Anda di halaman 1dari 2

DEFINISI

Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah kurang dari kebutuhan dan akibatnya
kapasitas pembawa oksigen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh (WHO, 2011).
Penyebab dari anemia sebagian besar karena kekurangan zat besi, tetapi juga dapat disebabkan
kekurangan nutrisi lainnya seperti folat, vitamin B12 dan vitamin A, peradangan akut dan kronis, infeksi
parasit, dan kelainan bawaan yang mempengaruhi sintesis hemoglobin (sel darah merah).

Anemia pada kehamilan merupakan suatu kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) <11 gr% pada
trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar hemogllbinnya <10,5 gr%. Anemia pad akehamilan
disebut sebagai “potentional danger to mother and child” atau potensi membahayakan untuk ibu dna
anak sehingga perlu adanya penanganan yang serius.

Pada ibu hamil, anemia sebagian besar disebabkan karena kekurangan zat besi, karena zat besi bukan
hanya sekedar dibutuhkan oleh ibu saja tetapi juga dibutuhkan oleh janin untuk membantu
mengoptimalkan perkembangan pada janin. Anemia menyebabkan gejala seperti kelelahan, lemah,
pusing, dan sesak napas. Untuk mencegah anemia setiap ibu hamil diharapkan mendapatkan tablet
tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan.

EPIDEMIOLOGI

Prevalensi anemia yang tinggi hampir menyerang berbagai kelompok masyarakat, salah satunya pada
wanita hamil. Prevalensi anemia pada kehamilan di negara maju rata-rata sekitar 18 % sedangkan pada
negara berkembang prevalensi anemia pada kehamilan rata-rata sekitar 63,5 % - 80 %. Anemia
merupakan masalah yang dialami oleh 41,8% ibu hamil di dunia. Sekitar setengah dari kejadian anemia
tersebut disebabkan karena defisiensi besi. Adapun prevalensi anemia pada ibu hamil di dunia yaitu
diperkirakan Afrika sebesar 57,1%, Asia 48,2% , Eropa 25,1% dan Amerika 24,1% (WHO, 2015). Hasil
Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa di Indonesia sebesar 48,9% ibu hamil mengalami anemia dan
sebanyak 84,6 % anemia pada ibu hamil terjadi pada rentang usia 15-24 tahun. Hasil Pemantauan Status
Gizi (PSG) 2016 mendapatkan hanya 40,2% ibu hamil yang mendapatkan TTD minimal90 tablet lebih
rendah dari target nasional tahun 2016 sebesar 85% (Depkes RI, 2017).

KLASIFIKASI

Menurut WHO, anemia berdasarkan Hb diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :

a) Ringan sekali : Hb 10 g/dL – batas normal


b) Ringan : Hb 8 g/dL – 9,9 g/dL
c) Sedang : Hb 6 g/dL – 7,9 g/dL
d) Berat : Hb < 5 g/dL

Menurut Manuaba (2001), anemia berdasarkan Hb diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :

a) Tidak anemia : Hb 11 g/dL


b) Ringan : Hb 9 g/dL – 10 g/dL
c) Sedang : Hb 7 g/dL – 8 g/dL
d) Berat : Hb < 7 g/dL

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), anemia berdasarkan Hb


diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :

a) Ringan sekali : Hb 11 g/dL – batas normal


b) Ringan : Hb 8 g/dL – < 11 g/dL
c) Sedang : Hb 5 g/dL – < 8 g/dL
d) Berat : Hb < 5 g/dL

DAFTAR PUSTAKA

Syarfaini, Syamsul A., Syahratul A., Habibi, dan Nur A.N.(2019). FAKTOR RISIKO KEJADIAN ANEMIA PADA
IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUDIANG RAYA KOTA MAKASSAR. Al-Sihah : Public Health
Science Journal volume 11 nomor 2.

WHO. Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity. Vitamin
and Mineral Nutrition Information System. Geneva, World Health Organization, 2011
(WHO/NMH/NHD/MNM/11.1) (http://www.who.int/vmnis/indicators/haemoglobin. pdf, accessed 1
Maret 2021).

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.(2019).Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018. Jakarta:


Kementrian Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2017) Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.

Deswati, Dytha A., Nova S., Sri M.(2019).Pola Pengobatan Anemia Pada Ibu Hamil di Salah Satu Rumah
Sakit Ibu dan Anak.Jurnal FamilyEdu Vol V No.1

Anda mungkin juga menyukai