Anda di halaman 1dari 4

TM 2 (Infertilisasi) 6.

abnormalitas endokrin (peningkatan


prolactin)
Infertilisasi = mandul 7. toksin
 Fertilitas * Klasifikasi : infertilitas primer dan sekunder
- Saluran reproduksi berkembang baik dan  Pemeriksaan penunjang
normal. - Analisis semen :
- Hipotalamus-hipofise-kelenjar gonad 1. volum semen = 1,5-5 ml
berfungsi dengan baik. 2. pH semen 7,2 / lebih
- Ovum berthan 24 jam tapi hanya optimal 3. viskositas >3 (skala 0-4)
1-2 jam setelah ovulasi. 4. Kepadatan sperma > 20jt/ml
- Setelah fertilisasi, hasil konsepsi berjalan 5. Jumal total > 40jt/ejakulasi
ke tuba dan implantasi dalam 7-10 hari 6. ciri morfologi normal
- Hasil konsepsi harus berkembang normal. 7. motilitas 50%
* Penyebab dari laki2 8. tes aglutinasi sperma < 2(skala 0-3)
1. Abnormal struktur : varicocele dan - Pemeriksaan lendir serviks
hipospadia. - Analisis hormon : testoteron,
2. Infeksi STD gonadotropin, FSH dan LS
3. Ketidakseimbangan hormon - Histerosalphingograph (HSG)
4. Panas - Hidrotubasi (tiup rahim)
5. Konsumsi alcohol / merokok * Terapi (Medikasi, Prosedur khusus,
6. congenital anomali apda testis / penis Pembedahan)
7. frekuensi coitus terlalu sering/jarang 1. Medikasi untuk pria
8. stress - antibiotik untuk mengatasi infeksi
* Penyebab dari wanita - bagi yg mengalami pypogonadisme, terapi
1. anovulasi, obstruksi tuba falopi, gangguan yang dapat meningkatkan produksi dan
uteri kuliatas sperma yaitu (hMGS,HCG/ pulsatile,
2. ketidak seimbangan hormon Gn-RH).
3. infeksi yang merusak tuba/ovarium 2. Medikasi untuk wanita
(STD,PID, Apendicitis) - Normogonadotrophic anovulation:
4. abnormalitas mucus krn infeksi, inadekuat clomiphene (Clomid) atau tamoxifen
hormon, antibody thp sperma (Nolvadex) disertai penurunan BB, pulsatile
5. endometriosis yang menyebabkan inflamasi Gn-RH atau FSH dan HCG.
dan scar - Clomid digunakan untuk menstimulasi
ovarium
- Efeksamping: moody, hot flushes, - hari ke 10 siklus menstruasi, ovum
dysmenore, gangguan penglihatan dipantau, dilihat ovum yang matang.
- Hyperprolactinemic anovulation: - ibu diberikan injeksi hormone HCG yg
bromocriptine (Parlodel), dopamine agonists, menyebabkan ovulasi muncul 38-40 jam
such as pergolide (Permax) or cabergoline setelahnya..
(Dostinex). - oosit ibu +sperma ayah
- Hypogonadotrophic anovulation dipertemukan/difertilisasi di luar rahin-
pulsatile Gn-RH jadi zygot
Indikasi IVFET :
 Intervensi : Psikososial - Kerusakan pada tuba
- Infertilitas : stree yang mempengaruhi - Oligospermia (sperma rendah)
harga diri dan hubungan dg pasangan, - Gangguan pd mucus vagina
keluarga, tmn dan karir. 2. Intrauterine Insemination
- Bentul respon psikologis : terganggu - sperma lgsg dimasukan ke dalam leher
nya kedekatan fisik dan seksual dg rahim, tuba fallopi ataupun rahim
pasangan. - Menentukan waktu ovulasi yang tepat
- Bila pasangan tdk dpt hamil setelah (12 jam dari pelepasan sel telur)
mendapat obat, maka disarakan - Sperma kualitas terbaik ditempatkan
prosedur medis buatan. pd kateter lalu dimasukkan ke vagina
 Intervensi : non medis dan herbal - Kehamilan nantinya diperoleh dari
- Hindari lubrikan yang mengandung inseminasi buatan tidak berbda dg
spermisid saat coitus kehamilan alami
- Jangan berendam air panas setiap hari 3. Gamete intrafallopian transfer (GIFT)
- Diet seimbang termasuk vit C dan E 4. Zygote intrafallopian transfer (ZIFT)
- Olahraga 5. Intracytoplasmic sperm injectin ICSI)
- Tidak konsumsi alcohol dan rokok 6. Embryo donation
- Managemen stress * Diagnosa Keperawatan :
- Penggunaan herbal : semanggi merah, 1. distress spiritual b.d kesepian d.d
chastaberry menyatakan hidupnya terasa tidak bermakna
 Prosedur Infertilitas 2. Harga diri rendah kronis b.d kurangnya
1. in vitro fertilization-embryo transfer pengakuan dari orang lain d.d menilai diri
(IVFET) negatif (tidak berguna)
