Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nurmaya Sari

Nim : 0502172301

Kelas : Aks 2 D

Mata kuliah : Hadits Ekonomi

Kritik jurnal

1. Judul Artikel : Analisis Efisiensi Faktor-Faktor Produksi Usaha Tani Padi


di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus
2. Nama Jurnal : Jurnal Ekonomi Pembangunan
3. Edisi Terbit : 2014
4. Pengarang Artikel : Arif Miftachuddin
5. Penerbit : Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
6. Kota Terbit : Semarang
7. Nomor ISSN : 2252-6765
8. Alamat Situs : http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj

A. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai
petani. Pembangunan pertanian sebagai sektor pemimpin dalam pembangunan ekonomi
nasional didukung oleh pembangunan subsektor – subsektor pertanian. Sektor pertanian
itu kemudian terbagi dalam beberapa macam sub sektor pertanian rakyat (sub sektor
tanaman pangan), sub sektor perkebunan, sub sektor pertenakan dan sub sektor
perikanan (Mubyarto, 1994).
Berdasarkan data dalam tabel distribusi presentase PDRB , BPDS Jawa
Tengah yang terlampir pada isi artikel sektor pertanian berada di posisi ke tiga dalam
menyumbangkan PDRB bagi jawa tengah, akan tetapi dengan kenyataan pertanian di
jawa tengah dari tahun 2007-2011 mengalami penurunan, tahun 2007 sektor petanian
berkontribusi dalam PDRB sebesar 20,03%, Pada tahun 2008 kontribusi sektor
pertanian turun menjadi 19,37 penurunanya sebesar 0,46% dari tahun sebelumnya,
kemuadian pada tahun 2009 kontribusi sektor pertanian turun lagi sebesar 0,27%

1
menjadi 19,30 penurunan terjadi sampai tahun 2011. Dengan kata lain dari periode
tahun 2001-2011 distribusi sektor pertanian turun sebesar 2,16%. Dengan kondisi
seperti ini Pemerintah akan selalu berupaya untuk meningkatkan produktifitas sektor
pertanian, karena peran sektor pertanian.
Pangan adalah suatu kebutuhan pokok manusia yang selalu dikonsumsi, sehingga
semua orang akan selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan panganya. Kebutuhan akan
pangan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk suatu wilayah
yang selalu meningkat khususnya Jawa Tengah. Pangan berasal dari sumber daya hayati
dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah,yang diperuntukan sebagai makanan dan
minuman bagi manusia termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan
lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan
dan minuman.
Salah satu komoditas utama dalam pertanian yang ikut serta dalam menigkatkan
pendapatan masyarakat adalah padi. Padi merupakan komoditas yang paling dominan di
kelola disetiap daerah terutama di jawa tengah, karena beras merupakan makanan pokok
yang di konsumsi masyarakat Indonesia terutama Jawa Tengah sehingga beras adalah salah
satu bahan pokok yang bersifat ekonomis.

B. Pembahasan Isi Jurnal


Pengertian produksi menurut artikel yang telah saya analisis adalah suatu kegiatan
yang mengubah input menjadi output, Pada dasarnya prinsip kegiatan produksi seluruhnya
terkait dengan Syari‟at Islam, dimana seluruh kegiatan produksi sejalan dengan tujuan dari
konsumsi itu sendiri. Konsumsi seorang muslim dilakukan untuk mencari fallah
(kebahagian) dengan demikian pula produksi dilakukan untuk menyediakan barang dan
jasa guna memperoleh fallah tersebut.

Ada beberapa efesiensi dalam penggunaan factor produksi untuk memaksimalkan


hasil produksi yaitu :

Efesiensi teknis
Efesien teknis merupakan hubungan antara input yang digunakan dengan
output yang dihasilkan. Efisiensi Teknis Penggunaan faktor produksi dikatakan
efisiensi secara teknis (efisiensi teknis) kalau faktor produksi yang dipakai

2
menghasilkan produksi yang maksimum.Berdasarkan data produksi padi di
kabupaten kudus diketahui bahwa produksi optimum untuk kabupaten Serdang
Bedagai mencapai 6500 kg sementara rata-rata produksi yang dicapai didaerah
penelitian sekitar 8713,33 kg. Dari hasil perbandingan antar produksi rata-rata di
daerah penelitian dengan produk optimum di Kabupaten didapat hasil 1,3405 dalam
hal ini menunjukkan bahwa secara teknis daerah tersebut dikatakan belum efisien.
Efesiensi Harga
Efisiensi Harga Untuk nilai efisiensi faktor produksi luas lahan digolongkan
belum efisien karena memiliki nilai lebih besar dari 1 yaitu sebesar 1,002. Hal ini
disebabkan karena kurang maksimalnya penggunaan faktor produksi luas lahan, dan
mengatur jarak tanam. Untuk nilai efisiensi faktor produksi bibit digolongkan tidak
efisien karena memiliki nilai lebih kecil dari 1 yaitu sebesar -2,86. Hal ini terjadi
akibat penggunaan bibit yang berlebihan. Untuk nilai efisiensi faktor produksi pupuk
digolongkan tidak efisien karena memiliki nilai lebih kecil dari 1 yaitu sebesar
0,030. Hal ini terjadi karena penggunaan pupuk yang berlebihan, tidak sesuai dengan
anjuran pemerintah ataupun penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang ada di desa
tersebut. Untuk nilai efisiensi faktor produksi pestisida digolongkan tidak efisiensi
karena memiliki nilai lebih kecil dari 1 yaitu sebesar -7,94. Hal ini disebabkan
karena penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan dosis anjuran pemerintah.
Untuk nilai efisiensi faktor produksi tenaga kerja digolongkan belum efisien karena
memiliki nilai lebih besar dari 1 yaitu 56,06. Hal ini disebabkan karena kurangnya
tenaga kerja dalam pelaksanaan produksi padi sawah tersebut. Dikatakan efisiensi
secara harga atau efisiensi alokatif kalau nilai dari produk marginal sama dengan
harga faktor produksiyang bersangkutan. Dari hasil untuk nilai efisiensi harga dari
jumlah keseluruhan nilai NPM tiap variabel maka didapat hasil 9,3124. Hal ini
berarti efisiensi secara harga belum tercapai, sehingga perlunya meminimalkan
pengeluaran untuk mencapai keuntungan maksimal.
Efesiensi Ekonomi
Efisiensi Ekonomis Dikatakan efisiensi ekonomi kalau usaha pertanian
tersebut mencapai efisiensi teknis dan sekaligus mencapai efisiensi harga. Untuk
mencapai nilai dari efisiensi ekonomis dilihat dari hasil antara nilai efisiensi teknis
dan nilai efisiensi harga maka dapat dilihat perhitungan berikut : EE = ET x EH =

3
1,3405 x 9,3124 = 12,48

Dalam perspektif ekonomi islam Ghazali menyebutkan bahwa beberapa faktor


produksi, antara lain:

1. tanah dengan segala potensinya, sebagai barang yang tidak akan pernah bisa
dipisahkan dari bahasan produksi. Tanah menjadi faktor produksi terpenting dari
sejak dahulu kala. Penekanan pada penggunaan tanah-tanah mati (ihya’ al-mawat)
menunjukkan perhatian Rasulullah SAW dalam penggunanan sumber daya bagi
kemakmuran masyarakat. Islam mengakui adanya kepemikilikan atas sumber daya
alam yang ada dengan selalu mengupayakan penggunaan dan pemeliharaaan yang
baik atas sumber daya tersebut.

“ Dari Jabir RA berkata, Rasulullah SAW bersabda : barang siapa mempunyai


sebidang tanah, maka hendaklah ia menanaminya. Jika ia tidak bisa atau tidak
mampu menanami, maka hendaklah diserahkan kepada orang lain (untuk ditanami)
dan janganlah menyewakannya (HR. Muslim).

Tanah adalah factor utama dalam penanaman padi pada usaha tadi di kabupaten
kudus. Maka pergunakanlah tanah dengan sebaik mungkin. Dalam melakukan
produksi padi.pada jurnal ini faktor produksi luas lahan digolongkan belum efisien
karena memiliki nilai lebih besar dari 1 yaitu sebesar 1,002. Hal ini disebabkan
karena kurang maksimalnya penggunaan faktor produksi luas lahan, dan mengatur
jarak tanam.

