Anton - f1d218022 - Laporan Mikling - Percobaan 2
Anton - f1d218022 - Laporan Mikling - Percobaan 2
PERCOBAAN II
MIKROBIA TANAH
OLEH
NAMA : ANTON
NIM : F1D2 18 022
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN PEMBIMBING : MUHAMMAD ILHAM
A. Latar Belakang
Tanah merupakan salah satu media yang memiliki peranan paling vital
karbon dan nitrogen, selain itu tanah juga mengandung berbagai organisme
tanaman, namun disisi yang lain keberadaan mikroba tanah juga membantu
pada tanah meliputi bakteri, fungi, alga, virus dan protozoa. Keberadaan
mikroorganisme tanah menjadi salah satu faktor yang berperan penting dalam
dimana biomassa mikroba tanah ini mengindikasikan sebagian kecil dari total
suatu tanah, sebab efektivitas tanah dapat berlangsung atau bekerja secara
optimal jika mikroba non patogen yang terkandung dalam tanah berada dalam
Total Plate Count (TPC) dan Standard Plate Count (SPC), sehingga jumlah
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana kelimpahan mikroba tanah pada tiga sampel tanah yang diuji?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
2. Untuk mengetahui kelimpahan mikroba tanah pada tiga sampel tanah yang
diuji.
D. Manfaat Praktikum
berikut:
diuji.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanah
dibanding tanah yang letaknya lebih jauh dari akar tanaman (Corneliyawati
dapat tumbuh dalam kondisi kering, dimana mikroba akan bersifat dorman
dan akan aktif jika kondisi mencapai kadar kelembapan yang sesuai (Panagan,
2011).
B. Mikroba Tanah
terdiri bakteri, virus, fungi dan protozoa. Mikroba tanah secara umum
berfungsi dalam menjaga kesediaan unsur hara di dalam tanah, menjadi agen
terkandung dalam tanah yaitu bakteri dan fungi. Isolasi mikroba tanah dapat
dilakukan melalui metode pour plate dengan menggunakan media Nutrient
membutuhkan waktu yang lama dan bahan yang terbilang cukup mahal,
bakteri diteteskan ke cawan petri kosong secara aseptis. Media dengan kondisi
masih cair dalam artian memiliki rentang suhu >45℃, dituangkan ke dalam
dkk., 2015).
koloni mikroba pada suatu sampel dalam media Nutrient Agar (NA). Prinsip
kerja dari metode TPC yaitu menumbuhkan bakteri dalam media agar yang
Metode TPC menghasilkan data yang akurat akan tetapi membutuhkan waktu
yang cukup lama yaitu kisaran 24 jam. Tingkat pengenceran yang digunakan
oleh lokasi pengambilan sampel tanah. Sampel tanah yang digunakan perlu
ini perlunya ketersediaan unsur hara baik karbon (C) atau nitrogen (N) yang
dalam sampel tanah, dimana komponen abiotik yang dimaksud dalam hal ini
diantaranya yairu suhu, pH, kelembapan, aerasi dan drainase dan air. Mikroba
yang digunakan dalam produksi pupuk salah satunnya yaitu bakteri, dimana
juga digunakan salah satunya yaitu Bacillus megaterium yang dikenal sebagai
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 April 2021 pukul 09.00
B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
C. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Lanjutan
1 2 3 4
6. Blue tip 8 Untuk memindahkan larutan 1 mL
7. Colony Counter 1 Untuk menghitung jumlah koloni
8. Pen Marker 1 Untuk penanda dalam perhitungan jumlah
koloni
9. Soil tester 1 Untuk mengukur pH dan suhu tanah
10. Higrometer 1 Untuk mengukur kelembaban tanah
11. Timbangan analitik 1 Untuk menimbang bahan yang digunakan
pada pembuatan media
12. Botol gelap 1 Untuk melarutkan sampel tanah
13. Plastik sampel - Untuk menyimpan sampel
14. Mistar 1 Untuk mengukur kedalaman tanah
15. Box steril 1 Untuk menyimpan sampel
16. Botol ampul 15 Untuk wadah pengencer
17. Autoklaf 1 Untuk mensterilisasi alat dan media
D. Prosedur Kerja
1. Pengambilan Sampel
mikropipet.
