Anda di halaman 1dari 9

49

Jurnal ERGASTERIO Volume 04, No.01, September 2016 – Februari 2017


e-ISSN 2549-1318 p-ISSN 2355-7591

Gambaran Kandungan Methanyl Yellow Pada Minuman Temulawak Yang


Beredar Di Sekitar Kota Martapura

(1) (1) (1)


Zulkifli , Lisa Andina , Atni Primanadini

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru Jln.


Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat No. 1 Telp. (08511)
7672224 Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714 e-mail :
Zulkiflianer@gmail.com

ABSTRAK

Temulawak adalah tanaman yang rimpangnya sejak lama banyak


dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan tradisional/herbal yang mempunyai
daya tarik tersendiri bagi masyarakat disamping penampilan yang menarik dan
rasanya juga enak. Tetapi masih belum diketahui apakah minuman temulawak
yang dijual di Kota Martapura ada penambahan zat pewarna methany yellow
atau tidak. Methanyl Yellow merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk dan
padat bersifat karsinogenik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
adanya kandungan methanyl yellow pada minuman temulawak yang dijual di
sekitar Martapura secara Kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
penjual minuman temulawak yang dijual di Kota Martapura dan sampel yang
diambil ada 6 sampel dari 6 penjual minuman temulawak. Jenis penelitian ini
adalah survey deskriptif dengan teknik pengambilan total sampling dan metode
yang digunakan adalah kromatografi kertas. Hasil penelitian kromatografi kertas
pada larutan baku methanyl yellow secara visual menghasilkan warna kuning
jingga serta diperoleh nilai Rf 0,38 menggunakan fase gerak campuran ammonia
dan trinatrium sitrat dan Rf 0,77 menggunakan fase gerak etil metil keton : asetat
: air = 7 : 3 : 3. Sedangkan pada 6 sampel minuman temulawak menunjukan
tidak teridentifikasi adanya zat pewarna methanil yellow, karerna pada kertas
kromatografi yang dilihat tidak menunjukan bercak yang sama dengan bercak
methany yellow. Diharapkan dari hasil negatif dapat bertahan dari masa kemasa
berikutnya sehingga di Kota Martapura khususnya methanyl yellow dapat
terbebas dari angka keracunan zat-zat berbahaya.

Kata Kunci : Kromatografi Kertas, Methanyl Yellow, Temulawak

(1)
Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru
Gambaran Kandungan Methanyl Yellow Pada Minuman Temulawak Yang
Beredar Di Sekitar Kota Martapura
50 Jurnal ERGASTERIO Volume 04, No.01, September 2016 – Februari 2017
e-ISSN 2549- perut, diare,demam, lemah, dan tekanan
1318 p-ISSN
2355-7591 darah rendah (Rosmauli, 2014).

PENDAHULUAN Menurut Peraturan Mentri


Kesehatan RI No.033 Tahun 2012
disebutkan bahwa yang dimaksud
Makanan yang kita konsumsi
dengan bahan tambahan makanan
mempunyai tujuan agar makanan
adalah bahan yang ditambahkan
tersebut bermanfaat bagi tubuh kita.
kedalam pangan untuk mempengaruhi
Akan tetapi, apa jadinya jika
sifat atau bentuk pangan dan masyarakat
makanan yang kita makan
perlu dilindungi dari penggunaan bahan
mengandung zat berbahaya bagai
tambahan pangan yang tidak memenuhi
kesehatan. Sekarang ini, banyak
persyratan kesehatan.
penjual atau produsen makanan
yang menambahkan zat-zat
TINJAUAN PUSTAKA
berbahaya kedalam makanan.
Sebagian zat tersebut memang
diperuntukan untuk makanan, tetapi Temulawak adalah tanaman yang
rimpangnya sejak lama banyak
mereka menggunakannya melebihi
dimanfaatkan sebagai minuman
ambang batas aman sehingga kesehatan tradisional/herbal. Bahkan kini,
membahayakan kesehatan. Sebagian minuman kesehatan tradisional berbahan dari
lagi, memang menggunakan zatzat sari temulawak ini sudah banyak diproduksi
berbahaya yang tidak dipergunakan sebagai minuman kemasan/botolan berwarna
untuk makanan (Rosmauli, 2014). kuning. Berdasarkan hasil observasi
kebanyakan minuman temulawak dari segi
Methanyl yellow penampilan memiliki warna yang berbeda-
merupakan bahan pewarna sintetik beda salah satunya berwarna kuning mencolok
berbentuk serbuk, berwarna kuning sehingga patut di duga mengandung
kecoklatan, bersifat larut dalam air pewarna berbahaya methanyl yellow.
dan alkohol, agak larut dalam
benzen dan eter, serta sedikit larut Methanyl Yellow merupakan zat warna sintetis
dalam aseton. Pewarna ini berbentuk serbuk, padat, berwarna kuning
umumnya digunakan sebagai kecoklatan. Pewarna ini umumnya
pewarna pada tekstil, kertas, tinta, digunakan sebagai pewarna untuk tekstil dan
plastik, kulit, dan cat, serta sebagai cat. Namun, zat warna ini sering di salah
indikator asam-basa di laboratorium. artikan sebagai salah satu bagian dari zatzat
Namun pada prakteknya, di makanan (Eka, 2013). Mengingat para
Indonesia pewarna ini sering pedagang yang seringkali hanya
disalahgunakan untuk mewarnai mementingkan faktor keuntungan
berbagai jenis pangan antara lain tanpa memperdulikan dampak buruk bagi
kerupuk, mie, tahu, dan pangan kesehatan, saat ini banyak yang menyalah
jajanan yang berwarna kuning. gunakan zat pewarna methanyl yellow untuk
Metanil yellow dilarang untuk makanan dan minuman.
digunakan pada makanan karena
senyawa ini bersifat iritan sehingga Prosedur kerja yang digunakan
jika tertelan, dapat menyebabkan dalam pemeriksaan methanyl
iritasi saluran cerna. Selain itu, yellow yaitu uji
senyawa ini dapat pula B. Tempat dan Waktu Penelitian
menyebabkan mual, muntah, sakit 1. Waktu Penelitian
51
Jurnal ERGASTERIO Volume 04, No.01, September 2019 – Februari 2017
e-ISSN 2549-1318 p-ISSN 2355-7591

Waktu penelitian
dilakukan bulan Maret tahun

2015.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Badan
Obat dan
(BPOM),

Gambaran Kandungan Methanyl Yellow Pada Minuman Temulawak Yang


Beredar Di Sekitar Kota Martapura
52
Jurnal ERGASTERIO Volume 04, No.01, September 2019 – Februari 2017
e-ISSN 2549-1318 p-ISSN 2355-7591

D. Cara Pengumpulan Data


1. Data Primer
A. Jenis dan Rancangan Untuk mendapatkan data
Penelitian primer akan diperoleh langsung oleh
Jenis penelitian yang digunakan responden (Objek Penelitian), yang
adalah penelitian yang bersifat survey diperoleh melalui observasi.
2. Pengumpulan Sampel
deskriptif, yaitu penelitian yang
mendeskripsikan atau memberi Peneliti lalu melakukan
gambaran terhadap objek yang diteliti pengumpulan sampel dengan tekhnik
melalui populasi atau data sampel. “Total Sampling” dengan membeli
(Notoatmodjo, 2012). minuman temulawak dari semua
penjual minuman temulawak yang
berjualan di sekitar kota Martapura
1. Populasi
Tahun 2015.
Populasi dalam penelitian ini
adalah semua penjual minuman
temulawak yang berjualan di sekitar kota E. Pengolahan dan Analisis Data
Martapura Tahun 2015. Data yang diperoleh adalah data
primer, kemudian dibuat dalam bentuk
2. Sampel tabulasi dan diolah dengan cara analisis
Jumlah sampel deskriptif untuk mengetahui ada tidaknya
yang diambil dalam penelitian ini kandungan bahan pewarna methanyl
berasal dari 6 penjual minuman yellow yang digunakan dalam minuman
temulawak yang mana minuman temulawak yang beredar di sekitar kota
temulawaknya berwarna kuning Martapura Tahun 2015.
dengan teknik “Total Data yang dikumpul dari hasil
Sampling” yaitu sampel diambil dari pemeriksaan dinyatakan sebagai persentase
semua penjual minuman temulawak zat warna methanyl yellow yang digunakan
yang berjualan di sekitar kota dalam minuman temulawak dari seluruh
Martapura Tahun 2015, sehingga sampel yang diperiksa.
sampel berjumlah sebanyak 6 buah.
Alat yang digunakan
pada penelitian ini yaitu : gelas piala 10 HASIL DAN PEMBAHASAN A.
ml, batang pengaduk, kertas saring, Hasil
bejana kromotografi, penangas air, Martapura didapatkan 6 pedagang
benang wol bebas lemak, kertas saring minuman temulawak. Dari 6 pedagang
biasa, kertas saring whatman. tersebut, diambil masing- masing 1 sampel,
2. Bahan kemudian dilakukan identifikasi
Bahan yang digunakan pada karakteristik warna fisik dan dianalisa
penelitian ini yaitu : sampel minuman secara kualitatif dengan metode
temulawak berwarna kuning, asam kromatografi kertas.
asetat glasial p.a, larutan asam asetat
6%, ammonium NH4OH, Bj. 0,88,
larutan baku zat warna makanan, larutan
elusi campuran perbandingan volume
etil metil keton : asetat : air = 7 : 3 :
3.

Gambaran Kandungan Methanyl Yellow Pada Minuman Temulawak Yang


Beredar Di Sekitar Kota Martapura
53
Jurnal ERGASTERIO Volume 04, No.01, September 2019 – Februari 2017
e-ISSN 2549-1318 p-ISSN 2355-7591

persentase 100% negatif


untuk pemeriksaan pewarna
berbahaya
methanyl
yellow pada minuman
temulawak di Jl. A.Yani
Gambar 1. Hasil Km.38 Kota Martapura
kromatografi kertas Tahun
20
15.
B. Pembahasan
Hasil pemeriksaan sampel
minuman temulawak
dinyatakan bahwa negatif
tidak terdapat pewarna
berbahaya methanyl yellow pada
minuman
Tabel 1. Persentase temulawak
minuman temulawak
yang mengandung
methanyl tersebut. Tidak minuman tersebut
yellow di Jl. A.Yani adanya zat karena minuman
Km.38 Kota Martapura pewarna temulawak
methanyl yellow memiliki khasiat
Tahun 2015.
pada minuman yang baik untuk
Penelitian ini dilakukan
dari tanggal 14 April 2015 sampai temulawak kesehatan dan
dengan 22 April 2015, dimulai dari tersebut juga mereka
pengambilan sampel minuman dikarenakan sudah mengatuhi
temulawak dari pedagang minuman mungkin bahan dampak yang
temulawak yang dijual di Jl. A.Yani baku dari zat terjadi apabila
Km.38 Kota Martapura sampai pewarna ini sulit mengkonsumsi
dengan pemeriksaan zat untuk pewarna
pewarna methanyl yellow pada didapatkan. berbahaya seperti
minuman temulawak tersebut Pelaku industri methanyl yellow.
dilakukan di laboratorium dan atau penjual Dikarenakan jika
pembuatan laporan. Berdasarkan minuman menggunakan
hasil observasi yang
temulawak pewarna tekstil
di lakukan dibulan Maret 2015 di
tersebut seperti methanyl
Kandungan
kemungkinan yellow dapat
MethanylJl Jumlah Persentase tidak ingin menyebabkan
YellowA .Yani (Buah) ( %) membahayakan bahaya bagi
Km. 38
konsumen, dan kesehatan dalam
mereka masih jangka waktu
Kota 0 0
Positif tetap yang pendek.
Negatif 6 100 PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tabel 1 mempertahanka
menunjukkan hasil Berdasarkan
n keaslian
hasil penelitian

Gambaran Kandungan Methanyl Yellow Pada Minuman Temulawak Yang


Beredar Di Sekitar Kota Martapura
terhadap g a i
pewarna n
methanyl yellow s 6
pada minuman u b
temulawak yang d a sampel
dijual di sekitar minuman
a h
kota martapura temulawak yang
atau di Jl. A. h w
a di periksa, tidak
Yani Km.38 mengandung
yang telah d
pewarna berbahaya
dilakukan di i d
methanyl yellow.
Laboratorium l a
Badan a r
Pengawasan k 54
Obat dan u Jurnal ERGASTERIO
Makanan Volume 04, No.01,
k September 2016 –
(BPOM) pada a Februari 2017 e-ISSN
tanggal 14 April n 2549-1318 p-ISSN
sampai dengan 2355-7591
22 April 2015,
maka dapat d
diambil i
kesimpulan : 2. Persentase
L sampel
1. D
a minuman
a temulawak
r b
o dengan hasil
i pemeriksaan
r
negatif
h a
berjumlah
a t 100%,
s o sedangkan
i r sampel
l i minuman
u positif
p m berjumlah 0%.
e
m B UCAPAN TERIMAKASIH
e P D
r O alam
i M kesempat
k an ini
s d penulis
a i menghatu
a n rkan
n y
a terimakas
y t ih
a a
n k yang
55
Jurnal ERGASTERIO Volume 04, No.01, September 2019 – Februari 2017
e-ISSN 2549-1318 p-ISSN 2355-7591

sebesar-besarnya kepada ; i
I n
b g
u
u
L t
i a
s m
a a

A d
n a
d n
i
n i
a b
, u

S A
. t
F n
a i
r
m P
, r
i
M m
. a
S n
c a
, d
i
A n
p i
t
S
s .
e S
l i
a ,
k
u s
e
p l
e a
m k
b u
i
m p
b e

Gambaran Kandungan Methanyl Yellow Pada Minuman Temulawak Yang


Beredar Di Sekitar Kota Martapura
Referensi B
Notoatmodj e
o,S r
. 2012 b
. Metodologi Penelitian Kesehatan a
. h
Jak a
art y
a: a
Rineka Cipta. d
Rosmauli,T.,Wuri,Y. dan i
S B
u a
p li
e k
r M
t a
e k
a a
m n
, a
E n
P L
. e
z
2 a
0 t.
1 Yogyakarta: B
4
.

I
n
i

D
i
a

Z
a
t
57
Jurnal ERGASTERIO Volume 04, No.01, September 2019 – Februari 2017
e-ISSN 2549-1318 p-ISSN 2355-7591

Gambaran Kandungan Methanyl


Yellow Pada Minuman Temulawak
Yang
Beredar Di Sekitar Kota Martapura

Gambaran Kandungan Methanyl Yellow Pada Minuman Temulawak Yang


Beredar Di Sekitar Kota Martapura

Anda mungkin juga menyukai