2. tenaga kerja karena kualitas dan kuantitas produksi sangat ditentukan oleh tenaga
kerja. Tenaga kerja merupakan human capital bagi suatu perusahaan . Di berbagai
macam jenis produksi , tenaga kerja merupakan aset bagi keberhasilan suatu
perusahaan. Kesuksesan suatu produksi terletak pada kinerja sumber daya manusia
yang ada didalammnya, termasuk di antaranya kinerja para tenaga kerja. Pada
jurnal ini Untuk nilai efisiensi faktor produksi tenaga kerja digolongkan belum
efisien karena memiliki nilai lebih besar dari 1 yaitu 56,06. Hal ini disebabkan
karena kurangnya tenaga kerja dalam pelaksanaan produksi padi sawah tersebut.
Dikatakan efisiensi secara harga atau efisiensi alokatif kalau nilai dari produk
marginal sama dengan harga faktor produksiyang bersangkutan

4
islam mendorong umatnya untuk bekerja dan memproduksi, bahkan menjadikannya
sebagai sebuah kewajiban terhadap orang-orang yang mampu, lebih dari itu
Allahakan memberi balasan yang setimpal yang sesuai dengan amal atau kerja
sesuai dengan firman Allah dalam QS. An-Nahl (16) ayat 97:
Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.
Sedangkan Hadis Nabi yang berkaitan dengan bekerja dapat dikemukakan antara
lain:
1. Dari Ibnu Umar R.A ketika Nabi ditanya: Usaha apakah yang paling baik? Nabi
menjawab yaitu pekerjaan yang dilkukan oleh dirinya sendiri dan semua jual beli
yang baik.
2. HR. Imam Bukhari “Sebaik-baiknya makanan yang dikonsumsi seseorang adalah
makanan yang dihasilkan oleh kerja kerasnya dan sesungguhnya Nabi Daud AS
mengonsumsi makanan dari hasil keringatnya (kerja keras)”.
3. modal/capital, obyek material yang digunakan untuk memproduksi suatu kekayaan
ataupun jasa ekonom. Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu
produksi. Tanpa modal, produksen tidak akan bisa menghasilkan suatu barang/jasa.
Dalam islam kita dilarang menggunakan modal berlebih lebihan, karena sesuatu
yang berlebih – lebihan tidaklah baik.
Pada jurnal ini Untuk nilai efisiensi faktor produksi bibit digolongkan tidak
efisien karena memiliki nilai lebih kecil dari 1 yaitu sebesar -2,86. Hal ini terjadi
akibat penggunaan bibit yang berlebihan. Untuk nilai efisiensi faktor produksi
pupuk digolongkan tidak efisien karena memiliki nilai lebih kecil dari 1 yaitu
sebesar 0,030. Hal ini terjadi karena penggunaan pupuk yang berlebihan, tidak
sesuai dengan anjuran pemerintah ataupun penyuluh pertanian lapangan (PPL)
yang ada di desa tersebut. Untuk nilai efisiensi faktor produksi pestisida
digolongkan tidak efisiensi karena memiliki nilai lebih kecil dari 1 yaitu sebesar
-7,94. Hal ini disebabkan karena penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan
dosis anjuran pemerintah.
4. manajemen produksi, untuk mendapatkan kualitas produksi yang baik diperlukan
manajemen yang baik. Beberapa faktor produksi diatas tidak akan menghasilkan

5
suatu profit yang baik ketika tidak ada manajemen yang baik. Karena tanah, tenaga
kerja, modal dan lainnya tidak akan bisa berdiri dengan sendirinya. Semuanya
memerlukan suatu pengaturan yang baik, berupa suatu organisasi, ataupun suatu
manajemen yang bisa menertibkan, mengatur, merencanakan dan mengevaluasi
segala kinerja yang akan dan telah dihasilkan oleh masing-masing devisi. Dalam Al
Qur‟an kata-kata yang berkaitan dengan manajerial diungkapkan dalam beberapa
bertuk, yaitu yudabbiru , yatadabbarun, yatadabbar, dan al mudabbirat ( Qs. yunus
[10]: 3 & 31, an Nisa‟[4]: 82, al mukminun[23]: 68, dan al Naziyat{79]: 5, as shad[
38]: 29). 5), teknologi, alat-alat produksi baik berupa mesin, pabrik maupun
lainnya.

