KEADAAN KETENAGAKERJAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
AGUSTUS 2020
TPAK Kalimantan Barat keadaan Agustus 2020 sebesar
68,83 persen dan jika dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar 68,51 persen maka angka TPAK tersebut
mengalami peningkatan.
Sebesar 5,81
sektor yang mengalami penurunan penyerapan tenaga
kerja terbesar pada sektor jasa kemasyarakatan yaitu
Persen sebesar 0,47 persen poin.
1
1. PERUBAHAN ESTIMASI DATA
Sampai dengan rilis Sakernas Februari 2020, penghitungan indikator masih
menggunakan penimbang dari proyeksi hasil Sensus Penduduk (SP 2010). Penimbang adalah
faktor pengali sampel suatu survei untuk menghasilkan estimasi populasi penduduk. Pada
tahun 2015, Badan Pusat Statistik melaksanakan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS 2015).
Hasil SUPAS 2015 digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk sampai dengan tahun
2045 dan mengoreksi proyeksi hasil SP2010. Dengan adanya koreksi tersebut, maka mulai
Sakernas Agustus 2020 dan selanjutnya, penghitungan indikator akan menggunakan proyeksi
hasil SUPAS 2015. Untuk menjaga keterbandingan, penyajian data series akan menggunakan
estimasi dengan penimbang dari proyeksi penduduk hasil SUPAS 2015.
Berdasarkan Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2020. jumlah
angkatan kerja di Kalimantan Barat mencapai 2,61 juta orang. Jika dibandingkan dengan
Agustus 2019, angkatan kerja tersebut naik sebanyak 54 ribu orang.
Tabel 1.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama
Provinsi Kalimantan Barat, Agustus 2018– Agustus 2020
Status Keadaan Agustus Agustus Agustus Perubahan 1 Tahun
Ketenagakerjaan 2018 2019 2020 (2019-2020)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Penduduk Usia Kerja
3 673 311 3 731 122 3 791 656 60 534 1,62%
(15 Tahun ke atas)
2. Angkatan Kerja 2 529 357 2 556 335 2 609 857 53 522 2,09%
Bekerja 2 423 570 2 445 078 2 458 296 13 218 0,54%
Pengangguran 105 787 111 257 151 561 40 304 36,23%
3. Bukan Angkatan Kerja 1 143 954 1 174 787 1 181 799 7 012 0,60%
(Persen
(Persen) (Persen) (Persen) (Persen)
Poin)
4. Tingkat Partisipasi
68,86 68,51 68,83 0,32
Angkatan Kerja (TPAK)
5. Tingkat Pengangguran
4,18 4,35 5,81 1,46
Terbuka (TPT)
Salah satu indikator penting dalam ketenagakerjaan adalah TPAK (Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja), yaitu rasio dalam persen antara jumlah angkatan kerja terhadap penduduk
2
usia kerja (penduduk 15+). TPAK Kalimantan Barat pada Agustus 2020 sebesar 68,83 persen
dan jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 68,51 persen maka angka TPAK tersebut
mengalami peningkatan sebesar 0,32 persen poin.
Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan.
Pada Agustus 2020, TPAK laki-laki sebesar 83,35 persen sementara TPAK perempuan hanya
sebesar 53,86 persen. Dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu, TPAK laki-laki
mengalami penurunan sebesar 0,24 persen poin dan TPAK perempuan mengalami kenaikan
sebesar 0,94 persen poin.
Gambar 1
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut Jenis Kelamin
Provinsi Kalimantan Barat, Agustus 2018-Agustus 2020
Indikator lain yang cukup penting adalah TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) yaitu
rasio (dalam persen) antara jumlah pengangguran terhadap angkatan kerja. Angka TPT
Kalimantan Barat pada Agustus 2020 sebesar 5,81 persen atau naik 1,46 persen poin terhadap
keadaan Agustus 2019 sebesar 4,35 persen.
Dilihat dari daerah tempat tinggalnya, TPT di perkotaan tercatat lebih tinggi dibanding di
perdesaan. Pada Agustus 2020, TPT di perkotaan sebesar 9,56 persen, sedangkan TPT pada wilayah
perdesaan sebesar 3,95 persen. Dibandingkan Agustus 2019, TPT wilayah perkotaan mengalami
kenaikan sebesar 2,43 persen poin dan wilayah perdesaan mengalami kenaikan sebesar 0,96 persen
poin (gambar 2)
Sedangkan jika dilihat dari jenis kelamin, TPT laki-laki tercatat lebih tinggi dibanding perempuan.
Pada Agustus 2020, TPT laki-laki sebesar 6,17 persen sedangkan TPT perempuan sebesar 5,22 persen.
Dibandingkan Agustus 2019, TPT laki-laki mengalami kenaikan sebesar 1,46 persen poin dan TPT
perempuan mengalami kenaikan sebesar 1,45 persen poin (gambar 3)
3
Gambar 2
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Wilayah di Provinsi Kalimantan Barat,
Agustus 2018-Agustus 2020
5,81%
4,18% 4,35%
9,56%
7,63%
7,13%
3,95%
2,99%
2,54%
Gambar 3
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Jenis Kelamin di Provinsi Kalimantan
Barat, Agustus 2018-Agustus 2020
5,81%
4,18% 4,35%
6,17%
5,22%
4,42% 4,71%
4,04% 3,77%
4
3. PENDUDUK BEKERJA MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA
Jika dibandingkan dengan kondisi Agustus 2019, sektor pertambangan dan penggalian
mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu sebesar 1,07 persen poin. Sektor lainnya yang
mengalami peningkatan yaitu sektor pertanian sebesar 0,33 persen poin dan sektor
Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi sebesar 0,15 persen poin.
