Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANIL HUSNA

NIM : 190440009

PERILAKU KONSUMSI ISLAMI

A. DASAR PERILKU KONSUMEN

Konsep Islam
1. Al Qur’an
Makanlah dan minumlah, namun janganlah berlebih-lebihan, sesunggunhnya
Allah itu tidak menyukai orang-orang yang berlebihan (QS: 7:31)
2. Al Hadits
Siapa yang mempunyai kelebihan kendaraan harus dibantukan pada yang tidak
mempunyai kendaraan. Dan siapa yang mempunyai kelebihan bekal harus
dibantukan pada orang yang tidak berbekal.
3. Ijtihad

Konsep Konvensional
Tidak mempunyai dasar hukum

B. TUJUAN KONSUMSI
Konsep Islam
Tujuan : Mashlahah
Secara syari’ah : sesuai kebutuhan tercapainya kesejahteraan manusia
Tingkat Kebutuhan :
 Daruriyah : Kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia
 Hajjiyah : Sesuatu yang diperlukan oleh manusia dengan tujuan
untuk memperingan dan kenyamanan untuk
menanggulangi kesulitan-kesulitan
 Tahsiniyah : Sesuatu diperlukan untuk tatanan hidup

Konsep Konvensional
Tujuan : Satisfaction / Utility (kepuasan)
C. LIMA PRINSIP KONSUMSI MENURUT KONSEP ISLAM

1. Prinsip Keadilan
2. Prinsip Keberhasilan
3. Prinsip Kesederhanaan
4. Prinsip Kemurahan Hati
5. Prinsip Moralitas

D. SASARAN KONSUMSI

1. Konsumsi untuk diri sendiri dan keluarga


2. Tabungan
3. Investasi
4. Konsumsi Untuk Tanggung Jawab Sosial
5. Zakat dan Konsumsi

E. KEPUASAN MAKSIMUM BISA DICAPAI MENURUT


KONSEP ISLAM
 Makanlah, minumlah, dan berpakaianlah dan bersedekahlah tanpa kecongkakan
dan berlebih-lebihan, karena sesungguhnya Allah suka melihat nikmatNya atas
hambaNya (HR: Ahmad)
 …cukuplah baginya beberapa (suap) makanan yang dapat menegakkan tulang
punggungnya, jika memang demikian maka sepertiga (perutnya) untuk
makanannya; sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya (HR:
Ibnu Majah)
 Jauhilah olehmu berfoya-foya karena hamba-hamba Allah (yang taat) itu
bukanlah orang yang berfoya-foya. (HR: Ahmad)
 Orang-orang yang paling buruk dari umatku adalah orang-orang yang dijejali
kenikmatan mereka yang makan dengan bermacam-macam makanan,
berpakaian dengan bermacam-macam busana dan banyak bicara omong kosong
(HR: Ibnu Abid Dunya)
 Seorang muslim makan dalam satu usus sedangkan orang kafir makan dalam
tujuh usus (HR: Abu Hurairah)
F. PENGARUH ZAKAT TERHADAP KONSUMSI

1. Non-Mustahik/Muzakki
Dapat dikatakan zakat tidak mempengaruhi golongan ini.

2. Muzakki
Zakat dambil dari pendapatan atau kekayaan muzakki, sehingga mengurangi
pendapatan yang dapat dibelanjakan. Namun dengan asumsi bahwa para
muzakki adalah golongan yang umumnya bekerja sebagai produsen, maka
keuntungan oleh produsen akan dirasakan akibat tingkat konsumsi yang terus
terjaga, akibat zakat yang mereka bayarkan dibelanjakan oleh para mustahik
untuk mengkonsumsi barang dan jasa dari produsen. Jadi semakin tinggi jumlah
zakat semakin tinggi pula konsumsi yang dapat mendorong perekonomian.

3. Mustahik
 Bagi golongan Fakir zakat merupakan pendapatannya dalam memenuhi
kebutuhannya.
 Bagi golongan Miskin zakat merupakan tambahan pada pendapatannya
dalam memenuhi kebutuhannya.
 Bagi golongan Ibnussabil zakat menjadi pendapatan utamanya dalam
memenuhi kebutuhannya.
 Bagi golongan Fisabilillah zakat menjadi pendapatan keluarganya dalam
memenuhi kebutuhan mereka.
 Bagi golongan Muallaf zakat menjadi pendapatan utama yang dapat
meneguhkannya.
 Bagi golongan Amil zakat menjadi pendapatannya dalam memenuhi
kebutuhannya.
 Bagi golongan Gharimin zakat menjadi pendapatan untuk membayar
hutang.
 Bagi golongan hamba sahaya zakat menjadi pendapatan untuk harga tebusan
dirinya.

  Dari asumsi diatas dapat disimpulkan bahwa zakat menjaga tingkat konsumsi
untuk terus menjaga jalannya perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai