4.biaya produksi
Bahan baku bagi perusahaan sangatlah dibutuhkan dalam kegiatan proses produksi, karena
bahan baku akan diolah menjadi produk jadi. Untuk itu, bahan baku sangatlah penting dalam
menunjang keberhasilan kegiatan proses produksi. Hal ini disebabkan karena pembelian bahan baku
sangat mempengaruhi bentuk atau komposisi produk jadi baik secara kuantitas maupun kualitas
serta harga jual produk.
Bahan baku dapat mempengaruhi factor kuantitas maupun kualitas produk, jika bahan baku yang
diperoleh memiliki kuantitas dan kualitas yang baik maka akan memperlancar kegiatan proses
produksi dan perusahaan akan mampu menghasilkan produk dengan mutu yang memuaskan.
Disamping itu bahan baku merupakan factor penting dalam penetapan harga pokok produksi, karena
jika perusahaan mampu untuk menekan biaya baha baku ini maka perusahaan akan dapat
meningkatkan keuntungan yang diperolehnya.
Dalam proses produksi suatu perusahaan manufaktur biasanya membutuhkan bahan baku untuk
menghasilkan suatu produk. Carter usry (2002 : 40) jenis bahan baku ada dua macam, yaitu:
Adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dinasukkan secara
eksplisit dalam perhitungan biaya produk. Contoh dari bahan baku langsung adalah kayu yang
digunakan untuk membuat mebel dan minyak mentah yang digunakan untukmembuat bensin.
Adalah bahan baku yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produk tetapi tidak diklasifikasikan
sebagai bahan baku langsung karena bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk atau
karena secara jumlah tidak signifikan . Contohnya adalah amplas pola kertas, dan pelunas.
Biaya pembelian
Biaya ini adalah harga pembelian material yang dipesan dari perusahaan supplier, yaitu sejumlah
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan supplier untuk melaksanakan proses produksinya
Supriyanto (2000:40). Biaya ini terdiri dari : biaya untuk penyediaan bahan baku, biaya untuk
pemrosesan ditambah dengan biaya-biaya yang lain termasuk sejumlah keuntungan yang wajar yang
harus diterima oleh perusahaan supplier sebagai imbalan atas usahanya.
1) Fungsi biaya
Merupakan fungsi untuk menciptakan laba bagi perusahaan dengan usaha penghematan biaya dan
selalu berusaha untuk dapat melakukan penurunan biaya material pada kondisi biaya yang wajar.
2) Fungsi perolehan.
Merupakan fungsi untuk mengadakan jumlah pasokan material yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan proses produki. Dalam proses produksi yang pertama diperlukan adalah bagaimana
memperoleh material yang cukup, kapan dan bagaimana memasoknya ke lini produksi.
4) mempertimbangkan harga
Teknik pembelian merupakan cara atau metode bagaimana pembelian itu dapat dilaksanakan.
Sedangkan strategi adalah pemilihan cara atau teknik yang tepat bagi suatu perusahaan, sehingga
perusahaan lebih mampu mempertahankan hidupnya dan mengembangkan usahanya.
Macam teknik pembelian yang digunakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
Cara pembelian ini adalah cara pembelian konvensional yang ditempuh dalam kegiatan pembelian
untuk memenuhi kepeluan biasa,. Rutin, atau pembelian yang direncanakan atau tidak direncanakan
jauh hari sebelumnya, yaitu dengan menggunakan surat pesanan.
2) Pesanan selimut.
Pesanan selimut atau blanket order atau blanket purchase ordrer mendasarkan pesanan atau
pembelian persatuan pasti selama waktu tertentu.
3) Pembelian atas dasar konsinyasi
Dalam cara konsinyasi ini, pembeli tidak menenggung resiko financial atas persediaan barang yang
dibeli. Yang memiliki barang selama belum dipakai oleh pembeli adalah penjual.
Pada teknik ini yang pertama kali dilakukan adalah membatasi jumlah pemasok dengan menyeleksi
penjual. Pada teknink ini pembelian harus tepat waktu dan mutunya harus terjamin karena
pembelian ini berusaha meniadakan persediaan.
5) Sistem kontrak.
Sistem kontrak merupakan variasi dalam pembelian tepat waktu. Dalam pembelian jenis ini, teknik
pembelian ditekankan pada pembelian dan pengisisan kembali persediaan barang yang
keperluannya berulang dengan mengurangi biaya dan waktu administrasi.
d Cara-cara lain
1) pesanan telepon
4. Biaya Produksi
Perusahaan mempunyai fungsi pokok yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan dagang
dan jasa. Hal ini disebabkan karena perusahaan harus mengubah bentuk barang yang dibeli menjadi
produk jadi atau siap pakai, sedangkan perusahaan dagang langsung menjual barang-barang yang
dibeli tanpa melakukan perubahan bentuk. Haryono (1999:403)
Factor yang memiliki kepastian yang relative tinggi yang berpengaruk terhadap penentuan harga jual
adalah biaya Sunarto (2004:175). Oleh karena untuk memperoleh dan mengolah bahan-bahan
menjadi produk jadi dalam kegiatan proses produksi diperlukan dana atau biaya-biaya, maka untuk
menutup pengeluaran biaya- biaya tersebut biasanya perusahaan memperhitungkannya dalam
penetapan harga jual produk. Kebijakan manajemen dalam penetapan harga jual produk belum
dapat memadai jika hanya ditujukan untuk mengganti atau menutup semua biaya yang telah
dikeluarkan, tetapi juga harus dapat menjamin adanya laba yang diharapkan, meskipun keadaan
yang dihadapi tidak menguntungkan. Walaupun permintaan dan penawaran biasanya merupakan
factor yang menentukan dalam penetapan harga, namun penetapan harga jual produk yang
menguntungkan akan tergantung pula pada pertimbangan mengenai biaya.
Untuk itu perusahaan berusaha untuk menekan atau memperkecil pengeluaran biaya, kususnya
yang berkaitan dengan kegiatan proses produksi, baik mengenai biaya perolehan bahan baku, biaya
yang dikeluarkan untuk bahan pembantu atau penolong, biaya tenaga kerja, penyusutan peralatan,
pemeliharaan, dan sebagainya.
Bila perusahaan dapat menekan biaya sampai pada batas minimal maka perusahaan akan dapat
mencapai keunggulan biaya sehingga nilai keuntungan yang diperoleh perusahaan akan meningkat,
dan dalam strategi penjualannya apakah perusahaan akan menurunkan harga jual produknya atau
tetap pada harga yang berlaku dipasar semua tergantung pada perusahaan itu sendiri.
Istilah biaya dapat diartikan bermacam-macam, tergantung pada maksud pemakaian istilah tersebut.
b Pengertian Biaya
Menurut mulyadi (1998 : 8) mengatakan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber okonomi yang
diukur dalam bentuk satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu.
Menurut sunarto (2003 : 4) mengatakan bahwa biaya adalah harga pokok atau bagiannya yang telah
dimanfaatkan atau dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan.
Biaya produksi atau biaya pabrik dapat didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya, yaitu
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara
ekplisit dalam perhitungan biaya produksi.
adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat
dibebankan secara layak ke produk tertentu.
3) Overhead pabrik
adalah semua biaya manufaktur yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke output tertentu
selain biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
adalah biaya ini timbul karena pemakaian bahan. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan
yang dipakai dalam produksi untuk membuat barang. Biaya bahan baku merupakan bagian dari
harga pokok barang jadi yang akan dibuat.
Beberapa jenis biaya berubah secara proposional terhadap perubahan dalam volume produksi atau
output, sementara yang lainnya tetap relative konstan dalam jumlah. Kecenderungan biaya untuk
berubah terhadap output harus dipertimbangkan oleh manajemen jika manajemen ingin sukses
dalam merencanakan dan mengendalikan biaya.