Sementara itu, sektor yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja yang cukup
besar yaitu sektor jasa kemasyarakatan dan sektor konstruksi yaitu masing-masing turun
sebesar 0,47 persen poin dan 0,42 persen poin.
5
Gambar 4
Struktur Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Kalimantan Barat
Agustus 2020 dan Perubahan Y-on-Y
6
Gambar 5
Persentase Penduduk Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama dan Kegiatan Formal/Informal
Provinsi Kalimantan Barat, Agustus 2018- Agustus 2020
KEGIATAN FORMAL/INFORMAL
Berdasarkan status pekerjaan utama dapat diperoleh gambaran tentang pekerja formal
dan pekerja informal. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama. pekerja formal terdiri dari
pekerja yang berstatus berusaha dibantu buruh tetap/dibayar dan kategori buruh/karyawan.
Sedangkan pekerja informal adalah pekerja yang berstatus berusaha sendiri, bekerja dibantu
buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas non pertanian dan pekerja tidak
dibayar.
Pada bulan Agustus 2020 persentase pekerja formal di Kalimantan Barat sebesar 36,99
persen sedangkan pekerja informal sebesar 63,01 persen. Jumlah pekerja formal turun 2,89
persen poin dibandingkan keadaan Agustus 2019.
7
5. PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN
Tabel 4
Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan di Provinsi Kalimantan Barat Agustus 2018-Agustus 2020
8
6. PENGANGGURAN MENURUT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN
Pengangguran terjadi sebagai akibat dari tidak sempurnanya pasar tenaga kerja, atau
tidak mampunya pasar tenaga kerja menyerap tenaga kerja yang ada. Data pengangguran
menurut tingkat pendidikan dapat digunakan sebagai indikator ketidakmampuan pasar
tenaga kerja memanfaatkan supply angkatan kerja.
Tabel 5
Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Termasuk Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan di Provinsi Kalimantan Barat Agustus 2018- Agustus 2020
Secara absolut maupun persentase, jumlah pengangguran pada Agustus 2020 terbesar
pada tingkat pendidikan SMA Umum. Secara umum, jumlah pengangguran mengalami
kenaikan dibandingkan dengan Agustus 2019. Pengangguran pada tingkat pendidikan S1 ke
atas mengalami kenaikan terbesar sekitar 3,80 persen poin. Sementara itu, pengangguran
pada tingkat pendidikan SMA Kejuruan mengalami penurunan sebesar 3,90 persen poin,
pengangguran pada tingkat pendidikan SMP mengalami penurunan sebesar 1,33 persen poin
dan pengangguran pada tingkat pendidikan Diploma I/II/III mengalami penurunan sebesar
0,45 persen poin.
9
7. KONDISI KETENAGAKERJAAN KABUPATEN/KOTA
Covid-19 diketahui muncul pertama kali di Wuhan, China, pada Desember 2019. Tanggal
13 Januari 2020, terdapat kasus baru Covid-19 di luar China untuk pertama kalinya. Sedangkan
di Indonesia, kasus pertama yang diumumkan Presiden adalah pada tangal 2 Maret 2020.
Selanjutnya, Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO pada tanggal 16 Maret 2020.
Sejak Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) sampai dengan Mei 2020. Namun setelah itu, perlahan-lahan kegiatan
ekonomi dan sosial mulai dibuka kembali pada Juni 2020.
Dengan adanya pandemi Covid-19, tidak hanya masalah kesehatan yang timbul, namun
semua aspek dalam kehidupan ikut terdampak termasuk perekonomian. Perekonomian mulai
menurun sejak diberlakukannya pembatasan aktivitas. Hal ini terlihat dari pertumbuhan
10
ekonomi yang masih menurun sampai pada triwulan III tahun 2020. Penurunan tersebut juga
berdampak pada dinamika ketenagakerjaan di Indonesia. Tidak hanya pengangguran,
penduduk usia kerja lainnya juga turut terdampak dengan adanya pandemi Covid-19.
Penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 tersebut dikelompokkan menjadi empat
komponen yaitu a) Penganggur; b) Bukan angkatan kerja yang pernah berhenti bekerja pada
Februari-Agustus 2020; c) Penduduk yang bekerja dengan status sementara tidak bekerja; dan
d) Penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja. Kondisi c) dan d) merupakan
dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja,
sedangkan kondisi a) dan b) merupakan dampak pandemi Covid-19 bagi mereka yang berhenti
bekerja.
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa dari penduduk usia kerja di Kalimantan Barat yang
mencapai 3,79 juta, terdapat 326,21 ribu orang yang terdampak Covid-19 atau 8,60 persen.
Secara total, jumlah laki-laki yang terdampak Covid-19 lebih besar dibandingkan perempuan.
Penduduk usia kerja yang terdampak di perkotaan sebesar 12,94 persen, jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan di perdesaan, yakni 6,15 persen.
Tabel 6
Dampak Covid-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Daerah
Tempat Tinggal di Provinsi Kalimantan Barat, Agustus 2020
11
Berkurangnya jam kerja adalah dampak Covid-19 yang paling banyak dirasakan
penduduk usia kerja, sebanyak 269,21 ribu orang atau sebesar 82,53 persen. Sedangkan
jumlah penganggur karena dampak Covid-19 sebanyak 33,22 ribu orang atau sekitar 21,92
persen terhadap total penganggur (151,56 ribu orang) di Kalimantan Barat. Secara umum,
pada semua kategori tersebut, jumlah laki-laki yang terdampak lebih banyak dibandingkan
perempuan. Begitu juga jika dilihat menurut daerah tempat tinggal, daerah perkotaan lebih
banyak terdampak Covid-19 dibandingkan dengan di perdesaan.
12
13
14
15
Diterbitkan oleh:
16