Alamat: Jalan Raya Wanaraja No. 500 No. Dokumen : No Revisi : Halaman : Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut Tel : 0262-2448808 1/1 Email : rsmedinagarut@gmail.com Ditetapkan : STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : DIREKTUR RUMAH SAKIT MEDINA OPERASIONAL
dr. Anetta Lesmana
PENGERTIAN Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan
untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien. APD digunakan selama melakukan tindakan yang memungkinkan risiko perpindahan mikroorganisme dari pasien ke petugas kesehatan dan sebaliknya. Termasuk APD adalah : Sarung tangan, masker, pelindung wajah/kaca mata, penutup kepala, gaun pelindung, apron, sepatu boot. 1. Sarung Tangan 1.1. Indikasi Jenis Sarung Tangan 1.1.1. Sarung tangan steril Indikasi semua tindakan invasif aseptik, misalnya: prosedur tindakan pembedahan, persalinan, pasangan CVP. 1.1.2. Sarung tangan bersih Indikasi kontak dengan darah atau cairan tubuh dan semua benda yang terkontaminasi dengan cairan tubuh misalnya: mengambil darah intra vena, melepas kateter urien, pemeriksaan vagina, suction tube sistem terbuka 1.1.3. Sarung tangan rumah tangga Indikasi membersihkan alat kesehatan dan lingkungan 2. Masker 2.1. Masker bedah 2.1.1. Indikasi pemakaian masker bedah: 2.1.1.1. Semua tindakan yang berisiko menyebabkan percikan darah/ cairan tubuh pasien memasuki hidung, mulut, mata petugas atau sebaliknya. 2.1.1.2. Semua petugas yang akan masuk kamar operasi dan selama kontak dengan pasien yang menular melalui droplet. 2.2. Masker efisiensi tinggi N95 Indikasi 95: 2.2.1. Pemakaian masker efisiensi tinggi N95 Setiap kontak dengan pasien yang menular melalui udara 3. Tutup Kepala 3.1. Indikasi pemakaian tutup kepala 3.1.1. Setiap tindakan yang beresiko jatuhnya mikroorganisme yang ada dirambut dan kulit kepala petugas terhadap alat atau daerah steril dan sebaliknya setiap tindakan yang menyebabkan percikan bahan-bahan dari pasien terhadap rambut atau kulit kepala petugas. 3.1.2. Pada tindakan sterilisasi alat, prosedur operasi, masuk kamar isolasi penularan melalui udara 4. Baju pelindung 4.1. Indikasi pemakaian baju pelindung 4.1.1. Baju/ gaun steril Indikasi pada tindakan bedah di kamar operasi 4.1.2. Apron Indikasi pada tindakan beresiko terkontaminasi darah, cairan tubuh, sekresi dan ekstrta, misalnya pada perawatan luka bakar. 5. Kacamata/pelindung wajah 5.1. Indikasi pemakaian pelindung wajah 5.1.1. Dipakai sebelum melakukan tindakan yang memungkinkan terkena percikan cairan tubuh pasien. 5.1.2. Tindakan operasi, prosedur gigi dengan memakai bor berkecepatan tinggi 6. Sepatu/pelindung kaki 6.1. Indikias pakai sepatu/pelindung kaki 6.1.1. Dipakai sebelum melakukan tindakan yang berisiko kaki petugas terkena tumpahan / percikan darah atau cairan tubuh lainnya dan berisiko tertusuk benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan melakukan tindakan. 6.1.2. Tindakan operasi high risk. Ruang lingkup prosedur ini adalah mulai pengadaan APD sampai pelaksanaan monitoring dan evaluasi. 1. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah pengelolaan alat pelindung diri TUJUAN 2. Tercapainya upaya pencegahan infeksi silang
KEBIJAKAN Penggunaan Alat Pelindung Diri wajib digunakan bagi staf
terkait berisiko infeksi sesuai standar kewaspadaan isolasi (gabungan kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi) dalam upaya pencegahan infeksi dan patien safety. PeraturanDirektur (SK Direktur .No.007/1963- RSMedina/2021) tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PROSEDUR 1. Pengadaan APD untuk petugas yang memberikan pelayanan kepada pasien sesuai jenis risiko pajanan berupa sarung tangan, topi dan masker oleh instalasi Farmasi, gaun, sepatu boot, pelindung waja disediakan oleh bagian rumah tangga. 2. Pendistribusian APD ke satuan kerja yang membutuhkan, sesuai dengan kebutuhan dan permintaan dilakukan oleh instalasi farmasi dan bagian umum. 3. Penggunaan APD oleh petugas yang memberikan pelayanan kepada pasien di satuan kerja berdasarkan risiko pajanan. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penggunaan APD oleh petugas yang memberikan pelayanan kepada pasien dilakukan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat 2. Instalasi Rawat Jalan 3. Instalasi Rawat Inap 4. Intensif Care Unit 5. Instalasi Bedah Sentral 6. Instalasi Patologi 7. Instalasi Farmasi 8. Instalasi Rehabilitas Medik 9. CSSD 10. Instalasi Perawatan Jenazah 11. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 12. Komite Kperawatan 13. Bagian Umum 14. Bidang Pelayanan Medis 15. Bidang Pelayanan Keperawatan