Makalah Pengaruh Pengangguran Dan Kemisk
Makalah Pengaruh Pengangguran Dan Kemisk
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2016
KATA PENGANTAR
Bissmilahirohmanirohim,
Puja dan puji syukur saya ucapkan, karena berkat Rahmat dan Karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia dengan baik dan lancar.
Makalah ini saya buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia mengenai “Pengaruh Pengangguran dan Kemiskinan terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, dan makalah ini dibuat dari berbagai
sumber ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan ekonomi
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karna itu saya menghapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………… i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………….……………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ………………………………………………..... 1
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Definisi Kemiskinan ……………….………………………………… 2
2.2 Definisi Pengangguran ……………….……………………………… 2
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Keadaan Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia ……..……….. 4
3.2 Pengaruh Pengangguran dan Kemiskinan ……………………...……. 6
3.3 Program Pemerintah ………………………………………………..... 8
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan …………………………………………………………… 10
4.2 Saran ………………………………………………...……………… 10
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia
adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung
maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah
sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang
cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi
sangat besar dan kompleks.
Pengangguran terjadi disebabkan jumlah lapangan kerja yang tersedia
lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai
dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi
para pencari kerja.
Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan
hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang
menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang
kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses
ekspor impor, dan lain-lain.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Keadaan Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau
besar dan kecil dengan luas tabah sekitar 2 juta km² dan populasi yang keempat
terpadat di dunia setelah China, India, dan Amerika. Kesuburan atau kelahiran
merupakan salah satu penambah faktor selain migrasi penduduk, jumlah kelahiran
setiap tahun di Indonesia masih besar, jumlah bayi yang lahir setelah tahun 2000
masih banyak setiap tahun jumlah kelahiran di Indonesia mencapai sekitar 4,5 juta
bayi .
Tingkat kelahiran yang tinggi adalah apa yang menyebabkan ledakan
penduduk di Indonesia. Jumlah penduduk yang banyak tentu menyebabkan
banyak masalah, seperti kemiskinan, pendidikan, dan lain-lain. Hal-hal seperti itu,
yang menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakat. Kesenjangan ini terjadi
disebabkan oleh kemiskinan yang merajalela dan kurangnya lapangan kerja.
Kesenjangan sosial adalah ketidakseimbangan sosial negara yang ada di
masyarakat yang membuat perbedaan yang sangat mencolok. Fenomena ini terjadi
di hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia. Kesenjangan sosial di
Indonesia terlihat, antara kaya dan miskin, dan antara pejabat dan orang-orang.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan ketimpangan sosial ini di antaranya
adalah kemiskinan dan kurangnya lapangan pekerjaan.
Kemiskinan adalah suatu kondisi di mana ada ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan,
dan kesehatan. Kemiskinan merupakan penyebab utama ketimpangan sosial
dalam masyarakat.
Kemiskinan memang menjadi problem serius yang membelit bangsa-bangsa di
dunia, termasuk Indonesia. Ketimpangan ekonomi, tingkat pendidikan yang
rendah, serta penguasaan aset-aset ekonomi oleh kalangan tertentu, adalah
sebagian penyebab kemiskinan. Pertanyaan sekarang, apa yang bisa dilakukan
pemerintah maupun perusahaan untuk mengurangi angka kemiskinan? Mampukah
program tanggung jawab sosial pemerintah maupun perusahaan menjadi salah
satu solusi penting dalam upaya mengurangi angka kemiskinan?. Mengurangi
kemiskinan dan pengangguran adalah tugas semua pemangku kepentingan
(stakeholder), yaitu pemerintah termasuk pemda, perusahaan, masyarakat,
akademisi, dan lain-lain sebagainya. Program ini akan berjalan efektif jika semua
pihak duduk bersama tanpa ada kecurigaan yang selama ini terjadi, kurang adanya
koordinasi diantara lembaga-lembaga tersebut. Setiap departemen pemerintah,
mempunyai program pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Namun tidak
ada koordinasi yang jelas. Akibatnya mereka seakan berjalan sendiri-sendiri.
Kalau ada yang mengkoordinir, seperti perusahaan holding misalnya, maka
hasilnya akan lebih efektif, untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran,
yang perlu dilakukan adalah memberdayakan masyarakat. Ini akan lebih efektif
dibandingkan hanya memberikan bantuan yang sifatnya sesaat, yang dibutuhkan
adalah pemberian akses kepada masyarakat tersebut. Ini kurang dilakukan
pemerintah, pemerintah perlu diberi akses kepada masyarakat dibanding ekonomi,
sosial, budaya dan sebagainya. Mereka harus dibantu untuk bisa mencari makan
sendiri. Jadi jangan hanya diberi makan. Intinya adalah buatlah program-program
pemberdayaan yang berkesinambungan.
Pembangunan di bidang ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah pada
dewasa ini di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, industri dan pertambangan,
hakekatnya ditujukan selain untuk mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi,
juga dimaksudkan untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Seharusnya
tidak semua masalah kemiskinan menjadi tanggung jawab pemerintah. Rasanya
tidak fair kalau seluruhnya dibebankan hanya kepada pemerintah. Masyarakat,
terutama golongan yang mampu juga secara sukarela diharapkan dapat
berkontribusi mengatasi masalah kemiskinan yang terjadi di negeri ini.
Progam mengatasi kemiskinan yang paling murah adalah si kaya membantu si
miskin atau si pandai membantu yang bodoh. Idealisme dan pengorbanan yang
diperlukan untuk mengatasi kemiskinan di negeri ini bukan sesuatu yang berada
di menara gading dan bukan pula yang diada-adakan. Idealisme dan pengorbanan
tersebut sesungguhnya adalah sebuah realita yang sudah terjadi di masyarakat.
Banyak orang beranggapan bahwa kemiskinan adalah takdir atau mereka miskin
karena mereka malas, tidak kreatif, dan tidak memiliki etos kerja. Kemiskinan
memiliki dampak yang luas terhadap kehidupan, tidak hanya kehidupan pribadi
orang miskin, tetapi juga untuk orang-orang yang tidak tergolong miskin.
Kemiskinan bukan hanya beban pribadi, tetapi juga beban dan tanggung jawab
masyarakat, negara dan dunia untuk menanggulanginya.
Meningkatnya jumlah orang yang tidak dibarengi dengan ketersediaan
lapangan kerja yang memadai, sehingga jumlah pengangguran tumbuh. Hal ini
disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan. Pekerjaan lapangan memiliki
pengaruh besar dalam perekonomian masyarakat, sementara ekonomi adalah
faktor kesenjangan sosial.
Salah satu karakteristik tenaga kerja di Indonesia adalah tingkat
pertumbuhan lapangan kerja lebih tinggi dari laju pertumbuhan lapangan kerja.
Berbeda dengan negara-negara di Eropa dan Amerika, di mana pekerjaan masih
berlebihan.
4.2 SARAN
Dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan tidak hanya tanggung
jawab pemerintah, selaku masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi lebih tinggi
dari mereka atau seorang pengusaha di harapkan dapat membantu memberikan
lahan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Dudung. 2015. Faktor dan Cara Menanggulangi Kesenjangan Sosial di
Masyarakat. www.DosenPendidikan.com. 23,13.18
G. Lipsey, Richard. Peter O. Steiner. Douglas D. Purvis. Jaka Wasana.
Kirbrandoko. 1997. Pengantar Makroekonomi. Jakarta: Erlangga
Oktaviyani, Lilis. Kemiskinan dan Pengangguran.
http://lilisoktaviyani1001.blogspot.co.id. 23,14.05
P. Todaro, Michael. 1994. Ekonomi untuk Negara Berkembang. Jakarta: Bumi
Aksara