Anda di halaman 1dari 15

TM 1 Gangguan Menstruasi dan ASKEP sekunder : stress, BB terlalu kurus,

olahraga, obat-obatan supresi GnRH, PCOS

A. DISMENORE - Polimenore

Nyeri menstruasi yang disebabkan oleh pelepasan o Siklus menstruasi terjadi lebih pendek

prostaglandin saat fase ischemic (peluruhan jaringan) dari biasanya, dengan interval kurang dari

pre menstruasi. 21 hari.

Karakteristik nyeri : kram abdomen, payudara o Dapat disebabkan oleh gangguan

bengkak/keras, mual, pusing hormonal yang mengakibatkan gangguan

Pelepasan Prostaglandin -> kontraksi otot dan nyeri ovulasi dan pendeknya masa luteal.

pada uterus - Oligomenore

Klasifikasi dismenore :  siklus menstruasi yg lebih panjang dari


• Ringan > tidak mengganggu aktivitas biasanya, lebih dari 35 hari
• Sedang > kadang mengganggu  Perdarahan oligomenore umumnya lebih
• Berat > sangat mengganggu aktivitas sehari-hari sedikit.
Dismenore primer : tanpa penyakit penyerta; 2) Menurut jumlah perdarahan dibedakan menjadi 2
D. sekunder : dengan penyakit penyerta (PID, yaitu :
endometriosis) - MENORRHAGIA / Heavy menstrual bleeding
Terapi : pemberian analgesik (aspirin atau ibuprofen), (HMB)
distraksi-relaksasi, yoga/olahraga, kompres hangat,  Perdarahan menstruasi yang berlebihan
istirahat, abdominal massage. (>80 ml) per periode menstruasi (darah
B. GANGGUAN SIKLUS mens normal 30-80 ml).
1) Menurut frekuensinya, dibedakan menjadi 3 yaitu :  Menorraghia dapat mengindikasikan
- Amenore endometriosis, gangguan sistemik,
 Tidak menstruasi atau berhentinya gangguan pembekuan, PID, myoma/kista,
menstruasi atau akibat efek samping penggunaan KB
 Klasifikasi AKDR
Primer : tidak mens pada usia 16 th,  TANYAKAN ganti pembalut berapa kali,
Sekunder : tidak mens selama > 3 bln pada jumlah darah dalam pembalut.
wanita yang sdh pernah mens.  Terapi : pemberian progesterone/KB oral
 Penyebabnya atau GnRH inhibitor.
primer : kegagalan gonad (hipogonadisme- - Metroragia/Hipomenore
hipogonadotropik) -> kadar estrogen sangat  Pendarahan haid yang lebih pendek, dengan
rendah discharge menstruasi sedikit atau lebih
ringan.
 Diidentifikasi karena kesuburan payudara menjadi kencang dan penebalan dinding
endometrium yang kurang, bisa karena gizi uterus.
kurang, penyakit kronis atau gangguan Selain itu tingginya estrogen menyebabkan tingginya
hormonal. ikatan air dan garam serta edema pada bberp organ
 Perdarahan diantara siklus menstruasi -> tubuh.
spoting/flek Penatalaksanaan :
 Penyebabnya: penggunaan KB oral, iritasi - Mengkonsumsi obat anti nyeri
vagina, produksi progesterone rendah, atau - Jamu herbal
kanker uterus/kista ovarium - Massase
C. PMS - Diit rendah cafein, rendah garam
Merupakan gejala fisik dan psikologis yang berkaitan - Exercise
dengan perubahan hormonal menjelang menstruasi. - Yoga
Umumnya gejala tsb muncul 7-10 hari sebelum - Diit seimbang istirahat cukup
menstruasi, menghilang ketika terjadi menstruasi.pada - Relaksasi progresif
dasarnya berhubungan dengan fisik, suasana hati dan - Akupresur , dll
perubahan mental. D. PREMENSTRUAL DYSPHORIC DISORDER
Tanda gejala PMS (PMDD/PDD)
- Fisik : Payudara terasa penuh dan nyeri, perut Jenis PMS yang sangat intens hingga mengganggu
kembung, perubahan nafsu makan, mual, aktivitas, tidak bisa dikategorikan lagi sebagai
konstipasi, sakit kepala, pinggul terasa berat, syndrome atau gejala, melainkan disorder atau
mudah lelah, gagguan kulit, dll gangguan.
- Suasana hati : Cemas, mudah marah/ tersinggung, Gejala fisik yang terdeteksi untuk PMS dan PMDD
gelisah, merasa sedih dan gembira secara adalah sama; baik gejala gangguan emosi, tetapi
bergantian. mereka lebih intens pada PMDD.
- Mental : Merasa kalut, sulit berkonsentrasi, PMDD terjadi gangguan emosi yang lebih parah,
pelupa. Kesedihan, depresi hingga perasaan putus asa yang
Penyebab : mendorong seseorang melukai diri sendiri, ataupun
- Lurangnya hormone progesterone orang lain.
- Meningkatnya estrogen dalam darah Penyebab pasti belum diketahui diduga akibat
- Meningkatnya jumlah prolactin penurunan progesterone sebelum mens.
Patofisiologi : Terapi :
Dominasi “estrogen” merupakan penyebab defisiensi - High in vitamins, calcium and low in salt.
fase luteal & rendahnya progesteron > progesteron
berfungsi dominan pada organ uterus dan payudara >
- Agents that suppress ovarian function, such as oral pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada wanita yang
contraceptives or the GnRH agonist leuprolide, may sebelumnya normotensi.
be prescribed. KLASIFIKASI
- If depression is a major symptom, an antidepressant 1) Hipertensi kronik: (tekanan darah lebih dari
such as buspirone 140/90 mmHg yang diukur setelah beristirahat
E. ENDOMETRIOSIS selama 5-10 menit dalam posisi duduk) yang telah
Sel endometrial yang tumbuh diluar cavum uteri didiagnosis sebelum kehamilan terjadi atau hipertensi
Lokasi tersering: ligament uteri/ovarium atau rongga yang timbul sebelum mencapai usia kehamilan 20
peritoneum (cul-de sac) minggu.
Penyebabnya produksi endometrial yang berlebihan, 2) Preeklamsia-Eklamsia: peningkatan tekanan
genetic, produksi estrogen yang rendah darah yang baru timbul setelah usia kehamilan
Wanita dengan endometriosis, tidak ovulasi atau mencapai 20 minggu, disertai dengan penambahan
ovulasi tetapi tidak teratur. berat badan ibu yang cepat akibat tubuh membengkak
Menyebabkan dysmenore dan dyspareunia dan pada pemeriksaan laboratorium dijumpai protein
Terapi : KB oral estrogen/progesterone, inhibitor di dalam air seni (proteinuria). Eklamsia: preeklamsia
GnRH, surgical. yang disertai dengan kejang.
ASUHAN KEPERAWATAN 3) Preeklamsia superimposed pada hipertensi
 Data demografi pasien kronik: preeklamsia yang terjadi pada perempuan
 Keluhan utama hamil yang telah menderita hipertensi sebelum hamil.
 Riwayat kesehatan sekarang 4) Hipertensi gestasional: hipertensi pada
 Riwayat penyakit dahulu kehamilan yang timbul pada trimester akhir
 Pemeriksaan fisik kehamilan, namun tanpa disertai gejala dan tanda
 Pemeriksaan psikologis preeklamsia, bersifat sementara dan tekanan darah
 Masalah keperawatan : kembali normal setelah melahirkan (postpartum).
- Nyeri (akut) Hipertensi gestasional berkaitan dengan timbulnya
- Sexual dysfunction hipertensi kronik suatu saat di masa yang akan
- Ansietas datang.
- Spiritual distres FAKTOR PREDISPOSISI
- Kurang pengetahuan - Penyakit torfoblas
- Hidramnion
TM 5 Hipertensi dalam Kehamilan - DM
- Kehamilan kembar

Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 - Gangguan vaskuler plasenta


mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik pada dua kali - Factor herediter
- Riwayat preeklamsi sebelumnya  MgSO4 diberikan secara intravena kepada ibu
- Obesitas sebelum hamil dengan eklampsia (sebagai tatalaksana kejang) dan
KOMPLIKASI preeklampsia berat (sebagai pencegahan kejang).
 Pada kondisi di mana MgSO4 tidak dapat
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal (loading
dose) lalu rujuk ibu segera ke fasilitas kesehatan yang
memadai.
 Lakukan intubasi jika terjadi kejang berulang dan
segera kirim ibu ke ruang ICU (bila tersedia) yang
sudah siap dengan fasilitas ventilator tekanan positif.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Hitung darah perifer lengkap (DPL)
 Golongan darah dan rhesus
 Fungsi hati (LDH, SGOT, SGPT)
 Fungsi ginjal (ureum, kreatinin serum) Pemantauan :
 Profil koagulasi (PT, APTT)  Lakukan pemeriksaan fisik tiap jam, meliputi
 USG (terutama jika gawat janin) tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan,
TATALAKSANA refleks patella, dan jumlah urin.
 Pantau tekanan darah, urin (untuk proteinuria),  Bila frekuensi pernapasan < 16 x/menit, dan/atau
dan kondisi janin setiap minggu. tidak didapatkan refleks tendon patella, dan/atau
 Pemantauan tekanan arteri rerata (MAP) terdapat oliguria (produksi urin <0,5 ml/kg BB/jam),
 Jika kondisi janin memburuk atau terjadi segera hentikan pemberian MgSO4.
pertumbuhan janin terhambat, rawat untuk penilaian  Jika terjadi depresi napas, berikan Ca glukonas 1
kesehatan janin. g IV (10 ml larutan 10%) bolus dalam 10 menit.
 Beri tahu pasien dan keluarga tanda bahaya dan PERTIMBANGAN PERSALINAN/TERMINASI
gejala preeklampsia dan eklampsia. KEHAMILAN
 Jika tekanan darah stabil, janin dapat dilahirkan  Pada ibu dengan eklampsia, bayi harus segera
secara normal. dilahirkan dalam 12 jam sejak terjadinya kejang.
PENCEGAHAN DAN TATALAKSANA KEJANG  Induksi persalinan dianjurkan bagi ibu dengan
 Bila terjadi kejang, perhatikan jalan napas, preeklampsia berat dengan janin yang belum viable
pernapasan (oksigen), dan sirkulasi (cairan intravena). atau tidak akan viable dalam 1-2 minggu.
 Pada ibu dengan preeklampsia berat, di mana
janin sudah viable namun usia kehamilan belum
mencapai 34 minggu, manajemen konservatif infeksi akut (dengan derajat parasitemia yang tinggi)
dianjurkan, asalkan tidak terdapat kontraindikasi. berhubungan dengan kelahiran prematur.
Lakukan pengawasan ketat.
Malaria disebabkan oleh 4 spesies plasmodium :
 Pada ibu dengan preeklampsia berat, di mana usia
1) Plasmodium falciparum merupakan plasmodium
kehamilan antara 34 dan 37 minggu, manajemen
yang terpenting karena penyebarannya luas, dan
konservatif boleh dianjurkan, asalkan tidak terdapat
mempunyai dampak paling berat terhadap morbiditas
hipertensi yang tidak terkontrol, disfungsi organ ibu,
dan mortalitas ibu dan janinnya
dan gawat janin. Lakukan pengawasan ketat.
2) Plasmodium malariae
 Pada ibu dengan preeklampsia berat yang
3) Plasmodium vivax
kehamilannya sudah aterm, persalinan dini dianjurkan.
4) Plasmodium ovale
 Pada ibu dengan preeklampsia ringan atau
Keadaan patologi pada ibu hamil :
hipertensi gestasional ringan yang sudah aterm, induksi
a) Demam
persalinan dianjurkan.
b) Anemia
c) Hipoglikemia
TM 5 Malaria dalam Kehamilan
d) Edema paru akut
e) Malaria serebral
Malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan Keadaan patologi pada janin :
oleh parasit Plasmodium dan disebarkan melalui gigitan a) Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
nyamuk. Wanita hamil termasuk golongan yang rentan b) Prematur
untuk terkena malaria terutama pada kehamilan pertama c) Gangguan pertumbuhan janin
atau kedua. Kerentanan terhadap malaria ini berhubungan Perubahan patologi plasenta :
erat dengan proses imunologi dan perubahan hormonal di Pada infeksi P.falciparum terjadi akumulasi eritrosit
masa kehamilan terinfeksi yang lebih banyak di daerah intervillus plasenta
