Tingkat Kesadaran Siswa dalam Menggunakan Botol Air Tumbler dalam Upaya untuk Mengurangi Penggunaan Botol Plastik.
1.Simpulan dari Paper ini :
Plastik merupakan jenis sampah yang sulit terurai, dibutuhkan waktu sekitar 20 tahun sampai 100 tahun agar dekomposisi terjadi. Dampak negative dari sampah plastik diketahui mengurangi kualitas tanah dan menyebabkan polusi air. Indonesia adalah penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia. Hal ini dapat terjadi karena kesadaran masyarakat Indonesia akan bahaya sampah plastik masih sangat kurang. Ini dibuktikan dengan fakta bahwa banyak orang yang suka menggunakan atau membeli kemasan berbahan plastik, misalnya dengan membeli air botol kemasan plastik untuk makan saat dikampus. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam mencegah bertambah banyaknya sampah plastik, misalnya penggunaan botol tumbler untuk air minum agar mengurangi limbah botol plastik. dari analisis yang terdiri dari 50 siswa responden dari delapan program studi yang berbeda menunjukkan bahwa 58% siswa telah mengambil gelas dan sisanya 42% tidak membawa gelas. 18% sisanya memilih untuk tidak membeli air plastik botolan. Hasil survei berikutnya menunjukkan 42% siswa tidak membeli botol plastik sama sekali, sementara 44% siswa membeli setidaknya satu botol sehari dan 12% siswa membeli 23 botol sehari, dan 2% sisanya membeli hingga tiga botol atau lebih setiap hari. Di antara 50 responden siswa, 96% dari mereka mengerti dan menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh botol plastik, sedangkan 4% sisanya belum tahu. Hasil data juga menunjukkan bahwa hanya 90% siswa yang memiliki keinginan untuk mengurangi limbah botol plastik, sedangkan 10% lainnya enggan untuk mencoba.
2.Kekuatan atau Keunikan dari Paper
Topik dari paper ini sering terjadi dikehidupan kampus. Pembahasan mengenai penggunaan botol plastik yang sangat tidak ramah lingkungan dijelaskan secara rinci dan topik dari paper ini sangat solutif untuk mengurangi sampah plastik dikalangan mahasiswa. Penjelasan dari paper ini sangat mudah dipahami, dilengkapi dengan diagram maka akan mempermudah pemahaman para pembaca, meskipun bukan seorang mahasiswa sekalipun. Penambahan diagram yang berwarna-warni akan mempermudah pembaca dengan metode visual yang mengandalkan rupa. Selain itu metode yang dipilih merupakan metode yang efektif yaitu secara kuantitatif dan mencari jawaban berdasarkan kuisioner yang efektif untuk mendapatkan jawaban dilapangan.
3.Kritik Terhadap Paper :
Pada paper tidak dijelaskan apa manfaat paper setelah dibuat kepada mahasiswa dan masyarakat Tidak ada penelitian lebih lanjut mengenai berkurangnya atau tidak sampah boto plastik di area kampus setelah pemberian kuisioner dan penerbitan paper Tidak dijelaskan pada paper apa yang menyebabkan mahasiswa tidak membawa botol tumbler sehingga memilih membeli botol kemasan dikampus, dan tidak memberi solusi pada masalah itu Metode yang dipilih sudah benar namun lebih baik lagi apabila ditambah metode pendukung sebagai penguat data yang telah diperoleh penulis.
4.Daftar pustaka atau referensi untuk mereview paper, yaitu:
Azwar. (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Eriandani, R., Narsa, I., & Irwanto, A. (2019). Environmental Risk Disclosure and Cost of Equity. Polish Journal of Management Studies, 19 (2), 124-131. Mulasari, S. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Masyarakat dalam Mengelola Sampah di Dusun Padukuhan, Desa Sidokarto, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, 6 (3), 204-211. Tchobanoglous. (1993). Integrated Solid Waste Management Engineering Principles and Management Issues. New York: Mc Graw Hill Inc.