Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BAHASA INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH

Tentang

PENCEMARAN AIR

Disusun oleh:
RIO HIDAYAT

Guru pembimbing:
ROMI DELFITA, SPd.i

MAN 1 SOLOK SELATAN


TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhana Wa Ta’ala, penulis dapat menyelesaikan


makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang Pencemaran Air ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Muara labuh, 19 Mei 2021


Penyusun,

RIO HIDAYAT
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pencemaran Air
2.2. Penyebab Pencemaran Air
2.3. Dampak Pencemaran Air
2.4. Cara Memperoleh Air Bersih
2.5. Cara Mengatasi Pencemaran Air
2.6. Upaya Pencegahan Pencemaran Air
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga 7 mutlak
diperlukan dalam kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya.Tanpa air kehidupan tidak
dapat berlangsung.Demikian juga dalam kehidupan kita sehari-hari, air sangat diperlukan
untuk berbagai kegiatan di dalam rumah tangga, juga untuk pertanian, transportasi serta
rekreasi. Di dalam industri, air digunakan antara lain sebagai bahan pengolah, pendingin dan
pembangkit tenaga.
Air tersebut memiliki standar 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
beracun.Tetapi adakalanya air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam
kondisi tidak benar, baik kualitas maupun kuantitasnya.Kita sering menjumpai air yang
berwarna keruh dan berbau serta bercampur dengan sampah seperti kaleng, plastik, dan
sampah organik. Kondisi seperti ini diakibatkan oleh aktivitas manusia yang tidak peduli
akan kebersihan lingkungan. Karena kita ketahui manusia adalah salah satu komponen
lingkungan hidup yang memiliki kemampuan untuk sengaja mengubah lingkungan hidupnya
menjadi lebih baik atau lebih buruk.
Air merupakan pelarut yang baik, sehingga air di alam tidak pernah murni akan tetapi
selalu mengandung berbagai zat terlarut maupun zat tidak terlarut serta mengandung
mikroorganisme atau jasad renik. Apabila kandungan berbagai zat maupun mikroorganisme
yang terdapat di dalam air melebihi ambang batas yang diperbolehkan, kualitas air akan
terganggu, sehingga tidak bisa digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk air minum,
mandi, mencuci atau keperluan lainya. Air yang terganggu kualitasnya ini dikatakan sebagai
air yang tercemar.
Seperti yang kita ketahui, Banjarmasin terkenal dengan julukan sebagai “kota seribu
sungai”. Seharusnya hal tersebut dapat membuat kota kita ini menjadi lebih indah, namun
kenyataannya justru membuat segudang masalah pencemaran yang perlu penanganan serius.
Pemandangan disekitar pemukiman penduduk di sepanjang Sungai Barito kini semakin
kumuh saja, air sungai berwarna coklat dan kadang kehitam-hitaman.Sampah-sampah baik
organik maupun anorganik yang berserakan disungai itu semakin menambah buruknya
khualitas air.Belum lagi persoalan tentang pendangkalan dan kehilangan garis pantai
sehingga sungai menjadi pendek dan menyempit.Bahkan pemerintah sendiri justru ikut-
ikutan mengeruk bantalan sungai martapura sampai 30 meter ke arah badan sungai.
Dari hari ke hari bila kita perhatikan, makin banyak berita – berita mengenai
pencemaran air.Untuk mendapatkan air bersih yang sesuai dengan standar tertentu saat ini
menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh kegiatan rumah tangga,
limbah dari kegiatan industri dan kegiatan lainnya.Dan ketergantungan manusia terhadap air
pun semakin besar sejalan dengan perkembangan penduduk yang makin meningkat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
2. Mengapa sungai di beberapa daerah kota menjadi tercemar?
3. Apa penyebab sungai di beberapa daerah kota menjadi tercemar?
4. Bagaimana dampak pencemaran sungai bagi lingkungan disekitarnya?
5. Bagaimana solusi untuk menanggulangi pencemaran air sungai

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui arti dari pencemaran air,
2. Mengetahui beberapa faktor penyebab pencemaran air,
3. Mengetahui dampak yang terjadi akibat pencemaran air,
4. Mengetahui cara untuk penanggulangan pencemaran air, khususnya di beberapa
daerah di kota

