Faktor belajar, perubahan – perubahan yang terjadi dari interaksi individu dengan lingkungan
sekitarnya.
Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang khas dalam hal fisik maupun psikologis,
khususnya dalam tingkat intelektual, emosional, sosial, estetik, kreativitas dan daya perseptual
serta pertumbuhan fisiknya.
Menurut peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor yang mempengaruhi
perkembangan manusia, yaitu :
Aktivitas, aktivitas berfikir seperti observasi, oksplorasi, evalusi dan problem solving
merupakan aktivitas berfikir yang turut andil dalam membangun kemampuan berfikir anak.
Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan tertutup. Emosi
menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak dan terbuka.
Bersifat flukuatif. Emosi seseorang bisa berubah-ubah tergantung dari situasi dan kondisi.
Banyak bersangkut paut dengan peristiwa panca indra.
Emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh.
Pada masa Sekolah Dasar, anak erangsur-angsur mulai menyadari bahwa mereka merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya. Mereka mulai menaruh perhatian pada orang
lain disekitarnya. Mereka mulai mencari teman akrab dan sudah mampu bekerja sama dengan
mereka, mengikuti aturan – aturan kelompok.
Dalam hal ini guru bisa memberikan pembelajaran secara berkelompok agar anak didiknya dapat
bersosialisasi dengan baik.
Perseptual mengandung pengertian kombinasi antara kognitif dan efektif. Secara intelektual,
pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu mencerna informasi yang berasal dari luar dirinya
apabilah dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahuinya.
1. System saraf, yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan dan emosi
2. Otot-otot, yang berpengaruh terhadap perkembangan kekuatan dan keterampilan motoric
3. Kelenjar endoktrin, yang berpengaruh terhadap munculnya berbagai perilaku baru
4. Struktur fisik/tubuh meliputi tinggi, berat, dan proporsi
Ada teoripsikologis dan fisiologis yang penting diprhatikan sehubung dengan kondisi tubuh
dalam kaitannya dengan pendidikan pada umumnya dan pendidikan seni pada khususnya. Teori
pertama adalah dari Roisseau yang membuat tahap perkembangan ada 4, yaitu :
Perasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa anak sejak lahir, ini
berarti secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah mampu menangkap, mengalami atau
merasakan keindahan yang ada disekitarnya.
Bakat kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Jika anak dapat difasilitasi dengan
beragam teknologi pada zaman sekarang ini karena bakat setiap anak berbeda – beda.
KEGIATAN BELAJAR 2
Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial, kelompok ethnis, kurun
waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni sesungguhnya dapat dipengaruhi dan bahkan
dapat ditentukan oleh pelaku seni itu sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi itu adalah latar
belakang, perkembangan fisik dan mental, kebutuhan dan kesenangan dan lingkungannya
A. Karakteristik Suara Anak Usia SD
Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita, bernyanyi dan bertepuk
tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan manusia memiliki suara yang berbeda-
beda sesuai dengan alat produksinya. Salah satu unsur yang membedakannya adalah ukuran alat
produksi suara, sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara manusia yang
dibedakan dari usia.
Usia 6 – 7 tahun pada umumnya memiliki suara yang tinggi dan ringan, namun ada juga yang
bersuara rendah
Usia 8 – 9 tahun pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan nada yang tepat
Usia 10 -12 tahun pada umumnya belum mengalami perubahan suara , suara mereka masih
terdengar jernih dan ringan
Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu menjadikan dirinya sebagai
media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak. Karakter musik anak seyogyanya dapat
ditemukan tidak hanya pada semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek bunyi, nada, ritme,
tempo dan dinamik serta ekspresi dan bentuk musik. Selain itu seyogyanya musik anak
seyogyanya mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan kreativitas berfikir dan seni
(rasa keindahan) anak serta dunia anak. Berikut ini karakteristik yang sebaiknya muncul dalam
musik anak adalah:
1. Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari.
3. Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya.
4. Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.
Ada 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa anak, yakni;
Ada tiga tipe tipologi seni rupa anak; yakni tipe visual, tipe haptik dan tipe campuran keduanya.
Pada tipe visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat menonjol sehingga anak mampu
merekam objek aslinya termasuk proporsi, perspektif, perbandingan serta detailnya. Pada tipe
haptik, pengungkapan suasana hati atau emosi sangat menonjol ketika mereka menuangkan
objek kedalam karya seni rupanya.
Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang disodorkan oleh
1. Lansing mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng (2-4 tahun), figuratif (3-12 tahun)
yang terdiri dari; permulaan figuratif (3-7 tahun), pertengahan figuratif (9-10 tahun), akfir
figuratif (9-12 tahun) dan artistik (12 tahun keatas).
2. Lowenfeld dan Brittain yang menghasilkan: Masa coreng moreng (2-4 tahun) naturalisme /
pseudo naturalistic (12-14 tahun) dan masa dewasa (14-17 tahun).