri maka akan mengganggu kerja jantung. Penumpukan asam

urat yang terlalu lama dapat menyebabkan LVH (Left Ventrikel

Hypertropy) yaitu pembengkakan ventrikel kiri pada jantung.

4) Batu ginjal Tingginya kadar asam urat uang terkandung dalam darah

dapat menimbulkan batu ginjal. Batu ginjal terbentuk dari beberapa zat

yang disaring dalam ginjal. Bila zat tersebut mengendap pada ginjal

dan tidak bisa keluar bersama urine maka membentuk batu ginjal. Batu

ginjal yang terbentuk diberi nama sesuai dengan bahan pembuat batu

tersebut. Batu ginjal yang terbentuk dari asam urat disebut batu asam

urat.

5) Gagal ginjal (nefropati gout) Komplikasi yang sering terjadi karena

arthritis gout adalah gagal ginjal atau nefropati gout. Tingginya kadar

asam urat berpotensi merusak fungsi ginjal. Adanya kerusakan fungsi

ginjal dapat menyebabkan ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya


dengan baik atau mengalami gagal ginjal. Bila gagal ginjal terjadi,

ginjal tidak dapat membersihkan darah. Darah yang tidak dibersihkan

mengandung berbagai macam racun yang menyebabkan pusing,

muntah, dan rasa nyeri sekujur tubuh.

G. Penatalaksanaan

a. Terapi Farmakologi

1). NSAID (non steroidal anti inflammatory drugs)

Obat ini bekerja sebagai penghilang rasa sakit dalam dosis yang rendah

dan menghilangkan peradangan dalam dosis yang tinggi. Pemakaian

NSAID memerlukan kewaspadaan pada pasien yang mengalami penyakit

lambung, gagal jantung, hipertensi, asma, gagal ginjal, sirosis hati dan

bagi orang yang sudah lanjut usia (Sri Dewanti, 2010).

2). Allopurinol

Obat ini berfungsi untuk menghentikan produksi asam urat dalam tubuh

sebelum terjadi metabolisme. Efek samping apabila digunakan secara

berlebihan akan mengakibatkan terjadinya kerusakan pada organ hati (Sri

Dewanti, 2010).

3). Probenesid dan Sulfinpirazone

Obat ini membantu menurunkan kadar asam urat dengan cara membuang

asam urat melalui urin (Sri Dewanti, 2010).

4) Obat pirai

Obat pirai terdiri dari dua macam yaitu obat yang menghentikan inflamasi

akut dan obat yang berguna untuk mempengaruhi kadar asam urat (Sri

Dewanti, 2010).
5) Corticosteroid Sebagai obat anti inflaamasi.

b. Terapi Non Farmakologi

1) Kompres hangat Berguna untuk melancarkan sirkulasi darah, menurunkan

rasa nyeri.

2) Kompres jahe.

3) Air rebusan daun salam Berguna sebagai penurun rasa nyeri dan juga

penurun kadar asam urat.

2.2 Konsep Tentang Tinjauan Teoritis

2.2.1 Kompres Kayu Manis

A. Definisi

Kayu manis (Cinnamomum Burmani) merupakan rempah-rempah dalam

bentuk kulit kayu yang biasa dimanfaatkan masyarakat sebagai penambah

rasa dalam masakan. Dalam kesehatan kayu manis merupakan salah satu

obat pereda sakit pada penyakit rematik yang sering dialami oleh lansia.

Kayu manis mempunyai kandungan kimia yang sangat berperan sebagai anti

rematik dan antiiflamasi. Selain itu kayu manis yang mengandung anti

rematik, stomakik, sariawan, sakit pinggang, batuk, hipertensi dan analgetik,

serta nyeri lambung (Sri Margowati dan Sigit Priyanto, 2017).

Manfaat lain kayu manis juga terbukti sebagai antibakteri, anti inflamasi,

anti jamur, anti oksidan, anti diabetik, insektisida dan nematisida. Kayu

manis memiliki bermanfaat untuk obat asam urat, tekanan darah tinggi,

maag, vertigo, masuk angin, diare, perut kembung, muntah- muntah, hernia,

susah buang air besar, asma, sariawan, sakit kencing, antirematik, peluruh

keringat, peluruh kentut, dan meningkatkan nafsu makan. Kayu manis telah
di gunakan sebagai alternatif pengobatan non farmakologi dan

komplementer terhadap penyakit arthitis gout pada lansia. Salah satu

gangguan penyakit sendi yang sering dialami oleh lanjut usia yaitu arthitis

gout (Sri Margowati dan Sigit Priyanto, 2017).

Ketersediaan kayu manis di lingkungan masyarakat setempat mudah

ditemui dan mudah didapatkan. Selain itu ketersediaan kayu manis sudah

tidak asing dan berlimpah dilingkungan masyarakat. Metode

nonfarmakologi untuk mengendalikan nyeri salah satunya dengan terapi

modalitas fisik (Sri Margowati dan Sigit Priyanto, 2017).

Kompres hangat merupakan terapi modalitas fisik dalam bentuk stimulasi

kutaneus. Stimulasi ini dapat meredakan nyeri sementara secara efektif.

Teknik stimulasi ini mendistraksi penderita dan memfokuskan perhatian

pada stimulus taktil, jauh dari sensasi yang menyakitkan sehingga

mengurangi persepsi nyeri yang dirasakan oleh penderita (Sri Margowati

dan Sigit Priyanto, 2017).

B. SOP KOMPRES KAYU MANIS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBERIAN HANGAT KAYU MANIS MENGURANGI NYER


STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN : Upaya-upaya yang dilakukan oleh petugas kesehatan/ klien untuk mengurangi da
asam urat .dengan memanfaatkan tanaman herbal kulit kayu manis bubuk
TUJUAN :
1. Membantu mengatasi masalah asam urat pasien yaitu meringankan atau bahkan me
dan kekakuan sendi sehingga tidak mambatasi aktivitas pasien
2. Membuat pasien menjadi hangat dan rileks
3. Meningkatkan kualitas hidup.
KEBIJAKAN : Dilakukan pada pasien yang menderita asam urat dengan nyeri sendi

PETUGAS : Kelompok VIII


ALAT DAN BAHAN :
1. 1 sendok makan bubuk kayu manis
2. Air hangat secukupnya
3. Mangkok
4. Sendok
PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi tindakan demonstrasi pemberian kompres kayu manis
2. Menyiapkan alat dan bahan

b. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada klien dengan menyapa nama pasien dan perawat memperkenalkan diri
2. Menjelasakan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/ pasien
3. Melakukan kontrak waktu dan tempat kepada klien
4. Menanyakan persetujuan dan persiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
c. Tahap Kerja
Langkah –langkah membuat pasta kayu manis :
1. Tuangkan 1 sendok makan bubuk kayu manis kedalam mangkok
2. Tambahkan air hangat secukupnya
3. Kemudian aduk sampai seperti pasta
4. Setelah itu ambil pasta kayu manis dan kompres/ balurkan pada bagian tangan atau kaki yang terasa nyeri
5. Kompres hangat kayu manis dilakukan selama 15-20 menit
6. Kompres ini dilakukan jika merasa nyeri pada sendi, dan dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan malam sebelum tidur
d. Tahap Terminasi
1. Merapikan alat dan bahan
2. Evaluasi setelah pemberian air rebusan seledri
3. Kontrak tindak lanjut
4. Salam
5. Dokumentasi hasil tindakan

DAFTAR PUSTAKA

Misnadiarly. 2015. Rematik: Asam Urat, Hiperurisemia, Arthritis Gout, ed.1,


Jakarta: Pustaka Obor Populer

Sustrani. L., Alam. S., & Broto. I.H. (2010). Asam urat. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama

Naga, Sholeh S. 2012. Buku panduan lengkap ilmu penyakit dalam. Yogyakarta:
DIVA Press.
Fitriana, Rahmatul. 2015. Cara Cepat Usir Asam Urat. Yogyakarta: Medika.

Soekanto. (2012). Asam urat. Jakarta : Penebar Plus.

Junaidi, I. (2013). Rematik dan asam urat (Edisi Revisi). Jakarta : Bhuana Ilmu
Populer.

Soeryoko, Hery. (2011). 20 tanaman obat paling berkhasiat penakluk asam urat.
Yogyakarta : ANDI.

Dewanti, Sri. (2010). Buku Pintar Kesehatan Kolesterol, Diabetes Mellitus &
Asam Urat Cetakan I. Klaten: Kawan Kita.

Margowanti, S dan Priyanto, S. 2017. Pengaruh penggunaan kompres kayu manis


(Cinnamomum Burmani) terhadap penurunan nyeri penderita Arthitis
Gout. Yogyakarta: Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Magelang.

https://www.scribd.com/document/449149275/SOP-KAYU-MANIS. Diakses
pada tanggal 5 Mei 2021.

Anda mungkin juga menyukai