Kekebalan terhadap malaria lebih banyak ditentukan dibandingkan dengan sirkulasi perifer.
dari tingkat transmisi malaria tempat wanita hamil Keadaan nekrosis sinsitiotrofoblas, kehilangan
tinggal/berasal, yang dibagi menjadi 2 golongan besar mikrovilli dan penebalan membrane basalis trofoblas akan
yaitu Stable transmission / transmisi stabil, atau endemik menyebabkan aliran darah ke janin berkurang dan akan
dan Unstable transmission / transmisi tidak stabil, terjadi gangguan nutrisi pada Janin
epidemik atau non-endemik . DIAGNOSTIK
1) Diagnostik cepat
Dari penelitian epidemiologi diketahui bahwa Infeksi
WHO merekomendasikan konfirmasi parasitologis dengan
malaria kronik berhubungan erat dengan gangguan
mikroskop atau dengan Rapid Diagnostic Test (RDT)
pertumbuhan janin dan anemia pada ibu hamil sedangkan
untuk semua kasus yang dicurigai sebagai malaria
sebelum pengobatan dimulai. (WHO 2010) Tes cepat
malaria membutuhkan keterampilan minimal untuk klindamisin selama 7 hari. Jika klindamisin tidak tersedia
melakukan dan menafsirkan. Tes deteksi antigen cepat atau tidak terjangkau, maka monoterapi harus diberikan.
(RDT) mendeteksi protein parasit dalam darah tusuk jari, KEPARAHAN MALARIA
tetapi sensitivitasnya turun dengan tingkat parasitemia Gambaran klinis:
yang rendah. (PAHO 2008) • gangguan kesadaran atau koma yang tidak bisa
2) Diagnostik tradisional disembuhkan
Apusan darah tepi yang tebal dan tipis, diwarnai dengan • sujud, yaitu kelemahan yang digeneralisasikan sehingga
pewarnaan Giemsa, tetap menjadi standar emas untuk pasien tidak dapat berjalan atau duduk tanpa
diagnosis klinis rutin yang memungkinkan identifikasi pendampingan
spesies dan kuantifikasi parasit. (PAHO 2008) Malaria • gagal memberi makan
tidak boleh disingkirkan sampai setidaknya 3 hapusan • kejang multipel - lebih dari dua episode dalam 24 jam
darah negatif diperoleh dalam waktu 48 jam. (PAHO • pernapasan dalam, gangguan pernapasan (asidosis
2008) pernafasan)
Diagnosis harus ditingkatkan pada wanita hamil di daerah • kolaps atau syok peredaran darah, darah sistolik tekanan
endemis untuk memastikan diagnosis malaria yang akurat <70 mm Hg pada orang dewasa dan <50 mm Hg Pada
dan untuk mengurangi penggunaan antimalaria yang tidak anak-anak
perlu pada kehamilan (PAHO 2008) • ikterus klinis plus bukti vital lainnya disfungsi organ
PENATALAKSANAAN • hemoglobinuria
Trimester pertama (pengobatan malaria Falciparum • perdarahan spontan abnormal
tanpa komplikasi) obat antimalaria yang dianggap aman • edema paru (radiologis)
pada trimester pertama kehamilan adalah kina, klorokuin, Laboratory findings:
klindamisin, dan proguanil. Kina plus klindamisin • hipoglikemia (glukosa darah <2,2 mmol / l atau < 40
diberikan selama 7 hari (artesunat plus klindamisin mg / dl)
selama 7 hari diindikasikan jika pengobatan ini gagal). • asidosis metabolik (bikarbonat plasma <15mmol / l)
ACT (terapi kombinasi berbasis artemisinin) • anemia normositik berat (Hb <5 g / dl, volume sel yang
diindikasikan hanya jika ini adalah satu-satunya dikemas <15%)
pengobatan yang segera tersedia, atau jika pengobatan • hemoglobinuria
dengan kina 7 hari plus klindamisin gagal, atau jika ada • hiperparasitemia (> 2% / 100.000 / μl rendah daerah
ketidakpastian tentang kepatuhan pasien dengan transmisi intensitas atau> 5% atau 250.000 / μl di daerah
pengobatan 7 hari. dengan malaria stabil tinggi intensitas transmisi)
Trimester kedua dan ketiga • hiperlaktasemia (laktat> 5 mmol / l)
ACT diketahui efektif di negara / kawasan atau artesunat • gangguan ginjal (kreatinin serum> 265 μmol / l).
plus klindamisin selama 7 hari Atau Kina plus PENGOBATAN MALARIA BERAT PADA
KEHAMILAN
dan DEN-4 yang semuanya dapat menyebabkan demam
dengue atau demam berdarah dengue. Keempat serotipe
ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 merupakan
serotipe terbanyak.
First trimester Second to third trimester
PENCEGAHAN
Pengendalian vektor (nyamuk) merupakan cara utama P. Baik artesunat IV Artesunat IV sebaiknya

untuk mengurangi penularan malaria di tingkat falci atau kina dapat digunakan sebagai

masyarakat. paru digunakan pengganti kina

Ada dua bentuk pengendalian vektor: m

Kelambu berinsektisida (ITN) P. Baik profilaksis Artesunat IV harus


Jaring insektisida tahan lama (LLIN) adalah bentuk ITN viva supresif artesunat digunakan sebagai
yang disukai. Ini menawarkan perlindungan yang efektif x IV atau kuinin preferensi untuk
melawan malaria. WHO merekomendasikan bahwa dengan klorokuin profilaksis supresif kina
semua orang berisiko, terutama wanita hamil dan bayi, sampai melahirkan dengan klorokuin sampai
tidur di bawah ITN pada malam hari. Pasca melahirkan, melahirkan Wanita pasca
Penyemprotan dalam ruangan dengan sisa insektisida wanita harus melahirkan harus
Penyemprotan residual dalam ruangan (IRS) mengacu menerima menerima pengobatan
pada penyemprotan semua permukaan stabil di dalam pengobatan radikal radikal dengan primakuin
habitat manusia menggunakan insektisida dengan sisa dengan primakuin
tindakan. IRS adalah cara ampuh untuk mengurangi All Pengobatan tidak boleh ditunda. Jika hanya satu
penularan malaria dengan cepat. sever obat artesunat, artemeter, atau kina yang
Ini efektif selama 3-6 bulan tergantung pada jenis e tersedia, harus segera diberikan
insektisida yang digunakan. DDT bisa efektif untuk 9-12 mala
bulan. Bentuk baru insektisida sedang dalam ria
pengembangan.
PENULARAN
a) Vector, perkembangbiakan vektor, kebiasaan
TM 5 DBD / DHF dalam Kehamilan
menggigit, kepadatan vektor di lingkungan,
transportasi vektor dari satu tempat ke tempat lain.
Demam berdarah dengue/DBD (dengue henorrhagic
b) Penjamu, terdapatnya penderita di lingkungan,
fever, DHF), adalah suatu penyakit trombositopenia
mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan
infeksius akut yang parah, sering bersifat fatal, penyakit
jenis kelamin.
febril yang disebabkan virus dengue. Disebabkan oleh 4
tipe serotipe virus dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3
c) Lingkungan, curah hujan, suhu, sanitasi, kepadatan (6) transfusi trombosit atas indikasi. Umumnya
penduduk, dan ketinggian di bawah 1000 di atas tidak perlu jika jumlah trombosit di atas 20.000/mm3 atau
permukaan laut. bila tidak terjadi perdarahan spontan. Pemantauan
kehamilan dengan pengawasan ketat tanda-tanda vital, Hb
TANDA & GEJALA
(hemoglobin), dan Ht (hematokrit) dan tanda gawat janin
Gejala klinis pada kehamilan meliputi demam, nyeri setiap 4-6 jam pada hari-hari pertama pengamatan,
kepala, nyeri ulu hati, muntah, petekie, tanda-tanda selanjutnya setiap 24 jam. Periode kritis timbulnya syok
dehidrasi, hemokonsentrasi, trombositopenia dan pada tes umumnya setelah 24-48 jam.
serologi dijumpai antibodi IgM dan IgG terhadap virus
PENATALAKSANAAN INTRAPARTUM
dengue.
- Obat-obat tokolitik dapat dipergunakan hingga lewat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
periode kritis atau trombosit kembali normal
1) Laboratorium - Jika proses persalinan tidak dapat dihindari, rute
Leukosit (normal/menurun), trombosit vaginal lebih disukai daripada abdominal.
(trombositopenia), hematocrit, Hemostasis (PT, aPTT, - Jika pembedahan diperlukan, terutama pada saat
TT), Protein/albumin (hipoproteinemia), SGOT/SGPT inpartu perlu diberi konsentrat trombosit preoperatif
(dapat meningkat), elektrolit (kalium, natrium), dan konsentrat trombosit selama operasi serta pasca
Golongan darah dan imunoserologi (IgM dan IgG). operasi jika perlu
2) Radiologi/USG
- Plasma beku segar (30 mL/kg/hari) dapat diberikan
PENATALAKSANAAN ANTEPARTUM jika ada koagulopati, harus hatihati terhadap
kemungkinan penumpukan berlebihan cairan tubuh.
Penatalaksanaan antepartum tanpa penyulit biasanya
konservatif, meliputi