1.4. Manfaat Penulisan


1. Dapat memberikan informasi dan gambaran tentang bagaimana dampak dari
pencemaran air yang akan berakibat keracunan hingga kematian,
2. Dapat memberikan masukan dan pengetahuan kepada masyarakat agar nantinya
peduli akan kebersihan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pencemaran Air


Definisi pencemaran air menurut surat Keputusan Mentri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/1/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu
Lingkungan adalah: masuk atau dimasukkan makhluk hidup, zat,energi, dan atau komponen
lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi
atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (pasal 1). Sedangkan menurut
KBBI Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Dalam pasal 2, air pada sumber menurut kegunaan/peruntukannya digolongkan menjadi:
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai
air minum dan keperluan rumah tangga.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat
dimanfatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan milik Negara
Secara garis besar, ada dua tipe polutan yang masuk ke dalam perairan yaitu: pertama,
zat yang memperkaya perairan sehingga merangsang pertumbuhan mikroorganisme dan alga,
dan yang kedua adalah materi-materi yang bersifat racun sehingga dapat membunuh
mikroorganisme yang hidup dalam air. Zat yang memperkaya perairan pada umumnya
sampah organik yang dibuang oleh manusia dan terbawa ke perairan, kotoran dan deterjen.
Pencemaran air dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu;
1. Pencemaran kimia berupa senyawa karbon dan senyawa anorganik.
2. Pencemaran fisika yang dapat berupa materi terapung dan materi tersuspensi,
3. Pencemaran biologi yang dapat berupa mikroba phatogen, lumut dan tumbuh-
tumbuhan air.
2.2. Penyebab pencemaran Air.
Pencemaran air ini terjadi antara lain karena pembuangan sampah atau hasil sampingan
lainnya ke dalam sungai, laut, saluran-saluran air, atau danau. Pencemaran air juga bisa
dikatakan adanya bahan-bahan beracun yang terdapat dalam tanah kemudian terbawa aliran
air, atau terbawanya bahan pencemar udara oleh air hujan.
Penyebab pencemaran sungai dan laut adalah:
● kumuhan kilang, pada umumnya kumuhan kilang seperti sisa toksoid dibuang ke
sungai atau laut.
● Perbuatan individu, pembuangan bahan-bahan buangan seperti sampah, minyak, dan
najis.
Pencemaran air saat ini sudah semakin meresahkan, bahkan banyak menimbulkan kelangkaan
air bersih. Ada beberapa penyebab pencemaran air, yakni:
1) Limbah
Salah satu penyebab pencemaran air adalah pembuangan limbah dari hasil industri dan
limbah rumah tangga . Limbah pabrik mengandung zat beracun mencakup unsur-unsur
seperti timbal, merkuri, nitrat dan sulfat. Zat kimia ini cukup berbahaya bagi manusia
maupun hewan air. Limbah pemukiman mengandung limbah domestik yang berupa sampah
organik dan sampah anorganik serta deterjen. Air yang terkontaminasi limbah pemukiman
membuatnya tidak layak untuk dikonsumsi lagi, selain itu air yang terkontaminasi juga akan
meningkatkan suhu pada air sehingga membuat flora dan fauna air susdah untuk bertahan
hidup.
2) Sampah dan Kotoran
Inilah yang seringkali menjadi penyebab utama pencemaran air. Kurangnya kesadaran
masyarakat serta pemukiman manusia yang memenuhi sepanjang tepi sungai mengakibatkan
sungai menjadi tempat pembuangan sampah dan kotoran.
3) Kendaraan Bermotor
Jutaan kendaraan bermotor berjalan dan melepaskan asap beracun setiap hari. Ketika
dilepaskan ke udara, hal ini mengakibatkan kontak dengan uap air di udara dan menjadi asam
korosif ringan seperti asam klorida dan asam sulfat. Setelah itu hal ini kembali lagi sebagi
hujan asam. Asam diserap oleh tanah dan bercampur dengan air tanah yang mengakibatkan
pencemaran air.
4) Tumpahan Minyak
Seiring dengan ramainya lalu lintas di lautan, tumpahan minyak telah menjadi hal yang
sangat umum. Ada banyak contoh kapal tanker besar yang menumpahkan jutaan galon
minyak di laut. Minyak yang tumpah dan menyebar membuat kehidupan laut dan taman
susah mendapatkan sinar matahari dan udara yang tepat. Hal ini menyebabkan beberapa
spesies air yang terancam kepunahannya.
5) Batu Bara
Ketika batu bara dibakar, hal itu mengarah pada pelepasan merkuri ke atmosfer. Merkuri ini
beralih kembali ke permukaan bumi dan memasuki sungai, danau dan air dalam tanah. Pada
akhirnya, ha ini dapat mencemari air dan tidak layak untuk digunakan bahkan dapat sangat
berbahaya jika dikonsumsi ibu hamil dan bayi.
6) Limbah Pertanian
Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Namun
pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air.
Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika terbawa
aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti
ikan, udang dan hewan air lainnya.

