Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PEMBELAJARAN SISWA SEBAGAI REFLEKSI GURU DALAM

PENINGKATAN KINERJA
Oleh :
Drs. Haris, M.Pd.
Widyaiswara LPMP Jawa Timur

Latar Belakang

Jurnal mengajar guru biasanya hanya memuat informasi yang menguntungkan guru
semata, karena jurnal mengajarnya hanya memuat informasi tentang kemajuan belajar
mengajar guru. Isi jurnal mengajar yang dimiliki guru umumnya berbentuk tabel yang
komponennya terdiri dari nomor, hari dan tanggal, kemajuan atau capain materi ajar, dan
tandatangan guru.Komponen ini tentu hanya guru yang tahu dan mengambil manfaatnya.

Guru dapat mengembangkan makna jurnal pembelajaran yang lebih luas sehingga
tidak saja guru yang mengambil manfaat dari kegiatan melakukan jurnal pembelajaran, akan
tetapi siswapun dapat mengambil manfaat dari jurnal pembelajaran.

Salah satu manfaat jurnal pembelajaran bagi guru adalah hasil jurnal pembelajaran sebagai
reflektif pembelajaran guru.Biasanya guru apabila ditanya tentang masalah siswa hanya
menjawab motivasi belajar.Tetapi dengan mengembangkan jurnal pembelajaran nantinya
guru akan memiliki permasalahan belajar siswa yang banyak dan variatif.

Arti Jurnal Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti jurnal adalah buku catatan harian,(2)
buku yang dipakai untuk mencatat transaksi berdasarkan uruta waktu,sedanngkan arti
pembelajaran adalah proses,perbuatan menjadikan orang atau makhluq hidup belajar.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 “Pembelajaran adalah


proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar”.

Adapun pengertian jurnal pembelajaran disini adalah Jurnal pembelajaran (learning


journal) adalah sebuah dokumen yang secara terus-menerus bertambah dan berkembang,
biasanya ditulis oleh seorang pembelajar untuk mencatat setiap kemajuan belajarnya atau
dapat pula disebut jurnal reflektif.
Jurnal pembelajaran bukanlah:

(a) berisi ringkasan materi pelajaran, tetapi lebih fokus pada reaksi terhadap apa yang
sedang dan telah dipelajari atau dibaca
(b) katalog belajar yang berisi peristiwa belajar yang dialami si pembelajar, tetapi
merupakan catatan refleksi dan pemikiran atas apa apa yang sedang dan telah
dipelajari

Siapa yang membuat jurnal pembelajaran?

Tentu saja jawabnya adalah pembelajar itu sendiri! Yang dimaksud pembelajar di sini
adalah siapa pun yang merasa dirinya ingin terus meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuan dan keterampilannya, bisa siswa, mahasiswa, guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, karyawan dan yang lainnya.

Bentuk Jurnal Pembelajaran

Bentuk jurnal pembelajaran dapat berupa tulisan tangan atau dengan menggunakan
komputer, bergantung pada kesiapan dan kondisi yang tersedia. Jurnal pembelajaran dapat
berbentuk :

1.Lembaran kertas kecil, semacam buku saku yang memungkinkan setiap waktu dapat
mencatat apa yang terpikirkan dari apa yang sedang dipelajari. Dalam bentuk yang lebih
modern bisa memanfaatkan Handphone atau alat komunikasi lainnya.