secara merata
4. Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 3 dan 4:
10-5
10-6
Tabel 3.Lanjutan
1 2 3 4 5
2. TR NA 10-4
(Nutrient
Agar)
10-5
10-6
3. TT NA 10-4
(Nutrient
Agar)
Tabel 3.Lanjutan
1 2 3 4 5
10-5
10-6
B. Analisis Data
1. TN (Tanah Ternaungi)
Jumlah koloni pada TN memenuhi kriteria syarat SPC koloni dari 30-
1
SPC = Jumlah Koloni : Volume Inokulum x
f . pengencer
1
= 42 : 1 x
10−5
1
TPC = Jumlah Koloni : Volume Inokulum x
f . pengencer
1
= 42 : 1 x
10−5
= 4,2 x 106 CFU/mL
2. TR (Tanah Rhizosfer)
Jumlah koloni pada TR memenuhi kriteria syarat SPC koloni dari 30-
Hasil bagi tersebut <2 maka nilai SPC yang digunakan adalah hasil
1
SPC1 = Jumlah Koloni : Volume Inokulum x
f . pengencer
1
= 42 : 1 x
10−6
= 4,2 x 107CFU/mL
1
SPC2 = Jumlah Koloni : Volume Inokulum x
f . pengencer
1
= 115: 1 x
10−4
= 11,5 x 105CFU/mL
Hasil rata-rata SPC pengencer 10-4 dan 10-6 adalah sebagai berikut.
( 42+1,15 ) ×106
¿
2
43,15 ×106
¿
2
¿ 21,575 ×106
¿ 21,58 ×106
1
TPC = Jumlah Koloni : Volume Inokulum x
f . pengencer
1
= 115 : 1 x
10−4
3. TT (Tanah Terbuka)
Jumlah koloni pada TT memenuhi kriteria syarat SPC koloni dari 30-
1
SPC = Jumlah Koloni : Volume Inokulum x
f . pengencer
1
= 272 : 1 x
10−4
= 27,2 x 105CFU/mL
1
TPC = Jumlah Koloni : Volume Inokulum x
f . pengencer
1
= 272 : 1 x
10−4
B. Pembahasan
dimana mikroba tanah terdiri atas bakteri, fungi, virus dan protozoa.
tanah umumnya berupa bakteri atau fungi. Mikroba tanah dapat berperan
menggunakan sampel dari tiga sumber yang berbeda, yaitu tanah ternaungi,
tanah rhizosfer dan tanah terbuka. Hal ini dimaksudkan untuk melihat
perbnadingan total atau kelimpahan koloni dari tiga sumber isolat yang
tiga pengencer terakhir yaitu 10-4, 10-5 dan 10-6. Penggunaan tiga pengencer
terakhir sebagai asumsi bahwa mikroba yang terkandung dalam tiga pengencer
maka metode yang digunakan yaitu pour plate, sedangkan media yang
digunakan yaitu media Nutrient Agar (NA) dengan maksud dimana media ini
dengan metode Total Plate Count dan Standard Plate Count, dimana metode
ini untuk melihat akurasi jumlah koloni mikroba. Pengunaan metode TPC dan
mikroba terbanyak diperoleh dari isolat yang bersumber di tanah terbuka, hal
mikroba yang lebih banyak, sedangkan jumlah koloni mikroba paling sedikit
diperoleh pada isolat yang bersumber di daerah perakaran. Hal ini disebabkan
karena mikroba yang hidup di daerah perakaran hanya jenis mikroba tertentu
yang mampu berasosiasi dengan daerah perakaran. Hal ini sejalan dengan
tanah lebih banyak. Faktor yang mempengaruhi jumlah koloni mikroba yaitu
lokasi pengambilan sampel, ketersediaan nutrisi dalam hal ini C dan N serta
A. Simpulan
berikut:
pour plate.
pada sumber isolat tanah terbuka dengan faktor pengencer 10 -4, 10-5 dan
10-6 secara berturut-turut yaitu 272, 453 dan 517, sedangkan jumlah
populasi paling sedikit pada sumber isolat tanah rhizosfer secara berturut-
B. Saran
berikut:
Seniati, S., Marbiah, M., & Irham, A. (2019) Pengukuran Kepadatan Bakteri
Vibrio Harveyi secara Cepat dengan Menggunakan
Spectrofotometer. Agrokompleks, 19(2), 12-19
Sriwahyuni. P., & Parmila, P. (2019). Perna Bioteknologi dalam Pembutan Pupuk
Hayati, Jurnal Ariculture, 2(1), 46-57
Sukaryorini, P., Fuad, A. M., & Santoso, S. (2017) Pengaruh Macam Bahan
Organik Terhadap Ketersediaan Amonium (NH+), C-Organik dan
Populasi Mikroorganisme pada Tanah Entisol. Berkala Ilmiah
Agroteknologi-PLUMULA, 5(2), 99-106