Anda di halaman 1dari 2

 

Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains (science) diambil dari kata latin scientia yag arti
harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan
Alam atau sains, Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan
pengetahuan dan proses
Sedangkan kuslan stone menyebutkan bahwa sains adalah kumpulan pengetahuan dan
cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk
dan proses yang tidak dapat dipisahkan “Real Science is Both Product and Process, Inseparably
Joint” (Agus.S. 2003 : 11).
Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak – anak didefinisikan oleh Paolo dan Manen (dalam
Carin, 1993 : 5) yang dikutif oleh  Iskandar (1993) diantaranya :
1.     Mengamati apa yang terjadi
2.     Mencoba memahami apa yang diamati
3.     Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi
4.     Menguji ramalan – ramalan dibawah kondisi – kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut
benar.

2.2       Pada dasarnya IPA dibagi menjadi 2


            IPA Klasik dan IPA Modern
Banyak pendapat tentang pengertian IPA Klasik dan IPA yang dicetuskan oleh para
pakar. Pendapat tersebut masing – masing berbeda karena pada umumnya berlandaskan atas
disiplin ilmu yang mereka tekuni. Pakar Fisika misalnya mendefinisikan bahwa yang dimaksud
IPA Klasik adalah perkembangan ilmu fisika sebelum abad XX, sedangkan IPA Modern adalah
perkembangan fisika setelah abad XX. Fisika modern dimulai sejak saat munculnya teori
Relativitas dari Einstein (1905), diikuti teori radiasi oleh Max Planck (1910), sinar X oleh
Rontgen (1923). Sedangkan IPA Klasik mulai sejak awal sampai batas munculnya teori
relativitas tersebut. Pakar Biologi tentu lain pandangannya terhadap IPA Klasik dan IPA
Modern. Demikian pula dipandang dari disiplin ilmu yang lain.
Secara umum, pengertian IPA bukan hanya ditinjau dari satu disiplin ilmu saja, namun
IPA dapat dirinci lebih lanjut meliputi berbagai disiplin ilmu.

1.     IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik
umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun
ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
Pakar fisikan (dalam bahasa Yunani = alam) membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika
Modern. Fisika Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara
komponen dengan perkembangan pengamatan.
a.      Dinikmati langsung gerakan benda dalam mekanika
b.     Penglihatan dengan teori cahaya
c.      Pendengaran dengan suara
d.     Indera rasa termodinamika
e.      Listrik Magnet
Dari sini berkembang pengetahuan tentang penjumlahan vector yang dipakai
dalam computed tomografi  (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X, magnetic
resonance imaging (MRI) untuk mendeteksi tumor. Di samping itu, juga teori monetum linear (p
= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam system terisolasi, muncul hokum kekekalan
momentum maupun kekekalan energy. Listrik maupun magnet ditentukan dan berkembang
dengan adanya medan potensial dan energy potensial serta gaya gerak listrik induksi.
IPA Klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe dan juga ragi
tapai, meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa disadari petani tersebut
telah berkecipung dalam bidang mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja tidak lepas dari ilmu
fisika yang mendasarinya. Contoh lain, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama
– sama kimia yang yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi ikan asin, rending, dan
telor asin adalah merupakan hasil karya IPA Klasik. Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak
mengetahui proses yang terjadi dalam mewujudkan hasil karyanya. Dengan kata lain, dianggap
tabu atau pamali atau angker adalah merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan
lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh
dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan
pengalaman dari nenek moyangnya.
2.     IPA Modern
IPA Modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan
pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.
Proses canning, pengalengan ikan, buah – buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
fisika, kimia, biologi, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang telah
dinikmati oleh manusia.
Fisika Modern merintis saat dimulainya IPA Modern yang dikaitkan dengan
diketemukannya teori relativitas dan quantum yang menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel
lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi modern yang
dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, transportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai
penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
IPA Modern diperoleh atas asar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah diserati
pengujian berulangkali sehingga diperoleh ilmu yang mantap baik untuk terapan maupun ilmu
murni. Banyak contoh kegiatan IPA Modern, seperti pemanfaatan energy matahari untuk kegia

Anda mungkin juga menyukai