- ibu diberikan obat pemicu ovulasi :
chlomiphene/menotropins (pergonal)
TM 3 (Infeksi Maternal) * primer : lesi soliter, dasar bersih, batas
tegas, tidak nyeri) sembuh sendiri 2-8 mgg
1. IMS * sekunder : ruam, ulkus melingkat dlm
- Bakteri : Klamidia, gonore, BV, sifilis, mulut, adenopati, kondilomalata) -> 4-10
strepokokus grup B mgg stlh ulkus durum
- Virus : HIV, Varicela zoster, HVS HVP * Neurosifilis tersier atau sifilis
- Protozoa : trikomoniasis meningovaskular
- Jamur : Kandidiasis - Diagnosis : Rapid Plasma Reagan,
* epdemiologi IMS pemeriksaan lab utk penyakit kelamain (VDRL)
- di belanda -> indeksi klamidia salah satu - Efek pada janin : lahir mati atau menunukan
penyebab kelahiran prematur (UK < 32-35 tanda2 sifilis kongenital pada dini dan lanjut
week) - Pencegahan : menghindari kontak seksual
- di NSW -> 40% kelahiran mati krn riwayat dan mengobati ibu untk mencegah penularan
klamidia vertikal, early screening
- WHO memperkirakan 1,3jt wanita hamil - Tatalaksana : penisilin
terinfeksi sifilis setiap tahun 4. Klamidia
- Prevalensi candida albicans 12,5%, BV 3,54% - Insidensi : IMS yang sering terjadi
2. Bakterial Vaginosis - Penyebab : Chlamydai trachomatis
- peradangan pd vagina akibat bertumbuhan - Tanda gejala pd ibu : Asimtomatik ->
banyak bakteri pd keadan normal ditemukan persalinan preterm dan koriiamnionitis
pd vagina - Efek terhadap janin : konjungtivitis dan
-faktor predisposisi : pasangan seksual pneumonia.
mutipel,, hub. Seksual tidak terlindungi, - Pencegahan : screeing
mencuci vagina - Pengobatan : eritromisin at azitromisin oral
- Tanda gejala pd ibu : discharge, gatal, nyeri, 5. Gonorea
persalinan preterm, infeksi cairan ketuban. - penyebab : neisseria gonorrhoeae
- Efek pd janin : prematuritas dan BBLR - tanda gejala pd in=bu : disuria, sering
-Tatalaksana : obat metronidazol 2x 500 mg berkemih, nyeri tekan di servikal, discharge,
per oral selama 7 hari dan klindamisin 2 x 300 vulvovaginitis, perdarahan pasca coitus ->
mg per oral selama 7 hari persalinan preterm, korioamnionitis, infeksi
3. Sifilis gonokokus, diseminata
- Penyebab : treponema pallidum - efek pd janin/neonatus : sepsis neonatal,
- Penularan : kontak seksual (paling sering) oftalmia neonatal akibat gonokokus
- Tanda gejala pada ibu : - pengobatan : ceftriakson
6. Torch ( toxoplasmosis, other infekstion. Ex Tatalaksana : Hepatitis B
hepatitis, Rubelle virus, Citomegalovirus, dan immunoglobulin dan vaksin hepatitis
herpes). B untuk neonatus.
Merupakan kelompok organisme yg mampu
menembus plasenta dan memengaruhi - Rubela (campak jerman)
perkembangan janin. Penularan : Melalui udara
- Toksoplamosis Tanda gejala pd ibu : penyakit virus
Infeksi protozoa yg timbul akibat ringan biasa
mengonsumsi daging mentah atau Efek samping thp janin : sindrom
tidak mencuci tangan atau terifeksi rubela kongenital (ketulian, lesi mata,
kotoran kucing. penyakit jantung, retardasi mental)
Penyebab : toxoplasma gondii Pencegahan : vaksin MMR
Tanda gejala pd ibu : sebagian besar
asimtomatik tp kdg2 ditemukan gejala - Sitomegalovirus
flu. Penularan : Kontak dg cairan tubuh,
Efek pd janin : aborsi, kalsifikasi kontak seksual
intrakranial, hepatosplenomegali, Tanda gejala pd ibu : 20% mengalami
korioretinis, kejang sindrom virus non spesifik (demam,
Pencegahan : higiene scr ketat faringitis, limfadenopati)
Pengobatan : sulfadiazin dg Effek thd janin : 90% BBL yg terinfeksi
pirimetamin klo alergi dg zulfa ganti asimtomatik ketika lahir
dg klindamisin.

- Other infection (Hepatitis B dan C)


Penularan : Kontak seksual,
pemakaian obat intravena, penularan
vertikal.
Tanda gejala pd ibu : biasanya sering
flu ringan/sedang
Efek pd janin : karier hepatitis kronis
Pencegahan : menghindari kontak
seksual dg yg terinfeksi, hindari
narkoba berisiko tinggi, hindari
pemberian ASI, vaksin hepatitis B

Anda mungkin juga menyukai