1. IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik
umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun
ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
Pakar fisikan (dalam bahasa Yunani = alam) membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika
Modern. Fisika Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara
komponen dengan perkembangan pengamatan.
a. Dinikmati langsung gerakan benda dalam mekanika
b. Penglihatan dengan teori cahaya
c. Pendengaran dengan suara
d. Indera rasa termodinamika
e. Listrik Magnet
Dari sini berkembang pengetahuan tentang penjumlahan vector yang dipakai
dalam computed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X, magnetic
resonance imaging (MRI) untuk mendeteksi tumor. Di samping itu, juga teori monetum linear (p
= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam system terisolasi, muncul hokum kekekalan
momentum maupun kekekalan energy. Listrik maupun magnet ditentukan dan berkembang
dengan adanya medan potensial dan energy potensial serta gaya gerak listrik induksi.
IPA Klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe dan juga ragi
tapai, meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa disadari petani tersebut
telah berkecipung dalam bidang mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja tidak lepas dari ilmu
fisika yang mendasarinya. Contoh lain, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama
– sama kimia yang yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi ikan asin, rending, dan
telor asin adalah merupakan hasil karya IPA Klasik. Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak
mengetahui proses yang terjadi dalam mewujudkan hasil karyanya. Dengan kata lain, dianggap
tabu atau pamali atau angker adalah merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan
lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh
dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan
pengalaman dari nenek moyangnya.
2. IPA Modern
IPA Modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan
pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.
Proses canning, pengalengan ikan, buah – buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
fisika, kimia, biologi, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang telah
dinikmati oleh manusia.
Fisika Modern merintis saat dimulainya IPA Modern yang dikaitkan dengan
diketemukannya teori relativitas dan quantum yang menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel
lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi modern yang
dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, transportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai
penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
IPA Modern diperoleh atas asar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah diserati
pengujian berulangkali sehingga diperoleh ilmu yang mantap baik untuk terapan maupun ilmu
murni. Banyak contoh kegiatan IPA Modern, seperti pemanfaatan energy matahari untuk kegia