2.3. Dampak dari pencemaran Air.


Banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
1) Membahayakan kesehatan manusia
Penggunaan air sungai untuk konsumsi, seperti minum, memasak, dam sebagainya,
termasuk membuang kotoran biologis maupun kotoran non-biologis memicu tumbuh
kembangnya kuman penyebab penyakit, seperti diare, demam berdarah, dan penyakit-
panyakit kulit seperti kudis, gatal-gatal, dan sebagainya. Berdasarkan penelitian balai teknik
kesehatan lingkungan Banjarmasin pada Bulan Mei 2004, menunjukkan adanya kuman
penyebab penyakit diare pada bahan air sungai maupun air bersih yang menjadi obyek
penelitian.
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
 Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen.
 Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit, jumlah air yang tersedia tak cup,
sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri.
 Air sebagai media untuk hidup vector penyakit, ada beberapa penyakit yang masuk
dalam katagori water-borne diseases, atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air,
yang masih banyak terdapat di daerah-daerah.Penyakit-penyakit ini dapat menyebar
bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat
menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.
2) Membahayakan kehidupan hewan dan tumbuh-tumbuhan
Pencemaran air juga membawa dampak pada kehidupan air. Hewan seperti ikan,
udang, siput, atau ketam akan mati serta tumbuhan seperti ganggang dan lain-lainnya juga
mati dengan tumpahan minyak, pembuangan sampah, sisa-sisa air sabun dan sisa toksid.
Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen
terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian
dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman
dan tumbuhan air. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara
alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi
sulit terurai. Panas dari industri juaga akan membawa dampak bagi kematian organisme,
apabila air limbah tidak didinginkan dahulu.
3) Terganggunya keindahan lingkungan
Dengan adanya pencemaran air yang menyebabkan air menjadi keruh/tidak jernih,
membuat hilangnya pemandangan yang asri dan indah pada aliran sungai dan sekitarnya.
Semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut
akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping
tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak
juga dapat mengurangi estetika.Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat
sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan
penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun juga dapat mengurangi estetika.
4) Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi
dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta.
Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

2.4. Cara memperoleh air bersih


Air yang kita minum harus bersih sesuai standar, demikian juga air yang kita gunakan
untuk mandi, mencuci, memasak, juga harus bersih.Bersih disini artinya bersih dari segi fisik,
kimiawi dan biologis.Bersih secara fisik artinya jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak
berbau.
Secara kimiawi air yang kualitasnya baik adalah yang memiliki pH netral, tidak mengandung
bahan berbahaya dan beracun (B3) dan ion-ion logam, serta bahan organik.Sedangkan bersih
secara biologis artinya tidak mengandung mikroorganisme seperti bakteri baik yang patogen/
menyebabkan penyakit atau yang apatogen.
Ada 2 cara untuk mendapatkan air bersih dalam skala terbatas yaitu :
 Tanpa Bahan Kimia, dan
 Dengan Menambahkan Bahan Kimia.
Kedua cara penjernihan air ini melalui 2 tahap, yaitu tahap pengendapan dan tahap
penjernihan. Media penyaring yang digunakan adalah; pasir, arang batok, ijuk dan kerikil.
Pada cara yang kedua, ditambahkan bahan kimia berupa tawas, kapur dan kaporit ke dalam
bak pengendap untuk membantu menggumpalkan zat kimia pencemar.
1) Cara memperoleh air bersih tanpa bahan kimia
Cara ini biasanya digunakan untuk sumber air terbuka dengan menggunakan 3 macam
bak yaitu bak pengendap, bak penyaring dan bak penampung air bersih, yang ukurannya
tergantung volume air yang akan dialirkan. Mula-mula air dari sumbernya dialirkan ke bak
pengendap.Selanjutnya lewat saluran bambu yang pada bagian ujungnya di beri kawat kasa,
dari bak pengendap air dialirkan ke dalam bak penyaring melalui parit yang berbelok-belok
dan berbatuan untuk mendapatkan kandungan oksigen.Atau jika tidak mungkin parit dapat
diganti dengan saluran bambu. Bak penyaring ini telah diisi dengan media penyaring, yang
disusun berturut-turut dari bagian dasar bak berupa batu setinggi 10 cm, kerikil 10 cm, pasir
halus setinggi 20 cm, arang 5 cm, ijuk 10 cm, pasir halus 15 cm dan lapisan paling atas diisi
ijuk lagi setinggi 10 cm. Setelah melewati bak penyaring air di tampung di dalam bak
penampung air bersih. Untuk keperluan minum dan masak, air ini tetap harus dimasak agar
kumannya mati
2) Cara memperoleh air bersih dengan menambahkan bahan kimia
Pada cara kedua ini digunakan 2 buah drum yang berukuran sama yang dilengkapi
dengan keran air, sebagai bak pengendap dan bak penyaring. Tinggi keran air dari dasar drum
kira-kira 5-10 cm (harus lebih tinggi dari lumpur yang akan terkumpul). Tetapi drum bisa
juga diganti dengan gentong. Setelah air kotor masuk ke drum pengendap, masukkan 1 gr
tawas/ 1 gr kapur/ 2,5 gr kaporit untuk setiap 10 liter air, lalu diaduk perlahan ke satu arah.
Pengadukan sebaiknya dilakukan pada malam hari sehingga pengendapan berlangsung
sempurna pada keesokan paginya.
2.5. Cara Mengatasi Pencemaran Air
Cara mengatasi pencemaran air dapat dilakukan dari usaha pencegahan seperti tidak
membuang sampah ke sungai, mengurangi penggunaan deterjen dan obat kimia berbahaya
seperti pestisida serta menggunakan air seperlunya saja. Tentu ada beberapa tindakan lain
yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi pencemaran air:
1). Pembuatan kolam stabilisasi
Di kolam stabilisasi ini air limbah akan diolah secara alami untuk menetralisir zat
pencemar sebelum dialirkan ke sungai.
2). Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Di sini pengolahan air limbah menggunakan alat khusus dengan tiga tahapan yakni tahap
pertama (primary), kedua (secondary) dan tahap lanjutan (tertiary).
3). Pengelolaan Excrexta
Pengelolaan ini biasanya dijumpai untuk penanganan limbah dari septic tank yang bisa
diolah menjadi biogas alias sumber gas yang bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga.
Dengan demikian, limbah-limbah yang terbentuk tidak sampai mencemari lingkungan,
termasuk perairan. Limbah dari septic tank sendiri bisa berasal dari kegiatan industri,
peternakan, maupun pertanian.
Bicara pengelolaan limbah ini bisa dilakukan secara tradisional maupun secara modern
dengan memanfaatkan teknologi tertentu.
Dan setidaknya dalam hal ini ada beberapa hal yang harus diaplikasikan, yaitu recycle
(daur ulang), reuse (penggunaan ulang), reduce (pengurangan penggunaan) dan repair
(perbaikan). Lebih mudahnya, Anda juga bisa mencoba cara untuk mengatasi pencemaran air
oleh individu, misalnya saja dengan:
4). Menggunakan detergen yang ramah lingkungan
Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa air sabun seperti detergen menjadi salah satu
sumber polusi yang cukup banyak terjadi. Salah satu indikasi bahwa deterjen mengandung
bahan kimia yang banyak adalah menghasilkan busa melimpah. Jika busa ini sampai terbawa
ke sumber perairan, maka bisa langsung membuat mikroorganisme di dalamnya mati.
Jadi mulai selektif dalam memilih deterjen ya, misalnya dengan membeli yang lebih
ramah lingkungan. Selain sabun, saat ini juga ada beberapa produk lain yang diklaim lebih
ramah lingkungan, misalnya saja bahan bakar dan obat- obatan.
5). Menjaga kualitas air sungai
Dalam hal ini tidak menjadikannya sebagai tempat mencuci, maupun sebagai tempat
mandi dan buang air seperti yang sering terlihat di beberapa daerah di Indonesia. Cara
mengatasi pencemaran air sungai sekaligus mencegahnya adalah dengan berhenti melakukan
eksploitasi seperti di atas dan mulai melakukan pemeliharaan seperti menanam banyak pohon
di pinggirnya.
Pohon adalah pembersih sungai alami karena akarnya menyimpan air di dalam tanah.
Tidak menggunakan pestisida secara berlebihan Ini bisa menjadi cara mengatasi pencemaran
air akibat pertanian. Bagi para petani khususnya, penggunaan pestisida memang sangat
penting, karena dapat menghasilkan tanaman yang berkualitas.Namun tanpa disadari ketika
petani menggunakan pestisida secara berlebihan, maka ini bisa mencemari lingkungan sekitar
termasuk lingkungan air.
6). Menjauhkan sumber polutan dari sumber air
Jika Anda mencari cara mencegah dan mengatasi pencemaran air limbah industri adalah
dengan menjauhkan sumber polusi dari sumber air. Caranya dengan mendirikan kawasan
industri yang jauh dari sumber sehingga limbah industri bisa lebih terkontrol. Tidak
mendirikan kawasan industri yang dekat dengan sumber air.