Menurut Sunarto (2003 : 4) ada 2 macam biaya menurut perilakunya terhadap volume produksi
1) Biaya Tetap
biaya tetap merupakan biaya yang mempunyai tingkah laku tetap, tidak berubah terhadap
perubahan volume kegiatan.biaya tetap tidak berubah meskipun kegiatan produksi berubah.
2) Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang mempunyai tingkah laku berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan produksi. Setiap perubahn volume produksi maka akan ditanggapi
dengan perubahan biaya variabel dengan jumlaj yang sebanding dengan perubahan volume kegiatan
produksi tersebut.
Menurut Carter Usry (2002 : 42) ada tiga macam biaya dalam hubungannya dengan volume
produksi, antara lain:
1) Biaya Variable
Merupakan suatu biaya yang meningkat totalnya secara proposional terhadap peningkatan dalam
aktivitas dan menurun totalnya secara proposional terhadap penurunan dalam aktivitas.
Biaya variable menunjukkan jumlah per unit yang relative konstan dengan berubahnya aktivitas
dalam rentang yang relevan.
2) Biaya Tetap
Merupakan suatu biaya yang tidak berubah secara total pada saat aktivitas bisnis meningkat atau
turun.
Menurut Pangestu Subagyo (2000:121) ada beberapa factor yang mempengaruhi jumlah produksi
perusahaan yaitu:
1) Permintaan
jumlah kebutuhan konsumen akan barang yang dihasilkan oleh perusahaan biasanya jumlahnya
terbatas, sehingga permintaan merupakan salah satu kendala atau batasan dalam perencanaan
jumlah produksi perusahaan
2) Kapasitas Pabrik
kapasitas maksimum yang dimiliki oleh pabrik atau mesin-mesin juga merupakan kendala dalam
merencakan jumlah produksi perusahaan sebab perusahaan tidak dapat menghasilkan barang
melebihi kapasitas maksimumnya
3) Kapasitas SDM
karyawan atau sumber daya manusia yang memiliki keahlian kusus juga merupakan kendala juga.
Karena jumlah orang yang memiliki keahlian itu jarang, sehingga tidak mudah ditambah kapasitasnya
biasanya suplai bahan baku yang tersedia terbatas. Batasan ini tidak hanya jumlahnya, tetapi juga
kontinyuitas penyediaan, usia bahan baku dan fluktuasi harganya.
5) Modal Kerja
modal kerja digunakan untuk membiayai kegiatan sehari-hari perusahaan. Kemampuan modal kerja
membiayai kegiatan produksi sebesar jumlah modal kerja dikalikan dengan tingkat perputarannya.
Sehingga kemampuan modal kerja dalam membiayai kegiatan produksi (dalam unit produk)
sebanyak modal kerja dibagi dengan rata-rata biaya operasi dikurangi depresi setiap unit.
6) Peraturan Pemerintah
7) Ketentuan Teknis
ketentuan teknis dapat menjadi kendala. Contoh dari ketentuan teknis adalah: komposisi masukan
yang diperlukan untuk menghasilkan suatu macam produk, serta komposisi keluaran yang dihasilkan
pada suatu proses produksi
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa tujuan dari pada kegiatan pembelian adalah
mendapatkan bahan-bahan atau peralatan yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang
dibutuhkan melalui informasi pada bagian produksi. Apabila tujuan ini dapat dicapai perusahaan
akan dapat menekan biaya produksi lebih rendah atau efisien, sehingga akan diperoleh peningkatan
profitabilitas. Hal ini disebabkan karena pembelian bahan sangat mempengaruhi dalam penetapan
harga pokok produkisi, kususnya dalam struktur biaya, bila biaya-biaya ynag dikeluarkan untuk
mendapatkan bahan-bahan tersebut lebih tinggi, maka akan memperkecil tingkat profitabilitas
perusahaan.