Dari penjelasan diatas, Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh
negative pada peningkatan produksi padi adalah tenaga kerja, pestisida dan tanah.
Dalam perspektif islam menjelaskan, dimana barang yang ingin diproduksi dan
produksinya serta proses distribusi harus sesuai dengan nilai-nilai syari’ah dan sesuai
dengan porsinya masing masing agar tidak berlebih – lebihan ataupun kurang.. Adapun
Al-qur‟an membahas tentang produksi adalah QS. An-Nahl ayat 10:

“Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu, sebagiannya
menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan, padanya kamu
menggembalakan ternakmu”

Untuk merealisasikan semua kebutuhan manusia maka jalan yang harus ditempuh
yakni melalui proses produksi, karena semua yang kita butuhkan harus melewati
jalan produksi sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk menjalankan
roda kehidupan didunia, karena tanpa produksi mungkin akan banyak karunia Allah
Swt yang telah disediakan memang untuk manusia

C. Kelebihan dan Kekurangan Isi Jurnal


1. Dari Aspek Ruang Lingkup Isi Jurnal
Pada isi artikel jurnal yang saya analisis, bahasan artikel ini mencakup ruang lingkup
melihat efisiensi teknis, efisiensi harga serta efisiensi ekonomi dalam penggunaan
faktor produksi usaha tani padi di kecamatan Undaan Kabupaten Kudus yang

6
didukung dengan data-data awal yang ada pada sub pendahuluan. Untuk melihat
efisensi itu dibutuhkan pemahaman mengenai fungsi produksi, APP, MPP, TPP,
yang dihitung dengan menggunakan stokastik frontier.

2. Dari Aspek Tata Bahasa


Dari aspek tata baahasa yang digunakan, artikel yang saya review sudah cukup baik
walau ada beberapa kata yang saya tidak paham artinya. Secara keseluruhan artikel
ini menurut saya sudah cukup baik namun masih ditemukan di beberapa tempat
kesalahan penulisan dan ejaan yang tidak sesuai dengan EYD. Penulisan rumus-
rumus yang digunakan pada artikel ini diberikan keterangan nomor urutan rumus,
namun tata letak rumusnya kurang rapi dan beberapa tidak terdapat keterangan.

D. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah saya lakukan maka diperoleh kesimpulan
1. Artikel ini memiliki kelebihan dalam hal penyajian data yang akan diolah pada
pembahasan untuk melihat efisiensi teknis, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi.
Namun juga masih terdapat kekurangan dalam segi penulisan rumus dan grafik
yang tidak diberikan keterangan sehingga sulit dimengerti.
2. Melalui artikel ini penulis memperoleh pengetahuan baru yaitu ternyata kita dapat
menghitung efisiensi teknis, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi dalam suatu
produksi barang sehingga nantinya akan diperoleh hasil produksi yang maksimal.
Dan juga dapat mengaitkan hokum islam dalam memproduksi suatu barang.
3. Pemahaman produksi dalam Islam memiliki arti sebagai bentuk usaha keras dalam
pengembangan faktor-faktor sumber produksi yang diperbolehkan. Hal ini sesuai
dengan firman Allah SWT dalam Qur’an surah Al-Maidah ayat 87. Islam
menghargai seseorang yang mengelolah bahan baku kemudian menyedekahkannya
atau menjualnya sehingga manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya atau
untuk meningkatkan ekonomi untuk mencukupi kebutuhannya sendiri. Pekerjaan
seseorang yang sesuai keterampilan yang dimiliki, dikategorikan sebagai produksi,
begitupun kesibukan untuk mengolah sumber penghasilan juga dapat dikatakan
produksi.

E. Saran

7
Setelah mengkritik jurnal diatas, saya memberikan saran kepada pembaca untuk
mencoba menghitung efisiensi teknis, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi untuk
memproduksi suatu barang seperti penelitian ini sehingga akan diperoleh keuntungan
yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai