OLEH :
Claresta Salsabila
H1A320040
PEMBIMBING :
BAGIAN/SMF SARAF
2021
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................... 4
Pendahuluan........................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 4
1.2 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................. 5
2.1 Definisi .................................................................................................................. 5
2.2 Epidemiologi .......................................................................................................... 5
2.3 Etiologi .................................................................................................................. 8
2.4 Patofisiologi ........................................................................................................... 9
2.5 Patofisiologi aritmogenesis pasca stroke ................................................................10
2.6 Klasifikasi .............................................................................................................10
2.7 Gambaran Klinis ...................................................................................................11
2.8 Diagnosis ..............................................................................................................13
2.9 Tatalaksana ...........................................................................................................13
2.10 Komplikasi dan Prognosis....................................................................................16
Kesimpulan ....................................................................................................... 17
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan tinjauan pustaka dan laporan kasus ini tepat
pada waktunya. Tinjauan pustaka pada laporan kasus dengan judul “Stroke Hemoragik
dengan Total AV Block” disusun dalam rangka mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya
di Bagian/SMF Ilmu Penyakit Saraf RSUD Provinsi NTB.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan dan
dukungan kepada penulis.
1. dr. Herpan Syafii Harahap, M.Biomed, Sp.S selaku pembimbing penulisan
laporan kasus
2. dr. Ester Sampe, Sp.S selaku Ketua SMF Ilmu Penyakit Saraf RSUDP NTB
3. dr. Ilsa Hunaifi, Sp.S selaku Koordinator Pendidikan SMF Ilmu Penyakit Saraf
RSUDP NTB
4. dr. Wayan Subagiartha, Sp.S, selaku Supervisor
5. selaku Supervisor
6. dr. Muhammad Ghalvan, Sp.N selaku Supervisor
7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tinjauan pustaka ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikan karya tulis ini. Semoga tinjauan pustaka ini dapat
memberikan manfaat dan tambahan pengetahuan khususnya kepada penulis dan
kepada pembaca dalam menjalankan praktek sehari-hari sebagai dokter. Terima kasih.
Mataram, April 2021
Penulis
3
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia penyakit ini menduduki posisi ketiga setelah jantung dan kanker.
Sebanyak 28,5% penderita meninggal dunia dan sisanya menderita kelumpuhan
sebagian. atau total. Hanya 15% saja yang dapat sembuh total dari serangan stroke
dan kecacatan.2
4
BAB II
Isi
2.1 Definisi
Stroke hemoragik adalah gangguan organik pada otak yang disebabkan adanya
darah di parenkim otak atau ventrikel. Perdarahan intraserebral (intracerebral
hemorrhage/ICH) biasanya disebabkan oleh rupturnya arteri kecil hingga perubahan
hipertensi atau abnormalitas vaskular lainnya. Prevalensi ICH masih cukup banyak
ditemukan di negara berkembang. Namun dibanding dengan stroke iskemik, ICH
memiliki mortalitas yang lebih tinggi serta disabilitas yang lebih berat. 1,2
2.2 Epidemiologi
ICH memiliki proporsi 10-20% dari seluruh kasus stroke. 8-15% di Amerika,
Inggris, dan Australia. 18-24% di Jepang dan Korea. Derajat insidensi di negara
berpendapatan rendah dan menengah 2 kali lebih banyak dibanding negara
berpendapatan tinggi (22 vs 10 per 100,000 orang per tahun) pada tahun 2000-2008.
Insiden ICH per 100,000 penduduk adalah 5.9 (usia 35-54), 37.2 (55-74), 176.3 (75-
94) pada tahun 2010.2
2.3 Etiologi
Penyebab paling sering perdarahan intraserebral3:
2.4 Patofisiologi
Pada perdarahan intraserebral, terjadi perubahan vaskular hipertensif yang
disebabkan oleh rupture pembuluh darah yang telah terdegenerasi akibat hipertensi
jangka panjang. Arteri menunjukkan degenerasi otot polos dan otot media. Pada
beberapa pasien, dapat ditemukan nekrosis fibrinoid pada sub-endotelium dengan
aneurisma mikro dan dilatasi fokal. Pada perdarahan intraserebral non-lobar, biasanya
5
ditemukan Lipohyalinoses yang berkaitan dengan hipertensi jangka panjang.