(1) tirah baring, TM 5 Bleeding in Pregnancy

(2) diet lunak dengan minum 1,5-2 liter/24 jam,


A. PERDARAHAN PADA AWAL KEHAMILAN
(3) medikamentosa simtomatis demam, yaitu
1. ABORTUS
asetaminofen dan dipiron. Pemakaian asetosal dihindari
Adalah gangguan kehamilan yang terjadi pada
karena dapat menyebabkan perdarahan,
saat janin kurang dari 20-24 minggu atau berat
(4) glukokortikoid menjadi pilihan untuk kurang dari 500 g. Gangguan kehamilan ini
menaikkan trombosit, namun hasilnya belum bermakna, disebut juga dengan keguguran. Hal ini

(5) antibiotik diberikan jika terdapat infeksi disebabkan karena pertumbuhan janin yang

sekunder, abnormal oleh kelainan kromosom atau factor


teratogenik, implantasi zigot yang tidak tepat pada
endometrium. Hal ini akan menyebabkan d) Abortus tidak lengkap / inkompletus
perkembangan sirkulasi plasenta yang tidak Yaitu pengeluaran sebagian dari konsepsi
memadai, yang menyebabkan gizi buruk pada pada kehamilan <20 minggu dengan sisa yang
janin dan akhirnya menyebabkan aborsi. Faktor tertinggal di uterus. Gejala yang terjadi yaitu
resiko yang dapat menyebabkan abortus ini yaitu perdarahan yang banyak dan tidak berhenti
bawaan, cacat structural, progesterone rendah, sebelum sisa konsepsi dikeluarkan, kanalis
gizi yang buruk, obat-obatan, dan juga bisa karena serviks terbuka, jaringan dapat teraba dan
infeksi. Terdapat beberapa tipe dari abortus, menonjol dari OUE.
yaitu : e) Missed abortus
a) Abortus yang mengancam Yaitu kematian janin pada kehamilan < 20
Yaitu perdarahan vagina yang terjadi pada 20 minggu tetapi tidak dikeluarkan selama > 2
minggu pertama kehamilan. Perdarahan minggu. Gejala yang terjadi yaitu kehamilan
terkadang disertai kram perut. Gejala ini menghilang, mammae mengendor, uterus
menunjukkan bahwa keguguran mungkin mengecil, tes kehamilan negative, dan sering
terjadi, itulah sebabnya kondisi ini dikenal disertai gangguan pembekuan darah karena
sebagai abortus terancam atau keguguran hipofibrinogenemia.
terancam. f) Abortus Habitualis / Berulang
b) Abortus imminens Yaitu abortus spontan yang terjadi > 3 kali
Yaitu peristiwa perdarahan dari uterus pada berturut-turut yang biasanya disebabkan
kehamilan < 20 minggu dengan hasil konsepsi karena kegagalan reaksi terhadap antigen.
masih dalam uterus tanpa adanya dilatasi Biasanya keguguran ini terjadi dengan tanda dan
serviks. Gejala yang terjadi pada abortus ini gejala seperti :
yaitu perdarahan pada OUE, mules sedikit - Bercak yang keluar dari vagina
atau tidak ada mules, dengan besar uterus - Perdarahan vagina
sesuai usia gestasi, OUI tertutup, dan tes - Kram / nyeri pada simpisis pubis
kehamilan yang positif. Prognosa kurang baik - Kontraksi uterus
jika perdarahan dalam waktu yang lama Alat yang digunakan untuk memastikan abortus
dengan mules dan pendataran serta ini yaitu tes kehamilan dan ultrasonografi (USG).
pembukaan serviks. Manajemen medis yang perlu diberikan pada saat
c) Abortus lengkap / kompletus terdiagnosa abortus ini yaitu :
Yaitu pengeluaran keseluruhan dari konsepsi - Pemberian cairan intravena.
pada kehamilan <20 minggu. Gejala yang
- Hindari pemeriksaan vagina.
terjadi adalah perdarahan sedikit, ostium uteri
- Dokter akan melakukan pemeriksaan
eksternum tertutup, dna uterus mengecil.
ultrasonografi berulang
- Tindakan pembedahan seperti dilatasi dan o Denyut nadi harus di bawah 100 denyut
evakuasi atau dilatasi dan kuretase per menit dan denyut jantung janin harus
Manajemen keperawatan yang perlu diberikan pada tingkat normal 120-160 denyut per
yaitu : menit.
- Menilai perdarahan selama kehamilan o Keluaran urin klien harus lebih dari 30
- Menanyakan tindakan wanita hamil sebelum mL / jam, dan perdarahan minimal harus
bercak atau pendarahan terjadi dan terlihat tidak lebih dari 24 jam.
mengidentifikasi tindakan yang dia lakukan 2. KEHAMILAN EKTOPIK
saat pertama kali melihat perdarahan tersebut. Adalah kehamilan yang terjadi ketika implantasi
- Menanyakan mengenai durasi dan intensitas sel telur yang telah dibuahi terjadi di luar rongga
perdarahan atau nyeri yang dirasakan. rahim. Implantasi ini terjadi biasanya di
- Identifikasi golongan darah klien untuk kasus permukaan ovarium, di serviks, di abdomen, dan
ketidakcocokan Rh. paling sering di tuba falopi. Hal ini terjadi karena
Diagnosa keperawatan yang muncul pada hal ini pembuahan terjadi pada sepertiga distal tuba
yaitu risiko kekurangan volume cairan b/d falopi dan setelah menyatu, zigot mulai membelah
perdarahan selama kehamilan dan tumbuh, namun karena halangan oleh
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan yaitu beberapa faktor zigot tidak dapat bergerak melalui
: tuba sehingga implantasi bukan di rahim. Faktor

