NIM : 1805101050084
2. Indah Anggraini
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
2020
BAB I. PENDAHULUAN
Media yang terlalu padat dapat mengakibatkan akar sukar tumbuh, sebab
akar-akar sulit untuk menembus ke dalam media. Sedangkan media yang terlalu
lembek akan menyebabkan kegagalan dalam pekerjaan. Kegagalan dapat berupa
tenggelamnya eksplan yang ditanam, terutama ekspaln yang berat seperti eksplan
wartel, melinjo, eksplan bawang putih, eksplan kedelai, dan lain sebagainya.
Pemakaian media cair lebih ditekankan pada suspensi sel, yaitu untuk
menumbuhkan plb (protocorm like bodies atau disebut juga protokormus). Dari
protokarmus ini nantinya dapat tumbuh menjadi planlet apabila dipindahkan ke
dala media padat yang sesuai (Hendaryono dan Wijayani, 2007).
Media invitro yang biasa digunakan biasa berupa media padat sebab
memiliki beberapa keuntungan antara lain penggunaan eksplan terkecil akan lebih
muda terlihat, eksplan berada di atas permukaan media sehingga tidak perlu
memerlukan alat Bantu untuk aerasi, tunas dan akar akn lebih muda tumbuh pada
media yang diam. Namun pada media cair juga terdapat beberapa keuntungan
yang tidak dimiliki pada media padat yaitu antara lain tidak memerlukan
tambahan bahan pemadat, tepat untuk proses kultur protoplasma maupun kultur
sel, eksudat yang dikeluarkan oleh eksplan tidak terakumulasi disekitar eksplan,
kontak ekslan dengan media lebih besar (George and Sherington, 1984).
1. Media dasar Murhasige dan skoog (1962) yang dapat digunakan untuk
hampir semua jenis kultur, terutama pada tanaman herbaceous. Media ini
memiliki kandungan Nitrat, Kalium, dan Amonium yang tinggi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
2. Media Knop dapat juga digunakan untuk menumbuhkan kalus wortel.
Media Knop memerlukan media buatan yang terdiri dari unsur makro dan
mikro dalam bentuk garam, asam amino, vitamin, suplemen organik lain,
sumber karbon, dan ZPT.
3. Media dasar B5 untuk kultur sel kedelai, alfafa, dan legume lain.
4. Media dasar White (1934) yang sangat cocok untuk kultur akar tanaman
tomat. Terdapat unsur F, Ca, Hg, S.
5. Media dasar Vacin dan Went yang biasa digunakan untuk kultur jaringan
anggrek.
6. Media dasar Nitsch dan Nitsch yang biasa digunakan dalam kultur tepung
sari (pollen) dan kultur sel.
7. Media dasar Schenk dan Hildebrandt (1972) atau media SH yang cocok
untuk kultur jaringan tanaman-tanaman monokotil.
8. Medium khusus tanaman berkayu atau Woody Plant Medium (WPM)
9. Media N6 untuk serealia terutama padi (Nugroho, 1997).
Modifikasi media MS yang lain dibuat oleh Durzan et all (1973) untuk
kultur suspense sel white spruce dengan cara mengurangi konsentrasi K+ dan
NO3-, dan menambah konsentrasi Ca2+nya 3. Chaturvedi et all (1978) mengubah
media MS dengan menurunkan konsentrasi NO3-, K+, Ca2+ dan SO4-2 untuk
keperluan kultur pucuk Bougainvillea glabra (Hendaryono, 2002)
Terdapat empat klas zat pengatur tumbuh (ZPT) yang penting dalam kultur
jaringan tanaman, yaitu : auksin, sitokinin, giberelin dan asam absisik. Skoog dan
millter adalah yang pertama melaporkan bahwa perbandingan auksin dan sitokinin
menentukan jenis dan berapa proses besar organogenesis dalam kultur jaringan
tanaman. Auksin dan sitokinin yang ditambahkan kedalam media kultur
mempunyai tujuan untuk mendapatkan morfogenesis, meskipun perbandingan
untuk mendapatkan unduksi akar dan tunas bervariasi baik ditingkat genus,
spesies bahkan kultivar.
Media padat dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu media tegak, media
miring, dan media lempeng. Media tegak menggunakan tabung reaksi yang
sitegakkan sebagai wadahnya. Media miring menggunakan tabung reaksi yang
dimiringkan. Media lempeng menggunakan cawan petri sebagai wadahnya. Media
padat umumnya dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur, dan juga terkadang
mikroalga (Yusdiani, dkk,. 2016)
Media cair secara umum adalah media yang berbentuk cair karena tidak
ada penambahan zat pemadat. Media cair dapat digunakan untuk berbagai tujuan
seperti pembiakan mikroba dalam jumlah besar, penelaahan fermentasi, dan
berbagai macam uji (Waluyo, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
George, E.F. & P.D. Sherrington. 1984. Plant propagation by tissue culture.
Handbook and directory of commercial laboratories. Exegetics Ltd.,
Basingstoke, England. 546 p.
Waluyo, Lud. 2010. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang :
UPT Penerbitan Universitas Muhammaddiyah Malang.