Anda di halaman 1dari 3

RESUME PERTEMUAN 9

ETIKA, PERUNDANGAN, DAN KETENTUAN OIE DALAM PENYELENGRAAN


KESEHATAN HEWAN

Nama : Dyan Agustini

Nim : J3P418101

Mata Kuliah : Etika Profesi, Penghayatan Profesi, dan Legislasi Veteriner

1. Pengertian “Kesehatan” Hewan


 Hewan : binatang atau satwa yang seluruh atau sebagaian dari siklus hidupmya berada di
darat, air, dan/atau udara, baik yang dipelihara maupun yang dihabitatnya.
 Hewan peliharaan : hewan yang kehidupannya untuk sebagian atau seluruhnya
bergantung pada manusia untuk maksud tertentu.
 Ternak : hewan peliharaan yang produknya diperuntukkan sebagai penghasil pangan,
bahan baku industry, jasa, dan/atau hasil ikutan yang terkait dengan pertanian.
 Satwa Liat : semua binatang yang hidup di darat, air, dan/atau udara yang masih
mempunyai sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia
 Peternakan : Segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik, benih, bibit
dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin peternakan, budidaya ternak, panen, pascapanen,
pengolahan,pemasaran, dan pengusahaannya
 Kesehatan Hewan : segala urusan yang berkaitan dengan perawatan hewan, pengobatan
hewan, pelayanan kesehatan hewan, pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan,
penolakan penyakit, medik reproduksi, medik konservasi, obat hewan dan peralatan
kesehatan hewan, serta keamanan pakan

2. Penyakit Hewan
 Penyakit Hewan : Penyakit hewan adalah gangguan kesehatan pada hewan yang antara
lain, disebabkan oleh cacat genetik, proses degeneratif, gangguan metabolisme, trauma,
keracunan, infestasi parasit, dan infeksi mikroorganisme patogen, seperti virus, bakteri,
cendawan, dan rickettsia.
 Penyakit hewan menular : Penyakit hewan menular adalah penyakit yang ditularkan
antara hewan dan hewan; hewan dan manusia; serta hewan dan media pembawa penyakit
hewan lainnya melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan media perantara
mekanis seperti air, udara, tanah, pakan, peralatan, dan manusia; atau dengan media
perantara biologis, seperti virus, bakteri, amuba, atau jamur.
 Zoonosis : Penyakit yang dapat menular dari hewan kepada manusia atau sebaliknya.
 Penyakit hewan strategis : Penyakit hewan yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi,
keresahan masyarakat, dan/atau kematian hewan yang tinggi Indonesia memiliki
keunggulan komparatif sebagai negara yang bebas penyakit mulut dan kuku.
3. Etika dan Hukum
 Etika : segala nilai yang baik dan yang buruk atau yang benar dan yang salah yang
disepakati oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki kepentingan atau profesi
yang sama.
 Hukum : segala aturan tertulis dan tidak tertulis yang berlaku di dalam suatu masyarakat
agar manusia tidak saling merugikan satu dengan yang lain dan bilamana aturan tersebut
dilanggar maka dikenakan sanksi-sanksi.
 Kode : bentuk hukum yang artinya adalah suatu perjanjian dan kesepakatan yang
mengikat
 Perbedaan Etik dan Hukum
a. ETIK
 Berlaku untuk lingkungan profesi.
 disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi
 tidak seluruhnya tertulis
 Sanksi terhadap pelanggaran etik dapat berupa tuntunan dan bisa semacam
hukuman.
 Pelanggaran etik diselesaikan oleh Majelis yang dibentuk oleh organisasi
profesi.
 Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu dengan buktibukti fisik.
b. HUKUM
 berlaku untuk umum.
 disusun oleh badan pemerintah.
 tercantum secara terinci dalam Kitab UndangUndang.
 Sanksi terhadap hukum yang dilanggar berupa tuntutan yang dapat berakhir
dengan hukuman.
 Pelanggaran hukum diselesaikan oleh pengadilan
 Pelanggaran hukum mensyaratkan bukti-bukti fisik.

4. Hukum dan Perundangan


 Veteriner : segala urusan yang berkaitan dengan hewan dan penyakit hewan
 Medik veteriner adalah penyelenggaraan kegiatan praktik kedokteran hewan
 Beberapa hukum yang berlaku :
 UU No. 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan
Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 10,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2824)
 PP No. 3 Tahun 2017 tentang Otoritas Veteriner
 OIE : lembaga / organisasi antar pemerintah yang bertanggungjawab terhadap
peningkatan kesehatan hewan diseluruh dunia. Pada tahun 2011 OIE telah memiliki
anggota sebanyak 178 negara dan teritorial yang bermarkas di Paris, Perancis. OIE
bersama-sama dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengawal perdagangan
global dengan menerbitkan standar-standar untuk perdagangan internasional hewan dan
produk hewan.
 Tujuan Organisasi OIE
 untuk menjamin transparansi status penyakit hewan di seluruh dunia
 untuk mengumpulkan, menganalisis dan mendiseminasikan informasi ilmiah
bidang veteriner
 untuk menyediakan kepakaran dan mempromosikan solidaritas untuk
pengontrolan penyakit hewan
 untuk menjamin keselamatan sanitasi perdagangan dunia dengan
mengembangkan aturan sanitasi untuk perdagangan hewan dan produk hewan
secara internasional

5. Penyelenggara Kesehatan Hewan, tujuannya mencakup :


 mengelola sumber daya hewan secara bermartabat, bertanggung jawab, dan
berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat;
 mencukupi kebutuhan pangan, barang, dan jasa asal hewan secara mandiri,
berdaya saing, dan berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan peternak dan
masyarakat menuju pencapaian ketahanan pangan nasional
 melindungi, mengamankan, dan/atau menjamin wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari ancaman yang dapat mengganggu kesehatan atau
kehidupan manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai