Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan laporan kasus, desain yang digunakan ialah GTSL kerangka logam.

Pasien memilih perawatan tersebut karena masalah estetika setelah penggunaan cantilaver
resin-bonded bridge mengalami kegagalan. Pasien menolak untuk merekatkan kembali
bridge yang terlepas atau membuat kembali bridge. Kehilangan tulang pada regio edentulous
insisivus lateral kiri membutuhkan prosedur grafting apabila perawatan implan yang dipilih,
namun pasien merasa enggan untuk melakukan perawatan non-invasif dengan pembedahan.
Perawatan pilihan lain ialah dengan GTC konvensional yang membutuhkan preparasi gigi
insisivus sentral dan kaninus pada kondisi sehat. Kondisi resesi gingiva, membuat struktur
gigi harus dipreparasi untuk penempatan margin retainer lebih ke gingival dan preparasi
ditakutkan melukai pulpa. Sehingga pada kasus, perawatan yang digunakan ialah GTSL
dengan mempertimbangkan kehilangan gigi posterior sesuai keluhan pasien mengenai
kesulitan mengunyah dan pasien bersedia melakukan perawatan GTSL kerangka logam.
GTSL kerangka logam memiliki kualitas kekuatan mekanik yang baik, bahan logam tahan
terhadap abrasi, tidak menyerap cairan mulut sehingga sisa makanan sulit melekat dan mudah
untuk dibersihkan. Karena kerangka logam cukup kuat sehingga dapat dibuat lebih tipis dan
pasien merasa lebih nyaman. Namun GTSL dengan kerangka logam kurang estetik, sehingga
pada kasus ini menggunakan desain GTSL kerangka logam dengan komponen retentive yang
dimodifikasi agar tetap estetik
Desain GTSL yang dipergunakan pada kasus meliputi :
1. Konektor Mayor : sebagai penghubung komponen di satu sisi lengkung dengan
komponen di sisi yang berlawanan. Bersifat rigid/kaku sehingga dapat
mendistribusikan beban merata ke gigi penyangga maupun jaringan dibawahnya.
2. Konektor Minor : sebagai penghubung komponen gigi tiruan sebagian lepasan ke
konektor mayor. Konektor minor juga bertanggung jawab untuk mendistribusikan
gaya yang diterima ke gigi pendukung dan jaringan mulut. Konektor minor yang
menghubungkan cengkeram (clasps) ke konektor mayor berfungsi menopang
komponen aktif gigi tiruan sebagian lepasan, yaitu clasp retentif yang berfungsi
mencegah pergerakan vertikal prostesa ke jaringan di bawahnya.
3. Ring clasp bahan kobalt kromium sebagai direct retainer. Dipasangkan pada
undercut 0,25 mm pada aspek mesio bukal gigi molar rahang atas, keberadaan
clasp ini sebagai retensi dan penggunannya pada gigi molar.
4. Circumferential clasp sebagai direct retainer dipasangkan pada undercut 0,25
mm pada aspek mesio-palatal gigi premolar atas.
Menempatkan retentive arm pada gigi insisivus sentral dan kaninus secara
mekanis menguntungkan, namun secara estetika tidak dapat diterima. Retensi dan
estetika dapat ditingkatkan dengan menempatkan retentive arm pada permukaan
palatal gigi premolar atas dengan tujuan untuk meningkatkan estetika, dikatakan
bahwa estetika yang didapatkan bagus tanpa ada clasp yang terlihat pada gigi
premolar, dan plat juga hampir tidak terlihat. Oleh karena itu diinginkan jika
komponen retentif ditempatkan pada permukaan palatal dan bukan pada
permukaan bukal. Resiprokal dengan short clasp ditempatkan pada bagian bukal
gigi premolar hal ini untuk tetap mempertahankan estetika dan stabilisasi gigi
tiruan terhadap gaya horisontal maupun vertikal, komponen retentive pada palatal
gigi premolar atas dengan clasp memeluk permukaan gigi lebih dari 180o .

Anda mungkin juga menyukai