2.Selanjutnya, tulis ulang ke dalam buku jurnal khusus atau ditransfer dalam komputer yang
dapat tersimpan lama dan menjadi sebuah referensi permanen tentang kemajuan belajar (Jika
disimpan dalam hardisk, jangan lupa membuat back-up data dan membuat print out-nya,
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya terkena virus atau terjadi
kerusakan komputer yang dapat menyebabkan kehilangan data). Saat ini telah tersedia blog
atau website, yang gratisan atau pun berbayar yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
jurnal pembelajaran. Jurnal pembelajaran dalam bentuk blog atau website akan jauh lebih
efektif, karena lebih memungkinkan untuk terjadinya interaksi dengan orang lain sehingga
akan dapat semakin memperkaya isi jurnal pembelajaran, yang pada gilirannya dapat semakin
memotivasi dan memperkokoh proses belajar dari si pembuat jurnal itu sendiri.
Dalam jurnal pembelajaran dimungkinkan pula untuk memasukkan pemiikiran pribadi
atau opini, baik untuk dipublikasikan maupun hanya sekedar ekspresi diri saja sebagai
dokumen pribadi yang tidak perlu diketahui pihak lain. Bagi para pemula, aktivitas menulis
memang menjadi sesuatu yang dianggap sulit sehingga membutuhkan waktu yang cukup
lama, tetapi seiring dengan terus menerus berusaha menulis niscaya pada akhirnya akan
menjadi terbiasa dan tidak lagi menjadi hal yang sulit, dan waktu yang dibutuhkan pun
relatif sedikit. Perkiraan kasar untuk dapat menulis sebuah tulisan jurnal cukup
menghabiskan 1 jam satu jam dalam setiap minggunya. Untuk sementara waktu bagi para
pemula, tulisan yang dibuat pun tidak perlu panjang-panjang, cukup hal-hal yang dianggap
penting saja. Jika Anda menulis jurnal pembelajaran dalam bentuk blog atau website, panjang
halaman hanya dengan ukuran 1 kali tarikan scroll saja sudah bisa dianggap cukup.

3. Bentuk Tabel. Dalam bentuk tabel sudah kita kelompokkan pokok pikiran yang terkait
dengan tema yang dibahas. Berikut ini adalah tabel yang bisa digunakan. Tabel ini adalah
pilihan ,bukan sesuatu yang wajib digunakan dalam jurnal pembelajaran.

Jurnal Pembelajaran

Nama Siswa :

Kelas :

Tema :

Sub Tema :

NO Aspek Yang Dipelajari Hasil Refleksi


1. Hal-hal yang sudah
difahami adalah

2. Hal-hal yang belum


difahami adalah
3. Upaya mengatasi
masalah yang belum
dipahami adalah

4. Perasaa Anda sekarang


adalah

…………, …………….

Guru

……………………………

Kapan Menulis Jurnal Pembelajaran

Jurnal pembelajaran bisa ditulis dalam berbagai kesempatan belajar. Artinya jurnal
belajar dapat ditulis saat siswa belajar. Ketika dia mengikuti proses pembelajaran ada yang
tidak dimengerti siswa dapat mencatat di dalam tabel jurnal pembelajaran.

Kemungkinan lain adalah saat siswa usai mengikuti proses pembelajaran diwaktu
luangnya siswa dapat diminta mengisi jurnal pembelajaran.Kemungkinan yang lain adalah
siswa dapat mengisi jurnal pembelajaran di rumah diwaktu luangnya dan dapat dikumpulkan
jurnal pembelajarannya pada hari tertentu.

Bagaimana menulis jurnal?

Seratus tahun yang lalu, pendidikan jarak jauh dalam bentuk online belum ada. Begitu
pula, untuk membeli buku-buku pelajaran harganya relatif masih mahal dan langka. Oleh
karena itu, ketika para siswa (mahasiswa) sedang mengikuti pelajaran atau kuliah, terpaksa
harus mencatat apa yang mereka dengar dari guru atau dosennya dan sebagian besar yang
dicatatnya adalah ringkasan isi atau materi pelajaran (perkuliahan) yang bersangkutan.
Tindakan membuat catatan dan memutuskan apa yang akan ditulis dalam buku catatan
memang merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran pada waktu itu .

Hari ini segala sesuatunya telah berubah, harga buku-buku sudah relatif murah dan
mudah diakses. Di dunia maya banyak tersedia artikel dan buku-buku yang bisa diperoleh
secara gratis. Oleh karena itu, daripada membuat catatan pelajaran atau catatan kuliah, lebih
baik gunakan jurnal pembelajaran. Di antara keduanya memiliki titik tekan berbeda, tetapi
pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu membantu untuk memahami apa yang sedang
dipelajari.