2.6. Upaya Pencegahan Pencemaran Air


Pencemaran air dapat memberikan dampak yang sangat merugikan terhadap manusia, hewan
maupun lingkungan serta ekosistem disekitarnya. Pencemaran air dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan, kerusakan lingkungan serta terganggunya keseimbangan ekosistem.
Begitu besar dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran air terhadap kelangsungan makhluk
hidup dan ekosistem di permukaan bumi, sehingga tindakan pencegahan dan penanggulangan
pencemaran air penting untuk dilakukan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai tindakan
pencegahan dan penanggulangan pencemaran air, agar air sebagai kebutuhan vital bagi
makhluk hidup tetap terjaga kebersihannya.
1). Penggunaan pupuk organik dan kompos sebagai pengganti pupuk buatan pabrik.
Hal ini merupakan alternatif tepat untuk mengurangi pencemaran air oleh nitrat dan fospat.
Kompos dan pupuk organik di samping dapat memulihkan kandungan mineral dalam tanah
juga dapat memperbaiki struktur dan aerasi tanah serta mencegah eutrofikasi
2). Pemanfaatan musuh alami dan parasitoid dalam pemberantasan hama.
Pemanfaatan musuh alami dan parasitoid lebih aman bagi lingkungan. Hama pengganggu
populasinya berkurang, tetapi tidak menimbulkan residu pestisida dalam tanah dan dalam
tubuh tanaman. Pertanian organik sudah dikembangkan di negara-negara maju. Disamping
menghasilkan produk yang aman bagi lingkungan dan kesehatan, produk pertanian organik
memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
3). Hindari penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan.
Penggunaan jala dan pancing di samping lebih higienis juga tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan, kelangsungan regenerasi ikan juga dapat berlangsung baik.
4). Jangan membuang limbah rumah tangga di sungai atau danau.
Sebaiknya kelola limbah rumah tangga dengan baik dan benar.
5). Kurangi penggunaan detergen.
Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara
cepat.
6). Pengolahan limbah cair dari pabrik/industri dengan benar.
Limbah cair dari pabrik sebaiknya disaring, diencerkan, diendapkan dan dinetralkan dulu
sebelum dibuang ke sungai.
7). Perencanaan AMDAL
Pembangunan kawasan industri sebaiknya disertai dengan perencanaan AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan).
8). Kawasan industri harus memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Persyaratan untuk kawasan industri yaitu telah memiliki instalasi pengolahan limbah, jauh
dari pemukiman warga, serta seminimal mungkin menghasilkan limbah.
9). Memiliki bak penampungan limbah (septi tank)
Rumah sakit dan peternakan sebaiknya memiliki bak penampungan limbah (septi tank) untuk
menampung limbah yang dihasilkan.
10). Setiap rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.
11). Pencegahan kebocoran instalasi pengeboran minyak lepas pantai dan kebocoran tanker
minyak.
Mengupayakan pencegahan kebocoran instalasi pengeboran minyak lepas pantai, kebocoran
tanker minyak yang dapat menimbulkan tumpahan minyak di laut. Jika terjadi tumpahan
minyak di pantai harus segera dibersihkan sebelum menimbulkan dampak lebih luas.
12). Gerakan penghijauan, reboisasi, pembuatan jalur hijau, mempertahankan areal resapan
air.
Melakukan gerakan penghijauan, reboisasi, pembuatan jalur hijau, mempertahankan areal
resapan air pada kawasan-kawasan penyangga untuk mencegah terjadinya banjir.
13). Pembuatan sengkedan dan terasering pada lahan miring
Pembuatan sengkedan dan terasering pada lahan miring juga dapat memperkecil laju erosi,
yang akhirnya dapat mengurangi tingkat pencemaran karena erosi lapisan tanah.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
(1) Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya penyebab pencemaran
air adalah aktivitas manusia yang menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah
rumah tangga. Selain itu pencemaran air juga disebabkan dari limbah industri yang dibuang
sembarangan di sungai, selokan, laut, dan lain-lain. Hal itu mengakibatkan terjadinya
bencana banjir, erosi, tanah longsor, dan lain-lain.
(2) Pencemaran air merupakan masalah yang sangat serius dan memerlukan kerjasama
semua pihak untuk menangani masalah ini supaya kita mendapat sumber air yang bersih dan
dapat hidup dalam persekitaran yang tiada pencemaran air. Langkah-langkah yang tertentu
perlu dijalankan sepanjang tahun supaya dapat mencapai tahap yang lebih efektif. Oleh
itu,semua pihak termasuk pihak individu ataupun pihak kerajaan,kita semua perlu berusaha
mengatasi masalah ini bersama dan seterunya mencapai Wawasan 2020

3.2. Saran
1) Kepada Masyarakat
Melihat banyak dan bahayanya dampak negatif yang ditimbulkan dari pencemaran air sungai
maka masyarakat Indonesia diharapkan dapat menjaga dan melestarikan air sungai dengan
penuh kesadaran agar air sungai tersebut tidak tercemar dan dapat berguna serta bermanfaat
bagi seluruh makhluk hidup.
2) Kepada Pelajar
Pelajar diharapkan terus menjaga dan merawat aliran sungai serta terus belajar dan
mengembangkan wawasannya mengenai cara menanggulangi pencemaran air sungai
khususnya di Indonesia agar pencemaran air sungai di Indonesia tersebut dapat dikurangi atau
bahkan diatasi dan kehidupan makluk hidup di Indonesia menjadi lebih sejahtera.
3) Kepada Pemerintah
Menanggulangi masalah pencemaran air seharusnya adalah tanggung jawab pemerintah, oleh
karena itu diharapkan pemerintah dapat menanggulangi masalah pencemaran air serta
mengadakan pengawasan secara ketat kepada orang-orang ataupun pabrik industri yang
membuang limbahnya ke sungai. Serta diharapkan juga pemerintah dapat mengadakan
penyuluhan-penyuluhan mengenai cara mencegah dan bahaya pencemaran air kepada
masyarakat (terutama di kalangan petani yang memakai pestisida).
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air
https://biodenti.wordpress.com/pencemaran-air/
http://www.wedaran.com/19448/penyebab-pencemaran-air/
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-yunikusmay-5331-2-bab2.pdf
www.artikelsiana.com/2015/03/dampak-pencemaran-air-dampak-air.html
http://www.carasianturi.com/2014/07/dampak-buruk-pencemaran-air.html
http://rahmankesling.blogspot.com/2012/12/pencemaran-air-dan-cara-mengatasinya.html
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/04/cara-mengatasi-pencemaran-air-berawal.html

Anda mungkin juga menyukai