 Jika perdarahan banyak, letakkan ibu hamil resiko :

di tempat tidur dengan posisi miring dan - Riwayat infeksi sebelumnya seperti pelvic
pantau kontraksi uterus dan detak jantung inflammatory disease
janin melalui monitor eksternal. - Bekas luka dari operasi tub
 Ukur asupan dan keluaran untuk menetapkan - Malformasi konginetal
fungsi ginjal dan kaji tanda-tanda vital ibu - Tumor uterine
hamil untuk menetapkan respons ibu - Penggunaan alat intrauterine
terhadap kehilangan darah. - Merokok
 Ukur kehilangan darah ibu dengan - Fertitlisasi in vitro
menyimpan dan menimbang pembalut bekas. - Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
 Simpan semua jaringan yang ditemukan di Tanda dan gejala :
pembalut karena ini kemungkinan merupakan - Nyeri yang tajam pada abdomen
bagian dari hasil pembuahan. - Bercak yang keluar dari vagina
 Evaluasi klien dengan : - Nyeri yang tajam dan menusuk pada bagian
o Tekanan darah klien harus dijaga di atas bawah abdomen
100/60 mmHg.
- Perdarahan vagina pecahnya kehamilan ektopik dan
Alat tes yang dapat digunakan untuk mendiagnosa ketidakberdayaan b/d kehilangan awal kehamilan
hal ini yaitu pelvic ultrasound dan magnetic sekunder akibat kehamilan ektopik.
resonance imaging. Intervensi keperawatan :
Intervensi medis yang dapat dilakukan yaitu :  Letakkan ibu hamil pada tempat tidur
- Pemberian methotrexate  Kaji tanda-tanda vital untuk menetapkan data
- Pemberian mifepristone dasar dan menentukan apakah pasien
- Terapi intravena mengalami syok

