BAB I
PENDAHULUAN
sebagai sumber belajar. Hal ini juga sesuai dengan salah satu pilar dari pendekatan
tujuan tersebut, salah satu cara belajar yang disarankan dalam KTSP sebagai upaya
teoritis dan praktis bagi pengembangan hasil belajar siswa secara optimal. Ekowati
selama ini para guru masih sangat jarang memanfaatkan lingkungan sekolah
sebagai tempat bermain-main siswa pada saat istirahat. Kalau tidak jam istirahat,
dua sampai tiga kali dalam satu semester. Guru lebih sering menyajikan pelajaran
sekolah. Dari wawancara yang dilakukan calon peneliti, sebagian besar guru
mengaku enggan mengajak siswa belajar di luar kelas, karena alasan susah
mengawasi. Selain itu ada guru yang menyampaikan bahwa mereka tidak bisa dan
Untuk mengatasi hal itu perlu adanya diskusi kelompok diantara para guru
Dalam kegiatan diskusi tersebut para guru bisa membagi pengalaman dalam
menunjukkan diskusi kolompok memiliki dampak yang amat positif bagi guru
1. Pendekatan pembelajaran lebih banyak didominasi oleh peran guru, dan guru
C. Rumusan Masalah
______/______ ?
D. Hipotesis Tindakan
dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah : Diskusi Kelompok Kerja Guru
1. Tujuan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
bermakna baginya;
realistis dan verbalisme. (Douglas dan Mill dalam Rusyan 2001 : 152)
pada peristiwa atau keadaan yang sebenarnya atau keadaan yang alami sehingga
Manfaat nyata yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan lingkungan ini adalah :
(1) menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak, (2) memungkinkan
belajar akan lebih menarik bagi anak, dan (5) menumbuhkan aktivitas belajar anak
kemampuan dan kompetensi mereka sesuai kelas yang dipegang. Bentuk kegiatan
sehingga akan memperoleh hasil yang lebih baik. (Tabrani dan Daryani dalam
Kasianto,2004)
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan
masalah yang akan dibahas dan pencatatan kesimpulan hasil diskusi kelompok.
“Perubahan yang terjadi pada tingkah laku potensial yang secara relatif tetap
dianggap sebagai hasil dari pengamatan latihan”. Atas perumusan ini ditemukan :
pengetahuan tentang sesuatu hal yang baru yang secara potensial memungkinkan
seperti perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh karena kelelahan atau
perubahan tingkah laku dapat juga terjadi bukan sebagai hasil belajar (latihan),
dengan wajar dan semestinya; d) Penguat (an), merupakan istilah teknis yang
bahwa belajar merupakan suatu proses, bukan suatu tujuan. Belajar bukan hanya
perubahan perilaku.
Konsep lain dari belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat
Dari kedua pengertian belajar tersebut, inti dari proses belajar adalah
perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dapat
2. Strategi kognitif; mengatur cara belajar dan berpikir seseorang dalam arti
masalah.
5. Sikap dan nilai (afektif); berhubungan dengan arah serta intensitas emosional
dengan komponen guru, kurikulum dan lingkungan belajar, dalam diri siswa
11
pengajaran. Pengertian kedua istilah tersebut identik dalam hal terjadinya proses
satu arah dimana guru memberikan materi pelajaran dan murid menerima
usaha guru untuk membimbing dan memahami karakteristik murid dalam proses
optimal.
D. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna
kelompok kecil.
3. Lingkungan alam (fisik) meliputi sumber daya alam yang dapat diberdayakan
pengajaran. Dalam konteks ini termasuk sistem nilai, norma dan adat
kebiasaan.
kelompok, yaitu :) Lingkungan dalam, yaitu hal-hal yang pada mulanya berada di
luar individu yang akhirnya masuk ke dalam tubuh individu dan bersatu dengan
ragaman hayati dan non hayati; b) Lingkungan sosial, ialah akibat dari proses
yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim,
curah hujan, flora (tumbuhan), fauna (hewan), sumber daya alam (air, hutan,
kepada sudut pandang dan luas sempitnya cakupan seseorang dalam memandang
lingkungan. Ada yang menekankan pada aspek fisik, ada yang memasukan unsur
biologis, juga ada yang memandang aspek spiritual manusia merupakan bagian
masyarakat serta segala hasil dari interaksi individu yang ada di dalamnya.
belajar dan sarana belajar. (Hilda Karli dan Margaretha S.Y., 2002 : 97).
siswa dan sumber juga alat yang memberikan fasilitas belajar bagi siswa.
masalah sosial.
7. Bentuk hubungan dan kerja sama sekolah dan masyarakat adalah mempelajari
F. Arti Pendidikan
Menurut Umar Tirtaraharja dan La Sula bahwa pendidikan adalah suatu untuk
menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya
pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak (yang belum dewasa)
dalam pertumbuhannya menuju ke arah kedewasan dalam arti dapat berdiri dan
(1988:78).
