Anda di halaman 1dari 6

Skor Nilai:

“UPAYA MENGATASI KESULITAN MENGAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS


DENGAN METODE COOPERATIVE SECRIPT”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7

Anggi Permata Sari 1203111046


Dinda Lestari 1201111016
Satrianis Gea 1203111007

MATA KULIAH KONSEP DASAR IPS


DOSEN PENGAMPU SUJARWO S.PD M.PD

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatnya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini dengan judul “upaya mengatasi kesulitan mengajar
pada pembelajaran ips dengan metode cooperative secript”

Rekayasa Ide ini penulis buat untuk memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
Konsep Dasar IPS, semoga Rekayasa Ide ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan
bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa Rekayasa Ide ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun perbaikan dan
penyempurnaan kedepannya.

Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam Rekayasa Ide yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya
bagi para pembaca.

25 Mei 2021

Penulis
Kelompok
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran IPS di SD pada umumnya di anggap tidak menarik oleh siswa. Di
sebabkan banyak siswa yang kesulitan dalam pembelajaran IPS. Kesulitan belajar siswa
karena siswa kurang membaca dengan cermat materi yang terdapat di dalam buku ataupun
materi yang di sampaikan oleh guru. Proses belajar mengajar masih cenderung teacher
contered dan masih belum banyak yang menerapkan student contered. Pada kegiatan
pembelajaran IPS siswa juga kurang aktif untuk mengembangkan potensi yang di
milikinya. Kesulitan belajar siswa dalam mengerjakan suatu tugas juga akan berdampak
pada nilai atau hasil belajar yang akan di dapat. Untuk itu guru menciptakan pembelajaran
dengan metode cooperative script yang bertujuan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa
dan supaya siswanya tertarik mengikuti pembelajaran IPS. Menurut Amir (2015) guru juga
harus memiliki kemampuan untuk melacak kelemahan siswanya dan menumbuhkan
kemampuan perfikir siswanya untuk mencapai kemampuan berfikir tingkat tinggi, salah
satu kemampuan yang penting adalah berfikir kritis. Sebagaimana menurut Amir (2015)
seharusnya guru memperhatikan dan mencoba untuk mengidentifikasi kesulitan siswa
melalui proses perfikir kritis dalam melakukan penalaran secara lebih mendalam agar guru
dapat melacak kesalahan dan kelemahan berfikir kritis siswa, sehingga guru dapat
merancang suatu pembelajaran yang dapat mengembangkan kopetensi berfikir kritis siswa.

B. Tujuan Rekayasa Ide

Rekayasa ide ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang
bagaimana gambaran gambaran dari upaya mengatasi kesulitan mengajar pada
pembelajaran ips dengan metode cooperative secript
C. Manfaat Penelitian

 Bagi Sekolah, untuk mengoptimalkan motivasi peserta didik pada lembaga itu
sendiri dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar di sekolah sehingga akan
mencetak lulusan yang berkualitas, bisa memenuhi target yang diharapkan, dan
memiliki motivasi berprestasi yang kuat.

 Bagi Guru, dapat dijadikan alternatif perbandingan dalam peningkatan motivasi


berprestasi dengan menggunakan metode Cooperative Script pada materi lainnya.

 Bagi Siswa, dengan menggunakan metode Cooperative Script peserta didik mampu
menerima motivasi berprestasi dengan baik dan memudahkan mereka untuk
meningkatkan hasil belajar IPS mereka.
BAB II

IDENTIFIKASI MASALAH

A. Permasalahan Umum Ilmu Pengetahuan Sosial

Era globalisasi telah mengantarkan kita pada perubahan yang sangat cepat seiring
dengan perkembangan zaman yang dibarengi bertambahnya tingkat pe- mahaman dan juga
pengetahuan manusia di bidang Sains dan Teknologi yang akhir- nya membawa banyak
dampak bagi ke- hidupan manusia secara umum baik positif maupun negatif. Untuk
mengiringi kemajuan yang berjalan sangat cepat sampai saat ini kita masih
menggantungkan harapan pada pendidikan untuk tetap mengawal dan menjaga kehidupan
sosial masyarakat yang terus berubah. Pendidikan mem- punyai tugas menyiapkan sumber
daya manusia untuk pembangunan. Derap lang- kah pembangunan selalu diupayakan
seirama dengan tuntutan zaman. Perkem- bangan zaman selalu memunculkan per- soalan-
persoalan baru yang tidak pernahterpikirkan sebelumnya. Selanjutnya dan tujuan
pendidikan yang ter- tuang dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 adalah “Berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang ber-
martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk ber- kembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan ber- takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, ber- akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta ber- tanggung jawab” (Bab II Pasal 3). Namun, fungsi
dan tujuan yang sangat mulia ini belum secara maksimal dapat dipenuhi melihat saat ini
dunia pendidikan kita yang masih belum bisa mengejar cepatnya arus perubahan itu perlu
disesuaikan dan juga dijaga sehingga tetap mampu menjawab tantangan dari perubahan
dan kemajuan yang terus terjadi. Melihat kondisi yang dihadapi, pem- belajaran IPS
sepantasnya mulai mem- benahi diri, baik dari bergeser dari tatanan epistomologi kearah
pengem- bangan inovasi dan juga solusi bagi per- kembangan pendidikan IPS ke
depannya. Di mana hal ini sangatlah sesuai dengan tujuan utama pendidikan IPS yaitu
mempersiapkan warga negara yang dapat membuat keputusan reflektif dan ber- partisipasi
dengan sukses dalam ke- hidupan kewarganegaraan di lingkungan masyarakat, bangsa, dan
negara. Begitupun dengan fungsi dari IPS yang hakikat- nya adalah membekali anak didik
dengan pengetahuan sosial yang berguna, ke- terampilan sosial dan intelektual dalam
membina perhatian serta kepedulian sosialnya sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang
bertanggung jawab dalam merealisasikan tujuan nasional. Pembelajaran IPS di sekolah
juga belum maksimal dalam melaksanakan dan membiasakan pengalaman nilai-nilai
kehidupan demokratis, sosial kemasya- rakatan dengan melibatkan siswa dan komunitas
sekolah dalam berbagai akti- vitas kelas dan sekolah. Selain itu, dalam pembelajran IPS
lebih menekankan pada aspek pengetahuan, fakta dan konsepkonsep yang bersifat hapalan
belaka. Inilah yang dituding sebagai kelemahan yang menyebabkan “kegagalan” pem-
belajaran IPS di sekolah/madrasah di Indonesia.

B. Identifikasi Peermasalahan

Anda mungkin juga menyukai