- Pengambilan sampel darah  Jaga fungsi ginjal pasien

- Pembedahan seperti laparoscopy dan  Evaluasi pasien


salpingectomy - Pastikan memberikan transfuse darah
Manajemen keperawatan yang dapat dilakukan cukup dan perdarahan berhenti
yaitu : - Pertahankan volume cairan yang cukup
 Pengkajian dibuktikan dengan keluaran urin normal
 Tanda-tanda kehamilan seperti tes kehamilan pada 30-60 ml / jam dan berat jenis
positif, mual dan muntah, serta amenore. normal antara kisaran 1010 hingga 1021
 Pada usia kehamilan 6-12 minggu, trofoblas - Jaga kestabilan tanda-tanda vital,
akan cukup besar untuk memecahkan tuba terutama tekanan darah dan denyut nadi
falopi. - Pasien harus menunjukkan selaput lendir
 Pendarahan tergantung pada jumlah dan yang lembab, turgor kulit yang baik, dan
ukuran pembuluh darah yang terkena. pengisian kapiler yang memadai
 Nyeri tajam dan menusuk di kuadran bawah 3. PENYAKIT TROFOBLAS GESTASIONAL
mungkin akan dirasakan setelah terjadi (H-MOLE)
ruptur, diikuti dengan sedikit perdarahan Adalah penyakit yang berkembang dari sel yang
vagina. tertinggal di dalam rahim setelah keguguran,
 Ibu hamil yang mengalami ruptur kehamilan kehamilan cukup bula, atau kehamilan ektopik.
ektopik menunjukkan tanda-tanda syok Penyakit ini juga disebut kehamilan mola.
seperti denyut nadi cepat, pernapasan cepat, Penyakit ini disebabkan karena pembuahan terjadi
dan penurunan tekanan darah. ketika sperma memasuki sel telur sehingga dapat
 Terjadi penurunan kadar hCg atau kadar 2 sperma membuahi 1 sel telur dan
progesteron yang mengindikasikan bahwa mengakibatkan tidak dapat terjadi meiosis dan
kehamilan telah berakhir. embriogagal berkembang sempurna serta menjadi
Diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus ini vesikula seperti anggur yang berisi cairan.
yaitu resiko defisiensi cairan b/d perdarahan dari
Faktor resiko yang dapat menyebabkan hal ini  Tindakan suction kuretase
terjadi yaitu : Manajemen keperawatan yang dapat dilakukan
- Asupan protein rendah. Wanita dengan yaitu :
asupan protein rendah karena protein - Kaji lingkar perut wanita hamil untuk
dibutuhkan untuk perkembangan vili memeriksa apakah berada dalam batas normal
trofoblas. kehamilan.
- Wanita usia >35 tahun - Kaji tanda dan gejala hipertensi yang
- Wanita asia diinduksi kehamilan, karena untuk ibu hamil
- Wanita bergolongan darah A yang menikah dengan H-mole, hal itu terjadi lebih awal dari
dengan pria bergolongan darah O. minggu ke-20 kehamilan.
Tes diagnosa yang dapat digunakan : - Instruksikan ibua tersebut untuk menyimpan
a. Tes kehamilan untuk memastikan apakah semua bantalan perineum yang mengandung
wanita tersebut hamil atau tidak. gumpalan atau jaringan yang keluar darinya
b. Tes urine atau serum untuk hCg agar dapat selama pendarahan.
mengetahui hasil hC. Hasil yang sangat tinggi Diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus ini
untuk hCg mungkin menunjukkan adanya yaitu berduka b/d keguguran d/d kemarahan dan
mol-H. detasemen social.
c. USG. Ultrasonografi akan menunjukkan Intervensi keperawatan :
pertumbuhan vesikula mirip anggur yang  Ukur lingkar perut dan tinggi fundus untuk
padat dengan pola kepingan salju, berisi menetapkan data dasar tentang pertumbuhan
cairan bening, bukan embrio. uterus.
Tanda dan gejala yang dialami yaitu :  Bantu pasien mendapatkan spesimen urine
 Rahim membesar lebih cepat dari biasanya untuk tes urine hCg.
 Tes serum atau urine yang sangat tinggi  Simpan semua pembalut yang digunakan ibu
untuk hCg. tersebut selama pendarahan untuk memeriksa
 Pendarahan vagina gumpalan dan jaringan yang mungkin
 Infeksi rahim (infeksi pascapartum) dikeluarkannya.
 Infeksi darah yang meluas (sepsis)  Berikan pasien lingkungan terbuka dan
 Tekanan darah sangat rendah (syok) hubungan saling percaya sehingga ia akan
 Tekanan darah sangat tinggi dengan didorong untuk mengungkapkan perasaannya.
peningkatan protein dalam urin (preeklamsia)  Jawab pertanyaan pasien dengan jujur untuk
Intervensi medis yang dapat dilakukan yaitu : membina hubungan saling percaya antara
 Pemberian methotrexate perawat dan klien.
 Pemberian dactinomycin
 Berikan jaminan bahwa bukan kesalahannya - Penggunaan kokain
sendiri bahwa hal ini terjadi padanya untuk Tipe dari placenta previa :
mengurangi rasa bersalah dan menyalahkan  Low lying placenta
diri sendiri  Marginal implantation
 Evaluasi  Partial placenta previa
- Pasien harus mampu mengungkapkan  Total placenta previa
perasaannya secara efektif.
Tes diagnosa yang dapat digunakan yaitu USG
- Pasien harus mengetahui situasinya dan dengan tanda dan gejala yang dialami yaitu