Dari pendapat – pendapat para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
terhadap perkembangan orang lain menuju kesuatu arah cita cita atau tujuan
tertentu.
tersebut juga dijelaskan di dalam Garis – Garis Besar Haluan Negara Repubulik
17
ketujuh.
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
Tujuan pendidikan nasional yang dimaksudkan ini adalah tujuan akhir yang
akan dicapai oleh semua lembaga pendidikan baik formal, non formal maupun
1986 : 412 ). Sedangkan makna atas pengertian belajar ada dua pandangan
: 27 ).
1. Faktor yang ada pada organisma itu sendiri yanng disebut faktor
menjadi dua yaitu : Faktor endogen, ialah faktor yang dating dari anak itu sendiri
dan dapat bersifat biologis dan psikologis, dan faktor eksogen adalah hambatan
yang dapat timbul dari luar diri anak, meliputi faktor lingkungan keluarga,
a. Kesehatan
b. Cacat Badan
b. Perhatian
c. Minat
20
d. Bakat
e. Emosi
c. Media Pendidikan
d. Keadaan gedung
g. Disiplin sekolah
a. Mass media
b. Teman bergaul
g. Dan sebagainya
oleh beberapa faktor baik faktor endogen maupun eksogen. Satu faktor eksogen
Seperti kita ketahui bersama, bahwa pada saat sekarang ini negara
BAB. III
ditujukan pada guru-guru kelas dan guru bidang studi.Adapun alasan utamanya
adalah dari hasil pengamatan dan informasi dari guru,bahwa hampir semua guru
sumber belajar.
B. Perencanaan Tindakan
sekolah sebagai sumber belajar secara efektif. Secara rinci bentuk tindakan dalam
tindakan sekolah yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart (2000), dimana
Siklus I Siklus II
Perencanaan Perencanaan
Tindakan Tindakan
Observasi Observasi
Refleksi Refleksi
Gambar 0.1. Alur Penelitian
pembelajaran.
kelompok guru.
sebenarnya.
skenario pembelajaran.
sumber belajar.
pembelajaran.
26
C. Pelaksanaan Tindakan.
1. Siklus I
a. Perencanaan Penelitian.
bulan
07.30-12.50.
b. Pelaksanaan Penelitian.
1). Pertemuan I
2). Pertemuan II
dimiliki.
tindakan yaitu pada saat diskusi KKG baik pada pertemuan I, II dan III.
Jumlah
katagori sikap yaitu:sangat tinggi, tinggi, rendah, sedang dan sangat rendah. Penilaian
29
dilakukan dengan memberi skor pada kolom yang tesedia dengan ketentuan sebagai
berikut : skor 5 = sangat tinggi, skor 4 = tinggi, skor 3 = sedang, skor 2 = rendah, dan
sebagai berikut:
berikut:
Keterangan :
penilaian.
pembelajaran
Jumlah
Aspek yang dinilai Skor
NO Nama Guru (1-5)
1 2 3 4 5 6
Keterangan :
sekolah
lingkungan sekolah.)
32
d. Refleksi
evaluasi pada akhir pertemuan siklus dilakukan refleksi. Hasil refleksi ini
mencapai angka katagori”baik” dengan rentang skor 80 - 89. Jika skor yang
2. Siklus II
a. Perencanaan Penelitian.
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar oleh guru kelas maupun guru
siklus I.
b. Pelaksanaan Penelitian.
1). Pertemuan I
kelompoknya.
sumber belajar.
2). Pertemuan II
sumber belajar.
disempurnakan.
digunakan pada siklus I. Adapun aspek yang dinilai, serta cara menilai juga
d. Refleksi
BAB IV
1. Siklus I
dan guru bidang studi jarang dan bahkan tidak pernah memanfaatkan
paket dan alat peraga yang dimiliki sekolah sebagai sumber belajar untuk
pembelajaran di luar kelas sangat jarang dan bahkan tidak pernah dilakukan
proses belajar mengajar. Saat guru berdiskusi dalam kelompok kerja guru
Skor Kata
Nama Guru
Mak. Gori
No
(Sampel Responden) 100
Kerjasama Aktivitas Perhatian Presentasi
(1- 10) (1 – 40) (1– 20) (1- 30)
1 A 8 30 15 27 80 B
2 B 8 30 16 26 80 B
3 C 8 30 15 27 80 B
4 D 8 30 15 27 80 B
5 E 8 31 16 26 81 B
6 F 8 33 16 22 79 C
7 G 8 29 18 23 78 C
8 H 8 30 14 25 77 C
Jumlah Jumlah
Nama Guru Aspek yang dinilai Skor Nilai
Katagori
No
(Sampel Responden) 1 2 3 4
1 A 4 4 4 5 17 85 B
2 B 5 4 4 3 16 80 B
3 C 5 4 3 5 17 85 B
4 D 4 4 4 5 17 85 B
5 E 4 4 3 4 15 75 C
6 F 4 4 3 4 15 75 C
7 G 4 3 3 3 13 65 C
8 H 5 4 3 4 16 80 B
1 A 5 4 5 4 4 4 B
2 B 4 3 4 4 3 4 C
3 C 5 4 4 4 5 5 A
4 D 4 3 4 4 3 4 C
5 E 4 3 4 3 4 3 C
6 F 5 4 4 4 4 5 B
7 G 4 3 3 4 3 3 C
8 H 4 4 4 4 4 4 B
38
sikap guru dalam kegiatan diskusi kelompok kerja guru tentang pemanfaatan
katagori “kurang” dengan rata-rata nilai 61,1. Hal ini menunjukkan bahwa
katagori “kurang” dengan rata-rata nilai 68.4. Hal ini menunjukkan bahwa
belajar, dan guru dalam memilih sumber belajar dan memilih strategi
39
yang diharapkan. Hal ini terlihat dalam skenario pembelajaran guru pada:
sumber belajar.