Isi dalam jurnal pembelajaran dapat berupa:

1. Mencatat hal-hal yang menarik dan ingin ditindaklanjuti secara lebih dalam dari suatu
buku atau artikel yang dibaca..
2. Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak seputar topik materi yang
dibaca atau dipelajari.
3. Mencatat tentang hal-hal utama yang baru saja diketahui dari bahan yang telah
dipelajari. Dalam hal ini, terlebih dahulu upayakan mencatat dengan tanpa melihat
bahan bacaan, setelah itu baru kemudian bandingkan dengan bahan bacaan yang
dipelajari. Untuk memastikan apakah sudah benar-benar mampu mengingat dan
memahaminya secara tepat.
4. Mencatat bahan yang relevan dari sumber lain yang telah dibaca, seperti artikel dalam
surat kabar.
5. Mencatat tentang apapun yang telah temukan terkait dengan materi yang sedang
dipelajari atau dibaca, dalam bentuk satu atau dua kalimat dan menuliskan bagaimana
menemukannya.
6. Mencatat tentang refleksi atas apa yang telah dipelajari, hingga sejauhmana telah
dapat memenuhi kebutuhan belajarnya.
7. Mencatat tetntang cara belajar yang dilakukan berkaitan dengan apa yang dipelajari
dengan cara yang berbeda.
8. Mencatat pemikiran yang belum sepenuhnya terpuaskan dan ingin diperbaikinya
lebih lanjut, di dalamnya dapat mencakup refleksi perasaan dari apa yang
dipelajarinya, kemajuan belajar, dan teori-teori yang berkembang dalam pikirannya.
Manfaat Jurnal Pembelajarangi

Banyak sekali manfaat jurnal pembelajaran apabila guru mau melaksanakan kegiatan
ini secara terprogram. Manfaat bagi guru adalah (1) jurnal pembelajaran sebagai bahan
reflektif untuk pembelajaran ke depan,(2) sebagai bukti bahwa guru telah melakukan
pengembangan keprofesian,(3) sebagai bahan untuk membuat tulisan ilmiah, (4) sebagai
bahan renungan ketercapaian pembelajaran.

Adapun manfaat jurnal pembelajaran bagi siswa adalah (1) sebagai saran melatih
keterampilan siswa dalam pengembangan kreatifitas menulis dan berfikir,(2) sebagai sarana
melatih kecakapan emosional siswa, (3) sebagai kegiatan belajar yang positif,(4) sebagai
sarana ekspresi jiwa siswa

Peningkatan Kinerja Guru

Di dalam Penilaian Kinerja Guru dinyatakan bahwa salah satu indikator kompetensi
guru profesional yaitu mampu mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan reflektif.
Indikator guru telah melakukan tindakan reflektif adalah:

(a) Guru melakukan evaluasi diri secara spesifik, lengkap, dan didukung dengan contoh
pengalaman diri sendiri.

(b) Guru memiliki jurnal pembelajaran, catatan masukkan dari teman sejawat atau hasil
penilaian proses pembelajaran sebagai bukti yang menggambarkan kinerjanya.

(c) Guru memanfaatkan bukti gambaran kinerjanya untuk mengembangkan perencanaan


dan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dalam program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB).

Rekomendasi

Dari paparan tersebut di atas, perlu kami berikan saran kepada para guru yang akan
menerapkan penggunaan jurnal pembelajaran sebagai berikut:

1. Pengembangan jurnal pembelajaran adalah salah satu bukti tindakan guru yang
profesional . Penerapan jurnal pembelajaran memerlukan kesungguhan dari seorang
guru terhadap kemajuan belajar siswa sehingga guru jangan sampai mengeluh
bilamana harus bekerja ekstra membaca hasil jurnal pembelajaran.
2. Komitmen guru yang tinggi terhadap mutu pembelajaran sangat diperlukan sehingga
guru merupakan kunci kesuksesan belajar siswa . Oleh karena itu,dalam konteks
penerapan jurnal pembelaajaran harus harus mampu menjabarkan dan meraih obyek
yang ingin dikembangkan.
3. Hambatan dalam penerapan jurnal pembelajaran dari sisi waktu dan tenaga memang
godaan yang sangat hebat. Oleh karena itu, guru yang profesional tidak akan goyah
dan menyerah karena waktu dan tenaga asalkan cita-cita mulia akan tercapai

Referensi

http;// Jurnal Belajar. Akmad Sudrajat (diunduh tanggal 3 Maret 2014 jam 10.)

……………2001.Kamus Besaar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

……………2010.Jurnal Pembelajaran. Jakarta: Buku Panduan Pelatihan

……………2003. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20

Anda mungkin juga menyukai