mencari bantuan yang sesuai. perdarahan berwarna merah terang dengan tanpa
- Pasien harus belajar melihat ke depan rasa sakit.
selangkah demi selangkah Intervensi medis yang dapat dilakukan yaitu :
B. PERDARAHAN PADA AKHIR KEHAMILAN  Pemberian terapi intravena
1. PLACENTA PREVIA  Hindari pemeriksaan vagina
Adalah kondisi di mana plasenta wanita hamil  Pasang peralatan pemantauan eksternal
tertanam secara tidak normal di dalam rahim. Ini Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan
menyumbang paling banyak insiden perdarahan pada kasus ini yaitu ketakutan b/d hasil
pada trimester ketiga kehamilan. Hal ini terjadi kehamilan karena pendarahan.
disebabkan plasenta ditanamkan di bagian bawah Intervensi keperawatan :
Rahim sehingga terpisah segmen atas saat serviks - Kaji tanda-tanda vital dasar terutama tekanan
membesar dan plasenta tidak dapat serta darah. Dokter akan memerintahkan
mengakomodasi bentuk serviks, sehingga terjadi pemantauan tekanan darah setiap 5-15 menit.
perdarahan. - Kaji suara jantung janin
Faktor resiko :
- Pantau kontraksi uterus untuk mengetahui
- Sudah punya bayi
kemajuan persalinan ibu.
- Memiliki bekas luka di rahim, seperti dari
- Timbang bantalan perineum yang digunakan
operasi sebelumnya, termasuk persalinan
selama perdarahan untuk menghitung jumlah
caesar, pengangkatan fibroid rahim, dan
darah yang hilang.
pelebaran dan kuretase.
- Bantu ibu dalam posisi berbaring miring saat
- Terdapat riwayat placenta previa di kehamilan
terjadi perdarahan.
sebelumnya
- Biarkan ibu melampiaskan perasaannya untuk
- Mengandung lebih dari satu janin
mengurangi stres emosionalnya
- Umur > 35 tahun
- Dari ras selain kulit putih
- Merokok
- Kaji setiap perdarahan atau bercak yang  Derajat 1. Ada pemisahan minimal yang
mungkin terjadi untuk memberikan tindakan menyebabkan perdarahan vagina, tetapi tidak
yang memadai. terjadi perubahan tanda-tanda vital janin.
- Jawab pertanyaan ibu dengan jujur untuk  Derajat 2. Terjadi pemisahan sedang dan
membangun lingkungan yang dapat gawat janin sudah terlihat. Rahim juga keras
dipercaya. dan nyeri saat palpasi.
- Libatkan ibu dalam perencanaan rencana  Derajat 3. Pemisahan ekstrim, syok ibu dan
perawatan ibu dan bayinya kematian janin akan segera terjadi jika tidak
2. ABRUPTIO PLACENTA ada intervensi yang dilakukan.
Adalah uterus yang keluar terlebih dahulu Tanda dan gejala :
sebelum persalinan. Hal ini terjadi ketika plasenta - Pendarahan vagina, meski mungkin tidak ada
sebagian atau seluruhnya terpisah dari dinding - Sakit perut
bagian dalam rahim yang menyebabkan - Sakit punggung
perdarahan dan menyebabkan 10% kematian - Nyeri atau kaku pada rahim
perinatal. - Kontraksi uterus, seringkali datang satu demi
Faktor resiko : satu
a. Tekanan darah tinggi kronis (hipertensi) Tes diagnosa yang dapat digunakan yaitu
b. Masalah terkait hipertensi selama kehamilan, pengecekan tingkat hemoglobin dan tingkat
termasuk preeklamsia fibrinogen.
c. Jatuh atau jenis pukulan lain ke perut Intervensi medis yang dapat dilakukan yaitu :
d. Merokok  Pemberian terapi intravena
e. Penggunaan kokain selama kehamilan  Terapi inhalasi oksigen
f. Ketuban pecah dini, yang menyebabkan  Penentuan fibrinogen
bocornya cairan ketuban sebelum akhir  Persalinan sesar
kehamilan  Histerektomi
g. Infeksi di dalam rahim selama kehamilan Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan
(korioamnionitis) pada kasus ini yaitu defisiensi volume cairan b/d
h. Usia lebih dari 40 tahun perdarahan selama pemisahan plasenta prematur..
Tipe dari abruption placenta ini yaitu : Intervensi keperawatan :
 Derajat 0. Tidak ada indikasi pemisahan  Kaji tanda-tanda syok, terutama bila terjadi
plasenta dan diagnosis sedikit pemisahan perdarahan hebat.
dibuat setelah lahir.  Kaji apakah perdarahan eksternal atau
internal.
 Pantau kontraksi jika terjadi pemisahan
selama persalinan.
 Cari tanda-tanda vital dasar.
 Kaji waktu mulai perdarahan, jumlah dan
jenis perdarahan, dan intervensi yang
dilakukan saat perdarahan terjadi jika dimulai
sebelum masuk rumah sakit.
 Kaji kualitas nyeri.
 Letakkan wanita dalam posisi menyamping,
tidak terlentang untuk menghindari tekanan
pada vena kava.
 Pantau suara jantung janin.
 Pantau tanda-tanda vital ibu untuk
menetapkan data dasar.
 Hindari melakukan pemeriksaan vagina atau
perut untuk mencegah cedera lebih lanjut
pada plasenta.
 Evaluasi :
- Tanda-tanda vital ibu semuanya dalam
keadaan normal
- kisaran, terutama tekanan darah
- Output urin harus lebih dari 30 mL / jam
- Tidak ada perdarahan atau jumlah
perdarahan minimal yang diamati
- Rahim tidak tegang dan kaku
- Bunyi jantung janin berada dalam kisaran
normal

Anda mungkin juga menyukai