awal, guru tidak memberi informasi tujuan pembelajaran dan waktunya belum
2. Siklus II.
40
kelompok kerja guru (KKG). Adapun secara rinci uraian kegiatannya sebagai
berikut :
dan 4 guru melakukan revisi, dipandu oleh guru yang sudah mampu,dengan
terhadap sikap guru dalam berdiskusi pada siklus II dapat disajikan sebagai
berikut :
41
1 A 4 4 4 5 17 85
2 B 5 4 4 4 17 85
3 C 4 4 4 5 17 85
4 D 4 4 4 5 17 85
5 E 4 4 4 4 16 80
6 F 4 4 4 4 16 80
7 G 4 4 4 4 16 80
8 H 4 4 4 4 16 80
sebagai berikut:
42
Data yang diperoleh dari observasi sikap guru pada siklus II, setelah
ada peningkatan yang ke arah yang lebih baik yaitu: untuk skenario
pembelajaran berada pada katagori “baik” dengan nilai rata-rata 72.5, dan
“baik” dengan nilai rata-rata 70.8. Dengan melihat hasil pada siklus II, maka
refleksi terhadap hasil yang diperoleh peneliti pada siklus II ini adalah adanya
sumber belajar. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh dalam
43
ditetapkan.
. Dari 8 orang guru yang terlibat, 5 orang guru sudah mendapat skor
itu dilanjutkan dengan tindakan siklus II yang hasilnya secara umum ada
peningkatan ke arah yang lebih baik yaitu 75% guru sudah mendapatkan katagori
baik dengan skor rata-rata 80 – 89.Hal ini sudah sesuai dengan kriteria
nilai rata-rata observasi hasil kegiatan diskusi 79,38 di siklus I menjadi 84,88 di
kegiatan pembelajaran atau dalam proses belajar mengajar nilai rata-rata 78,33 di
BAB V
44
A. Simpulan
atas, maka dapat disimpulkan bahwa: Ada peningkatan kemampuan guru dalam
B. Saran
sekolah dan lingkungan siswa yang sesuai dengan materi pembelajaran sebagai
yang dihadapi.
45
DAFTAR PUSTAKA
Badru Zaman, dkk. 2005. Media dan Sumber Belajar TK. Buku Materi Pokok PGTK
Remaja Rosdakarya.
Sarman, Samsuni S.Pd. 2005. Implementasi Pendekatan Works Based Learning pada
Lampiran I
46
Jumlah
Rata-rata
Lampiran II
Skor Kata
Nama Guru
Mak. Gori
No
(Sampel Responden) 100
Kerjasama Aktivitas Perhatian Presentasi
(1- 10) (1 – 40) (1– 20) (1- 30)
47
1 A 8 30 15 27 80 B
2 B 8 30 16 26 80 B
3 C 8 30 15 27 80 B
4 D 8 30 15 27 80 B
5 E 8 31 16 26 81 B
6 F 8 33 16 22 79 C
7 G 8 29 18 23 78 C
8 H 8 30 14 25 77 C
Jumlah Jumlah
Nama Guru Aspek yang dinilai Skor Nilai
Katagori
No
(Sampel Responden) 1 2 3 4
1 A 4 4 4 5 17 85 B
2 B 5 4 4 3 16 80 B
3 C 5 4 3 5 17 85 B
4 D 4 4 4 5 17 85 B
5 E 4 4 3 4 15 75 C
6 F 4 4 3 4 15 75 C
7 G 4 3 3 3 13 65 C
8 H 5 4 3 4 16 80 B
48
49
Lampiran III
1 A 4 4 4 5 17 85 B
2 B 5 4 4 4 17 85 B
3 C 4 4 4 5 17 85 B
4 D 4 4 4 5 17 85 B
5 E 4 4 4 4 16 80 B
6 F 4 4 4 4 16 80 B
7 G 4 4 4 4 16 80 B
8 H 4 4 4 4 16 80 B
Lampiran IV
DATA DOKUMENTASI P T S
DI SDN ________ KEC. _________ KAB. ________
51
52
Lampiran V
Lampiran VI