Sementara itu pada intraserebral lobar lebih umum ditemukan cerebral amyloid
angiopathy (CAA).2
6
aritmia jantung, dan bahkan kematian mendadak.13
Disfungsi otonom sering terjadi setelah stroke akut. Hal ini terbukti
dengan gangguan regulasi fisiologis denyut jantung dan tekanan darah, yaitu
penurunan heart rate variability (HRV) serta peningkatan kadar katekolamin
dan kortisol. Kelebihan katekolamin dapat mengubah kelistrikan kardio-
miosit dan dapat meningkatkan kemungkinan aritmia. Usia lanjut dan
keparahan defisit neurologis menyebabkan peningkatan ketidakstabilan
otonom dan peningkatan tonus simpatis yang terkait dengan aritmia.13
c. Stroke Insular
2.6 Klasifikasi
Dalam menentukan atau membedakan kecurigaan pada stroke iskemik atau
hemoragik, dapat digunakan Siriraj Stroke Score (SSS). Persamaan probabilitas SSS
ini adalah 2.5*tingkat kesadaran + 2*muntah + 2*sakit kepala + 0.1*diastol –
3*penanda atherosclerosis - 12. Jika skor <-1 maka stroke iskemik, jika >1 maka stroke
hemoragik. Pasien dengan skor -1,0, dan 1, tidak dapat ditentukan apakah terjadi stroke
hemoragik atau stroke iskemik.8
7
Tabel 1. Variabel pada Siriraj Stroke Score8
1. Hemoragik hipertensif
2. Hemoragik subarachnoid
3. Hemoragik subdural
4. Hemoragik epidural
8
2.8 Diagnosis
Kriteria diagnosis stroke hemoragik adalah deficit neurologis fokal atau global
yang muncul secara tiba-tiba, dapat disertai tanda peningkatan tekanan intracranial dan
dibuktikan dengan adanya lesi perdarahan pada pemeriksaan neuroimaging otak (CT-
Scan atau MRI).1
Pemeriksaan penunjang stroke hemoragik1 :
1. CT Scan / MRI otak
2. CT/MR Angiografi otak
3. EKG
4. Doppler carotis
5. Transcranial doppler
6. Lab: Hematologi rutin, gula darah sewaktu, gula darah puasa dan 2 jam PP,
HbA1C, profil lipid, CRP, LED, fungsi ginjal (ureum, kreatinin), Activated
partial thrombin time (APTT), prothrombin time (PT), INR, dan pemeriksaan
atas indikasi seperti: enzim jantung (troponin/ CKMB), serum elektrolit,
analisis hepatic dan pemeriksaan elektrolit.
7. Foto thorax
8. Urinalisis
9. Pemeriksaan neuro behavior (fungsi luhur)
10. DSA serebral
2.9 Tatalaksana
Tatalaksana Umum Stroke Hemoragik1:
9
Prinsip manajemen peningkatan tekanan intracranial adalah12:
- Hipertensi
- Merokok
10
- Konsumsi alcohol berlebihan
- Penurunan Kolesterol LDL
- Penurunan Trigliserida
- Usia tua
- Laki-laki
- Perdarahan mikro serebral (CMB)
- CKD
Kecuali pada perdarahan otak luas dan disertai gejala peningkatan TIK, maka
prognosis dubia ad malam.1
11
BAB III
Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13
the Persistent Vegetative State. N Engl J Med 1994;330:1499–507.
12. Pinto VL, Tadi P, Adeyinka A. Increased Intracranial Pressure. StatPearls Publ
2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482119/ (accessed September
2, 2020).
14